6 Juli, pagi buta.
“Pagi hari sebelum kemarin, artikel pemasaran yang diminta Cheng Yun pada Yu Dian telah selesai. Yang mengejutkan Cheng Yun, tulisannya sangat bagus! Tidak hanya mencakup semua poin penting yang dia sebutkan, kemampuan menulisnya juga jauh lebih kuat dari yang dibayangkan!”
Artikel promosi ini berjudul "Sudah Berapa Lama Anda Tidak Beristirahat dengan Baik?". Judulnya biasa saja, tapi cocok untuk promosi. Sepanjang artikel tidak menyebut empat kata 'Hotel Anju', hanya fokus pada hubungan antara kualitas tidur, kesehatan fisik, dan kondisi mental. Secara detail juga membimbing orang dalam memilih jenis hotel saat menginap untuk istirahat lebih baik... Tentu saja, setiap kriteria yang disebutkan secara sempurna memenuhi syarat Hotel Anju.
Cheng Yun merasa artikel ini jika dioperasikan dengan baik bahkan bisa menjadi artikel viral yang banyak dibagikan di QQ Space atau momen media sosial. Teknik yang matang dalam penulisannya membuatnya menduga gadis ini mungkin dulu pernah kerja sampingan menulis artikel promosi semacam ini saat masih miskin.
“Hmm, mungkin sekarang juga masih mengerjakan pekerjaan serupa, setiap hari mengetik di laptopnya...”
Cheng Yun menggelengkan kepala, mengunggah artikel ini ke momen resmi akun WeChat hotel, lalu melakukan push di official account, sambil melirik jumlah pengikut——
Hm, total ada lima!
Satu Yu Dian, satu dirinya sendiri, satu Cheng Yan, dua lainnya mungkin dua dari adik junior perempuan itu.
"Terus begini juga tidak bisa, lagipula perkembangan awal official account WeChat terlalu lambat. Meski bisa mengandalkan WeChat resmi untuk sebagian tugas promosi dan menarik penggemar, tapi tetap perlu akumulasi jangka panjang dan secara berkala memposting konten menarik agar jumlah pengikut terus meningkat." Pikir Cheng Yun sambil membuka forum Baidu Kota Jinguan dan Universitas Yizhou, bersiap mengunggah sesuatu yang tidak mudah dihapus.
Akun-akunnya bukan baru, meski levelnya juga tidak tinggi—hanya sekedar pengunjung biasa—tapi ini tetap memberinya kemudahan: posting iklan tidak gampang kena hapus.
Urusan seperti ini sudah sangat ia kuasai, contohnya saat kuliah dulu ia sudah melakukan banyak——
Asal memperhatikan diksi dan menghindari kata-kata sensitif, postingan tak mudah terhapus otomatis. Tapi harus diingat jangan sampai terlihat seperti iklan sampah.
Tiba-tiba, Cheng Yun tertegun: "Hm?"
Ia bahkan melihat ada postingan tentang Hotel Anju di forum Universitas Yizhou, yang dikirim oleh akun dewa air kuno level 14!
Cheng Yun memeriksa lebih detail. Postingan ini mendapat banyak respons dan berada di peringkat atas, kemungkinan karena pengaruh besar dewa air kuno. Alasan belum dihapus admin forum, menurutnya sebagian karena "harga diri dewa air".
Nama akun pembuat thread adalah "Cici Ersan", dengan ikon wanita berwarna merah muda.
Judul postingannya juga sangat epik——
Geger! Apa yang membuat sekelompok pria wanita dari satu kamar bertindak di tengah larangan, berkelompok membuka kamar terpisah?
Identitas pembuat thread sudah jelas terlihat.
Cheng Yun antara ingin tertawa dan menangis, tak menyangka beberapa siswi itu benar-benar memberikannya Gelombang promosi! Tapi motif gadis itu memposting entah untuk mempromosikannya, sekadar ngepost biasa, atau murni iseng, ia pun bingung memahaminya.
Dikliknya, isi konten kira-kira seperti ini: Karena AC asrama mereka rusak tapi pihak sekolah yang jahat tak kunjung memperbaikinya, akhirnya enam gadis malang ini nekat membuka kamar terpisah untuk persiapan ujian. Tak disangka mereka justru menemukan tempat sempurna untuk belajar, kencan pasangan plak-plak-plak, sampai-sampai setelah sekali datang, enam orang ini tak tahan kembali untuk kedua kalinya...
Gelombang promosi ini sudah cukup jelas, tapi tetap tak ada pemilik forum yang menghapus post-nya. Malah Cheng Yun melihat beberapa akun dengan tanda [Asisten Pemilik Forum] di kolom komentar.
Setelah membaca habis lebih dari 100 lantai balasan yang berisi omong kosong, guyonan, dan obrolan rumah tangga, ia tak bisa menahan diri menggelengkan kepala, mengaku sudah tak mampu mengikuti pola pikir kaum muda ini.
Sekitar lewat jam sepuluh, Zhou Jiaxing datang lagi.
Ia mewakili tim Interpol mengirimkan bendera bertuliskan "tindakan heroik spontan". Meski tak disebutkan untuk Yin Nuxia atau Cheng Yun, Cheng Yun sangat memiliki kesadaran diri.
Setelah mengucapkan beberapa basa-basi, ia pun pergi setelah menyerahkan bendera.
Kasus pria kulit hitam itu tidak dilaporkan terbuka untuk publik, bahkan gosip terkait siswi Universitas Yi yang bunuh diri gantung diri pun hanya berkutat di gerbang kampus. Saat membuka forum, Cheng Yun melirik sebentar - topik ini ternyata cukup viral di forum, namun kebanyakan netizen menyimpulkan korban bunuh diri karena kehamilan dan ditinggalkan, sementara pihak universitas menekan kasus ini untuk menjaga reputasi.
Tapi jelas sekali bukan pihak Universitas Yi yang berperan dalam hal ini.
Saat Zhou Jiaxing datang, Cheng Yun sempat bertanya beberapa hal, namun Zhou Jiaxing tidak menjawab, tidak diketahui bagaimana kabar pria kulit hitam itu.
Menjelang tengah hari, Yu Dian yang sejak tadi mengurung diri di kamar tanpa diketahui aktivitasnya turun dari lantai atas.
"Kebetulan, pagi tadi saya baru mengunggah tulisanmu ke WeChat dan akun resmi. Sudah kamu lihat? Tata letak dan ilustrasinya bagus kan?" Cheng Yun tersenyum.
"Sudah." Yu Dian mengangguk malu-malu, "Ilustrasinya bagus semua, tata letaknya juga rapi, cuma..."
"Cuma apa?"
"Kebanyakan orang sekarang membaca lewat ponsel, jadi jarak antar baris dan paragraf sebaiknya diperjelas. Dengan begitu saat dibaca di layar ponsel tidak terlalu melelahkan mata." Pipi Yu Dian memerah saat berkata, lalu buru-buru melambaikan tangan, "Ini cuma saran sembrono, sebenarnya tidak perlu diubah juga tidak apa-apa."
"Akan saya perbaiki!" Cheng Yun segera menanggapi.
"Hm."
"Sebelumnya kamu pernah menulis artikel promosi ya?"
“Dulu... pernah menulis.” Yu Dian ragu-ragu menjawab, “Dulu waktu kuliah tidak punya sumber biaya hidup, jadi aku masuk berbagai macam grup cari kerja sampingan. Menulis artikel promosi termasuk yang penghasilannya paling tinggi dan paling santai. Beberapa artikel saja sudah cukup untuk biaya hidup sebulan... Ah bukan maksudku begitu, aku sudah sangat lama tidak mengerjakan kerja sampingan itu. Kali ini cuma iseng-iseng menulis saja, jadi...”
Melihatnya yang tiba-tiba grogi, seperti hewan kecil yang baru masuk lingkungan baru penuh kegelisahan, Cheng Yun tak bisa menahan tawa: “Kubingung kenapa tulisannya bagus sekali! Level kelas satu!”
“Ti-Tidak, ini karena perencanaan Bos Cheng yang bagus. Semua poin penting yang harus ditulis sudah Bapak beri tahu. Kalau sampai sekarang masih jelek tulisanku, itu benar-benar... payah.”
“Kalau begitu terima kasih banyak ya.”
“Tidak usah sungkan.”
“Kedepannya mungkin masih perlu merepotkanmu!”
“Tidak apa-apa... Aku juga memang sedang santai.”
Tak lama kemudian, Yin Nuxia yang begadang nonton TV tapi enggan mengakui juga turun. Sambil menguap lebar, ia mengusap mata yang perih. Area sekitar mata yang menghitam tak tampak pada makhluk sepertinya, meski matanya kemerahan.
"Hah, belum makan siang?" Ia tertegun melihat Cheng Yun, mengedipkan mata dua kali sebelum berbalik menaiki tangga. "Nanti aku turun lagi."
"Berhenti!" suara berat Cheng Yun menggema.
"Hm? Kepala Stasiun, ada apa?" Yin Nuxia menolehkan kepala dengan tatapan berkabut.
"Ini bendera penghargaan dari tim investigasi kriminal tadi, untukmu." Cheng Yun mengangkat bendera brokat di meja. "Lihat dirimu, TV takkan lari. Jaga matamu."
"Tim investigasi ngasih bendera? Bendera apa?" Yin Nuxia kembali turun, menerima bendera dengan wajah penuh tanya sambil mengamati empat karakter besar yang tertera—
“Lihat... X... Berani... Lakukan...” Berkat kerennya Tua Master Hukum, dia sudah bisa membaca bahasa China. Tapi mengerti huruf tidak berarti dia paham maksud empat kata ini, jadi dengan keraguan dia membolak-balik bendera sambil bergumam, "Apa maksud tulisan ini? Kenapa disebut 'Lihat X Berani Lakukan'? Jangan-jangan para aparat ini sedang menyindirku diam-diam!"
"Dasar X! Kubilang kan nonton TV bikin matamu rusak! Masih saja tidak percaya!" teriak Cheng Yun tak tahan.
"Ini jelas-jelas 'Lihat X Berani Lakukan'!" Yin Nuxia mengeluh sambil garuk-garuk kepala tak mengerti kenapa dimarahi.
"Itu..." Yu Dian di sebelah dengan suara lemah memberi petunjuk, "Tindakan heroik spontan."
"Oh! Tindakan heroik spontan! Aku heran kok tadi bacanya terasa aneh!" Yin Nuxia pura-pura tersadar, seketika bisa memahami makna tulisan itu, lalu bayangan keraguan muncul lagi di matanya.
“Tindakan heroik spontan ya...” Yin Nuxia bergumam, tiba-tiba menyeringai lebar.
Ia sendiri adalah orang persilatan. Dalam bahasa halus, mereka merupakan eksistensi yang berseberangan dengan panitia dan antek-antek istana. Secara kasar, di mata kalangan atas atau pemerintah, mereka hanyalah kumpulan jagoan yang hanya tahu kekerasan dan pembunuhan. Yang beruntung bisa dijuluki ahli Larangan, punya nama terkenal. Yang punya pasukan setidaknya masih bisa duduk di posisi ketua sekte atau tuan pemimpin. Sedangkan kelas bawah dunia persilatan benar-benar sekumpulan preman, sepuluh dari sembilan kasus merupakan faktor pengacau ketertiban masyarakat.
Pemerintah memandang rendah mereka. Rakyat jelata pun tak berani banyak berinteraksi. Sekte-sekte terkenal juga hanya punya aturan lebih banyak. Yang paling menjaga reputasi adalah Perusahaan Pengawal, tapi itu pun bukan mata pencahangan bergengsi... Singkatnya, tak punya status sosial sama sekali.
Hanya tampilan luarnya saja yang terlihat megah!
Yin Nuxia benar-benar tak menyangka, dirinya yang hanya melakukan aksi sembrono sekali ini, bahkan berhasil membuat para petugas resmi yang sepertinya berstatus tinggi mengirimkan bendel penghargaan dan ucapan terima kasih khusus!
Pengalaman pertama dalam hidup.
Sungguh langka.
Saat Yin Nuxia serius mengamati dua baris kecil di kiri-kanan tulisan "tindakan heroik spontan", tiba-tiba Cheng Yan menyela: "Kenapa? Cuma dikasih bendel, tidak ada bonus atau semacamnya?"
"Hah?" Yin Nuxia langsung tertegun, menatap tajam Cheng Yan, "Ada bonus juga?"
"Biasanya ada, tapi jumlahnya kecil, sekadar formalitas," kata Cheng Yan dengan datar, "Paling-paling cuma ratusan yuan."
"Gapapa, aku gak pilih-pilih... Apa?! Ratusan yuan!" Yin Nuxia membeku, menelan ludah. Itu bisa berapa mangkuk mi daging sapi, bisa dimakan selama dua minggu!
Melihat itu, ia langsung berbalik menghadap Cheng Yun, sambil menggesekkan tangan dengan ragu berkata: "Itu, Kepala Stasiun, bonus saya... apakah Anda lupa..."
"Tidak ada." Cheng Yun menggelengkan kepala, "Sama sekali tidak ada."
"Ha?" Ekspresi wajah Yin Nuxia langsung membeku.
"Benar-benar tidak ada."
"Bukannya katanya ada bonus?"
"Mungkin Detasemen Polisi Kriminal berbeda dengan kantor polisi setempat?"
"Para penegak hukum terkutuk ini, pasti menyembunyikan bonusku! Kalau bertemu mereka lagi..." Yin Nuxia segera mengepal tinju, seluruh tubuh memancarkan aura pembunuh dingin.
"Cukup! Di zaman sekarang siapa yang peduli ratusan yuan? Mungkin Detasemen Polisi Kriminal memang tidak punya dana khusus untuk pahlawan." Cheng Yun membalikkan mata, "Begini saja, sebagai kompensasi, siang ini aku akan merebus daging sapi untukmu!"
"Baiklah." Kata Yin Nuxia dengan suara sunyi.
Tapi setelah dipikir-pikir, makan daging sapi juga tidak buruk!
