Tiba-tiba, Cheng Yun batuk dua kali, mengetuk meja: “Aku ada pengumuman untuk kalian.”
Para anggota grup yang sedang berdiskusi tentang bagaimana menghabiskan puluhan miliar itu langsung berhenti, menoleh memandangnya.
Termasuk loli yang menyembunyikan kepala di dalam mangkuk makan sambil memakan ikan pun mengangkat kepalanya, mengulurkan lidah kecilnya untuk menjilat bibirnya, menatapnya dengan keraguan di wajah.
Resepsionis tiba-tiba menjadi hening.
Namun hanya bertahan dua detik.
Tang Qingying hampir melompat, menunjuk si loli dan berteriak untuk kesekian kalinya: "Lihat! Sudah kukatakan kucing ini jadi makhluk legenda! Ia tak hanya mengerti perkataan kakak ipar, reaksinya juga identik sama persis dengan kita!!"
Si loli memalingkan wajah dan menatap tajam padanya: "Brengsek!"
Tang Qingying tertegun, lalu bereaksi lebih keras: "Coba lihat, dia bahkan tahu aku sedang menjelekkannya!!"
Si loli sedikit membuka mulut, memperlihatkan empat gigi runcing kecil.
Tang Qingying mengalihkan pandangan ke Cheng Yun: "Kakak, bagaimana kalau kita cari Rekan Tao untuk memeriksanya?"
Cheng Yun menarik sudut bibir: "Jangan mengacau!"
Cheng Yan juga melirik sekilas Tang Qingying dengan ekspresi datar, lalu berkata pada Cheng Yun: "Kalau ada urusan cepatlah bicara, ngapain pakai kata 'mengumumkan'... seolah-olah ini sangat formal."
"Err..." Cheng Yun berhenti sejenak, melirik ke arah loli, baru kemudian berkata, "Sebenarnya tidak terlalu formal, tapi juga bukan urusan sepele. Keluarga besar kita akan menambah anggota baru. Mulai sekarang, loli akan tinggal bersama kita!"
Mendengar itu, semua orang terdiam membeku.
Loli pun ikut membeku.
Hanya Yin Nuxia yang menunjukkan ekspresi kecewa seolah berkata "Ah ternyata cuma ini yang mau diumumin, nggak seru, dari dulu aku udah tau."
Tang Qingying menatap tajam Cheng Yun dengan wajah khawatir: "Aku sih tidak keberatan, tapi... jangan-jangan kau dihipnotis siluman kucing ini?"
Cheng Yan juga terkejut, tapi lebih banyak rasa senangnya: "Apa kau membeli loli dari majikannya yang dulu?"
Cheng Yun ragu sejenak, lalu mengangguk: "Bisa dibilang begitu. Pemilik sebelumnya mungkin tidak akan kembali, jadi... kalian harus lebih memperhatikannya mulai sekarang."
Xiao Luoli terus memutar kepalanya, mata biru esnya berkedip-kedip, gelisah menatap semua orang sambil menoleh.
Meski di matanya ini hanya sekumpulan manusia biasa yang lemah, tapi jika harus tinggal di sini, mau tak mau harus berinteraksi dengan mereka setiap hari. Maka, mendapatkan pengakuan dari manusia-manusia ini sepertinya menjadi hal penting... Artinya ia harus memaafkan kebodohan mereka, terutama yang tadi menghina Sang Raja Padang Salju Agung - kebodohan yang mencapai tingkat ekstrem!
Yu Dian si gadis kecil tersenyum samar, menyambutnya: "Selamat datang, Xiao Luoli!"
Xiao Luoli menoleh dan memandangnya dengan serius.
Bagus, manusia ini cukup baik. Wang catat!
Cheng Yan juga segera bertanya: "Kau yakin? Ia tidak akan pergi lagi?"
Cheng Yun mengangguk: "Hm, tidak pergi."
Cheng Yan langsung menunjukkan senyuman: "Bagus sekali! Aku bisa belikan camilan dan mainan untuk loli tanpa khawatir memelihara kucing orang lain! Nanti... nama resminya akan jadi Cheng Xiao Loli!"
Maka loli itu pun dengan cermat mengamatinya——
Manusia ini terkadang agak bodoh, tapi di momen kritis masih cukup lincah! Lumayan lah!
Hanya Tang Qingying yang tampak cemas: "Sepertinya bukan hanya kakak ipar, kalian semua juga sudah terhipnotis iblis kucing ini!"
Xiao Loli langsung marah.
"Ha!"
Manusia bodoh ini! Kebodohanmu tak tertandingi!
Kau yang paling bodoh!
Tang Qingying langsung terkejut: "Lihatlah! Dia benar-benar bisa paham omonganku!"
Cheng Yan membalikkan mata: "Kupikir lebih baik kau bersikap baik padanya. Lihat, baru bersuara langsung dia mengancammu, jelas-jelas tidak menyukaimu!"
Tang Qingying merasa panik sekaligus pasrah, terus membela diri: "Kenapa kalian tidak percaya kata-kataku? Perhatikan baik-baik reaksinya terhadap ucapan saya, jelas-jelas dia mengerti! Lihat juga ekspresinya, pasti sudah menjadi makhluk legenda! Kakak ipar harus berhati-hati, kurasa dia pasti punya niat jahat padamu. Dan waktu itu kan kak ipar sempat mengalami penurunan kondisi mental yang parah? Setelah kupikir-pikir, waktu itu persis ketika makhluk kecil ini datang ke hotel..."
Si loli terus mengarahkan pandangan penuh amarah padanya.
Manusia ini benar-benar jahat! Berani-beraninya memfitnahnya!
Kemudian, ia melirik Yin Nuxia yang sejak awal tidak bersuara menunjukkan sikap.
Manusia yang sering merebut daging darinya ini juga bodoh!
Cheng Yan menghela napas pasrah, lalu menatap Cheng Yun: "Berapa uang yang kau habiskan untuk membeli si loli ini."
Cheng Yun menggelengkan kepala: "Tidak banyak."
"Tidak banyak itu berapa?"
Yin Nuxia segera membuka mulut di sebelah: "Aku tebak dua puluh! Kucing dan anjing seperti ini, di tempat kita tak ada yang mau, akhirnya semua jadi kucing dan anjing liar!"
Loli sudah ingin menggigit orang!
Yin Nuxia meliriknya lagi: "Jangan merasa sedikit, ini sudah... uang dua setengah mangkuk mi daging sapi!"
Tang Qingying terus berteriak: "Cepat lihat! Dia bukan cuma jahat padaku, dia benar-benar mengerti ucapan manusia!"
Cheng Yan menjepit iga babi dan melemparkannya ke mangkuknya: "Diamlah kau! Bodohnya ini, jangan pamer IQ!"
Tang Qingying dengan wajah suram "kalian semua tertipu, semua orang mabuk hanya aku yang sadar", menyelipkan iga itu ke mulutnya lalu terus menatap tajam loli.
Loli kembali memandang Cheng Yan dengan serius.
Wang juga mencatat ini!
……
Setelah makan, loli yang resmi menjadi bagian hotel dan anggota baru keluarga Cheng merasa hatinya riang gembira. Sangat jarang ia tidak langsung lari ke atas untuk tidur nyaman, melainkan nongkrong di resepsionis - dari perilaku dan esensi spiritualnya, seolah sudah samar-samar menganggap hotel sebagai wilayah kekuasaannya!
Sayang sekali, di wilayah ini ia bukan Lao Da...
Cheng Yun kembali ke ruang node.
Ia terus mencoba kontak dengan hukum ruang-waktu dan inti semesta yang disebut Komandan Raja Salju dan Dewa Elang - kekuatan yang mengitari tubuhnya. Namun kedua benda ini bagai karangan Tua Master Hukum untuk menghiburnya, betapa pun giat berusahanya, ia tetap tidak bisa melihat, meraba, atau merasakan kehadirannya. Paling-paling hanya saat mencoba memanggil ruang node, ada sedikit perasaan mistis dan tidak nyata.
Cheng Yun masih belum bisa mencengkeram perasaan ini.
Ia hanya bisa terus mencoba, terus berusaha.
Teknik pulang ke kota masih jauh di awang-awang.
Andai Tua Master Hukum ada di sini, atau mungkin datang lagi peneliti yang rendah hati?
Sedang berpikir, hati Cheng Yun tiba-tiba merasakan getaran aneh. Ia tertegun, lalu buru-buru menoleh ke belakang.
Bola cahaya biru pekat di pusat ruang node sedang berubah cahayanya dengan ritme teratur, kadang redup kadang terang, bagai jantung yang berdenyut-denyut.
Ada yang akan datang!
Tubuh Cheng Yun langsung mundur 10 meter. Tangannya diayunkan, memisahkan ruang node menjadi dua bagian: ia berdiri di satu sisi, sementara bola cahaya elips berada di sisi lain.
Dekat! Semakin mendekati!
