Cheng Yun sepenuhnya percaya pada Yin Nuxia.
Di dunia ini, mungkin hanya sedikit orang yang lebih paham makna "kejam" dibanding Yin Nuxia. Sama sekali tidak perlu diingatkan untuk waspada penipuan. Ingatkah saat pertama kali tiba di hotel, dia bahkan tidak berani minum air panas yang dituangkan Cheng Yun?
Tampaknya cowok ini tidak ada harapan.
Tapi tidak apa memberi Yin Nuxia teman bermain game. Tentu dengan syarat cowok itu punya kualifikasi.
Ada satu hal yang bahkan Cheng Yan tidak tahu - game juga berperan besar dalam keberhasilan Cheng Yun merebut hati Tang Qingyan dulu.
Tang Qingyan berasal dari jurusan Ekonomi-Manajemen, yang dikenal sebagai jurusan dengan lebih banyak wanita cantik dibanding jurusan Bahasa Asing sekalipun. Andaikan Universitas Yizhou punya peringkat bunga jurusan/kampus yang kekanak-kanakan, pasti Tang Qingyan akan terpilih sebagai bunga jurusan. Ditambah latar belakang keluarga yang baik, asal-usul terpandang, dan karakter yang menyenangkan, jumlah orang yang diam-diam menaruh hati padanya tak terhitung. Bisa dibilang di mana pun dia pergi atau apa pun yang dilakukannya, selalu ada orang yang memberikan perhatian besar dan berusaha menarik perhatiannya.
Tapi berapa banyak yang berani terang-terangan mengejarnya?
Bisa dihitung dengan jari.
Mungkin semua orang bawah sadar mengira pasti ada banyak yang mengejarnya tanpa henti, dan standar pacar yang dia tetapkan pasti sangat tinggi hingga menerobos langit. Makanya mereka cuma berani melirik diam-diam tanpa berani mendekat.
Lalu apa yang dilakukan si Cheng Yun ini?
Dia sama sekali tidak melakukan apa-apa.
Saat itu Tang Qingyan bekerja paruh waktu di bawahnya, namun interaksi kerja keduanya pada dasarnya normal. Cheng Yun berani bersumpah bahwa saat itu ia sama sekali tidak berniat mendekati gadis ini. Tapi setiap malam ia selalu bermain game online bersamanya, kebetulan Tang Qingyan juga sangat suka bermain game.
Benar, ketika para pelamar lain dengan dalih OSIS atau komunitas ingin menjemput Tang Qingyan minum teh susu, gadis itu malah sedang nongkrong di warnet main game berdua Cheng Yun; Ketika para pelamar lain sibuk mencari restoran mewah di Kota Jinguan sambil memutar otak bagaimana caranya terlihat menarik saat berbicara di meja makan, Cheng Yun cuma bikin nasi goreng telur ala kadarnya untuk makan malam mereka, sambil makan masih sempat mempelajari strategi tak lazim main game; Saat para pelamar lain berjubel di bawah asrama Tang Qingyan dengan lentera berbentuk hati dan angin dingin menerpa, Tang Qingyan sama sekali enggan turun karena baru saja turun peringkat dan sedang bad mood level ekstrem!
Para pelamar lain sangat memperhatikan kesehatannya, setiap malam bersikeras mengirim ucapan selamat malam dan mengingatkannya untuk tidur cepat jangan begadang. Namun dia hanya membalas sekenanya beberapa patah kata setelah keluar dari satu ronde permainan, lalu tanpa ragu langsung begadang semalaman! Sementara Cheng Yun hanya akan memanggilnya untuk main game dan begadang.
Sebenarnya di siang hari waktu mereka bersama saat Tang Qingyan bekerja untuknya tidak banyak, karena Cheng Yun suka jadi manajer penginapan yang melemparkan tanggung jawab. Tapi begitu game dibuka malam hari, hubungan mereka langsung memperpendek jarak.
Awalnya Cheng Yun hanya berpikir punya partner main game yang cantik, suaranya tidak parau, tekniknya lumayan, terutama gender perempuan dan dipastikan benar-benar seorang Wawa sebagai teman main game juga cukup baik. Bagaimanapun partner bermain seperti ini memang langka sekali. Mana nyana akhirnya ia bahkan bisa menariknya ke ranjang.
……
Setelah makan malam, Yin Nuxia mendapat persetujuan Cheng Yun, lalu duduk manis di resepsionis untuk solo dengan si anak kecil yang ingin "merendamnya".
Yin Nuxia dan anak itu berjanji: harus mendorong semua baru dianggap menang.
"Hasilnya tidak perlu dijelaskan lagi."
18-0。
Di belakang, setiap kali pria itu muncul langsung mati, Yin Nuxia menggunakan berbagai jurus fantastis untuk menyerbu menara. Akhirnya pria itu sudah tidak berani keluar dari kristal.
Langit gelap lebih cepat di musim dingin. Cheng Yun melihat jam tangannya, lalu berkata pada Yin Nuxia: "Sudah cukup main-main, ayo naik ke atas."
"Hah? Naik ke atas buat apa?"
“……”
"Oh iya!" Yin Nuxia baru tersadar, buru-buru mengikutinya.
Keduanya memanggil Komandan Raja Padang Salju, bersama-sama naik ke atap gedung, dan memulai perjalanan mereka memasuki dunia kekuatan supernatural.
Komandan Raja Padang Salju berdiri di tepi pot bunga di pusat area, tangan mengelus perlahan cabang Pohon Empat Musim, bertanya: "Apa harapan kalian terhadap Jalan Kultivasi ini?"
Ekspresi Cheng Yun langsung kaku, matanya buru-buru menatap Yin Nuxia.
Yin Nuxia memberinya ekspresi "tenang saja aku tidak sebodoh itu", lalu penasaran melihat Komandan Raja Padang Salju: "Setelah berkultivasi, bisa terbang nggak?"
Komandan Raja Padang Salju tersenyum tenang. Tiba-tiba, kakinya telah meninggalkan permukaan tanah.
“Seluruh jagat yang luas, bisa dijelajahi.” ujarnya.
Yin Nuxia kembali membelalakkan matanya: "Kalau... kalau bisa hidup abadi?"
Komandan Raja Salju menggelengkan kepala: "Di dunia ini tak ada yang mutlak, juga tak ada keabadian. Umur panjang mudah, tapi kekekalan mustahil. Bahkan Tuhan Ruang-Waktu, secara teori pun tak mungkin abadi."
"Lalu bisa hidup berapa lama?"
"Itu tergantung sejauh apa level kultivasimu nanti."
"Bisakah hidup selama Kepala Stasiun?" tanya Yin Nuxia penuh harap, melirik Cheng Yun.
"Tidak boleh!" jawab Komandan Raja Salju dengan gelengan tegas, "Kecuali alam semesta ini segera collapse total, sepanjang apapun usiamu, bagi Tuhan Ruang-Waktu hanyalah sekejap mata belaka."
"Oh." Yin Nuxia mengangguk dengan wajah kecewa.
Cheng Yun yang mendengarkan di sebelah merasa agak melankolis—Bayangkan seseorang hidup selama itu, betapapun panjang umur keluarga dan sahabatnya, semuanya akan pergi dari kehidupannya seperti kilatan cahaya yang mengambang, lalu lenyap dalam waktu yang hampir tak terhingga. Seberapa sunyi perasaannya? Perjalanan batin seperti apa yang harus dialaminya untuk bisa bertahan?
Ia sangat meragukan apakah Tuhan Ruang-Waktu yang telah mencapai kesempurnaan besar masih bisa mengingat masa-masa awalnya? Masih ingat dari mana asalnya dan hendak ke mana? Mungkin para Tuhan Ruang-Waktu punya cara mencatat semua hal yang pernah dialami, tapi kemungkinan banyak peristiwa yang sudah terlupakan 70-80% sebelum mereka menguasai kemampuan ini. Contohnya Cheng Yun yang dulunya dekat dengan neneknya saat tinggal di desa, tapi tak terasa sudah belasan tahun berlalu, ia baru menyadari mulai lupa rupa sang nenek sebelum dikuburkan...
Komandan Raja Salju menatapnya, seolah mampu menembus kesedihan di wajahnya, berkata: "Makhluk hidup yang semakin biasa, semakin tak berdaya di hadapan waktu. Karena waktu sendiri tidak memiliki wujud nyata, hanya konsep, secara alami tak ada yang bisa menghalanginya. Satu-satunya cara untuk memiliki daya lawan di hadapannya adalah dengan menjadi transenden."
"Semakin kau melampaui duniawi, semakin kuat kemampuanmu melawan waktu."
Komandan Raja Salju berhenti sejenak: "Tapi aku tak bisa memindahkan seluruh jalan kultivasi utuh dari Dunia Pan Yu ke hadapan Tuan. Ilmu itu terlalu dahsyat untuk Tuan saat ini, lagipula Tuan tak membutuhkannya. Aku hanya akan menyodorkan satu batu bata pertama, dan berusaha membuatnya sepadan sempurna dengan Tuan. Percayalah, Tuan pasti akan menemukan jalan masa depan dari tempat lain nanti."
Cheng Yun bertanya: "Jadi ini hanya metode kultivasi dasar?"
"Benar. Tuan tidak perlu khawatir, metode kultivasi di dunia ini pada tahap awal hampir semuanya menggunakan energi dasar yang sama, dibangun di atas hukum dasar alam semesta yang hampir setara. Jadi dalam hal metode kultivasi dasar, sebenarnya semua dunia hampir tidak berbeda dan sepenuhnya kompatibel. Karena itu Tuan bisa mulai menggunakan metode kultivasi dasar yang saya persembahkan ini untuk melangkah di jalan melampaui yang biasa. Setelah Tuan perlahan memahami jalan ini dengan cukup dan memastikan arah yang ingin dituju, barulah Tuan bisa memilih perjalanan selanjutnya secara bertahap."
"Namun jika Tuan berharap mendapatkan jalan yang utuh langsung dari saya, kemungkinan besar akan membuat Tuan kecewa." Komandan Raja Salju tersenyum kecil, "Lagipula jalan kultivasi Dunia Pan Yu bagi kami hanya merupakan jalan yang utuh - atau hampir utuh - namun bagi Tuan mungkin hanyalah titik awal belaka."
Cheng Yun mendengarkan dengan serius sambil mencatat, lalu berkata tulus: "Komandan telah bersusah payah."
Sebaliknya, Yin Nuxia mengangguk terus-menerus, bagai benar-benar memahami ucapan Komandan Raja Salju dan sangat setuju.
