Tidak ada yang sudah bangun, memang, air dan gas baru datang jam 7:30, buat apa bangun lebih awal? Zhang Yifan duduk iseng di kursi ruang latihan, hari ini masih harus pergi membunuh tikus atau belajar skill dulu ya?
Entah tikus-tikus itu bisa belajar dari kesalahan atau tidak, apakah metode kemarin masih bisa menarik tikus? Tumpukan jerami juga tinggal setengah, harus cari lagi, bensin juga makin sedikit harus dihemat, botol kaca, dan perlu lebih banyak Kristal Inti... Tiba-tiba Zhang Yifan teringat Kristal Inti merah yang dia lempar ke gelas, belum tahu sudah menyatu sempurna atau belum. Zhang Yifan berdiri, kembali ke kamar, hati-hati tidak membangunkan Yang Yang, membuka meja sisi tempat tidur, memasukkan gelas ke ruang pemanfaatan.
Kembali ke ruang latihan, Zhang Yifan mengeluarkan gelas dan menuangkan Kristal Inti satu per satu ke telapak tangan. Api merah yang mengalir di dalam Kristal Inti terlihat lebih jelas, hanya satu Kristal Inti yang berbeda. Setelah diamati, apinya masih di dalam, tapi lebih mirip nyala lilin. Sepertinya Kristal Inti ini sudah menyatu sempurna.
Masukkan satu Kristal Inti merah lagi ke gelas, tanpa metode lain selain mencoba satu per satu. Masalah positif-negatif elektron ini memang tidak dimengerti.
Tiba-tiba muncul ide nekat di otaknya: Bisakah tikus mutan hidup dimasukkan ke ruang Percepatan?
Aku belum pernah menaruh barang di ruang percepatan, tentu saja juga belum mencoba di ruang cermin. Xu Wenqiang hanya bilang, ruang cermin harus memberikan kompensasi ke ruang percepatan. Kompensasi seperti apa? Dari namanya, seharusnya satu ruang mempercepat pertumbuhan dan penuaan, sementara yang lain meremajakan.
Selain itu, maksud Xu Wenqiang adalah setiap kali menaruh sesuatu di ruang percepatan, harus menambahkan barang ekstra di ruang cermin. Sepertinya begitu. Zhang Yifan berusaha mengingat informasi yang sempat dibocorkan Xu Wenqiang saat pertarungan terakhir, sayangnya terlalu sedikit.
Kesadaran masuk ke ruang percepatan. Hah, ruang ini sepertinya berubah sedikit. Masih ada langit biru berawan, pegunungan dan sungai, hamparan rumput hijau, tapi ada yang berbeda. Di mana? Zhang Yifan mengamati seluruh ruang dari atas ke bawah, akhirnya menemukan perbedaannya: rumputnya jadi lebih tinggi.
Rumput yang kubuat dengan kesadaran ini bisa tumbuh tinggi? Zhang Yifan tak mengerti. Kesadarannya masuk ke ruang cermin, masih terbalik, tapi setelah diperhatikan, rumputnya malah lebih pendek!
Situasi apa ini? Bukankah ruang cermin harusnya replika ruang percepatan? Jika rumput di ruang percepatan tumbuh, seharusnya rumput di ruang cermin juga ikut tinggi. Kenapa malah pendek? Jangan-jangan kalau rumput di ruang percepatan semakin tinggi, ruang cermin akan berubah jadi gurun berdebu?
Ini bagaimana? Mereka tidak bisa dikembalikan? Sambil berpikir, rumput di kepala seolah mendapat perintah, serempak tumbuh lebih tinggi. Ini... Zhang Yifan lari ke ruang percepatan, ternyata rumput di ruang percepatan mengecil, persis seperti rumput standar.
Zhang Yifan paham, pasti bawah sadarnya menganggap semua benda di ruang percepatan harus tumbuh cepat. Tapi di antara benda ciptaannya di ruang itu, hanya rumput kecil yang bisa tumbuh. Jadi rumput terpaksa tumbuh, padahal sebenarnya mereka bentuk tak bernyawa. Untuk menyeimbangkan, ruang cermin terpaksa melayani ruang percepatan. Rupanya kesadarannya bisa mempengaruhi kedua ruang ini.
Zhang Yifan terkekeh beberapa saat, lalu menarik diri dari ruang.
Meraba kalung di leher, ini harta karun! Untung di era kegelapan ini dingin, semua orang pakai baju tebal. Kalung tersembunyi di dalam pakaian kapas, sweater, dan kemeja berkerah tinggi - tak ada yang bisa lihat, untuk sementara masih aman.
Setelah tertawa bodoh beberapa saat, muncul pertanyaan baru: Dia hanya melempar satu Kristal Inti merah, tidak tahu berapa lama ruang bisa bertahan. Ingin bertanya Xu Wenqiang, tapi tak mau dengar jawaban "cari sendiri". Akhirnya melempar dua Kristal Inti kecil lagi ke dalam. Ruang pasti akan menyerap sendiri jika perlu.
Saat kesadaran dan Kristal Inti masuk ke ruang, Kristal Inti mengambang di depannya. Ruang sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda menyerap. "Ini bagaimana lagi?!" Zhang Yifan mulai marah karena malu: "Xu Wenqiang, keluar kau! Tidak bisakah kau beritahu semua yang perlu kuketahui?"
“Aku hanya bisa bertahan di Ruang Penyeimbangan.” Suara Xu Wenqiang muncul dengan khidmat di telinga.
Zhang Yifan berbalik ke Ruang Penyeimbangan dengan geram. Xu Wenqiang tetap dengan penampilan menawan-nya, di posisi saku jas hitamnya terselip mawar merah darah yang masih menyisakan embun kristal di kelopaknya. Meski tahu ini semua ilusi, Zhang Yifan tak kuasa menahan amarah - sungguh Xu Wenqiang terlalu arrogant!
Tiba-tiba, terpikirkan bahwa "orang" ini harus menghabiskan seluruh hidupnya sendiri di ruang ini, bahkan tak bisa mati. Hatinya melembut: "Xu Wenqiang," ucap Zhang Yifan dengan nada lebih halus, "Tentang tiga ruang ini, bisakah kau beritahu apa yang perlu kuketahui?"
Zhang Yifan menatap penuh harap. Xu Wenqiang tetap membisu. Setelah lama, barulah dia membuka topik: "Aku tidak boleh."
"Kenapa? Bukankah hanya aku yang bisa bebas keluar-masuk tiga ruang ini? Mengapa rahasia ruang-ruang ini tak boleh kau beritahu?" Zhang Yifan bertanya dengan gusar.
Xu Wenqiang tak menjawab. Dia hanya berdiri khidmat di hadapan Zhang Yifan, mengamat-amati dengan pandangan seolah menatap... seekor serangga? Perlahan bayangannya mulai samar, akhirnya pudar - menghindar dari pertemuan.
Zhang Yifan tertegun di ruang pemanfaatannya. Xu Wenqiang ternyata menghilang, menghindari kontak, dengan pandangan yang jelas menunjukkan sikap meremehkan, iba, dan angkuh. Memandangi tempat Xu Wenqiang menghilang, Zhang Yifan kena apaan. "Udah, aku cari jalan sendiri aja. Lagian waktuku banyak." Di hati, dia memutuskan: kalau mau mikirin masalah, masuk saja ke ruang penyeimbang.
Kesadarannya keluar dari ruang. Melihat jam, belum tujuh pagi. Zhang Yifan berdiri, menyimpan Kristal Inti merah, lalu ke dapur 101. Dari lubang pengintip, pandangannya terbatas. Tak melihat sesuatu yang mencurigakan, dia putar radio. Masih sama: tikus mutan makin banyak dengan tren pertumbuhan ukuran tubuh. Shencheng melaporkan kecoak raksasa diduga mutasi. Pasukan sedang gencar operasi pemusnahan. Warga diminta tetap di rumah dan menunggu bantuan tenang.
"Bantuan? Mau diselamatkan ke mana? Populasi segini mau dikumpulin di mana? Kalau enggak dikonsentrasikan, bagi-bagi beras ke rumah-rumah sambil waspada serangan tikus mutan dan kecoak, kapan bisa sampai ke tangan penduduk?"
Setelah mendengar dua kali, dia matikan radio. Dari ruangnya, dia keluarkan dua ikat tunas duri hijau dan sekantong saus. Sarapan dengan sayuran liar yang sudah lama tak dinikmati.
Setelah sarapan, dia membereskan peralatan makan. Yiping, Dong Zhipeng, dan Yang Yang memandanginya tajam. Zhang Yifang bingung: "Ngapain kalian pada ngliatin gue?"
Yiping menjelaskan: “Menunggu kamu yang mengatur. Hari ini merapikan Kristal Inti atau terus keluar berburu tikus, kamu harus mengaturnya.”
Yifan memeriksa satu per satu: “Kristal Inti tidak perlu dirapikan. Mau berburu tikus atau tidak kita masih harus berhitung. Jangan sampai seperti kemarin lagi, terlalu genting, sekarang ingat-ingat masih ngeri.”
Yiping menyetujui: “Menurutku juga begitu. Kita harus mempersiapkan semua aset, merancang strategi, juga perlu strategi cadangan. Tidak bisa begitu saja keluar.”
Yifan menatap Yang Yang: “Yang Yang, kamu bagaimana pendapatmu?”
“Aku?” Yang Yang menyandarkan badan ke sandaran kursi: “Menurutku kita harus mempergunakan momentum untuk menghancurkan lebih banyak tikus.”
“Benar, aku juga setuju. Baik secara publik maupun pribadi, melakukan ini tidak salah.” Yiping dan Dong Zhipeng setuju.
Arah utama sudah ditentukan, sisanya tinggal cara membunuh tikus.
“Harus menyiapkan lebih banyak jerami.”
“Tidak boleh selalu pakai bensin. Tikus sangat pintar, bisa ingat aromanya, tahu menghindari bahaya.”
“Botol kaca juga tidak cukup. Sebaiknya cari stasiun pembelian barang bekas.”
“Jendela kaca tidak aman. Kalau-kalau api terlalu dekat, kaca meleleh orang bisa bahaya.”
“Selain dibakar, masih ada cara apa?”
……
Beberapa orang ramai-ramai menyampaikan pendapat, Yiping mencatat semuanya di buku.
