Pukul dua belas subuh.
Arena atap semakin dingin.
Komandan Raja Salju menepuk tangan perlahan, memandang Cheng Yun dan Yin Nuxia dengan tenang: "Baik, materi malam ini kira-kira segini. Apakah kalian berdua sudah paham?"
Cheng Yun terpaku: "Sa...sama sekali tidak paham."
"Hm, Tuan sebenarnya berbakat, namun bakat ini masih berada di...fase paling awal. Jadi wajar jika Tuan belum bisa memasukkan energi sesuai metode yang kusampaikan. Untuk itu, di tahap awal Tuan mungkin harus mengeluarkan energi lebih banyak daripada orang lain." Komandan Raja Salju kemudian memalingkan wajah ke Yin Nuxia, "Adapun kamu...di tubuhmu terdapat benih kekuatan Panglima Agung Raja Salju sepertiku, seharusnya mudah memasuki keadaan kultivasi primordial, bukan?"
Yin Nuxia mengedipkan matanya, dengan ekspresi sama hampa menatapnya, namun terlihat agak panik. Tiba-tiba ia membungkuk 90 derajat: "Ma...Maaf, aku juga tidak paham, telah...mengkhianati harapanmu."
Komandan Raja Salju: "......"
Beberapa saat kemudian, ia memandang Yin Nuxia dengan bingung: "Bagian mana yang tidak dimengerti? Bukankah kau mewarisi Benih Kekuatan milikku? Menangkap energi langit-bumi yang bebas seharusnya mudah bagimu! Bahkan di tempat dengan energi aktif, meski kau diam saja, energi seharusnya otomatis masuk ke tubuhmu!"
Yin Nuxia gagap menjawab: "M-Maaf! Aku belum mengerti caramu...caranya untuk menangkap itu..."
Komandan Raja Salju: "......"
Tiba-tiba, suara langkah kaki halus bergema dari pintu atap, perlahan mendekat.
Cheng Yun dan Yin Nuxia langsung tertegun.
Komandan Raja Salju mengerutkan alisnya. Ia melirik ke Cheng Yun dan berbisik: "Elang."
Cheng Yun juga mengerutkan kening, tampak bingung.
Tak lama kemudian, siluet kurus tinggi Dewa Elang muncul di hadapan mereka, cahaya lampu di atap gedung memanjangkan bayangannya.
Ia mengenakan jas angin hitam panjang dengan ornamen perak rumit, sepatu bot kulit doff, memberi kesan kemuliaan yang tak terdefinisi. Namun Yin Nuxia langsung merinding, merasakan ketakutan yang mencekam.
Dewa Elang mendekat sambil memandang Komandan Raja Salju dengan penuh penyesalan: "Maafkan saya Komandan, sebenarnya saya tidak ingin mengganggu proses penyebaran ilmu Anda. Hanya saja saya ingin tahu pendapat Panglima Tertinggi Raja Salju tentang metode kultivasi suku kami."
Komandan Raja Salju mengerutkan alis: "Untuk apa kau datang? Bicara langsung! Jangan berbelit-belit!"
Cheng Yun dan Yin Nuxia saling memandang, mereka sama sekali tidak melihat bahwa Komandan Raja Salju menikmati proses mengajari mereka metode kultivasi.
Dewa Elang mengangkat bahu, berkata pada Komandan Raja Salju: "Tuan telah membangkitkan rasa kehormatan ras yang telah menghilang ratusan tahun dariku, dan justru kehormatan inilah yang mendorongku nekat datang ke sini, menghentikan proses penyebaran Jalan Anda."
"Bicara langsung!"
"Aku merasa Tuan sedang menghina... baiklah, mungkin ada kesalahpahaman dalam pemahaman Tuan tentang metode kultivasi awal sukuku. Bagaimanapun dulu aku juga menggunakan metode ini, dan tetap bersyukur padanya." Dewa Elang menggelengkan kepala pasrah, lalu menatap Cheng Yun dan Yin Nuxia sikit menunduk, "Tuan, maafkan kejujuranku, metode dasar kultivasi mungkin merupakan langkah termudah di jalan kultivasi, tapi tak diragukan lagi juga yang terpenting. Meski sederhana, metode awal ini merangkum semua turunannya di masa depan, jangan sampai lengah!"
"Hmm..." Cheng Yun dan Yin Nuxia tertegun, bingung bagaimana harus menjawab. Akhirnya mereka kembali menoleh memandang Komandan Raja Salju.
Komandan Raja Salju menunjukkan amarah: "Manusia, lebih baik kau jelaskan dengan jelas, apa yang salah dari yang Wang lakukan!"
"Hmm..." Dewa Elang terdiam sejenak, menghindari pandangan penuh ancamannya, melirik ke langit malam lalu menunduk ke arah Cheng Yun, "Tuan apakah tahu bahwa metode awal kultivasi ini adalah sesuatu yang Komandan minta dari saya?"
"Tahu." Cheng Yun mengangguk.
"Lalu apakah Tuan tahu bahwa metode kultivasi awal ini adalah salah satu warisan termulia sukuku yang dianggap bagai mutiara?"
"Kurang lebih tahu."
"Lalu menurut Tuan, apakah seorang... maaf." Dewa Elang melirik ekspresi Komandan Raja Salju yang seperti ingin memakan orang, mundur selangkah, "Menurut Tuan, apakah seorang pemimpin hewan suku asing benar-benar mampu mengajarkan harta karun sukuku kepada orang biasa?"
"Eh..." Cheng Yun tertegun, buru-buru menarik Yin Nuxia mundur selangkah.
Gesek!
Kilatan cahaya, Komandan Raja Salju telah mencengkeram kerah jas angin Dewa Elang, langsung mengangkatnya!
"Manusia! Kau keterlaluan!"
“Maaf.” Raut wajah Dewa Elang tetap tenang seperti biasa.
“Aku tidak ingin hal seperti ini terulang lagi.”
“Hm.” Dewa Elang mengangguk, tatapannya yang tetap melayang di udara beralih ke Cheng Yun, “Tuan, harus kukatakan, kau membutuhkan guru yang lebih baik.”
Komandan Raja Salju tertegun sejenak sebelum melepaskan pegangan, pandangan penuh keraguan tertuju padanya: “Kaum Yue Man yang terkenal egois seperti kalian mau membantu dengan sukarela?”
Dewa Elang tetap tenang: “Seorang Yue Man yang egois baru saja membantumu menyelamatkan putrimu dari Dunia Pan Yu.”
Ekspresi Komandan Raja Salju berubah, tanpa sadar melirik Cheng Yun sebelum bersuara berat: “Ini kerjasama! Manusia! Beraninya kau menyangkal keinginanmu untuk kabur?”
“Oh ya? Kemarin si Yue Man ini bahkan menghadiahkan harta karun sukunya padamu secara cuma-cuma.”
“...Cuma cara kultivasi dasar yang tak berarti.”
"Koreksi, itu adalah kristal kebijaksanaan leluhur kami!" Dewa Elang memalingkan wajah ke Komandan Raja Salju, lalu menganggukkan kepala dengan serius, "Dan secara ketat, aku adalah dewa suku Yue Man."
"Cih!"
Komandan Raja Salju menyeringai, lalu bertanya lagi: "Jadi apa tujuanmu?"
"Komandan, lebih baik segera turun untuk beristirahat." Dewa Elang berkata lembut, "Aku akan menggantikanmu menjelaskan ulang konsep 'Konfigurasi Yun Tun' pada mereka."
Komandan Raja Salju: "..."
Tiba-tiba Cheng Yun bersuara: "Apa motifmu sebenarnya? Jangan-jangan juga punya sesuatu ingin kau percayakan padaku?"
Begitu kata-kata itu terucap, wajah Komandan Raja Salju tiba-tiba berubah sangat pucat.
Dewa Elang tiba-tiba tertawa kecil, lalu memandang Komandan Raja Salju dengan nada mengolok-olok: "Komandanku, rupanya niat Tuan sudah diketahui umum! ... Hmm, ada masalah apa? Apakah cara merahasiakanku kurang tepat? Ataukah aku tidak sengaja membocorkannya suatu saat?"
"Diam! Manusia!" Komandan Raja Salju bersuara berat, lalu mengangguk pada Cheng Yun dan berkata "Mohon diri", sebelum langsung berjalan menuruni tangga.
Saat bayangannya menghilang, Dewa Elang baru menarik kembali pandangannya. Ia pertama-tama memandang Yin Nuxia dengan cemoohan halus, lalu mengalihkan tatapannya ke Cheng Yun: "Aku harus meninggalkan tempat ini, Tuan. Energi deviasi di kota ini terlalu sedikit—mereka telah melarikan diri dari makhluk hidup utama dunia kalian sesuai hukum alam. Jadi aku perlu mencari tempat berkumpulnya energi deviasi untuk memulihkan kekuatan lebih cepat sebelum ke dunia berikutnya. Tentu, sebagai nilai tawar, aku akan mengajarkan 'Konfigurasi Telan Awan' secara tuntas pada kalian."
Setelah berkata demikian, ia mengulangi: "Sepenuhnya!"
Cheng Yun merenung sejenak, lalu berkata: "Aku perlu mempertimbangkannya."
Sang Dewa Elang mengangkat bahu: "Tentu saja, Tuan silakan sesukamu. Tapi malam ini biar aku yang membimbing Tuan dan manusia biasa di sampingmu ini untuk memulai pelatihan! Lagipula akulah yang mengusir guru asli kalian! Hmm, percobaan satu malam ini gratis, sekaligus memudahkan Tuan membandingkan kualitas pengajaranku dengan Sang Komandan, lalu menilai apakah transaksi ini sepadan."
Cheng Yun mengangguk tegas: "Baik!"
