Xu Wenqiang melanjutkan: "Dunia kalian telah berubah, bukan hanya lingkungannya yang berubah. Dari yang terlihat sekarang, lingkungan ini lebih cocok untuk makhluk non-manusia. Kalian hanya melihat ukuran tubuh makhluk mutan membesar, tapi tidakkah kalian perhatikan kecerdasan mereka juga meningkat?"
Zhang Yifan mengingat kembali beberapa kali berurusan dengan tikus mutan. Dari awalnya nekat tanpa pamrih, lalu pengepungan taktis, sampai menghindar dari bahaya dan mundur. Tikus memang cerdas, tikus mutan tampak lebih pintar lagi.
"Proses memburu makhluk mutan akan semakin sulit. Kegelapan dan dingin adalah musuh terbesar manusia. Kurangnya senjata efektif adalah kesulitan lain. Ini belum yang paling mengerikan - tercakar atau tergigit makhluk mutan bisa terinfeksi virus tak dikenal. Sampai sekarang, virus ini belum ada obatnya. Tikus dan kecoak hidup di seluruh sudut daratan, sulit diantisipasi. Untuk operasi besar-besaran, menurutku kesempatannya hanya sekali, dan sebagian besar kota sudah memakainya."
Mengingat pengalaman pribadi dan siaran radio, Kota Fuyuan sudah melakukan pemusnahan tikus skala besar sekali. Metode yang sama mungkin sulit efektif lagi untuk tikus mutan.
“Kamu harus bisa membayangkan, setiap kali pasukan dikerahkan di masa depan, pasti akan menyebabkan korban jiwa dalam skala besar. Tanpa pengembangan senjata baru, pasukan akan terpaksa meninggalkan warga sipil. Ini adalah langkah yang harus diambil oleh militer, meski mereka tidak rela.”
Xu Wenqiang benar-benar berkata jujur.
“Penundaan dari pihak militer telah menyebabkan dua konsekuensi langsung: Pertama, rakyat biasa akan mati kelaparan di rumah atau dibunuh oleh makhluk mutan. Percayalah, kawasan tua sekarang pasti sudah berubah menjadi kota mati.”
Membayangkan gedung-gedung berlubang di kawasan tua, jendela dan pintu yang retak, tikus-tikus berani di tumpukan sampah, kecoak tak terbunuh di dapur, nasib penduduk kawasan tua kemungkinan besar sangat buruk.
“Kedua, makhluk mutan akan mendapat kesempatan untuk berevolusi lebih lanjut, menjadi semakin kuat, dan menjadi ancaman yang lebih besar bagi umat manusia. Jika manusia tidak menemukan metode yang efektif, mungkin kita akan menjadi bagian dari sejarah Bumi.”
Intuisi Zhang Yifan mengatakan ini bukanlah omong kosong. Sejak Oktober tahun lalu, rumor telah menyebar ke berbagai daerah. Pemerintah juga mulai mengumpulkan bahan makanan. Mustahil pemerintah tidak melakukan persiapan. Tapi situasi yang memburuk sampai separah ini, terutama munculnya makhluk mutan seperti dari film horor, mungkin di luar perkiraan pemerintah. Sudah lebih dari empat bulan sejak kegelapan dimulai. Jika pemerintah tetap tidak bertindak, bahkan jika kita terus menipu diri sendiri, perkataan Xu Wenqiang akhirnya akan menjadi kenyataan.
“Kamu sekarang sudah bukan lagi, di matamu terang seperti , makhluk tak bisa di hadapanmu. Kamu punya , ditambah di genggaman. Jika mau, kamu bisa dapatkan tak terhitung... Di ini, siapa lagi yang punya sehebat ini?”
“, kamu bisa jaga diri sendiri. mu juga aman dalam mu. Tapi mu? Mau biarkan mereka kesepian seumur hidup? Pikirkan orang lain, pikirkan juga mu! Jika kamu mau, kamu bisa banyak orang dari penderitaan. Bisa jadi di akan karena kamu.”
“Kamu punya untuk keluar, dan harus ! orang-orang terdekat - , , , saudara sebangsa... mereka dari , bebaskan dari makhluk .”
“Aku...” , bingung menjawab. Hatinya setuju dengan kata-kata Xu Wenqiang, tapi nya berkata: “ keluar bukan sekadar omongan. Modal apa yang kumiliki? Cuma ? Tidak . Untuk 3-5 atau masih bisa, tapi kalau berkerumun, aku malah tak tahu harus ke mana. Bawa keluarga ? ini tak perlu - bukankah tujuan membangun rumah ini agar keluarga tetap ?”
Xu Wenqiang memandang dirinya yang terlihat begitu penuh kewajiban, dengan sabar menganalisis situasi saat ini untuknya. Apa sebenarnya tujuan semua ini? Di kedalaman hati, Zhang Yifan masih menyimpan sedikit kewaspadaan terhadap Xu Wenqiang. Zhang Yifan menatap mata Xu Wenqiang yang jernih dan transparan, dipenuhi kepedulian, benar-benar tak terlihat apa pun.
"Bukan aku tak mau keluar, tapi kemampuan satu orang ini terbatas. Aku tak bisa mengantisipasi tikus dan kecoak di luar. Meski bisa mundur dengan selamat, bagaimana menjamin keamanan para pengambil bahan makanan?"
Xu Wenqiang mengangkat alis heran: "Kau takkan nekat berjalan keluar begitu saja, membagikan bahan makanan ke tangan setiap orang sendiri?"
Zhang Yifan tanpa malu berkata: "Apakah ada pilihan ketiga bagiku?"
"Ketiga?" Xu Wenqiang semakin bingung: "Pilihan kedua itu apa?"
"Aku bukan Orang Suci. Orang zaman dulu bilang: Manusia tak berbuat untuk diri sendiri, langit-bumi akan menghancurkannya. Tanggung jawab dan kewajiban apa yang kumiliki untuk mempertaruhkan diri menyelamatkan orang lain?" Ekspresi Zhang Yifan tetap tenang.
Xu Wenqiang mengamati Zhang Yifan dari atas ke bawah, seolah tak mengenalinya: "Kuingat kau seorang guru, dalam istilah negerimu disebut guru rakyat, profesi mulia dan sakral yang menjadikan pengorbanan sebagai tanggung jawab."
"Itu dulu," jawab Zhang Yifan tanpa ragu.
"Oh." Xu Wenqiang bersandar di kursi, memandangi Zhang Yifan dengan senyum samar. Setelah beberapa saat baru berkata: "Meski kita punya banyak waktu, aku tak ingin berputar-putar lagi. Kau tidak punya pilihan kedua. Satu-satunya pilihan adalah keluar, lalu bagaimana cara keluar."
"Hmm?" Zhang Yifan tak menyembunyikan rasa penasarannya: "Mengapa kau berkata begitu?"
"Karena," kata Xu Wenqiang mengeja setiap suku kata, "Jika aku bisa membuat persediaan makanan di ruang pemanfaatan tak pernah habis, tentu juga bisa membuatnya lenyap tanpa bekas."
Ternyata benar, yang bukan golonganku pasti punya niatan berbeda. Xu Wenqiang sedang mengancamnya. Jika dia bisa membantu menanam bahan makanan, pasti juga bisa memanfaatkan karakteristik ruang untuk menghilangkannya sama sekali. Memang tak ada makan siang gratis di dunia ini. Kini Zhang Yifan merasa senyum sopan di wajah Xu Wenqiang begitu memuakkan.
Zhang Yifan menyembunyikan senyumannya. Saat ini dia tak bisa berkonfrontasi dengan Xu Wenqiang. Ruang pemanfaatan ini belum sepenuhnya dikuasainya. Jangankan bahan makanan hasil tanaman Xu Wenqiang, bahkan persediaan dari masa Cahaya pun tak bisa dibawa keluar. Belum lagi Kristal Inti - di luar ruang ini, entah apa lagi gunanya.
Zhang Yifan perlahan menegakkan bahunya, menatap Xu Wenqiang dengan suara lembut: "Ternyata, semua perkataan tentang aku sebagai pemilik ruang ini memang tak bisa dipercaya."
