Mobil di belakangnya menderu mendekat, berhenti mendadak di sampingnya. Bayangan seseorang menerjang, mengetuk kaca mobilnya: “Tolong mereka, tolong mereka! Aku tahu kamu bisa!”
Melihat bayangan-bayangan yang begitu bertekad bulat, air mata Zhang Yifan tak tertahan mengalir keluar orbit mata. Siapa yang berada di sampingnya sebenarnya sudah diketahui, tapi sekarang bukan saatnya memikirkan hal itu. Di depan masih ada orang yang terperangkap dalam mobil.
Dalam keadaan tak berdaya, kesadaran Zhang Yifan langsung masuk ke dalam ruang dimensi.
Di dalam ruang tersebut, Zhang Yifan masih bisa melihat jelas segala sesuatu di luar. Pemuda yang panik itu sedang memegang pintu mobil dengan satu tangan, menepuk kaca mobil dengan tangan lainnya, dengan mikrofon mini di bibirnya. Mereka adalah orang yang sama dengan yang ditemui kemarin malam.
Di depan, sekitar seratus meter, terlihat lautan tikus berkilau hitam. Beberapa mobil sudah penuh dikerubuti. Kebanyakan tikus-tikus itu berada dalam posisi siap menyerang - ada yang melompat siap menyerang, ada yang bersembunyi sambil mengumpulkan tenaga, ada yang mengangkat kedua cakar depan ke kap mobil, ada yang menempel di punggung orang yang sedang menembak dengan gila-gilaan... Di antara kerumunan tikus, tampak beberapa tikus raksasa sedang bersembunyi. Zhang Yifan merasakan dengan seksama, ada puluhan tikus mutan seperti ini yang tersebar di antara kerumunan. Dari sikapnya, mereka tidak ikut menyerbu ke depan bersama tikus-tikus mutan di sekitarnya, seolah sedang mengamati sesuatu.
Sepertinya ini hasil evolusi lagi. Zhang Yifan melirik pengusir serangga di dalam mobil. Tikus mutan sebesar ini masih pantas disebut serangga? Pengusir serangga ini mungkin tidak akan efektif.
Untuk pertama kalinya, Xu Wenqiang muncul diam-diam di hadapan Zhang Yifan tanpa dipanggil. Saat sosoknya perlahan mengkristal, Zhang Yifan sempat bingung merasa ada perubahan pada Xu Wenqiang, tapi setelah diperhatikan baik-baik, tidak menemukan apa-apa.
Xu Wenqiang tersenyum tipis: "Kau sudah lihat, tikus mutan generasi keempat sudah muncul, tapi Kristal Inti di tanganmu bahkan belum generasi ketiga." Sambil menggelengkan kepala seolah kecewa: "Dengan banyaknya tikus generasi dua dan tiga ini, hanya dalam semalam kualitas mereka akan meningkat lagi. Ya ampun, energi dalam Kristal Inti ini pasti akan semakin murni dan melimpah."
Penyesalan di hati Zhang Yifan tiba-tiba menjadi tenang. Emosi tidak bisa menyelamatkan nyawa orang-orang ini. Zhang Yifan memalingkan muka, berusaha keras menutupi perasaannya.
Xu Wenqiang terlihat sangat bersemangat: "Yifan, tidakkah kau perhatikan awan di luar mulai menipis? Jika tikus-tikus mutan ini berevolusi beberapa kali lagi, mungkin matahari yang lama tak kau lihat akan muncul kembali."
Zhang Yifan menatap langit. Awan hitam masih menggantung rendah, membuat suasana semakin mencekam. Mana ada tanda-tanda menipis? Berapa banyak energi yang tersimpan dalam awan hitam ini? Begitu banyak tikus mutan telah menyerap energi, tapi langit sama sekali tidak terang. Berapa manusia tersisa di bumi sekarang? Masih sanggupkah menahan injakan tikus-tikus mutan ini?
"Berevolusi beberapa kali lagi, hmph," dengus Zhang Yifan dingin. "Tanpa memangsa manusia, bisakah mereka berevolusi sendiri?"
"Tentu tidak. Hanya saja, mereka bisa makan lebih sedikit. Lagipula, jumlah kalian manusia meski sudah jauh berkurang, tidak akan semuanya dimakan tikus-tikus ini. Cuma si pemalas ini meski tidak lapar, tetap saja ngiler melihat kalian." Xu Wenqiang berkata tak acuh.
Zhang Yifan merasa sesak di dada. Rupanya di mata Xu Wenqiang, manusia yang terjatuh menjadi makanan makhluk mutan adalah hal yang paling normal.
Zhang Yifan tak lagi bersuara, fokus mempertimbangkan solusi untuk menyelamatkan orang-orang yang masih terkurung di mobil. Bergegas masuk mustahil, menghancurkan juga tidak realistis - kecuali Xu Wenqiang bisa mengeluarkan senjata super. Memindahkan mereka ke ruang percepatan? Tikus sebanyak ini, mungkin belum sempat memindahkan beberapa kelompok, dirinya sendiri sudah terperangkap. Maka hanya tersisa satu cara: memancing makhluk mutan pergi. Dipancing ke mana? Area villa tidak aman. Di area perumahan sendiri, hanya jendela rumahnya yang dilapisi pelat baja yang masih aman. Bagaimana kaca jendela lantai satu lainnya bisa tahan hantaman tikus mutan generasi ketiga dan keempat?
Xu Wenqiang seolah sedang menonton pertunjukan mengikuti resonansi Zhang Yifan: "Tubuh fisik manusia terlalu lemah. Di hadapan makhluk sekecil ini, bahkan tak berdaya. Lihatlah beberapa orang itu, sebentar lagi akan menjadi santapan lezat. Eh, apakah ketiga orang ini juga harus dibuang keluar?" Sambil berkata demikian, ia menyeringai ke arah kuburan tiga orang di ruang pemanfaatan.
Zhang Yifan menatap kosong ke Xu Wenqiang. Inilah yang disebut "serigala berbulu domba". Seberapa keren pun penampilannya, tak bisa menyembunyikan kenyataan bahwa dia bukan manusia.
Xu Wenqiang tersenyum ringan, matanya menunjukkan ekspresi mengejek: "Kenapa? Orang sudah dibunuh, dibakar jadi debu, dimakan juga jadi debu. Apa bedanya?"
Zhang Yifan paham maksudnya. Xu Wenqiang sedang mengejeknya - membunuh tanpa ragu, tapi pilu melihat mayat korban, bagai "kucing menangisi tikus - belas kasihan palsu". Zhang Yifan tak mau menjelaskan perasaan kontradiktifnya pada makhluk berwujud manusia tapi tak tahu asal-usul ini.
Melihat Zhang Yifan tidak puas, Xu Wenqiang justru merasa senang, nada bicaranya rileks: "Melihat tikus mutan ini, seolah melihat Kristal Inti murni. Banyak sekali! Sayang tak bisa diambil."
Zhang Yifan tersentak, tapi ekspresinya tetap datar: "Benar, sayang sekali. Kau bisa membantuku?"
Xu Wenqiang mengamati Zhang Yifan dengan ekspresi seperti kucing bermain-main dengan tikus: "Membantu memburu Kristal Inti? Atau menyelamatkan orang?"
Zhang Yifan mengangkat alis: "Apa bedanya? Membunuh tikus mutan ini bisa dapat Kristal Inti sekaligus selamatkan orang. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Kenapa tidak?"
"Selamatkan orang? Kau benar-benar mau?" Ekspresi bingung Xu Wenqiang terlihat asli: "Bukannya mereka satu grup? Kemarin kau mau bunuh, hari ini mau selamatkan." Dia menggeleng: "Kau kan takut mereka menemukanmu. Ini kesempatan emas. Garis pertahanan yang kau siapkan bukannya untuk antisipasi konsekuensi ini?"
Zhang Yifan membuka bibirnya, tapi tak bisa mengutarakan isi hatinya. Benar, inilah konsekuensi yang sebenarnya ia inginkan. Jika saja ia tak datang menyaksikan langsung arena ini, mungkin ia akan bersyukur karena tikus mutan telah menghalangi mereka, membelikan waktu untuk dirinya. Tapi kini, menyaksikan para militer itu bertarung dengan darah membasuh tubuh di tengah lautan tikus, tanpa terkecuali penyesalan menggelayutinya. Mereka pahlawan berdarah panas, tapi secara tak langsung mati di tangannya sendiri.
Zhang Yifan menundukkan kepala muram. Menyelamatkan mereka mungkin berarti mengorbankan orang lain. Bahkan, jika gagal menyelamatkan, bisa menimbulkan pengorbanan yang lebih besar.
Memandang ekspresi kesal Zhang Yifan, Xu Wenqiang kembali menggelengkan kepala: "Sungguh tak paham dengan kalian manusia Bumi." Langkahnya perlahan memudar.
Menyaksikan siluet Xu Wenqiang yang semakin transparan, Zhang Yifan bertanya-tanya. Mengapa hari ini Xu Wenqiang terlihat begitu bersemangat? Ia bahkan muncul secara inisiatif dan berbicara panjang lebar tentang hal tak berguna? Zhang Yifan menatap area tempat Xu Wenqiang berdiri tadi. Ada apa yang tak ia ketahui?
Menggoyangkan kepala, Zhang Yifan mengesampingkan urusan Xu Wenqiang. Pikirannya beralih ke luar. Menyelamatkan orang mungkin sulit, tapi tikus-tikus ini harus dihabisi. Kesalahan sudah terjadi sekali, jangan sampai terulang. Memandang solar dan bensin di ruang pemanfaatannya, membela diri seharusnya tak sulit. Me-review kembali proses yang telah diprediksi di benak, tiba-tiba ia teringat, tubuhnya sudah kembali ke dalam mobil.
Segera, semua hal bergerak, semua suara terdengar. Senjata di depan menyemburkan api, kaca mobil di samping dipukul hingga berbunyi BRAK BRAK.
Zhang Yifan menarik gagang pintu. Lampu pintu menyala sementara dia mundur ke kursi penumpang. Ling Xi tak perlu menunggu perintah, langsung merunduk dan masuk ke kabin pengemudi.
"Bilang mereka jangan keluar. Kita maju dan alihkan tikus mutan." Tanpa basa-basi, Zhang Yifan membuka kaca penumpang. Angin dingin langsung menerobos masuk: "Ada granat? Ajari cara pakai."
Ling Xi memegang headset sambil berteriak: "Tim kecil tetap di mobil! Bantuan sedang menunggang kuda!" Badannya sedikit condong, tangan lainnya mengeluarkan granat: "Putuskan kabel, lempar!" Dua granat lagi dikeluarkan.
"Maju! Belok saat 20 meter dari gerombolan tikus. Kabur dengan kecepatan penuh. Suruh mobil sebelah ikuti." Zhang Yifan meraih granat, tangan kiri memegang pintu, separuh badan menjulur keluar.
Mobil meraung rendah lalu dash. Jeep di samping ikut melesat. Zhang Yifan yang setengah badan di luar memasuki format serangan. Seiring mobil maju, dia menggigit kabel. Granat jatuh akurat di belakang gerombolan - tepat di lokasi yang dipilihnya, tempat tikus mutan generasi keempat bersembunyi.
Jarak kurang dari 100 meter, mobil yang melaju kencang hanya membutuhkan 3 detik. Granat yang dilempar Zhang Yifan baru saja meledak di tengah kerumunan tikus, Ling Xi sudah membelokkan setir. Mobil meluncur membentuk busur tanpa mengurangi kecepatan, lalu berbalik arah.
Benar-benar pantas disebut tentara, Zhang Yifan dalam hati memuji. Teknik mengemudinya jauh lebih hebat dariku. Bersyukur sudah menyerahkan kemudi ke orang muda ini. Menarik tubuhnya, memberi perintah: "Bagasi, buka." Meraih 2 granat lagi, merangkak ke kursi belakang.
Bagasi terbuka. Baru sekarang Zhang Yifan sempat melihat pergerakan kerumunan tikus.
Mobil yang mengikuti juga melemparkan granat. Ledakan tidak hanya mengganggu kerumunan tikus, tapi juga tiga sosok yang mulai goyah. Mereka serentak meledakkan granat di tangan masing-masing.
"Aaa!" Di telinga bergema raungan berat Ling Xi. Zhang Yifan tak kuasa mengutuk pelan. Awalnya perhatian tikus sudah teralihkan ke ledakan di belakang. Tapi ledakan mereka ini tidak hanya membunuh diri sendiri, juga melukai banyak tikus. Kerumunan tikus tanpa ragu kembali menerjang tiga bayangan yang roboh itu.
"Berhenti! Beritahu mobil sebelah, tembak total, alihkan perhatian tikus!" teriak Zhang Yifan ke belakang. Lalu melemparkan segenggam paku besi. Beberapa tikus yang melompat tertembus kepalanya oleh paku, berguling tak bergerak.
Perintah dijalankan dengan patuh, format serangan Zhang Yifan terpantau. Dari visi yang ada, hampir semua tikus mutan generasi keempat di area tersebut telah terpancing. Mereka serempak berbalik, sudut pandang mereka melalui getaran udara dalam format serangan yang rumit, hampir membuat percikan api saat bersinggungan dengan sorotan mata Zhang Yifan.
Zhang Yifan langsung melempar pisau terbang secepat kilat ke arah tikus generasi keempat terdekat. Tepat saat tangannya mengayun, tikus mutan itu seperti telah memprediksi bahaya, tiba-tiba merendahkan tubuhnya dan menghilang di antara kerumunan tikus. Pisau terbangnya yang mengaum hanya mengenai seekor tikus generasi kedua.
Sayang, Zhang Yifan menghela napas dalam hati. Memandangi gerombolan tikus yang berhasil terpancing, ia berteriak keras: "Gas mobil! Ke jalan tol."
Zhang Yifan berencana menggiring tikus ke Jalan Tol Shenji yang lebar, memudahkan mobil melaju dan minim permukiman. Tapi ide Ling Xi berbeda. Jika tindakannya turun dari mobil meminta tolog bisa disebut "kepanikan buta", maka kini setelah menyaksikan skill tingkat tinggi Zhang Yifan yang sepadan dan ketegasannya, timbul kepercayaan misterius padanya - sekutu itu pasti akan selamat.
Jarak tidak boleh terlalu jauh, pastikan semua tikus terpancing agar sekutu aman. Ling Xi tak tahu, ia terlalu mengagungkan Zhang Yifan.
