Di dalam rapat, Zhang Yifan hanya menyimak dengan ekspresi datar. Pabrik Semen Shen Dian belum mulai beroperasi karena area tersebut belum dibersihkan dari makhluk mutan. Setelah pembersihan, diperkirakan dalam 2 hari pabrik bisa memproduksi semen dan beton siap pakai yang langsung diangkut menggunakan tangki truk, dengan kapasitas satu kendaraan setiap 30 menit.
Desain tembok kota Fuyuan telah selesai. Pekerjaan perataan lahan bisa dimulai hari ini, namun keamanan pekerja konstruksi masih sulit dijamin.
Konstruksi tembok masih membutuhkan banyak besi baja dan bata merah. Dua pabrik baja Fuyuan beserta anak perusahaannya masih memiliki persediaan yang bisa digunakan. Bata merah dari pabrik bata juga cukup untuk menghadapi sementara. Derek, kendaraan transportasi, dan pekerja berpengalaman dari pabrik lama telah siap, namun keamanan saat pengisian barang tetap berisiko.
Kendaraan tersedia cukup, tetapi stok bensin dan solar terbatas. Jika semua pekerjaan dijalankan secara bersamaan, persediaan bahan bakar diperkirakan habis dalam waktu kurang dari satu bulan.
"Pasokan air, listrik, dan pemanas untuk militer dan sipil semuanya mengonsumsi bahan bakar. Cadangan batubara mengalami kekurangan serius;"
……
Dalam rapat, setiap orang bertanggung jawab atas satu bidang. Selain Zhang Yifan yang hadir, semua peserta menyampaikan laporan pekerjaan dan kendala masing-masing. Intinya adalah masalah keamanan dan bahan bakar.
Setelah satu putaran presentasi, alis Komandan Zhou berkerut kencang. Memimpin pasukan adalah keahliannya, tapi pembangunan dasar benar-benar membuatnya sakit kepala. Ironisnya, para birokrat yang tidak dihargaipun hanya pandai tawar-menawar. Pandangannya menyapu meja rapat sebelum berhenti di wajah Zhang Yifan: "Guru Zhang, masalah keamanan perlu Bapak tangani. Mayor Qu dan Pelatih Li akan membantu sepenuhnya. Nanti kalian berkoordinasi."
Zhang Yifan mengangguk dengan datar: "Baik."
"Siap, Komandan!" Li Xiu dan Mayor Qu berdiri, menghadap, lalu duduk. Sikap mereka membentuk kontras tajam dengan Zhang Yifan.
Komandan Zhou mengabaikan sikap dingin Zhang Yifan. Sebenarnya dia cukup puas dengan reaksi ini. Bukankah masih ada kerjasama? Semalam Zhang Yifan menghancurkan meja kopi dan begadang menatap jendela. Andai hari ini dia marah dan menyimpan semua orang di gedung ke ruang pemanfaatannya, mungkinkah dia benar-benar memerintahkan eksekusi keluarga sang profesor? Karena itu, sikap Zhang Yifan yang menunjukkan emosi secara terbuka justru membuatnya lega.
Kemudian menghadap semua peserta: "Prioritaskan agenda yang tidak terkait keamanan. Urutan konkretnya Komandan Sun Ming yang bertanggung jawab."
"Siap."
"Pabrik semen harus mulai beroperasi dulu. Setelah area pabrik dibersihkan, segera pasang pelat baja listrik. Kalau tidak memungkinkan, tutup bangunan produksi. Kami tidak punya cukup sumber daya untuk menjamin keamanan di sana."
Rapat membahas beberapa detail. Zhang Yifan tidak melanjutkan mendengarkan. Dia paham alasan kehadirannya di rapat - pihak militer sedang menunjukkan bahwa mereka sedang berusaha maksimal untuk para penyintas Kota Fuyuan. Semua yang mereka lakukan bukan untuk diri sendiri, tapi untuk yang selamat.
Rapat berakhir tepat pukul 6. Komandan Zhou pergi duluan. Mayor Qu mengangguk lalu pergi juga. Li Xiu sambil turun bersama Zhang Yifan berkata: "Yifan, nanti kita ke pabrik semen. Pasukan kita hanya satu peleton, harus dibagi ke beberapa shift. Senjata prajurit juga tidak cukup. Ada saran?"
Zhang Yifan dengan ekspresi datar menjawab: "Lihat situasi di lokasi dulu. Masih ada pisau terbang?"
Zhang Yifan mengira akan ada bus besar mengangkut satu peleton. Ternyata dia tetap naik mobil kecil. Yang mengejutkan, mobil kecil hanya untuk dia, Mayor Qu dan Li Xiu (yang jadi sopir). Seluruh peleton harus kubawa melalui ruang pemanfaatan, katanya lebih aman dan hemat bahan bakar.
Di ruang pemanfaatan hanya ada sekitar seratus petak lahan hitam seluas 100 meter persegi. Area yang lebih besar yang dimiliki Zhang Yifan telah diperluas menjadi wilayah kekuasaannya sejak semalam, bahkan sudah ditanami pohon dan dipercantik. Tentu tidak pantas mengizinkan prajurit masuk ke sana. Bahkan bukan hanya prajurit, selama ada hubungan dengan militer, Zhang Yifan sama sekali tidak berencana mengizinkan mereka masuk. Untungnya semalam sudah menyiapkan area-area kecil, kalau tidak sekarang harus membangun. Tapi 30 lebih orang berkumpul di lahan 100 meter persegi selama setengah jam lebih, mungkin bahkan lebih lama lagi, apakah tidak terlalu sesak?
Zhang Yifan langsung mengutarakan pemikirannya. Mayor Qu berpikir sejenak, tidak menyebut-nyebut lahan 2000 meter persegi itu, hanya mengusulkan untuk membagi menjadi dua bagian. Setengah jam lebih ini untuk memberi istirahat ekstra bagi semua. Mayor Qu bercanda mengatakan "seandainya ada tempat tidur".
Orang-orang berbalut pakaian kapas dan topi kapas dengan perlengkapan lengkap masuk ke ruang pemanfaatan. Li Xiu yang menyetir, Zhang Yifan duduk di kursi penumpang, Mayor Qu di kursi belakang. Mereka semua memakai headset di telinga. Zhang Yifan menduga ini untuk mengawasinya, karena hampir setiap 5 menit terjadi percakapan.
Mobil melesat dalam kegelapan malam. Dalam 15 menit, tangki besar pabrik semen sudah terlihat. Area pabrik sangat luas. Mobil berhenti di depan gedung kantor. Gedung ini terlihat baru, semua pintu dan jendela tertutup rapat. Li Xiu menoleh memandang Zhang Yifan yang langsung paham maksudnya. Dengan mengerahkan kehendaknya, ia pun turun dari mobil.
Sekitar sangat sepi tanpa bahaya, Zhang Yifan memberi isyarat tangan. Li Xiu dan Mayor Qu turun dari mobil, sementara Zhang Yifan sekalian menyimpan mobil ke ruang pemanfaatan. Pintu gedung operasional kantor terbuka, tiga orang masuk ke dalam dengan cepat.
Di dalam gedung kantor terasa dingin tanpa pemanas. Mereka melakukan percakapan basa-basi, rapat, dan diskusi. Zhang Yifan sebenarnya enggan ikut serta, namun tahu lebih baik tetap berada dalam sudut pandang mereka. Dengan terpaksa duduk di ruang rapat, ia menyimak pembicaraan mereka. Orang yang bertubuh pendek gemuk adalah manajer pabrik, sedangkan yang tinggi kurus adalah kepala departemen teknik. Zhang Yifan berpikir dengan niat jahat: "Dua orang ini persis Si Gendut dan Si Kurus dalam karya Jin Yong."
Tentang produksi, Zhang Yifan sama sekali tidak fokus mendengar. Intinya hanya mau menyalakan satu atau dua tungku, menambahkan antifreeze, urusan batubara dan minyak. Yang terpenting adalah proses pengisian bahan baku - titik kritis keamanan. Dentuman ledakan mesin pasti akan menarik perhatian makhluk mutan yang mengintip.
Beberapa orang coret-coret di kertas. Zhang Yifan mengamati dengan tatapan dingin, memahami titik bahaya utamanya: Pertama, proses pengisian bahan yang masih membutuhkan operasional forklift manual dengan perlindungan diri minim. Kedua, saat pengeluaran produk. Seluruh proses produksi hanya dua titik ini yang belum otomatis. Tentu saja di dalam pabrik masih perlu pekerja yang menjaga di samping panel indikator.
Bangunan pabrik ditutup rapat sekalipun, tetap tidak bisa menjamin tanpa masuknya makhluk mutan. Mereka bisa menyusup melalui sabuk konveyor atau lubang pengisian bahan. Orang-orang tidak mampu berbuat apa-apa. Jadi, saat pergantian shift atau ke toilet, itulah momen paling berbahaya. Beberapa orang menunjuk-nunjuk gambar teknik sambil membuat coretan-coretan. Zhang Yifan yang sudah jenuh berdiri: "Aku mau jalan-jalan sebentar. Atau... siapa yang mau ikut?"
Li Xiu menegakkan badan, melirik Zhang Yifan: "Kamu mau pergi ke..."
Zhang Yifan menatap ke jendela: "Kalian hanya bicara sambil menatap gambar ini. Di kepalaku sama sekali tidak terbayang adegannya."
Manajer pabrik yang bertubuh tambun itu buru-buru melambaikan tangan: "Yang ini... di luar belum tentu aman. Gelap begini bisa lihat apa? Bisa saja tiba-tiba muncul tikus raksasa, bukan main-main. Sudah beberapa pekerja kami digigit sampai tewas. Baru kemarin ada pekerja yang hilang." Dia belum tahu identitas dan nama Zhang Yifan, juga tak ada yang memperkenalkan.
Ada yang hilang? Hati Zhang Yifan berdesir, tapi raut wajahnya tetap biasa saja. Masalah pergi atau tidak, sekarang bukan wewenangnya memutuskan. Li Xiu berpikir sejenak: "Baik, aku akan menemanimu keluar. Mayor Qu, kamu tetap di sini." Sambil melambaikan tangan ke manajer pabrik: "Jangan khawatir, kami sudah punya perhitungan."
Zhang Yifan tidak mengeluarkan mobil, berjalan kaki bersama Li Xiu menuju bangunan pabrik yang tertandai di gambar. Mereka tidak masuk, hanya berkeliling di sekitar area luar. Pintu utama pabrik ada tiga, ditambah lubang pengisian bahan dan dua jalur rel. Setelah berkeliling, tidak ditemukan makhluk mutan, tapi masalah keamanan terlihat jelas - mustahil untuk ditutup rapat.
Kemudian mereka menjelajah lebih jauh ke area luar, menghafal jalan utama dan bangunan di kompleks pabrik. Zhang Yifan mengamati dalam diam, sementara Li Xiu yang buta sama sekali hanya bisa menggenggam erat lengan Zhang Yifan. Beberapa kali ketika Zhang Yifan berhenti mendadak, mereka hampir bertabrakan.
Dalam kegelapan, Zhang Yifan mengembangkan kehendaknya, waspada menghindari setiap bangunan pabrik agar tidak mengganggu makhluk mutan yang mungkin ada. Jangkauannya sampai ke selatan pabrik semen yang berbatasan dengan jalan nasional, sementara tiga sisi lainnya dikelilingi sawah. Jarak ke pemukiman terdekat lebih dari 10 menit jalan kaki. Rencana kasar mulai terbentuk di benaknya.
Ada dua area pemukiman besar di sini: Perumahan Shen Dian yang berjarak 5-6 menit perjalanan mobil, dan perumahan tua di sekitar stasiun kereta api Shen Dian yang berusia lebih dari 50 tahun. Hampir tidak ada yang selamat. Jika makhluk mutan di area pemukiman ini bisa dihabisi, seluruh wilayah besar ini akan menjadi zona aman secara keseluruhan.
Hanya saja proses implementasi spesifik masih perlu dipertimbangkan secara detail, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Zhang Yifan hanya memikirkannya sebentar. Setelah berputar selama sekitar satu jam, Li Xiu Jie yang sudah kedinginan ekstrem baru kembali ke gedung kantor.
Zhang Yifan mengajukan saran paling sederhana: Setelah bangunan pabrik dibersihkan total, para pekerja akan ditempatkan di dalam dengan semua pintu utama ditutup rapat. Pekerja langsung tinggal di ruang operasional untuk makan, minum, buang air, tidur, berproduksi secepat mungkin dengan konsentrasi penuh pada pengisian bahan baku. Kendaraan transportasi di area pengeluaran produk bisa datang dan pergi secara acak, dilarang keras personil turun dari kendaraan. Selama aura manusia di dalam pabrik tidak terlalu kuat, keamanan di area produksi masih relatif terjamin.
Menghancurkan semua makhluk mutan di area ini tidak realistis. Saat ini, Zhang Yifan pun tidak berani memastikan metode pasti untuk memancing makhluk mutan. Metode yang digunakan Shencheng di Fuyuan City sudah gagal. Jangkauan daya tarik Kristal Inti juga belum jelas. Satu-satunya cara defensif adalah membersihkan makhluk mutan di dalam bangunan pabrik. Zhang Yifan masih yakin bisa melakukannya.
"Shou Toutuo" mengajukan pertanyaan: "Jika gedung utama sudah bersih, bagaimana jika masih ada makhluk mutan di area pabrik lainnya?" Zhang Yifan berpikir sejenak lalu menjawab, dirinya bisa membersihkan seluruh area pabrik secara bertahap.
Tidak ada metode yang lebih baik lagi, produksi semen tidak membutuhkan terlalu banyak bahan bakar, sedangkan pencampuran dan proporsi beton sepenuhnya dikontrol oleh komputer. Asal dikoordinasikan dengan Shen Dian, pasokan listrik masih bisa mencukupi. Jika diperlukan, generator diesel bawaan pabrik juga bisa digunakan.
Mengenai jatah makan pekerja, bukan masalah besar. Dalam cuaca minus 40 derajat, mereka tetap harus bisa menyantap makanan hangat. Untuk jatah makan belasan orang, dua panci besar dan perapian yang dibangun, bisa diselesaikan dalam setengah hari. Hanya perlu hati-hati terhadap keracunan gas.
Area pabrik sementara aman. Peluncuran lini produksi perlu dipercepat. Pekerja yang terkumpul baru belasan orang, masih perlu pelatihan. Tidak boleh ditunda lagi, langkah selanjutnya bergantung pada Zhang Yifan.
Fasilitas di area pabrik sangat kompleks, semakin banyak orang semakin berbahaya. Li Xiu dan Mayor Qu tidak punya solusi lain selain memberikan headset komunikasi kepada Zhang Yifan, menyaksikannya masuk sendirian ke pintu bangunan pabrik.
Zhang Yifan masuk ke bangunan pabrik dengan gemetar ketakutan - bukan takut pada makhluk mutan, tapi naluri alami terhadap kesan megah dan kosong bangunan pabrik, visi terbatas, serta ketakutan akan berbagai peralatan tak dikenal berukuran besar maupun kecil. Ini dampak negatif dari terlalu banyak menonton film dan siaran TV. Dalam film, setiap kemunculan tempat-tempat seperti ini selalu diiringi musik menyeramkan yang mewakili berbagai kejahatan yang akan terjadi.
