"Hmm......"
Wajah Cheng Yan mendadak kaku, bawah sadarnya melirik ke arah orang tua lalu buru-buru mengarang alasan: "Pembesaran payudara!"
"Ha?" Tang Qingying tertegun, memalingkan wajah ke arah dada Cheng Yan lalu menunduk melihat miliknya sendiri, "Bahkan jika untuk pembesaran payudara, seharusnya kamu yang minum kan? Aku sudah tidak perlu lagi, bentuk sekarang saja sudah sangat menyulitkan memilih baju. Kalau tambah besar, banyak baju cantik yang tidak bisa dipakai!"
"Aku tidak perlu, menurutku ukuran sekarang sudah pas." Cheng Yan berkata datar, "Lagipula aku tidak minum. Kamu saja yang banyak minum, pasti kakak iparmu lebih suka yang besar."
"Benarkah Kakak Ipar!?"
"Ahem..."
"Pria memang selalu begitu!" Cheng Yan menyeringai sambil melirik dada Tang Qingying, "Entah apa bagusnya..."
"Payudara tak besar bagaimana bisa mengumpulkan hati rakyat..." Tang Qingying bergumam pelan, ia mengerutkan kening melihat beberapa potong ayam dalam mangkuk, tiba-tiba muncul spekulasi liar tentang sesuatu yang mengerikan...
"Dada tak rata bagaimana bisa meratakan..."
"Ahem!" Cheng Yun tak bisa menahan batuknya lagi, mengangkat kepala memotong dialog mereka, "Aku masih di sini lho, percakapan pribadi seperti ini seharusnya kalian tutup pintu dulu sebelum membahasnya... Sekarang makan dulu, makan! Yao Yao cepat habiskan supnya!"
"Oh!"
Yin Nuxia sambil menyeruput sup mengamati lewat bibir mangkuk adegan kacau Cheng Yan dan Tang Qingying yang berdua, sambil memperhatikan kemajuan gadis kecil Yu Dian.
Ketika melihat nasi di mangkuk gadis kecil Yu Dian sudah hampir habis, matanya berputar-putar gelisah. Dengan buru-buru ia meletakkan mangkuknya sendiri, mengambil mangkuk Yu Dian lalu berdiri untuk mengisinya dengan kuah, sambil berkata: "Ayo, Nona Yu, minum lebih banyak kuah, makan lebih banyak daging, isi tenaga! Lihatlah dirimu sudah sekurus apa? Kalau terus begini, nanti setelah menikah keluarga suamimu akan meremehkanmu karena dianggap tak bisa melahirkan anak laki-laki."
Yu Dian tertegun, pipinya memerah tiba-tiba: "Aku... aku bisa melakukannya sendiri..."
Yin Nuxia bersikap gagah perkasa: "Kita ini siapa dengan siapa? Semalem bahkan tidur dalam selimut yang sama! Jangan sungkan denganku!"
Pipi Yu Dian pun menjadi semakin merah padam.
Memang benar mereka semalam tidur dalam satu selimut, karena sambil berpelukan menonton film sampai ketiduran... Tapi Yin Nuxia sama sekali tidak patuh saat tidur, terus menerus meraba-raba tubuhnya, bahkan mencengkeram dadanya. Benar-benar, bagian intim sekecil apapun tak dilewatkan!
Berakhir sekarang masih bilang diri kurus, apa merasa... kecil?
Begitu pikirnya, pipi gadis kecil Yu Dian sudah merah bak apel merah.
Tang Qingying meneguk kuah dengan suara 'slurp', semakin bingung memandang Cheng Yan lalu Yin Nuxia: "Kalian berdua hari ini kok aneh sekali?"
Yin Nuxia dan Cheng Yan saling pandang, sama-sama bungkam.
Hanya bedanya Cheng Yan sama sekali tidak menyentuh kaldus itu, sementara Yin Nuxia meminumnya dengan riang gembira satu mangkuk demi mangkuk, hal inilah yang menghilangkan sebagian keraguan Tang Qingying.
Saat mereka sedang makan, dua gadis mendorong pintu kaca masuk sambil bertanya manis: "Bos sedang makan ya?"
Cheng Yun langsung mengangkat kepala: "Cari akomodasi?"
Dua gadis itu mengamatinya dengan seksama, salah satunya mengangguk dan berkata: "Iya, menginap. Kami datang karena melihat rekomendasi di internet, katanya di sini ada kucing yang sangat cantik dan taman kecil indah di atas gedung."
Cheng Yun menahan gadis kecil Yu Dian yang hendak berdiri, mengambil tisu dan mengelap mulutnya, lalu masuk ke area resepsi: "Kucingnya sedang bermain di kamar. Dua hari lalu saya membawanya keluar, sejak kembali ia sama sekali tidak mau melepaskan boneka hiu kesayangannya. Untuk taman di atas, kalian bisa naik tangga terus ke atas, bisa duduk-duduk main ponsel atau menikmati pemandangan malam."
Gadis lainnya terus menatapnya tajam, tiba-tiba bertanya: "Kalau begitu, Anda pasti bos yang super ganteng itu ya?"
Cheng Yun mengangguk: "Tidak salah."
"……Sama sekali tidak rendah hati ya hahaha!"
"Salah, saya sangat rendah hati." Cheng Yun membetulkan.
"Lalu menurutmu sendiri apakah kamu super ganteng?"
“Benar.” Cheng Yun tetap menjawab dengan serius, “Sebenarnya sudah lama saya tidak merawat diri atau berdandan, kalau tidak, tingkat ketampanan saya pasti bisa memperbarui konsepsi banyak orang tentang pria ganteng!”
“Hahaha!” Kedua gadis itu langsung tertawa.
Salah satunya lalu mengeluarkan ponsel, “Boleh kita berfoto bersama? Nanti saya posting di kolom komentar!”
“Tentu saja!”
“Eh ini...” Salah satu gadis melihat Cheng Yan, “Inikah resepsionis super cantik yang sering disebutkan di dunia maya?”
Cheng Yan juga mengangguk dengan tenang, ekspresinya sama persis seperti Cheng Yun: “Betul.”
Tang Qingying membalikkan mata: “Jangan dengarkan omong kosongnya, sayalah resepsionis super cantiknya. Brengsek ini cuma kerabat bos saja!”
“Kerabat...” Cheng Yan menarik sudut bibir.
“Akan saya proseskan prosedur check-in kalian dulu.” Cheng Yun menggelengkan kepala, dalam hati berpikir hotelnya ini benar-benar jadi toko viral...
“Oke!”
Baru selesai memproses prosedur check-in untuk dua gadis, tiba-tiba Tang Qingying di sebelah sana berteriak: "Aduh... Cheng Yan! Wanita ganas ini! Kamu sudah tahu ini daging ular tapi malah membohongiku sampai makan banyak potong! Aaaa aku akan membunuhmu!"
Cheng Yan dengan santai menyuap daging rusa bakar madu ke mulutnya menggunakan satu tangan, sementara tangan lainnya dengan mudah menghalangi Tang Qingying yang menerjang, sambil berkata datar: "Ini bukan kejahatan. Daging ular sangat bergizi, apalagi sekarang musim dingin. Kamu tahu kan seekor ular panjangnya berapa? Potongan yang kamu makan itu totalnya sudah 20-30 sentimeter, Ckck, harusnya kamu senang aku sangat menyayimimu sampai memberimu makanan bagus seperti ini!"
Kedua tangan Tang Qingying dicengkeram mati-matian oleh Cheng Yan, meski berusaha keras melepaskan diri tetap tidak bisa. Wajahnya penuh ketidakpuasan: "Kalau memang bagus kenapa kamu sendiri tidak berani makan!?"
"Aku sengaja menyisakan untukmu."
“Aaaa! Lepaskan aku, lepaskan aku...”
“Jangan melawan! Dengan tubuh kecilmu plus dua potong lemak di dada ini, seumur hidup jangan harap bisa melawanku!”
“Hmm!” Tang Qingying tiba-tiba melihat Cheng Yun yang kembali, lalu berkata dengan wajah penuh keluhan, “Kakak ipar, kamu malah bersekongkol dengannya untuk mengerjaiku...”
“Mana ada! Cepat makan, jangan ngomong sembarangan!” Cheng Yun memakai nada bicara seperti menghibur anak kecil, “Cheng Yan kan bukan benar-benar jahat, benda ini memang sangat bergizi, lagipula aku sudah menambahkan angelica sinensis, codonopsis, dan kurma merah, ditambah setengah ekor ayam... Jangan sia-siakan niat baikku ini!”
“Mengerikan banget...”
“Takut apaan? Aku saja tidak takut saat mengulitinya, kamu malah takut-takut!”
“Hah kamu masih berani bilang gitu!!”
“Ayo minum satu mangkuk lagi!” teriak Cheng Yun.
“Jangan!!”
“Kalau Cheng Yan mau satu mangkuk!?”
“Aku juga tidak mau!” Cheng Yan buru-buru mengangkat mangkuknya, menempelkannya erat di depan dada sambil melindunginya dengan tangan.
“Kalian ini……” Cheng Yun menggelengkan kepala dengan pasrah, “Sia-sia sudah usaha kerasku dan si loli.”
“Apa hubungannya dengan si loli?”
“Karena ular ini kan si loli yang mengeluarkan dari semak-semak, benar-benar mentah!” kata Cheng Yun, “Aku juga tidak tahu ada racun atau tidak, yang penting kepalanya sudah kupotong!”
“……”
Cheng Yan merasa tak bisa lagi menatap langsung si loli.
Yin Nuxia di sebelah tersenyum lebar menatap mereka, tiba-tiba melihat Yu Dian yang terpaku, dia segera mendekat dengan lembut: “Gimana? Habis belum, mau tambah? Keterampilan Sang Kepala Stasiun memang mantap ya?”
Gadis kecil Yu Dian menggigil kedinginan.
Yin Nuxia terus terbahak-bahak, menatap Cheng Yun: “Gak apa-apa, Kepala Stasiun! Mereka gak mau minum aku yang minum, sendiri juga bisa habiskan!”
Cheng Yun menarik sudut bibir: “Tak perlu ditekankan, kami semua sudah paham kemampuanmu.”
