Zhang Yifan tidak tahu aset apa yang harus ditukar dengan militer.
Ketika seseorang mencapai level tertentu, uang tak lagi bisa memuaskan nafsunya. Yang dibutuhkan biasanya kekuasaan. Tapi Zhang Yifan tidak butuh uang, apalagi kekuasaan.
Ambil contoh alutsista. Memang, Zhang Yifan punya sebuah kapal udara. Tapi setelah berkonsultasi dengan Xu Wenqiang, ternyata bahkan misil antarbenua pun tidak bisa mencapainya. Selama dia bersembunyi di sini, seolah benar-benar kebal senjata.
Urusan lainnya seperti sandang-pangan-papan-transportasi? Untuk sandang, agak kurang - bukan Zhang Yifan yang kekurangan, tapi para survivor di ruang pemanfaatannya. Pangan? Sudah jelas tak perlu ditanya. Tempat tinggal? Jangan ditanya lagi. Transportasi? Jauh lebih tak perlu diragukan.
Zhang Yifan sangat pusing, tidak mungkin menyerahkan ternak ayam, bebek, sapi dan kambing yang dipeliharanya dengan susah payah secara gratis. Dengan wajah muram, ia menanam sawi putih sekali panen, setelah panen ada jagung, lalu memetik tongkol jagung di tempat. Tongkol jagung harus dijemur dulu agar kadar airnya berkurang, baru bisa dipisahkan bijinya, digiling menjadi bubuk. Zhang Yifan yakin Letnan Kolonel Qian pasti lebih ahli dalam hal ini daripada dirinya.
Zhang Yifan mengadakan rapat keluarga dengan agenda utama menentukan apa yang harus diminta dari militer. Begitu Zhang Yifan selesai mengungkapkan kekesalannya, mata semua anggota keluarga langsung berbinar-binar.
"Mau minta apa? Banyak yang kita butuhkan! Kita tidak punya pembangkit listrik, tidak punya mobil, tidak ada peralatan mesin besar. Ruang pemanfaatan hanya berisi orang, buat apa? Orang-orang ini butuh bekerja, butuh hiburan. Kita juga harus membangun sekolah. Banyak sekali yang diperlukan!" Yiping berbicara tanpa jeda, merasa hanya berucap belum cukup, lalu meraih kertas dan pena mulai mencatat.
"Jangan lupa kapal pesiar, catat itu! Danau sebesar itu belum juga kita kelilingi pakai perahu, rugi dong." Dong Zhipeng segera menyambung.
"Mama, Papa, kalian pikir kita masih butuh apa lagi? Oh ya, aku punya usul. Yifan, bagaimana kalau kamu masuk ke ruang pemanfaatan, biarkan Papa dan Mama tinggal di kapal udara milikmu? Jadi setelah kita selesai membangun ruang itu, baru ajak Papa Mama pindah ke sana untuk menikmati hidup. Bagaimana?" Yiping merasa ide yang ia temukan ini sangat brilian.
“Tidak bisa, hanya ayah dan ibu yang pergi masih belum cukup. Sebaiknya kita semua pergi ke luar, biarkan Yifan masuk sendirian. Dengan begitu, kita tidak perlu menua dalam penantian dan tidak akan saling melewatkan proses pertumbuhan.” Yiping menambahkan, lalu menatap semua orang dan bertanya: “Bagaimana pendapat kalian?”
Semua orang mengangguk, hanya Yifan yang menggelengkan kepala: “Perasaan, kalian tega mengorbankan aku seorang diri. Tidak takut aku jadi gila?”
Hasil diskusi adalah, kedepannya begitu Zhang Yifan masuk ke ruang pemanfaatan, terutama saat bercocok tanam atau beternak, pindahkan orang tua dan anak-anak keluar. Jika memungkinkan, sebaiknya pindahkan semua anggota keluarga.
Misi Zhang Yifan saat ini adalah membangun ruang pemanfaatan menjadi kota yang indah.
Zhang Yifan pasrah. Ia segera memindahkan keluarganya ke dalam pesawat terbang, barulah bisa menarik napas lega.
Bangun pembangkit listrik? Zhang Yifan menggelengkan kepala. Ruang pemanfaatannya tidak membutuhkan pabrik-pabrik berantakan seperti itu. Pembangunan saat ini terpaksa dilakukan. Begitu masalah pangan dan perumahan orang-orang ini teratasi, ruang pemanfaatan tidak perlu hal-hal rumit. Apa, benar-benar mau tinggal selamanya di ruang pemanfaatan? Manusia tetap harus kembali ke Bumi. Tempat ini hanyalah tempat perlindungan sementara atau area istirahat di masa depan. Lagipula, Zhang Yifan selalu merasa energi utama Bumi di masa depan akan berupa Kristal Inti. Pembangkit listrik berbasis batubara atau minyak akan segera usang.
Memikirkan masa depan, Zhang Yifan sadar dirinya masih kekurangan banyak hal. Begitu cahaya kembali ke Bumi, bukankah dirinya akan menjadi orang miskin? Semua yang dia butuhkan sekarang adalah untuk orang lain. Apa tidak perlu merencanakan sesuatu untuk dirinya sendiri juga?
Negosiasi dengan Kolonel Qian kembali dilakukan di ruang pemanfaatan. Kolonel Qian sangat terbuka, syarat-syaratnya sepenuhnya ditentukan Zhang Yifan:
Zhang Yifan menyediakan bahan makanan dan sayur, yang akan diolah Kolonel Qian menjadi makanan - sudah seharusnya;
Kolonel Qian secara gratis menyediakan hewan ternak indukan, semua hewan ternak yang dihasilkan di ruang pemanfaatan menjadi milik Zhang Yifan - tidak masalah;
Bagaimana dengan angkanya? Zhang Yifan membeku, bukan karena malu mengutarakan, tapi tak tahu cara meminta harga selangit.
Akhirnya Kolonel Qian yang inisiatif mengusulkan penyelesaian dengan emas. Aset ini, nanti pasti akan beredar sebagai mata uang.
Zhang Yifan merasa dirinya sangat rugi, tidak cocok. Ia berlari bertanya pada Xu Wenqiang. Xu Wenqiang menatapnya dengan ekspresi aneh, setengah hari baru bertanya: "Sekarang kau menyibukkan diri sendiri. Pernahkah kau memikirkan apa yang benar-benar kau kejar?"
Zhang Yifan menggelengkan kepala bingung. Xu Wenqiang juga menggeleng: "Orang lain yang memiliki dimensi ini, pasti berpikir mendominasi World Channel, menggenggam hak di telapak tangan. Hanya orang aneh sepertimu yang malah beternak untuk orang lain. Hah!"
Zhang Yifan semakin bingung. Apakah level tertinggi yang dikejar seseorang adalah kekuasaan? Zhang Yifan tak mengerti.
Mengerti atau tidak, Zhang Yifan harus terus melanjutkan karir peternakannya. Karena sekarang, ia benar-benar tak ingin berlama-lama di luar.
Militer di berbagai kota sedang berjuang mati-matian memburu kecoak mutan di unit perumahan server lama. Dentuman senjata terdengar di seluruh kota, hanya Shencheng yang terlihat tenang karena Zhang Yifan telah menyapu bersih. Mayor Qu juga menghampiri Zhang Yifan, berharap Zhang Yifan mau memburu Kristal Inti untuk mereka. Zhang Yifan menolak, dengan tegas mengatakan padanya untuk menghemat peluru karena di masa depan akan ada lebih banyak makhluk mutan yang menunggu mereka. Saat ini yang terpenting adalah mempertimbangkan bagaimana cara membela diri jika kecoak mutan generasi lima atau lebih tinggi tiba terbang.
Di ruang pemanfaatan Zhang Yifan sudah ada kecoak mutan generasi 6 dan 7. Kecoak generasi 6 dan 7 tidak bertambah besar, panjang tubuhnya (tidak termasuk antena) sekitar 30-40 cm. Hanya saja baju zirah mereka lebih keras dan gigi lebih tajam. Satu tusukan tidak akan membunuh mereka kecuali tepat mengenai leher. Kecepatan mereka juga sangat cepat, sulit untuk diarahkan oleh pejuang biasa.
Mayor Qu setengah percaya. Zhang Yifan lalu menggali mayat kecoak mutan generasi 5,6,7 yang telah dikeluarkan Kristal Inti-nya dari ruang pemanfaatannya dan melemparkan masing-masing satu ke arahnya. Tentu saja, tak lama kemudian dia juga mengirimkan ke Kolonel Qian dan Kolonel Zhang.
Situasi di kawasan baru Fuyuan kembali memanas. Para yang selamat dipindahkan untuk kedua kalinya, kali ini ke ruang bawah tanah dan lubang perlindungan. Proses pemindahan di kawasan baru Fuyuan belum selesai ketika Shencheng sudah diserang oleh segerombolan makhluk mutan.
Aksi pengumpulan Kristal Inti dalam skala besar oleh manusia akhirnya menunjukkan akibat buruknya. Energi yang dilepaskan Kristal Inti dan tulang-belulang kecoak mutan terlalu besar, membuat makhluk mutan yang tersembunyi akhirnya tidak tahan terhadap godaan dan mulai kembali ke kota.
Seperti yang diperkirakan Zhang Yifan, sebagian besar makhluk mutan kali ini berasal dari generasi kelima ke atas, dengan beberapa bahkan mencapai generasi keenam. Seakan dalam semalam, kecoak mutan tiba-tiba membludak di langit kota. Penciuman, pendengaran, dan penglihatan mereka sangat tajam. Hanya dengan terbang di tepi jendela, mereka bisa menentukan kamar mana yang berisi manusia - makanan segar di mata mereka. Mereka menghancurkan kaca dengan kepala, menerobos masuk, dan mengunyah orang biasa yang tak berdaya.
Tikus mutan generasi kelima justru lebih mengerikan. Ukuran mereka seperti anjing penjaga rumah manusia. Tidak ada yang bisa menahan terjangan mereka. Target mereka adalah manusia di unit perumahan rendah. Kaca pecah tidak bisa melukai bulu lebat mereka.
Teror kembali turun. Tidak ada yang tahu dari mana kecoak dan tikus yang bermutasi lagi ini muncul. Bangunan sudah tidak bisa menghalangi gigi tajam mereka. Pasukan buru-buru melawan balik, namun jumlah kecoak dan tikus mutan terlalu banyak, hampir menyebar di sekitar tempat tinggal para penyintas kota. Peluru justru membuat mereka semakin kejam.
Saat Shencheng diserang makhluk mutan, Zhang Yifan dan Yang Yang sedang dalam perjalanan mengangkut sayuran ke Shencheng dengan pesawat terbang. Ketika mendekati Shencheng, AI pesawat mengeluarkan alarm: Sejumlah besar makhluk mutan muncul di depan. Kemudian di peta 3D, tak terhitung titik merah bergerak.
Jelas terlihat, sebagian besar titik merah berada di antara gedung-gedung. Di sebelah beberapa titik merah terdapat titik hijau yang sedikit lebih besar, mewakili manusia. Zhang Yifan merasakan tangan dan kakinya terasa dingin membeku - hal yang paling ditakutkannya akhirnya terjadi. Di hadapan makhluk mutan, manusia biasa betapa rapuhnya.
Yang Yang mengendalikan pesawat dengan cepat mendekat. Sepanjang rute, ribuan sinar laser ditembakkan dari pesawat, menghujani makhluk mutan yang terlambat menyelinap ke bangunan atau kecoak mutan yang baru saja terbang keluar dari jendela dengan hati sudah puas.
Zhang Yifan terduduk termenung di dalam pesawat, menatap punggung Yang Yang dan titik-titik merah yang satu per satu pudar di layar. Hatinya semakin ciut: Jika Shencheng seperti ini, bagaimana dengan tempat lain? Bagaimana dengan Kawasan Baru Fuyuan?
Di bawah gempuran dahsyat pesawat, makhluk mutan mundur tiba-tiba seperti cara mereka datang. Pesawat tidak menguntit, Zhang Yifan pun tak sempat membersihkan medan perang. Bahkan tanpa pamit pada militer Shencheng, mereka buru-buru terbang kembali ke Kota Fuyuan. Syukurlah, Fuyuan tetap normal tanpa serangan makhluk mutan.
Zhang Yifan segera kembali ke Shencheng. Medan perang harus secepatnya dibersihkan, jika tidak mungkin akan kembali menarik kedatangan makhluk mutan. Secara bersamaan, dia memberi tahu militer Fuyuan tentang bencana di Shencheng. Kapal udara terbang rendah melindungi Zhang Yifan yang sedang menyimpan mayat makhluk mutan dari tanah ke ruang pemanfaatan.
Shencheng menderita kerugian besar. Yang membuat Zhang Yifan heran adalah kota Fuyuan yang berdekatan dan beberapa kota/kabupaten lain tidak diserang makhluk mutan. Setelah berpikir sejenak, menurutku mungkin karena Fuyuan tidak menimbun banyak Kristal Inti, sedangkan Shencheng terlalu agresif membersihkan area sekitarnya sehingga terkumpul terlalu banyak Kristal Inti.
Zhang Yifan tidak tahu di mana militer Shencheng menyimpan Kristal Inti. Namun yang menjadi korban adalah penduduk biasa yang berhasil lolos dari serangan pertama makhluk mutan di awal kegelapan. Banyak yang tewas justru saat mulai muncul harapan.
Ketika Zhang Yifan tiba di ibukota hampir tengah hari, pihak ibukota sudah mengetahui berita serangan ke Shencheng. Kolonel Qian menunggu dengan panik. Begitu mendarat, Zhang Yifan langsung mendekat.
Tanpa ragu, Zhang Yifan mengantar Kolonel Qian ke ruang pemanfaatan, disusul dirinya dan Yang Yang. Kolonel Qian dan Yang Yang yang sudah saling familiar mengangguk sebagai sapaan, lalu menanyakan status quo Shencheng.
Zhang Yifan menceritakan apa yang dilihatnya. Kolonel Qian menghela napas, lalu setelah ragu sejenak, memberitahu keduanya: Saat kegelapan pertama kali menyebar di Shencheng, sebagian besar warga sudah dipindahkan ke bawah tanah. Segera setelah itu operasi penghancuran makhluk mutan dimulai. Warga yang tersisa di permukaan tanah kurang dari sepersepuluh populasi kota. Jadi meski korban di permukaan terlihat parah, sebenarnya kerugian populasi kota tidak besar. Di bawah tanah masih tersisa lebih dari 2 juta penduduk.
Melihat ekspresi terkejut Zhang Yifan, Kolonel Qian menjelaskan: Di berbagai daerah pegunungan dan bawah tanah terdapat fasilitas perlindungan udara raksasa. Hanya saja tidak dikelola pemerintah lokal, semuanya dikendalikan ibukota dan ibukota provinsi. Dengan ruang bawah tanah yang terbatas, prioritas utama adalah memindahkan warga ibukota provinsi dan ibukota negara. Hal ini sudah menjadi chemistry antar daerah.
