“Hmm...”
Jenderal Li tertegun sejenak sebelum paham maksudnya, lalu menggelengkan kepala dengan pasrah, “Nuxia salah paham, kali ini Li [Xǔ] benar-benar perlu bantuanmu.”
“Minta bantuan?” Yin Nuxia terkesiap, lalu sedikit kesal, “Ngapain nggak dari tadi! Malu-maluin aja!”
“Maaf!”
“Cepetan! Biar aku bisa lanjut bersihin kamar!”
“Masih ada satu hal lagi.”
“Ya! Kamu tidak bisa menyelesaikan kalimatmu sekaligus?!”
“Apakah Srikandi punya rencana kembali dalam waktu dekat? Maksudku... ke dunia tempat Srikandi berasal.”
“Kembali? Mengapa harus kembali?” Yin Nuxia mengernyitkan dahi, “Di sini ada makanan enak, gaji tetap, bisa main LoL dan Wang Zhe Nongyao, buat apa aku kembali?”
“Kalau begitu bagus.” Jenderal Li merasa lega, “Begini, aku ingin pergi ke suatu lokasi di dunia ini yang letaknya sangat jauh. Sang Kepala Stasiun bilang kita bisa memakai Kendi Transportasi Dimensi 'Kelas Kosong'-mu, tapi akan terkuras sebagian dosis energinya. Bagaimana pendapatmu...”
“Kamu mau mengambil Kendi Perintahku?” Kewaspadaan Yin Nuxia langsung meningkat.
“Bukan!” Jenderal Li buru-buru melambaikan tangan, “Cuma meminjam sebentar, pakai dosis kecil energi di dalamnya. Bukan mengambil.”
“Kalau dosis energi-nya habis gimana nih?” Yin Nuxia yakin masalah ini tak boleh dianggap remeh. Itu adalah harta karun hati-nya yang susah payah...baru bisa mendapatkannya berkat nasib baik.
“Hmm...” Jenderal Li terdiam sejenak, merapikan ucapannya sebelum berkata, "Sang Kepala Stasiun sudah menjelaskan, kita tidak akan menguras semua energinya, hanya sebagian besar. Energi ini bisa pulih perlahan seiring waktu. Bukankah Nona Pendekar juga pernah menguras hampir habis energi kendi saat pertama tiba di dunia ini? Sampai sekarang pun sudah pulih sebagian besar!"
"Oh begitu rupanya!" seru Yin Nuxia, "Aku heran kenapa tiba-tiba bersikap manis! Ternyata niat jahat mengincar Kendi Perintahku!"
"Bu... Bukan mengincar!"
"Baiklah." Yin Nuxia mengerutkan kening sambil berpikir, "Kalau Sang Kepala Stasiun sudah menjelaskan semuanya, kuperkenankan kau meminjamnya!"
Dengan wajah serius ia menambahkan: "Tapi jangan sampai kalian merusaknya! Harta termahalku cuma Kendi Transportasi Dimensi 'Kelas Kosong' ini!"
"Pasti kami jaga!" Jenderal Li berseri-seri, langsung menangkupkan tangan hormat, "Terima kasih banyak, Nona Pendekar!"
“Ngapain sungkan!” Yin Nuxia mengibaskan tangan, "Aku juga udah makan banyak guokui-mu belakangan ini, dan terima kasih atas bantuannya. Asal Kendi Perintahku nggak dirusak, ini bukan masalah besar. Lagian... lagian kamu tiba-tiba mau pergi, nggak ada lagi yang ngasih guokui, aku agak berat juga melepasnya."
Setelah berkata demikian, dia bertanya lagi: "Kapan berangkatnya?"
"Besok."
"Cepet amat!"
"Sudah lama kupersiapkan," jawab Jenderal Li dengan suara berat.
"Ya sudah kalau begitu, aku juga nggak mau banyak omong." Yin Nuxia menghela napas lalu berbalik menuruni tangga.
Jenderal Li pun diam-diam mengikuti dari belakang.
Baru beberapa langkah, ia menoleh sekali lagi ke atap gedung yang dipenuhi bunga dan gedung-gedung pencakar langit yang samar-samar tertutup kabut. Sorot matanya memancarkan rasa rindu. Tapi dengan tegas ia menarik kembali pandangannya.
Dirinya dan Sang Kepala Stasiun sudah lama berdiskusi. Ia sangat tahu seperti apa tempat yang akan ditujunya nanti.
Sebuah tempat yang jauh lebih tertinggal daripada di sini, jauh lebih kacau daripada di sini, sama sekali tidak memiliki keindahan seperti di sini.
Dan... dipenuhi oleh lautan api perang.
……
Malam harinya, Jenderal Li mengajak semua orang makan di dunia luar.
Kebetulan hari ini tepat hari Jumat, Tang Qingying dan Cheng Yan telah kembali.
Lokasinya tentu saja ditentukan oleh Cheng Yun. Jenderal Li baru diizinkan Cheng Yun untuk keluar sendiri sejak akhir bulan lalu, dan ia pun belum pergi keluar beberapa kali. Beberapa kali pergi yang terbatas itu juga tidak jauh, tentu tidak mungkin mengetahui restoran dengan bau yang enak.
Cheng Yun juga tahu selama dua bulan ini ia telah menghasilkan sedikit uang, dan ia pun tidak punya tempat untuk membelanjakannya. Maka makan malam ini juga tidak bermaksud menghemat uangnya. Tentu saja, ia juga tidak mencari tempat-tempat mewah, cukup restoran biasa saja, sekelompok orang paling banyak menghabiskan ratusan yuan.
Tepat pukul enam, semua orang pun pergi keluar.
Cheng Yun juga tidak lagi menjaga resepsionis, hanya menempelkan kertas bertuliskan "Jenderal Manajer kabur membawa adik ipar dan resepsionis, sedang tidak di rumah" lalu pergi. Lagipula ada kamera pengawas di depan, lokasinya juga di pusat keramaian kota, hampir mustahil terjadi pencurian, paling-paling cuma berkurang dua klien.
Pencurian pun tak ia takuti!
Jenderal Li dengan tenang mengikuti di belakang Cheng Yun. Perang selama tahun-tahun ini telah melahirkan tak terhitung perpisahan abadi, meski jauh dari mati rasa terhadap hal ini, ia sudah terbiasa dengan perpisahan.
Apalagi ini jelas bukan makan terakhir mereka.
Ia pasti akan kembali!
Justru Tang Qingying yang terus mengganggunya dengan berbagai pertanyaan.
"Kak Jing, kabarnya kamu mau pergi?"
"Benar, kira-kira beberapa waktu lagi akan kembali, tapi tidak akan jualan guokui lagi."
"Kenapa berhenti jualan guokui? Bukannya bisnisnya lumayan? Penghasilan bulanan mencapai 10.000 yuan lho!"
"Pergilah ke Shen'an untuk mengembangkan diri beberapa waktu." Jenderal Li melemparkan jawaban yang diajarkan Cheng Yun pagi itu, bahkan menambahkan sendiri, "Terlalu muda terus berjualan guokui juga tidak baik, nanti tidak mudah mencari istri!"
"Oh." Tang Qingying mengangkat kepala tinggi-tinggi menatapnya, dalam hati berpikir masalah mencari istri mungkin bukan karena berjualan guokui.
Setelah membeku sejenak, dia bertanya lagi: "Lalu selama ini kamu pergi ke mana saja?"
"Pulang ke kampung halaman, ada urusan."
"Oh begitu ya!"
Saat itu Cheng Yun sudah sampai di pintu kereta bawah tanah, melirik Jenderal Li dan Yin Nuxia, berkata: "Kita naik kereta bawah tanah saja, menghemat waktu, cuma beberapa halte."
Jenderal Li mengangguk: "Hm."
Yin Nuxia juga mengangguk: "Oh."
Faktanya mereka berdua terlihat kaku menatap koridor yang menjulur ke bawah tanah itu, tampak kebingungan.
Mereka belum pernah naik kereta bawah tanah.
Cheng Yun lalu menatap Yin Nuxia: "Sama seperti naik mobil, cuma lebih cepat, tidak akan mabuk perjalanan, dan berjalan di bawah tanah."
Mendengar itu, Yin Nuxia dan Jenderal Li sama-sama tersadar.
"Ikuti di belakangku!" Cheng Yun bicara secara lahiriah kepada Yin Nuxia, sebenarnya ditujukan untuk mereka berdua.
Seiring turun menggunakan lift dan berganti lift di tengah jalan, Yin Nuxia tak bisa menahan mulutnya yang menganga: "Gua ini dalam banget ya!"
"Ini belum apa-apa! Kalau kamu naik light rail di kota gunung Jiangzhou, baru tahu artinya dalam. Turun lift ke bawah tanah saja butuh waktu lama!" Cheng Yun memberi nasihat agar mereka berdua tetap dekat, baru membantu membeli tiket.
Anggota lain sudah memiliki kartu (kartu transportasi umum).
Jenderal Li dan Yin Nuxia terus mengikuti Cheng Yun dari belakang, menyaksikannya melakukan berbagai hal yang tak mereka pahami - seperti menyelipkan uang ke mesin lalu mengeluarkan dua kepingan logam kecil yang disodorkan ke mereka... Tapi mereka malu bertanya, hanya bisa mengikuti langkahnya dengan kaku sambil sesekali menoleh melihat sekeliling. Dalam pandangan mereka, tempat ini adalah wilayah asing yang ekstrem keasingannya! Mereka merasa seperti orang udik yang baru pertama kali masuk kota, seluruh tubuh terasa tak nyaman!
Keduanya membelalakkan mata menyaksikan orang-orang meletakkan tas bawaannya di sabuk mesin, lalu mesin itu menelan tas tersebut. Beberapa saat kemudian, tas itu dikeluarkan lagi dari sisi lain...
Di depan, Cheng Yan dan gadis kecil Yu Dian sudah berhasil melewati pintu putar tiket.
Yin Nuxia masih membelalakkan matanya, bertanya bingung: "Kenapa mereka menggesek kartu ke mesin itu lalu pintunya terbuka? Apa kita juga harus menggesek sesuatu? Tapi kita tidak punya kartu!"
Jenderal Li merasa momen memalukan, namun ini juga yang ingin ia tanyakan. Hanya saja desain karakternya bukan orang bodoh, sehingga tak bisa melontarkan pertanyaan itu.
Cheng Yun menjelaskan, "Kalian pakai kue lingkaran ini sama saja. Hanya saja punyamu cuma bisa dipakai satu kali. Nanti tempelkan kue ini di atasnya, otomatis akan terbuka. Tapi setelah sampai ke lokasi, saat keluar harus masukkan kue ini ke celah di bawah ini."
Yin Nuxia mengedipkan mata, bagai tetap tidak memahami.
Cheng Yun terpaksa berdiri di belakangnya, mengarahkannya langkah demi langkah sambil memberi isyarat mata kepada Jenderal Li untuk mempelajari proses tersebut di sebelah.
