Tang Qingyang menyandarkan setengah pantat mungilnya di sandaran tangan kursi tempat Yin Nuxia duduk, matanya terpaku layar komputer sambil terus mengarahkan.
"Tidak salah! Teruskan main bareng dia!"
"Riven Supreme sudah termasuk salah satu pemain non-pro terkuat di League of Legends, bahkan sebagian besar pro player pun kalah darinya! Kesadaran, operasional, dan skala besar permainannya benar-benar top! Kak Yin Dan kalau main bareng dia, meski belum tentu bisa belajar, setidaknya dia bisa menutupi kekuranganmu di aspek kesadaran dan skala besar - pasti mudah naik ke peringkat Raja!"
“Oh.” Yin Nuxia mengangguk takjub.
“Ayo, biar aku yang mengetik.”
“Oh.”
Feiyu Nuxia: Lanjutkan, bocah, aku akan membantumu naik rank.
supremeRiven: ……
“supremeRiven mengundangmu untuk bermain satu ronde.”
Yin Nuxia menggerakkan mouse menyetujui undangan.
Tang Qingying di sampingnya berpesan: “Kak Yin Dan ingat, tujuan utamamu adalah menunjukkan skill spektakuler! Tunjukkan sampai semua orang mengingatmu!”
Yin Nuxia mengangguk serius: “Mengerti, akan kukerahkan sepenuhnya!”
Sekitar dua jam kemudian.
Mereka telah bermain empat ronde, menang terus!
Yin Nuxia memainkan semua hero top lane favoritnya. Tanpa terkecuali, semua raja lane lawan dihancurkan dengan gaya menggilas. Berbagai pencapaian super dewa, triple kill, quadra kill bahkan penta kill bertebaran. Gerakan-gerakan kerennya membuat penonton live streaming supreme Riven terpana, menyebutnya sebagai “Pemain Casual Terhebat Sepanjang Sejarah LOL”!
Tang Qingying masih memegang ponsel menatap siaran langsung Supreme Riven. Jumlah penonton yang sebelumnya sudah raksasa di live streaming itu, sampai sekarang bahkan naik lebih dari dua kali lipat! Dan masih terus ada orang yang mengalir deras masuk, entah karena ada yang gila-gilaan merekomendasikan atau karena masuk rekomendasi halaman depan software.
Dari ponsel terus terdengar suara kagum Supreme Riven: "Brother ini keterlaluan kasarnya! Semua hero mainnya jago banget, kalau ini bukan pemain pro aku rela live streaming makan tai, lima jin!"
"Aku juga penasaran ini akun dummy dewa pro mana sih! Jangan bilang kalian, aku juga pengin tahu! Tapi lihat gaya, teknik main, plus operasionalnya, seantero lingkaran pro, benar-benar nggak ketemu yang cocok! Aku aja nggak tahu siapa ini!"
"Jangan-jangan ini bibit baru yang baru ditemukan tim nasional kita tahun ini, kartu truf yang disembunyikan?"
"Ckck, udah bertahun-tahun main game, apalagi LoL, biasanya aku yang bawa orang, ini pertama kalinya merasakan pengalaman dibawa-in orang..."
"Perasaan? Merasakan sedikit malu tapi juga agak memuaskan. Jangan bilang, hati seperti ini benar-benar luar biasa!"
"Nanti kita main satu ronde lagi."
supreme Riven sambil berbicara dengan penonton di live streaming, mengetik bertanya kepada Yin Nuxia: "Masih mau main, saudara?"
Feiyu Nuxia: Jangan panggil saya saudara, saya cewek.
supremeRiven: ……Dulu saya naif mengira hanya pemula yang suka berpura-pura jadi cewek biar dibimbing, tak disangka master juga suka berlagak jadi cewek!
Dia masih berbicara ke penonton di live streaming: "Perkataan saya sebelumnya tetap berlaku! Kalau 'saudara' ini benar cewek, saya live streaming makan siang, tiga jin!"
Tang Qingying sambil mendengarkan live streaming-nya sambil mengetik: Pemula baru pura-pura cewek? Lalu kenapa kamu tidak berpura-pura?
supremeRiven: Bro, beri saya sedikit harga diri. Saya sedang live streaming, lagipula kan penyiar besar...
Feiyu Nuxia: Panggil saya Srikandi.
supremeRiven：Srikandi!
Srikandi FlyFish：Bersikap baik! Aku akan bawa kamu mendongkrak rank lagi!
supremeRiven：Bagus!
Srikandi FlyFish：Kali ini aku main mid lane!
supremeRiven：……Oke.
Jika Yin Nuxia ingin main mid lane, diperkirakan dia harus pindah ke top lane. Dari hero top lane, yang paling dia kuasai adalah Riven, mengingat dia mantan Juara Nasional Riven. Namun sejak Yin Nuxia memainkan Riven sebelumnya, dia sudah malu menyebut gelar "mantan Juara Nasional Riven"-nya lagi, khawatir penonton akan semakin leluasa membandingkannya dengan Yin Nuxia.
Mungkin harus menunggu sampai kontroversi ini mereda dulu, baru dia berani main Riven lagi.
Baru masuk ke fase pemilihan hero, tim kami langsung meledak!
Melihat ID "supremeRiven", mereka semua merasa seperti bertemu maestro, bersemangat hingga berduyun-duyun berkomentar.
"Apa ini Riven Tertinggi?"
"Waduh, aku sudah berbaring siap menonton!"
“Saya baru saja melihat siaran langsung Riven tertinggi, dia sepertinya bertemu dengan pemain jalanan yang sangat kuat, sedang main game. Pemain jalanan itu jempolan sampai meledak, diperkirakan akun dummy siapa.”
“Lagipula saya sudah berbaring siap.”
“Maestro main Riven nggak?”
“Kening……”supreme Riven sangat bimbang, di depan kamera pengawas siaran langsungnya ia dengan canggung mengusap hidung. Di layar siaran langsung melayang sekelompok fans yang mengejek lewat komentar.
“Main Riven dong, penyiar!”
“Penyiar main Riven, saya akan kirim roket!”
“Ekspresi wajahmu terlihat sangat payah, mau tidak saya telepon 120?”
“Penyiar kelihatan kikuk hahaha, dulu kan selalu pakai ekspresi 'sok jagoan mau bawa kita terbang'?”
Setelah lama, supreme Riven baru mengetik: “Hari ini maestro yang bawa saya terbang, sekalian bawa kita semua. Tapi jangan terlalu santai, tetap harus bermain bagus. Kita sudah menang lima game, Dewa sudah menang belasan game, saya perkirakan game ini mungkin kalah.”
“Waduh, benar atau tidak？”
“Dewa mana itu？Yang dipanggil Feiyu Nuxia？”
“Tunggu aku, cek rekam jejak！”
“Maestro main posisi mana？”
“Serahkan jalur atas dan tengah ke kami.” supremeRiven berkata, membeku sebentar ia mengetik lagi, “Apa kalian tidak punya harga diri? Kalian kan Raja Terkuat distrik satu, dewa super di mata orang lain. Sopan sedikit dong!”
Yin Nuxia terus ragu-ragu di antarmuka pilihan hero, terkadang menunjuk Yasuo, lalu beralih ke Ekko, kemudian berganti ke Kassadin.
Akhirnya ia memilih Yasuo.
Jalur bawah ada Alistar dengan Vayne, Sejuani sebagai jungler.
Melihat ini, supremeRiven memilih Kennen.
Dengan cepat masuk ke dalam permainan, lawan memberi salam rutin ke "supremeRiven" yang pernah mencapai peringkat pertama server nasional dan masih berada di top 20 ranking Canyon's Peak.
Garen: Waah, Riven tertinggi！Hari ini kenapa tidak main Riven？
Huangmo Tufu: Maestro tolong beri sedikit harga diri!
supremeRiven: Saya menasihati kalian untuk tidak waspada terhadap saya.
Huangmo Tufu: ???
supreme Riven tidak berbicara lagi.
Dengan cepat, mereka memahami maksud kalimat ini.
Lima menit, Yin Nuxia meraih First Blood di lane lawan! Sekaligus mengolok-olok pangeran lawan, lalu pulang ke markas dengan tenang!
Setelah mencapai level enam, pangeran lawan kembali mencoba menyerang, Riven meraih DOUBLE KILL!
Kemudian mengaktifkan mode LIAR!
Saat rata-rata level semua pemain 12, dia sudah level 15 dengan separuh jumlah kill di tim.
Namun lawan masih bermain BAGUS!
Babak ini berlangsung HABIS-HABISAN selama 40 menit. Perlu diketahui sekarang bukan lagi zaman dimana satu babak bisa mencapai 40-50 menit, 40 menit di versi sekarang sudah termasuk sangat lama.
Yin Nuxia 26-3, MENANGKAN PERTANDINGAN!
supreme Riven di live streaming menghela napas panjang, berkata: "Pertandingan ini sangat melelahkan, aku sempat mengira kita akan terbalik. Duo bot lawan dan jungler mereka benar-benar jago, mid lane juga solid. Di early game dibantai sampai babak belur, eh belakangan malah bangkit."
"Cuma si mid ini terlalu royal, cuma mau pamer skill. Kayaknya terlalu asyik show off sampai lupa tim. Aku kasih sinyal berkali-kali, dia malah pura-pura nggak ngerti."
"Kadang dia sama sekali nggak peduli rekan setim, cuma fokus ngejar kill dan pamer mekanik. Barusan area jungle kita hampir jebol, bot lane sudah hancur. Untung Kennen-ku masih stabil, kalau nggak pasti kita kalah!"
supreme Riven menyimpulkan di live streaming sambil berusaha menyelamatkan harga diri: "Apakah skill bagus memberi hak untuk semena-mena?"
Di dalam game, dia mengetik dengan halus ke Yin Nuxia: "Nuxia, agak terlalu royal di pertandingan ini ya?"
Yin Nuxia menyeringai, pipinya memerah.
supreme Riven di live streaming semuanya dia dengar, sebenarnya dia sama sekali bukan terlalu nekat, juga bukan pura-pura tidak mengerti sinyal, dia benar-benar sudah berusaha sekuat tenaga!
Namun Tang Qingying tetap tidak terburu-buru membantunya mengetik.
Srikandi Flying Fish: Main game kan yang penting senang, lihatlah apakah Yasuo-ku bahagia?
supremeRiven: ……Bahagia.
supremeRiven: Masih main? Kalau lanjut jangan seperti sebelumnya yang terlalu nekat, sudah menang terlalu banyak ronde, kuduga kalau lanjut bakal ketemu pasukan profesional dari tim-tim itu. Meski kamu bisa ledakkan faker di lane phase, kalau terlalu nekat juga tidak akan menang.
Di sebelah Cheng Yun mengusap matanya, memberi petunjuk: "Waktu sudah sore, harus masak nasi."
Srikandi Flying Fish: Tidak main lagi, bos memanggilku untuk bekerja.
supremeRiven: Srikandi kerja apa?
Srikandi Flying Fish: Aku ini tante kebersihan.
supreme：……Kamu masih kerja apa? Langsung aja ikut liga profesional! Atau jadi penyiar, pendapatan tahunan sejuta sepuluh juta pasti bisa!
：Nggak ngomong lagi, aku kerja dulu.
，。
，，，，：“Keyboard dan mouse ini emang enak dipake, main game jadi lebih nyaman. Istilahnya apa tuh... bak... bak... bak...”
“Bak macan bersayap.” Sang Mage berdiri di belakang berkata datar.
“Nah bener! Itu istilahnya!” Yin Nuxia mengangguk terus-menerus, lalu menoleh tajam melirik Sang Mage dengan cemoohan halus, “Loe nggak ngomong pun sebentar lagi aku ingat!”
“Hm.” Sang Mage tetap tenang.
Cheng Yun sambil menguap berjalan menuju gedung, bilang: “Cepetan naik bantu aku mengiris bahan.”
“Siap!” Yin Nuxia langsung melesat secepat kilat.
“Obat Yu Dian sudah habis diminum, aku pertimbangkan besok atau lusa akan membawanya untuk pemeriksaan.” Cheng Yun berbicara sambil berjalan.
“Baiklah!” Yin Nuxia terhenti sejenak.
“Nanti kalau tidak ada masalah, kita bisa pertimbangkan untuk merayakannya. Untuk menghilangkan kesialan, sekaligus menambah aura sukacita untuk Kak Yu Dian.” kata Cheng Yun.
“Bagaimana cara merayakannya?” Yin Nuxia tertegun.
“Belum terpikir.”
“Hmm…” Yin Nuxia juga tidak menyampaikan pendapatnya, hanya mengikuti Cheng Yun masuk ke dalam kamar.
Di tengah jalan, si loli tak tahu sejak kapan sudah naik ke atas. Yin Nuxia hampir menginjaknya. Satu manusia dan satu makhluk terlibat konflik kecil di depan pintu, saling berhadapan bak dua anak kecil yang sedang berselisih.
Yin Nuxia mencabut goloknya, mulai memotong tulang-tulang.
Tiba-tiba Cheng Yun menerima pesan WeChat. Ia mengambil ponsel dan melihat——itu dari Cheng Qiuye:
[Kakakku akan ke Jinguan besok, sampai siang nanti ke tempatmu untuk makan siang! Siapkan makan siang untuk kakak!]
