Zhang Yifan sangat membutuhkan senjata atau kemampuan bertahan diri. Andai saja dirinya bisa masuk ke ruang pemanfaatan itu. Menyadari hal itu tidak realistis, Zhang Yifan akhirnya menghentikan pikirannya.
Menatap kening Zhang Yifan yang berkerut, Xu Wenqiang menghela napas dalam hati. Jika ruang ini dikuasai oleh Kapten Zhou Guangfa, atau Li Xiu, bahkan Yang Yang, akhirnya pasti akan berbeda. Mana ada laki-laki sejati yang, setelah menguasai ruang, masih bisa mentolerir ancaman orang lain selama masih punya setetes darah pejuang? Tapi takdir berkata lain. Ruang ini jatuh ke tangan perempuan baik hati ini yang sama sekali tak punya ambisi menguasai dunia. Sayang sekali potensi ruang ini.
Tapi selama bertahun-tahun, aku sendiri juga tidak tahu bahwa ruang ini sebenarnya seperti ini. Benar-benar takdir bermain-main, justru perempuan lemah inilah yang sepenuhnya membuka ruang. Sudahlah, mungkin ini kesempatanku jika ruang dikuasai orang seperti dia.
Zhang Yifan tidak menyadari pandangan Xu Wenqiang. Dia sedang memikirkan alat transportasi. Mobilnya terlalu tidak aman, sama sekali tak bisa menahan terjangan tikus mutan generasi keempat. Andai dia punya kendaraan yang kokoh, anti benturan, bisa terbang, dan tidak mudah ditembak jatuh. Zhang Yifan yakin di dalam pesawat angkasa Xu Wenqiang pasti ada barang seperti itu — pesawat itu begitu panjang, di dalamnya pasti tidak mungkin hanya mengandalkan jalan kaki, pasti ada alat transportasi kecil. Lagipula, pesawat ini lebih mirip induk kapal, di dalamnya... siapa tahu berapa banyak pesawat kecil yang berlabuh.
Hanya saja, dia belum bisa sembarangan masuk. Apakah kehendak psioniknya bisa menembus dinding pesawat masih jadi misteri. Jika masuk ke dalam pesawat sama seperti orang biasa, dia pasti akan dikendalikan Xu Wenqiang. Itu akan membuat posisinya semakin pasif.
“Wenqiang, aku ingat pernah kau sebutkan mobil levitasi magnetik.” Zhang Yifan memutuskan untuk mencoba.
Xu Wenqiang mengangguk tenang: "Ada di pesawat, tapi gravitasi Bumi berbeda dengan tempat kami, meski perbedaannya sangat kecil, medan magnetnya juga tidak sama."
Zhang Yifang menatap wajah Xu Wenqiang, lama baru berkata dengan nada menggoda: "Alat transportasi dari pesawat antariksa yang bisa melakukan perjalanan antarbintang, tak sanggup mengatasi perbedaan kecil gravitasi dan medan magnet antar planet? Xu Wenqiang, ini tidak masuk akal."
Xu Wenqiang menatap balik Zhang Yifan, terdiam beberapa detik sebelum berkata: "Kau pikir bisa mengendarainya?"
Zhang Yifan tidak mengakui maupun menyangkal: "Aku perlu membela diri. Tak ingin kembali ke militer. Setelah memindahkan keluarga ke sini, masih banyak manusia lain yang harus kupindahkan. Mereka butuh material dalam jumlah besar, semuanya harus kucari di Bumi. Cara kerjaku ini sama dengan melawan militer, ditambah musuh-musuh mutan. Jadi, keamananku harus jadi prioritas."
Lalu memandang pesawat itu: "Aku tahu ini propertimu pribadi. Takkan kupaksa kecuali terdesak. Sekarang, aku butuh bantuanmu."
"Setiap kali kau butuh bantuanku, membuatku sulit menolak. Padahal kau bisa bilang semua aset disini milikmu, kau berhak memakainya sesuai hukum alam." Xu Wenqiang bergumam kesal. Zhang Yifan jelas mendengar, tapi hanya tersenyum.
Xu Wenqiang menghela napas: "Teknologi secanggih itu, di tanganmu cuma jadi alat kabur bertahan hidup. Baiklah, pakai logikamu sendiri - yang bisa dipakai berarti loot berharga. Kalau tidak, ya cuma jadi keuntungan buat orang lain." Langkahnya mulai menuju Feichang.
Zhang Yifan memandang gugup penuh antusias saat Xu Wenqiang masuk ke pesawat. Ternyata pintu masuk pesawat itu ada di bagian perut. Tak lama kemudian, benda berbentuk kapsul berjatuhan perlahan dari dalam pesawat. Penasaran setengah mati, langkah Zhang Yifan otomatis bergerak mendekat.
Xu Wenqiang kemudian melayang keluar dari pesawat: "Cuma bisa taruh sampai sini. Sisanya sialan urusanmu sendiri."
Dari jarak dekat, Zhang Yifan mengamati pesawat itu - tentu saja ini alat terbang, lihat saja penampilan aerodinamisnya. Panjangnya sekitar 7-8 meter, setinggi tiga meter lebih. Cangkang silvernya mengingatkan pada lumba-lumba. Seketika Zhang Yifan jatuh cinta.
"Cantiknya!" jari Zhang Yifan mengelus permukaan halus pesawat, pujian tulus meluncur.
Xu Wenqiang tersenyum, ikut memuji: "Betul. Setiap bodi aerodinamis itu indah. Bentuk ini standar kesepakatan umum estetika antargalaksi. Selain itu ada bentuk kupu-kupu, karena lebih bisa memanfaatkan ruang."
UFO gitu? Zhang Yifan berkeliling mengitari pesawat: "Namanya apa? Fitur lengkapnya apa saja?"
“Kau bisa menyebutnya kapal udara. Ini kapal pengintai mini kami. Tak hanya bisa melaju di darat, tapi juga terbang di udara, bahkan menyelam diam-diam di bawah air sebagai kapal selam. Soal tenaga, sudah dipasang batu pengganti serba guna, estimasinya 10 tahun tak perlu ganti.” Sambil berkata, dia menyodorkan benda mirip kunci mobil, berkeluh kesah: “Di ruang pemanfaatanmu ini, semua aset tak bisa dipakai. Lahan hitam itu, aku juga tak bisa masuk.”
“Kapal udara ini dikemudikan oleh AI otomatis. Tentu ada mode manual. Di dalamnya ada visi 360 derajat dilengkapi senjata laser serba arah. Hmm, kau bisa coba kendarai di lahan hitam itu.”
Teringat, kapal udara masuk ke lahan hitam yang baru dikembangkannya. Zhang Yifan hendak menyusul, tiba-tiba berhenti melangkah: “Xu Wenqiang, kau punya barang bagus begini, kenapa dulu tak kauberikan?”
Xu Wenqiang melirik Zhang Yifan: “Aku juga butuh motivasi. Semua energi habis dikuras ruang ini. Secerdas apapun teknologi, tanpa motivasi cuma ronsokan besi.”
Zhang Yifan heran bertanya: “Kapal kalian tak memanfaatkan energi dari bintang-bintang di antariksa? Tak ada yang disebut energi matahari?” Katanya satelit buatan Bumi di luar angkasa masih menggunakan tenaga surya.
“Di ruangmu ini ada matahari? Atau di luar ada matahari?” Xu Wenqiang menyindir.
Zhang Yifan menjulurkan lidah, geser badan masuk ke lahan hitam.
Barang bagus seperti ini akhirnya menjadi milikku. Zhang Yifan menekan kunci di tangannya, kapal udara terbuka tanpa suara memperlihatkan interior mewah yang nyaman. Saat melangkah masuk, pintu kapal udara menutup kembali dengan halus.
Bagian depan adalah kabin kemudi. Begitu Zhang Yifan masuk, berbagai lampu berwarna di panel operasional langsung berkedip. Kemudian terasa pemindaian menyeluruh terhadap tubuhnya, disusul suara sintetis yang jelas: "Fusi bahasa selesai. Pemindaian gelombang otak selesai. Persiapan peluncuran kapal selesai. Aktivasi senjata selesai. Siap terbang."
Zhang Yifan tertegun beberapa saat sebelum akhirnya duduk di kursi putar depan layar. Dimana letak tampilan visual 360 derajat yang disebut Xu Wenqiang? Matanya menelusuri setiap sudut sambil menganalisis, lalu berkata: "Autopilot, maju perlahan tanpa target, tampilkan visual penuh." Pasti perintahnya tidak salah.
Interior kapal tiba-tiba gelap. Dinding kapal seperti dialiri gelombang air, bidang pandang langsung melebar. Seluruh pemandangan luar terpampang nyata, sementara layar menampilkan area belakang yang tak terjangkau pandangan. Tanpa disadari Zhang Yifan, kapal sudah melayang meninggalkan tanah.
"Hati Zhang Yifan berdegup BRAK BRAK, terus mencoba berbagai instruksi, juga mengajukan berbagai masalah. Benar-benar otak cerdas, meski kecil, tapi jauh lebih kuat dari teknologi Bumi. Pantas saja mereka bisa membuat kapal antariksa, dulu sebagian orang di Bumi masih tidak percaya UFO itu nyata."
"Di dalam kapal udara, Zhang Yifan bermain sampai puas. Kecuali senjata yang belum dicoba, melalui komunikasi dengan otak cerdas, dia tahu daya tahan kapal udara, juga tahu sistem akan menghitung intensitas serangan secara otomatis. Zhang Yifan akhirnya merasa tenang."
"Selama berada di kapal ini, sistem akan terus memindai lingkungan sekitar. Jika mendeteksi bahaya, akan memberi pemberitahuan. Asal sedikit lebih hati-hati, tidak perlu khawatir akan bahaya. Setidaknya di Bumi, kecuali misil, mungkin tidak ada senjata lain yang perlu ditakuti. Bahkan misil pun mungkin tidak perlu ditakuti."
"Setelah memahami fungsi kapal, area belakang adalah zona istirahat. Zhang Yifan hanya mempelajari sekilas, lalu memindahkan kapal udara keluar dari lahan hitam."
"'Sungguh terima kasih! Kapal ini luar biasa. Dengan ini, aku tidak akan lagi diarahkan begitu saja oleh orang lain.' Kebahagiaan Zhang Yifan menular ke Xu Wenqiang. Senyum sopan di wajah tampan Xu Wenqiang semakin memikat."
"Nasibmu sendiri bagus, kalau tidak menemukan batu pengganti, kamu masih harus bandel pakai Jeep. Tapi Yifan, kamu sendirian di luar juga jangan kecerobohan, ingat sebelumnya bagaimana kamu ditangkap dengan efek bius." Xu Wenqiang mengingatkan.
Zhang Yifan mengangguk: "Tenang saja, setelah ini siapa yang mau berkomunikasi denganku, kalau tidak masuk ke ruang pemanfaatan, aku akan mengabaikannya."
"Tidak perlu terlalu hati-hati, intinya waspada saja, juga jangan berbelas kasihan. Bukankah ada pepatah 'Orang tak berniat melukai harimau, tapi harimau punya niat melukai orang'?" Xu Wenqiang pertama kali bertele-tele seperti ini.
"Hmm, akan kuingat." Zhang Yifan berjanji dengan serius. Dia tahu, jalan setelah meninggalkan ruang pemanfaatan nanti akan berbeda dari sebelumnya, dan dia harus datang sendirian tanpa partner tim lagi.
Keluar dari ruang pemanfaatan, Yang Yang masih belum tidur, juga tidak menyadari wanita yang berbaring di sampingnya telah mengalami begitu banyak hal dalam sepersekian detik ini - tidak setiap laki-laki sejati memiliki kemampuan pengamatan tajam seperti Li Xiu.
Sebelum pukul lima pagi, Zhang Yifan bangun. Dia salut pada dirinya sendiri, sekarang selama sebelum tidur sudah menentukan jam bangun, tanpa alarm pun dia akan bangun tepat waktu.
Setelah tidur ini, Zhang Yifan penuh semangat. Dengan hati-hati dia pakai baju zirah, berteriak membangunkan keluarga. Masih banyak yang harus dilakukan hari ini. Setelah selesai bersih-bersih, dia memasukkan keluarga ke ruang pemanfaatan, lalu berjalan perlahan di lantai atas dan bawah rumahnya, memindahkan semua aset yang bisa bergerak perlahan ke ruang pemanfaatan.
Kemudian, Zhang Yifan menyambungkan interkom Ling Xi dan memberitahunya bahwa dirinya akan segera datang. Meletakkan interkom, Zhang Yifan dengan waspada mengunci pintu. Mungkin, ketika bumi kembali dipenuhi cahaya, keluarganya akan kembali dan tinggal di sini.
Tempat tinggal Ling Xi adalah unit 2 kamar tidur 2 ruang tamu yang dihuni total 8 orang. Semua terkejut dengan kedatangan Zhang Yifan yang sangat pagi ini. Selain 2 personel jaga malam, anggota lainnya sudah bangun.
Zhang Yifan tidak mengucapkan sepatah kata pun, hanya mengangguk sebagai salam. Kemudian menyimpan semuanya ke ruang pemanfaatan——Satu peleton militer dan tim 4 orang Ling Xi tidak akan dia lewatkan. Di ruang pemanfaatan, yang dibutuhkan bukan hanya orang biasa, penjaga keamanan juga mutlak diperlukan.
