Setelah Hari Nasional, tibalah Festival Pertengahan Musim Gugur.
Karena sekolah sedang liburan, Tang Qingying tetap bertugas di hotel hari-hari ini. Awalnya dia masih bertugas shift siang sementara Cheng Yun berjaga malam, namun sejak hari Selasa giliran gadis kecil Yu Dian yang berjaga malam. Dengan demikian, Cheng Yun akhirnya bisa berlibur untuk dirinya sendiri.
Hari Festival Pertengahan Musim Gugur jatuh pada hari Rabu.
Gadis kecil Yu Dian sudah bangun subuh-subuh. Dia mengenakan baju baru yang dibelinya beberapa hari lalu, setelah sarapan dan mencuci mangkuk, kembali ke kamar mengambil sejumlah besar kue bulan dan hadiah-hadiah kecil, baru kemudian turun ke lantai bawah.
Saat itu di resepsionis hanya ada Tang Qingying yang sedang bertugas.
“Hm?” Tang Qingying tak bisa menahan diri tertegun melihat Yu Dian saat ini. Karena postur Yu Dian yang memang tidak tinggi dan bertubuh sangat kurus, namun barang yang digapainya sekarang terlalu banyak—sampai kedua tangannya hampir tidak bisa menggenggam semuanya. Hal ini membuatnya terhuyung-huyung saat menuruni tangga, bagai seekor pinguin.
“Kak Yu Dian bawa begitu banyak barang!” Tang Qingying buru-buru berdiri, “Mau saya bantu?”
“Tida- tidak perlu.” Yu Dian menyunggingkan senyum dipaksakan, dengan satu tangan menggapai segudang barang ia berjalan susah payah menuju meja resepsionis. Setelah meletakkannya di sofa, barulah ia mengeluarkan ponsel dan membuka aplikasi Didi yang baru diunduh, “Saya akan memesan taksi online.”
“Oh.” Tang Qingying pun duduk kembali. Menundukkan kepala, ia menolak ajakan permainan berikutnya sebelum mengangkat pandangan ke Yu Dian.
Tak lama kemudian, gadis kecil Yu Dian itu berdiri dan berbisik pada Tang Qingying, “Sa- saya pergi dulu.”
“Saya bantu antar ke mobil.” Tang Qingying kembali berdiri.
“Tidak, tidak perlu!” Yu Dian buru-buru melambaikan tangan menolak.
Tapi Tang Qingying sudah keluar dari etalase, tanpa banyak bicara langsung mengangkat beberapa karton dan berjalan ke luar.
Yu Dian pun terpaksa mengangkat barang-barang yang tersisa, mengikuti di belakangnya sambil berkata, "Terima kasih ya."
"Hal sepele, ngapain berterima kasih!" Tang Qingying tersenyum, menunjuk sebuah Chevrolet putih di depan bertanya, "Mobil ini?"
"Hm."
Tang Qingying membantunya menaruh semua barang di kursi belakang, lalu dengan teliti mengingatkannya untuk mengirimkan plat nomor. Gadis kecil Yu Dian yang bermuka merah mengucapkan terima kasih beberapa kali sebelum naik mobil dan pergi.
Tang Qingying baru saja mendekati etalase ketika tiba-tiba mendengar suara "Ding" dari ponsel, sepertinya notifikasi pesan WeChat.
Langsung ia tertegun sejenak!
Karena di WeChat-nya hanya ada teman atau kerabat yang hubungannya sangat dekat, sedangkan komunikasi dengan teman sekelas lainnya biasanya menggunakan QQ, pagi ini dia sudah menerima banyak pesan ucapan Hari Pertengahan Musim Gugur di QQ—ada yang dikirim massal, ada juga yang dirancang khusus lalu dikirim privat, bahkan beberapa langsung mengirim red envelope. Menanggapi ini, paling-paling demi menjaga harga diri teman sekelas, dia membalas satu kata "Selamat" lalu tidak dihiraukan lagi.
Tapi yang mengirim ucapan via WeChat sangat jarang, dan semua grup WeChat yang dia ikuti juga sudah dimatikan notifikasinya.
Tang Qingying penasaran masuk ke area etalase resepsionis, mencabut kabel charger dan mengambil ponsel—ternyata pesannya dari Cheng Yan, dan ada beberapa sekaligus!
"Ding…"
"Ding…"
Ponsel terus berbunyi.
Dia kembali tertegun, baru teringat bahwa beberapa hari lalu Cheng Yan berjanji akan mengirimkan red envelope ucapan Hari Pertengahan Musim Gugur!
"Waah!"
Tang Qingying merasa senang dan terkejut, buru-buru membuka pesan tersebut.
Saat melihat pesan itu, ekspresinya langsung kaku! Tertegun lama baru sadar, lalu menggigit gigi penuh dendam!
"Cheng Yan!!!"
Sementara Tang Qingying merajuk di resepsionis, Yin Nuxia turun dari lantai atas. Sambil melepas sarung tangan dan mengelap keringat di pelipis, dia berujar: "Ah capek! Kenapa tamu pada buru-buru check-out pagi ini!"
Tang Qingying meliriknya dan menghela napas: "Kenapa tidak bersihkan perlahan saja? Lagipula tamu baru menginap sore nanti."
"Tidak mau!!" Yin Nuxia mengangkat dagu, "Aku harus cepat selesai!"
"Lalu main Kejayaan Raja?"
"Hmm..." Ekspresi Yin Nuxia sedikit kikuk. Duduk di sofa sambil mengeluarkan ponsel, matanya penuh rasa ingin tahu mengamati wajah Tang Qingying: "Hah, kamu kok kayak kesal? Ada yang bikin marah?"
“Tidak!” Tang Qingying melambaikan tangan.
“Oh.” Yin Nuxia mengangguk, tidak melanjutkan pertanyaan, dengan akrab membuka Kejayaan Raja, bersenandung lagu tak dikenal sambil duduk di sofa menunggu ponsel perlahan merespons.
Tiba-tiba seperti teringat sesuatu, dia ragu sejenak lalu meletakkan ponsel di meja kopi, memasukkan tangan ke saku menjelajahi isinya, ternyata mengeluarkan sepuluh yuan! Baru kemudian berkata pada Tang Qingying, "Yao Yao, ambilkan dua kaleng Sprite ya! Hari ini hari raya, kita minum satu-satu!"
Tang Qingying tertegun sejenak, lalu tersenyum mengembang, rasa kesal karena dipermainkan Cheng Yan tadi pun lenyap berantakan.
“Bagus!” Dia menerima uang Yin Nuxia, mengeluarkan dua kaleng Sprite dan dua sedotan dari lemari pendingin sebelah, menyodorkan satu kaleng ke Yin Nuxia sambil mengembalikan uang kembalian, "Terima kasih banyak, Kak Yin Dan."
“Ngapain terima kasih!” Yin Nuxia melambaikan tangan dengan gagah perkasa, dengan suara "Cih" membuka ring kaleng, berkata, "Sedotan nggak perlu, hari ini aku mau minum langsung dari mulut kaleng, biar puas!"
"Oke!" Tang Qingying tersenyum mengikuti, bahkan mengangkat kalengnya sambil berseru, "Bersulang!"
"Ber...bersulang?" Yin Nuxia tertegun, menunduk memandangi kaleng Sprite yang baru dibuka, buru-buru menggelengkan kepala, "Udahlah, mending pelan-pelan aja, sayang sekali kalau langsung habis!"
"Oh."
Tang Qingying meneguk Sprite, melihat Yin Nuxia kembali mengambil ponsel, seolah teringat sesuatu, buru-buru meletakkan Sprite lalu mengelap mulut sambil melambainya, "Kak Yin Dan, sini!"
"Hm? Ada apa?" Yin Nuxia berdiri dengan ponsel di satu tangan dan Sprite di tangan lain, berjalan mendekat sambil berkata, "Aku bentar lagi mulai main nih."
"Mulai main?"
"Belum."
"Kalau gitu jangan main dulu, keluar aja!" kata Tang Qingying, "Aku ajarin main LoL!"
"Hah?"
"Cepetan sini! Aku ajarin!"
“Tapi, aku... aku tidak punya apa-apa itu!”
“Gak masalah, aku juga gak punya!” kata Tang Qingying, “Bos Cheng yang punya, pakai punya Bos Cheng saja! Lagipula ada dua unit, kita main satu, sisakan satu untuk rekaman kamera pengawas!”
“Oh... oh...”
Yin Nuxia patuh mematikan ponsel, di hatinya muncul harapan samar-samar.
Tang Qingying juga mengubah mode peringkat menjadi mode latihan, berkata: “Kak Yin Dan, pertama aku akan ajari operasional dasar permainan ini. Secara garis besar mirip dengan Wang Zhe Nong Yao, cuma keyboard dan mouse mungkin belum biasa kau pakai.”
“Apa maksudmu?” Yin Nuxia membelalakkan mata besarnya.
“Keyboard dan mouse! Keyboard, ini piringan dengan banyak tombol, lihat banyak tombolnya.” Tang Qingying menunjuk keyboard, lalu menggoyangkan mouse yang digenggamnya, “Ini namanya mouse, lihat mirip tikus kan? Ada ekornya juga.”
“Sama sekali tidak mirip.” Kata Yin Nuxia dengan wajah polos, sangat jujur.
“……” Tang Qingying terdiam sejenak, baru kemudian berkata, "Tak apa, yang penting kamu ingat mana yang mana."
“Oh.”
“Aku akan ajari kamu pakai mouse dulu.”
“Oh.”
“Jangan remehkan benda ini! Kalau belum pernah pegang, pointer bisa hilang begitu digerakkan! Dekat sini, pegang mouse seperti tadi. Letakkan jari telunjuk dan jari tengah di dua tombol ini…” Tang Qingying mengajari Yin Nuxia detail penggunaan mouse. Setelah membedakan tombol kiri-kanan, dia membuat folder baru di desktop, “Coba klik folder ini sekarang!”
“Pakai tombol kiri ya?” Yin Nuxia menatapnya.
“Iya. Jangan lihat aku, fokus aja. Santai!” Tang Qingying tersenyum sabar. “Aku dulu pertama kali pegang mouse juga bingung, pointernya kayak melayang-layang. Jadi klik saja, aku takkan menertawakanmu. Semua ini butuh kebiasa... Eh???”
Terlihat Yin Nuxia menggunakan mouse dengan akurat mengklik folder tersebut, kecepatannya begitu cepat hingga Tang Qingying tak sempat melihat lintasan pergerakan jarum mouse!
Kemudian Yin Nuxia menoleh padanya: "Begini?"
"？？？" Tang Qingying tertegun sejenak, tak bisa menahan tanya, "Kamu benar-benar belum pernah pakai komputer sebelumnya?"
"Gak! Mana mampu beli, harganya selangit!"
"Coba seret ke sini!" Tang Qingying menunjuk sudut lain di layar, masih tak percaya.
"Caranya tekan kiri ini terus diseret ya?"
"Hm."
Gesh! Folder itu langsung muncul stabil di posisi yang ditunjuk Tang Qingying.
"？？？" Tang Qingying mengusap matanya, takjub, lalu menunjuk lokasi lain, "Seret ke sini!"
Gesh!
Tang Qingying: "……"
Dia justru merasa dirinyalah yang bodoh!
……
Hari ini cerah, suhu mulai menghangat, di luar masih terasa panas, banyak yang sudah kembali memakai baju lengan pendek.
Pada sore hari, gadis kecil Yu Dian baru kembali dari luar. Saat itu tangannya sudah kosong. Sepertinya dia naik bus atau kereta bawah tanah, lalu berjalan kaki beberapa saat. Karena kepanasan, wajah bersih dan menawannya memerah, penuh keringat.
Di area resepsionis, suara game ringan melayang-layang di udara.
Cheng Yun bertanya dengan peduli: "Bagaimana keadaannya?"
"Ah? Ma-Masih baik-baik saja." Gadis kecil Yu Dian buru-buru menjawab sambil mengangguk, "Se-Semua baik."
"Dekan pasti sangat bersemangat bertemu denganmu!"
"Hm." Gadis itu mengangguk, ekspresinya diam.
Cheng Yun menyodorkan sepiring kue bulan: "Cobalah kue bulan ini, rasanya lumayan enak."
"A-Aku juga sudah beli kue bulan." Gadis kecil Yu Dian melihat ke sekeliling resepsionis seolah mencari Yin Nuxia. Tak melihatnya, dia melanjutkan, "Aku minta tolong Kak Yin Dan membawakan ke bawah, entah sudah dibawa atau belum."
"Sudah kubawa turun!" Yin Nuxia tiba-tiba menyembulkan setengah kepalanya dari balik resepsionis, melirik Yu Dian sesaat sebelum kembali menunduk. Suaranya masih terdengar meski tubuhnya tak terlihat, "Aku bawa turun habis kerja pagi! Bahkan belum siang, sudah habis dimakan aku dan Cheng Yan!"
"Oh, oh." Yu Dian buru-buru mengangguk.
Beberapa saat kemudian, dia mencoba menjulurkan leher dan mengintip ke arah resepsionis, tapi tetap tak melihat dimana Yin Nuxia.
Baru setelah memberi tahu Cheng Yun, saat hendak naik ke lantai atas untuk melanjutkan mimpi karirnya, barulah ia melihat - ternyata yang sedang asyik bermain game di balik resepsionis bukan Tang Qingying. Tang Qingying cuma duduk di samping menyaksikan, sementara yang benar-benar memegang kontroler adalah Yin Nuxia! Tapi sepertinya si jagoan wanita ini masih sangat kaku, leher ditarik masuk seperti kura-kura, sesekali melirik keyboard tapi lebih sering menatap layar dengan kepala tertunduk bagaikan kura-kura, seluruh tubuhnya tegang seolah sedang bertarung hidup-matian.
Yu Dian langsung tertegun.
Sedangkan Tang Qingying masih terus mengarahkan: "Sekarang kamu ambil buff di sebelah sana, lagipula lawannya cuma komputer. Setelah dapat Red Buff, lebih mudah bunuh mereka!"
Gadis kecil Yu Dian semakin bengong.
Sepertinya... ada yang terjerumus!
