Demikianlah tahun 2018 tiba.
Di pagi pertama tahun 2018, lima manusia dan satu makhluk di hotel duduk melingkari meja kopi depan resepsionis, menyantap mi kecap.
"Whoosh..."
"Slurp..."
Tak ada yang berbicara, hanya suara berdecak menyantap mi yang tak henti bergelombang.
Tak lama kemudian, Cheng Yun menatap Tang Qingying dan bertanya: "Bagaimana? Nilailah berdasarkan selera orang utara."
Tang Qingying langsung mengangkat kepala, beberapa helai mi masih menggantung di mulutnya. Ia menyedotnya masuk dengan cepat baru menjawab: "Bisa dibilang sangat autentik, enak banget!"
Cheng Yun tersenyum dan berkata: "Syukurlah, sebenarnya aku juga belum pernah membuat mi zhajiang (makanan khas utara) ini berkali-kali. Di daerah kami tidak terlalu populer makan mi zhajiang ala utara seperti ini. Hari ini tiba-tiba ingin mencoba membuat, takut rasanya tidak enak."
Yin Nuxia segera memuji: "Enak banget!"
Cheng Yun meliriknya, lalu melihat ke mangkuk minya, menghela nafas. Ia menyobek selembar tisu dan menyodorkannya: "Lihat dirimu, bagaimana caramu makan? Zhajiang di mangkukmu belum tercampur rata, sampai-sampai bibirmu penuh saus. Cepat usap! Aduk lagi beberapa kali. Dasar bodoh!"
Yin Nuxia tidak puas dan bergumam: "Aku bukan bodoh sih... Aku sengaja tidak mengaduk rata. Dengan begitu bisa merasakan dua rasa sekaligus, asin dan hambar..."
Sambil berkata, ia tetap menerima tisu yang disodorkan Cheng Yun, mengusap bibirnya, lalu menatap tisu itu sejenak sebelum meletakkannya. Tangan mungilnya menggenggam sumpit dan mengaduk mi dengan giat di dalam mangkuk raksasa, membuat lingkaran-lingkaran...
Kemudian Cheng Yun melirik si loli, menarik tisu dan membersihkan kecap yang menempel di mulut mungilnya.
Tang Qingying tersenyum sambil berkata: "Walau aku orang utara, sebenarnya jarang makan mi kecap goreng. Masakan kakak ipar jauh lebih enak daripada yang pernah kucicipi sebelumnya!"
Cheng Yan mengangkat kepala, matanya menatap ke depan dengan tatapan penuh makna: "Ini pertama kalinya aku mencobanya! Di daerah kita jarang ada mi kecap goreng gaya utara begini, biasanya juga tak ada yang bisa membuatnya."
Gadis kecil Yu Dian juga menimpali dengan suara lirih: "Aku juga pertama kali mencoba."
Tang Qingying tertegun mendengar itu, seolah teringat sesuatu. Kepalanya menunduk kembali sambil menghirup mi dengan suara keras.
PASTI kakak ipar dipaksa Tang Qingyan belajar masak ini!!
Dia berpikir demikian.
Tak lama kemudian, Cheng Yun bertanya lagi: "Kalian kan ujiannya tidak lama setelah liburan, ya?"
Tang Qingying menjawab: "Aku tanggal 6 selesai ujian."
Cheng Yan juga berkata: "Aku tanggal 8."
Sambil mengaduk mi-nya, Tang Qingying mengusulkan: "Setelah ujian kami mau jalan-jalan keliling, Kakak Ipar harus kasih aku cuti!"
Cheng Yun mengangguk: "Boleh! Cuti dengan gaji penuh!"
Mata Tang Qingying langsung berbinar: "Wah Kakak Ipar baik sekali! Wan'er tak bisa membalas budi, hanya bisa..."
Cheng Yan menyela dengan nada dingin: "Kehidupan selanjutnya jadi sapi dan kuda!"
"Ehh..."
Cheng Yun menggelengkan kepala pasrah, lalu bertanya: "Lalu kapan kamu pulang merayakan Tahun Baru?"
Tang Qingying tertegun, wajahnya langsung muram. Sambil mencolek-colek dasar mangkuk dengan sumpit, ia berkata lesu: "Aku... tidak terlalu ingin pulang..."
"Tidak ingin pulang maksudnya?"
Tang Qingying langsung menunjukkan senyum manis penuh kepura-puraan ke arah Cheng Yun: "Maksudnya aku ingin menemani Kakak Ipar di sini!"
Cheng Yun mengerutkan kening: "Tapi bagaimanapun juga, Tahun Baru Imlek tetap harus dirayakan di rumah, bukan?"
"Aku cuma tidak ingin pulang untuk Tahun Baru." Tang Qingying terus menusuk-nusuk dasar mangkuk dengan sumpitnya, menatap mi dalam mangkuk sambil menunduk, "Kakak ipar tahu sendiri, hubunganku dengan mereka tidak harmonis. Dua bulan lalu 'itu' hamil lagi. Kalau pulang, aku tidak bisa memberikan ekspresi wajah tidak senang padanya, tapi juga takut bertengkar. Lagipula perayaan Tahun Baru di rumah kita cuma serangkaian pergaulan eksternal dan minum arak. Pilihanku cuma makan cepat-cepat lalu kabur, atau duduk di samping main ponsel. Apa menariknya merayakan Tahun Baru seperti ini."
Cheng Yun pasrah: "Tante mana mungkin begitu menyebalkan? Padahal dia sudah bersikap baik pada kalian. Selama watakmu sedikit lebih baik, seharusnya kalian bisa Bersatu dengan harmonis."
Cheng Yan diam-diam menyantap mi sambil mendengarkan pembicaraan tentang urusan keluarga Tang Qingying. Meskipun sebelumnya Tang Qingyan pernah beberapa kali mengunjungi keluarga Cheng, bahkan Profesor An pernah menanyakan situasi keluarga Tang Qingyan, pemahamannya tentang latar belakang keluarga itu tetap minim.
Tang Qingying diam sejenak, lalu berkata: "Tapi aku memang tidak cocok dengan dia, dengan mereka!"
Cheng Yun menggelengkan kepala, baru berkata setelah cukup lama: "Bagaimanapun juga, Paman dan Tante pasti ingin kamu pulang merayakan Tahun Baru. Tradisi di tempatmu sepertinya lebih ketat daripada di sini. Kalau kamu tidak pulang sama sekali, tidak tahu apa yang akan mereka pikirkan. Lagipula kita mungkin tidak akan merayakan di sini, setidaknya beberapa hari selama Tahun Baru kita harus kembali ke kampung halaman."
Mendengar ini, Yin Nuxia langsung mengangkat kepala sambil menjilat sudut bibirnya yang terkena saus tumis: "Kepala Stasiun, di mana kampung halamannya?"
"Cukup terpencil." jawab Cheng Yun.
"Oh!" Dia menundukkan kepala kembali melahap dengan rakus.
Loli kecil itu juga mengangkat kepala menatap tajam Cheng Yun, mata besarnya memancarkan kilau pemikiran tanpa bersuara. Setelah beberapa saat menatap, entah apa yang dipikirkannya, ia kembali menunduk melanjutkan makan mi sambil berusaha keras mencegah saus tumis menempel di mulutnya.
Tang Qingying berpikir sejenak, lalu berkata: "Kalau begitu aku akan pulang saat hari-hari Tahun Baru Imlek, setelah perayaan selesai langsung kembali lagi, terus bekerja untuk kakak ipar!"
Cheng Yun mengangguk: "Baiklah. Tapi kamu sudah mahasiswa, karaktermu harus diperbaiki. Meski tidak menyukai kerabat-kerabat itu, setidaknya berlagaklah sejenak untuk menanggapi mereka."
"Oh!"
Cheng Yun tahu perkataannya tidak didengar, menggelengkan kepala, tidak melanjutkan nasihat.
Cheng Yan yang pertama selesai makan, meletakkan sumpit, menatap loli kecil: "Bisakah kita membawa loli kecil saat jalan-jalan nanti?"
Mendengar itu, loli kecil mengangkat kepala, menatap Cheng Yan.
Loli kecil... Dalam ingatannya, pengucapan ini sepertinya adalah namanya. Jadi apakah manusia ini tadi memanggil namanya?
Cheng Yun tertegun, melihat loli kecil, lalu mengangkat bahu: "Aku tidak keberatan, tapi kamu bisa mencoba apakah bisa membawanya pergi."
Loli kecil terdiam.
Membawa pergi? Ke mana?
Saat itu, Cheng Yan mendengus pelan dan berkata, "Kau saja bisa membawanya sejauh itu untuk menangkap ular, aku tidak percaya tidak bisa mengajaknya jalan-jalan."
Cheng Yun tertawa: "Silahkan kau coba!"
"Jangan terlalu puas diri." Cheng Yan menatap tajamnya, "Nanti akan kucari cara untuk mengelabuinya masuk ke tas kucing, lalu kugendong pergi!"
"Coba saja kau lakukan!"
Si loli semakin bingung, menoleh memandang Cheng Yan.
Makhluk... makhluk manusia bodoh ini sedang berbicara tentang menipuku masuk ke tas berkaca itu?
Sungguh keterlalu... keterlaluan! Berani-beraninya mengatakannya di hadapanku!
Mengingat perkataan Cheng Yun semalam, si loli menahan amarahnya. Dengan cepat ia menunduk kembali menyantap mi kecap gorengnya.
Begitu selesai makan dan menjilati mangkuk hingga bersih, Cheng Yan sudah mengeluarkan tas kucing dari atas.
Cheng Yun kemudian duduk dengan santai sambil memegang kotak susu, menyangga rahang bawahnya. Ia menyeruput sambil memperhatikan Cheng Yan yang berusaha mati-matian membujuk loli masuk ke tas kucing. Sang loli hanya menatapnya dengan ekspresi "Makhluk sebodoh apa ini?" tanpa sedikitpun bergeming.
Tak lama kemudian, Tang Qingying ikut bergabung dalam usaha mengalihkan perhatian. Bahkan mereka mencoba menangkapnya langsung dengan tangan...
Semua metode berakhir dengan kegagalan.
Setengah jam kemudian, Cheng Yan akhirnya menyerah. Dengan wajah putus asa, ia pergi jalan-jalan ke mall bersama Tang Qingying ditemani seorang pengawal.
