Dengan gerakan kasar, pria itu menarik kerah bajunya dan mengeluarkan "Komandan Miniatur Raja Salju" sepanjang 30 sentimeter dari dalam pelukannya. Makhluk mungil itu cantik dan menggemaskan, mirip anak kucing yang belum dewasa.
Cheng Yun termangu, lalu melirik ke arah Komandan Raja Salju. Kok... bisa-bisanya membawa keluarga sekalian?
Tapi setelah dilihat lebih teliti, benda kecil berbulu ini sepertinya tidak terlalu mirip dengan Komandan Wang. Meski juga menyerupai kucing, bulunya panjang, namun warnanya tidak seputih murni seperti Komandan Wang. Hanya sebagian besar tubuhnya yang putih, dengan beberapa bagian berwarna lain.
Di dahinya memang ada cap pola abu-abu kehitaman yang samar-samar mirip dengan tanda di dahi Komandan Wang, tapi bentuknya terdistorsi dan terkesan tidak lazim. Sorot matanya juga dipenuhi ketakutan dan kegelisahan, kontras ekstrim dengan aura kharisma yang menggentarkan dan sikap tenang Komandan Wang.
Dari segi fitur wajah dan postur tubuh, meski semua makhluk memang berbeda saat masih balita dan dewasa, Cheng Yun tetap merasa perbedaannya terlalu mencolok. Secara umum posturnya lebih gemuk dan pendek, tidak ramping seperti Komandan Wang. Perbedaan ini mirip dengan kontras antara kucing sawah Tiongkok dan kucing bulu pendek AS.
Tentu saja perbedaan di bagian lain dengan Komandan Raja Padang Salju yang memiliki panjang tubuh 7-8 meter jauh lebih mencolok.
Cheng Yun bergumam dalam hati: Apakah ini mutasi gen atau hasil persilangan...
Tapi dia tidak menunjukkan ekspresi apa pun, sebab dia juga tidak yakin apakah Komandan Raja Padang Salju saat kecil memang seperti ini, hanya bertanya: "Yang kau maksud lainnya... adalah dia?"
"Benar." Pria paruh baya itu dengan tenang mengangkat makhluk kecil itu dengan cara mencengkeram kulit belakang lehernya, persis seperti cara orang biasa mengangkat anak kucing.
Namun si kecil ini tidak patuh, terus-menerus mendorong-mendorong kakinya, berusaha menoleh untuk melihat sang pria paruh baya.
Komandan Raja Padang Salju di sebelah langsung menundukkan kepala, menatap tajam ke arah pria itu sambil berkata: "Manusia, perhatikan perilakumu!"
"Oh, maaf!" Pria paruh baya itu terkejut, lalu buru-buru mengubah posisi anak kucing itu dari digantung menjadi dipeluk di dada.
Dia lalu mengangkat bahu, berkata pada Komandan Raja Padang Salju: "Rupanya kau cukup peduli pada anak muda ini ya!"
“Ini setidaknya adalah anggota keluarga Wang!” Komandan Raja Salju melanjutkan dengan suara berat, “Kewibawaan Raja Salju tak boleh dinodai!”
“Baik, baik, baik.” Pria paruh baya mengatupkan bibir.
“Ahem.” Cheng Yun batuk dua kali, berkata, “Aku masih ingin bertanya, jika dunia kami tak bisa memenuhi kebutuhan kalian, berapa lama kalian akan meninggalkan sini?”
“Tuan sudah buru-buru mengeluarkan isyarat untuk mengusir tamu? Ini bukanlah etika menerima tamu yang baik.” Kata pria paruh baya.
“Bukan itu maksudku.” Cheng Yun menarik sudut bibirnya.
Komandan Raja Salju bersuara berat: “Kekuatan kami sekarang ditekan oleh hukum alam dunia ini. Setidaknya harus menunggu sampai kami menemukan metode untuk menghilangkan tekanan ini, dan memulihkan kekuatan yang terkuras untuk menyalakan altar, baru bisa melakukan... perjalanan lintas dunia yang kau sebutkan.”
“Sebenarnya... Selama kalian beradaptasi perlahan dengan dunia kami, hukum alam kami akan secara diam-diam mengakui keberadaan kalian, maka kekuatan kalian akan pulih.” Jelas Cheng Yun.
Pria paruh baya berkata: “Adaptasi perlahan terlalu memakan waktu.”
Komandan Raja Padang Salju berkata: "Tapi apakah kau punya cara lain yang lebih baik? Manusia!"
"Tentu saja." Pria paruh baya itu tersenyum acuh, "Aku berbeda denganmu. Sebagian besar kekuatanku didapat secara pasca-kelahiran. Jika aku bisa memperoleh kekuatan ini, tentu juga bisa menemukan cara lain untuk membuatnya cepat diakui hukum alam. Sedangkan Paduka Komandan berbeda, kekuatanmu sebagian besar adalah bawaan lahir, cukup makan dan tidur nyenyak saja sudah didapat. Kini tentu hanya perlu makan enak dan tidur lelap sambil menunggu adaptasi alami..."
"Manusia! Perhatikan ucapanmu!"
"Telah menghina Anda, permisi." Pria paruh baya itu kembali mengangkat bahu.
Komandan Raja Padang Salju kembali menatap Cheng Yun: "Bagaimanapun, Tuhan Ruang-Waktu yang baru lahir, Wang dan dia mungkin harus menunda beberapa waktu di tempatmu."
Cheng Yun langsung merasa kewalahan. Pertanyaannya sebelumnya tentang kapan mereka pergi memang bermaksud mencegah keduanya pergi ke planet Bumi. Terlebih sikap Komandan Raja Padang Salju kali ini memberinya kesan "sepertinya cukup tertarik dengan rencana ke Bumi".
“Bukan aku tidak mau menjamu kalian, tapi karena planetku ini sangat biasa. Penampilan kalian berdua... jika keluar mungkin akan menimbulkan keributan.”
“Mengapa bisa menimbulkan keributan?” Komandan Raja Salju bertanya.
“Emm...” Cheng Yun tertegun. Jika pertanyaan ini dilontarkan pria paruh baya itu masih bisa dipahami, tapi yang bertanya justru binatang buas raksasa ini——brengsek, apa kau tidak sadar bagaimana rupamu sendiri?
Tapi saat ia bertatapan dengan Komandan Raja Salju, sorot mata sang raja buas itu benar-benar memancarkan keraguan. Setelah membeku sejenak, barulah ia menjawab: “Karena di dunia kami hanya ada manusia biasa, tak ada yang menguasai kekuatan supernatural, tak ada yang memiliki mata kuning, juga tak ada yang sebesar... ehm, selain manusia tak ada ras lain yang bisa bicara.”
Komandan Raja Salju mengangguk pelan, seolah mulai mengerti.
Namun pria paruh baya di sampingnya masih mengerutkan alis: “Lalu kenapa?”
“……” Cheng Yun berpikir bukankah penjelasanku sudah cukup jelas? Dengan ekspresi tak tahu harus berkata apa, "Jadi pasti akan memicu keributan!"
“Cuma orang biasa! Buat apa memusingkan pandangan mereka?” Pria paruh baya itu masih tetap tak mengerti sambil menatap Cheng Yun, "Tuan adalah Penguasa Alam Semesta, manusia biasa bagi kita hanyalah semut kecil."
Cheng Yun memandang dalam-dalam ke arah pria paruh baya itu, diam sejenak. Lama kemudian baru berkata, "Dunia kami memiliki aturan yang utuh. Jika kalian berdua langsung keluar, pertama-tama akan membuat panik orang biasa, kemudian pemerintah akan mengirim tim investigasi untuk menangkap. Jika kalian melawan dengan kekerasan, konflik akan terus meningkat hingga akibatnya mungkin tak terbayangkan!"
“Aturan orang biasa!” Pria paruh baya itu tersenyum sinis, “Sekelompok manusia rendahan! Meski kekuatanku baru pulih sedikit, aku bisa membantai seluruh kota dengan mudah! Jika mereka berani menghinaku, sudah pasti akan kuhukum setimpal! Tuan sebagai Raja Semesta malah menyerah pada aturan orang biasa, takkan merasa terhina?”
“Jangan sok suci! Ini peringatanku untukmu!” Cheng Yun merasa masalah ini sangat serius!
“Bukan sok suci, hanya memahami diri sendiri dengan jelas.” Pria itu berkata, “Tuan, tahukah kau makna sejati Raja Semesta? Bagaimana legenda Raja Semesta tercipta?”
“……”
Semesta apaan sih!
Cheng Yun menggelengkan kepala pasrah: “Sepertinya kita tak akan mencapai kesepakatan.”
“Tunggu.” Komandan Raja Salju tiba-tiba berseru, “Syarat apa yang kau ajukan agar Sang Raja bisa beristirahat di duniamu?”
“Paling tidak, kalian tidak boleh keluar dalam bentuk seperti ini.”
“Berubah menjadi wujud manusia kalian?”
“Anda juga bisa mengecil.” Cheng Yun menunjuk benda kecil yang dipeluk pria paruh baya itu.
“Kalau begitu lebih baik Wang berubah menjadi wujud manusia seperti kalian.” Komandan Raja Salju menceletuk dengan nada meremehkan, cakarnya menepuk tanah. Seluruh tubuhnya segera terdistorsi dan menyusut, berubah menjadi seorang pria paruh baya berpostur tegap.
“Emm...” Cheng Yun terdiam sejenak, matanya mengamati dari ujung kepala hingga kaki, “Bisakah Anda menciptakan pakaian?”
“Tentu saja bisa.” Komandan Raja Salju kembali berubah. Kali ini pakaian modern telah melekat di tubuhnya, sayangnya modelnya justru kembaran dengan baju Cheng Yun.
“……”
