"Aduh, masih tidak mau mengaku!"
"Aku sudah merasakan gejolak energinya!"
"Aku ini Da Wang, kamu tidak bisa menyembunyikan apapun dariku!" Cheng Yun membungkukkan badannya, menatap tajam makhluk kecil ini.
Menatap tajam pandangannya, loli mengkerutkan kepala, agak bersalah——Ia merenung, ucapan manusia ini memang ada benarnya.
Wang masih kecil... seharusnya tak bisa sembunyikan dari dia.
Maka ia mengangkat kepala lagi, menatap tajam Cheng Yun dengan rasa bersalah.
"Akui saja!" Cheng Yun tersenyum puas, "Aku tak menyalahkanmu, ngapain disangkal."
"Huu?" Loli heran memiringkan kepala.
"Utamanya aku khawatir kau bikin masalah nyawa orang. Masalah ini belum sampai level butuh korban jiwa. Paling tidak nyawa manusia tak semurah itu." Cheng Yun berkata, bagaimanapun di hatinya ia tak beda jauh dengan orang biasa——Berkultivasi sekian lama, Yin Nuxia sudah jadi Wolverine beneran, ia sendiri tak capai apa-apa; Kabarnya umurnya panjang, tapi baru hidup dua puluh tahun lebih.
Ekspresi loli kembali tertegun, menatapnya takjub, lalu menunduk lagi. Di wajah mungilnya terlihat keraguan dan kebimbangan——
Tidak boleh membuat masalah nyawa orang?
Tapi Yang Mulia sudah menjatuhkan hukuman mati pada beberapa orang biasa itu! Mereka akan mati sebentar lagi!
Bagaimana ini harus diselesaikan?
Cheng Yun melihat ekspresinya, tiba-tiba tertegun, buru-buru bertanya: "Kau menggunakan kemampuan yang bisa mencabut nyawa mereka?"
Si loli mengangkat kepala masih menatapnya dengan terpaku.
Dua detik kemudian, ia kembali menunduk sambil berpikir sendiri, wajah kecilnya menunjukkan kebimbangan, sesekali mengangkat kelopak mata untuk melirik sekilas ke Cheng Yun.
Apa maunya manusia ini?
Ingin membuat Yang Mulia menarik kembali keputusan?
Ini sama sekali tak mungkin!
Yang Mulia adalah Raja Padang Salju yang agung, penguasa tertinggi semesta, ras paling mulia dan cantik di jagat raya. Setiap keputusan atau janji yang Ku buat sangat berharga, mana mungkin ditarik kembali dengan sembarangan!
Kebimbangan...
Cheng Yun menghela napas pasrah: "Kau kecil yang tak bisa bicara ini... mari kita pakai aturan lama. Ku tanya kau jawab. Ya dengan anggukan, tidak dengan gelengan telinga."
Loli kecil itu langsung menunjukkan ketidakpuasan setelah mendengar perkataan itu!
Bagaimana mungkin Wang tidak bisa bicara? Yang Wang ucapkan adalah bahasa Raja Padang Salju... versi loli!
Kalian saja yang tidak mengerti!
Malah menyalahkan Wang! Bahasa loli sederhana seperti ini saja tidak paham, manusia memang bodoh!
Sekitar sepuluh menit kemudian, Cheng Yun memastikan: beberapa orang itu akan segera mati. Dengan licik, loli kecil tidak langsung membunuh mereka di tempat, melainkan memasang penghitung waktu. Kehidupan mereka baru mulai perlahan layu setelah waktu habis.
Akhirnya mereka akan mati dalam dua hari.
Bukankah ini bentuk penyiksaan tersendiri?
Di mata Raja Padang Salju yang memiliki kekuatan dahsyat dan umur panjang, nyawa orang biasa benar-benar tak ada harganya. Mereka tak pernah menganggap manusia sederajat, hanya spesies lemah berumur pendek.
Bahkan perasaan manusia pun tak mereka pedulikan!
Apakah loli kecil ini jahat?
Sama sekali tidak.
Anak-anak manusia juga akan mengusap anak kucing dan anjing kecil berdasarkan insting tanpa peduli perasaan mereka, menyimpan serangga atau semut kecil dalam botol sampai mati. Bahkan orang yang baik hati dan sabar pun tetap memakan ayam-bebek, menyembelih sapi-domba. Mungkin di Dunia Pan Yu, di mata makhluk kejam seperti Raja Padang Salju ini, status manusia biasa bahkan tidak mencapai level ayam-bebek-sapi-domba — jelas Raja Padang Salju bersikap meremehkan untuk memakan manusia biasa.
Mereka adalah spesies yang begitu sombong dan tak segan bertindak.
Loli kecil ini sudah melakukan yang terbaik.
Dalam tubuhnya hanya ada sekitar separuh darah Raja Padang Salju, sisanya adalah milik Raja Lembah Awan yang lembut.
Ia juga sejak dari dasar kalbu tak menganggap orang biasa sebagai ras yang setara dengannya. Meski manusia biasa juga punya pemikiran yang sempurna, punya ekspresi & kesedihan tujuh emosi dan enam nafsu. Raja Padang Salju takkan peduli ini semua. Tapi si loli kecil justru berbuat jauh lebih baik daripada Raja Padang Salju, contohnya ia telah menganggap para penginap manusia biasa sebagai makhluk yang hidup setara dengannya. Ia menghina kelemahan mereka, tapi juga merasa dirinya setara dengan mereka.
Seperti saat ia terkadang dibuat kesal setengah mati oleh manusia biasa bernama Tang Qingying, tapi tetap tak bisa berbuat apa-apa...
Masih banyak aspek lain yang ditanganinya dengan baik.
Tapi pada akhirnya ia bukan manusia, apalagi manusia biasa.
Seperti Cheng Yun yang merasa meski beberapa orang itu menghina dan merendahkannya, ia tetap tak bisa menjatuhkan vonis hukuman mati. Sedangkan si loli kecil akan berpikir: "Cuma beberapa manusia biasa berani bersikap tak sopan pada Wang, Da Wang, dan rakyat yang dilindunginya? Ini sudah layak dihukum mati!"
Cheng Yun masih khawatir dengan pemikiran "orang-orang itu", akan memberi mereka sedikit harga diri.
Bukan karena identitas atau jabatan mereka, melainkan karena hal-hal lain.
Contohnya kedua pihak selalu memiliki kecocokan hati dalam menjalankan urusan masing-masing, meski sama-sama tahu keberadaan pihak lain, tak saling mengganggu maupun menghina.
Contoh lain saat Cheng Yun mengirim SMS ke mereka di mobil polisi, mereka langsung paham maksudnya, lalu juga memberi muka pada Cheng Yun - memberinya hak istimewa dengan cara yang samar.
Entah itu kecocokan hati, penghormatan, harga diri, atau apapun lainnya, semuanya bersifat timbal balik.
Tak ada yang menjadi budak pihak lain, juga tak ada yang bisa seenaknya menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang harus dipatuhi.
Mereka sangat memperhatikan pola pikir Cheng Yun. Jika Cheng Yun sembarangan mengambil nyawa orang hingga membuat mereka sulit bertindak, itu terlalu kekanak-kanakan, terlalu egois, dan menunjukkan ketidakdewasaan!
Maka Cheng Yun mengusap-usap pegangan kecil lembut loli, warna telinganya berbeda dengan tubuhnya, sambil berkata lembut: "Sekarang kita harus mencari orang-orang itu, lalu mengajari mereka logika kehidupan ulang, Bagaimana?"
Loli berusaha keras memiringkan kepala ke samping, ingin menghindari cakar iblis Cheng Yun, sampai seluruh tubuhnya miring parah ke sisi, bagai akan terjatuh di desktop. Tapi tangan Cheng Yun terus mengikuti gerakan kepala miringnya, tetap mengusap telinga kecilnya.
Jangan bilang, lumayan nyaman.
Akhirnya ia pasrah tak melawan, mengangkat kepala menatap tajam Cheng Yun, ekspresi masih penuh keraguan——
Mengapa harus mengajari mereka logika kehidupan ulang?
Ribet amat!
Wang bisa langsung suruh mereka rekam ulang kehidupan!
Cheng Yun pasrah, berkomentar: "Masyarakat kita punya hukumnya sendiri."
Loli memiringkan kepala: "Huu?"
Cheng Yun menjelaskan padanya: "Hukum itu... ah, pokoknya tidak boleh dimakan. Kalau tidak mau patuh hukum, jangan keterlaluan, nanti polisi datang menangkapmu."
Si loli berpura-pura merenung.
Polisi... pasti grup orang biasa itu ya.
"Huu!"
Mata si loli bersinar menatap Cheng Yun——Aku gigit mati semua mereka, dong!?
"......" Cheng Yun pusing, terpaksa berkata, "Pokoknya ini keputusan Wang, patuh! Nanti malam kubelikan dendeng sapi kering!"
"Huu!"
Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu kamar.
Si loli terpaku melihat Cheng Yun, lalu melangkah anggun ke tepi meja kopi sambil berusaha memiringkan kepala mengawasi pintu.
Krak!
Pintu terbuka.
Yin Nuxia masuk dengan wajah terpaku: "Siapa yang bukakan pintu untukku?"
Si loli sedikit mengangkat kepala: "Huu!"
Yin Nuxia melirik si loli, lalu tak menghiraukan benda kecil sombong ini. Ia berjalan ke sisi Cheng Yun sambil berkata: "Kepala Stasiun, kita harus bagaimana? Bagaimana kalau malam ini aku manfaatkan gelap untuk membereskan orang-orang itu!"
Cheng Yun membalikkan mata.
Loli juga memandang Yin Nuxia dengan hina, lalu mengambil postur mengkhotbahi: "Mendengkur... mendengkur..."
Yin Nuxia tertegun menatapnya: "Apa yang dilakukannya? Apakah makhluk ini sudah gila..."
Loli langsung tertegun, lalu berteriak marah: "Mendengkur!!"
Wang sedang menjelaskan hukum padamu!!
Ekspresi Yin Nuxia penuh kebingungan. Ia lalu menatap Cheng Yun dengan wajah seperti kakiwan TV yang sedang mengusulkan strategi pada pemimpin penjahat, berkata licik: "Tenang saja Kepala Stasiun, ilmu gaibku sudah mencapai kesempurnaan kecil. Hal ini... akan kujaga sampai tertutup rapat seperti air! Tak ada yang bisa menyelidiki!"
Cheng Yun: "……"
Si loli memandangnya dengan sikap meremehkan.
Yin Nuxia masih bertanya penuh harap: "Bagaimana?"
Melihat Cheng Yun tidak bicara, dia buru-buru berkata: "Beri aku sepasang sumpit, aku bisa ambil nyawa orang dari jarak 100 meter, menjaga agar kepala pemotret itu tidak bisa menangkap gambar!"
Cheng Yun: "……"
Beberapa saat kemudian, dia melambaikan tangan sambil pusing: "Pergi sana, main game-mu saja!"
Yin Nuxia lalu berkata dengan kesombongan: "Aku sudah naik ke level Raja!"
"Ha?"
"Aku tadi baru naik ke Raja, di pertandingan terakhir itu." Yin Nuxia menatap Cheng Yun dengan gembira, bahkan mengangkat tangan dan berteriak, "Aku bisa buka live streaming untuk cari uang banyak!"
"Kapan kamu mau mulai live streaming?"
"Hm... hm..." Yin Nuxia ragu sejenak, "Harus pilih hari yang bagus dulu. Lagipula Guru Yao Yao bilang live streaming perlu satu set mesin bagus, juga harus beli kamera dan barang seperti mikrofon, diperkirakan butuh waktu untuk menyiapkan semuanya."
"Uangmu cukup tidak?"
“Cukup...lah.” Yin Nuxia mengedipkan mata, "Setiap bulan aku cuma beli baju baru, pengeluaran total cuma ratusan yuan. Lebih dari setahun ini udah nabung banyak banget."
“Kalau kurang bilang aja.” Sang Kepala Stasiun berkata dengan keyakinan penuh.
“Siap! Makasih Pak Kepala!” Yin Nuxia berseri-seri.
“Sana main.”
“Itu... soal yang kubilang tadi...”
“Jangan pusing-pusing.”
“Hmm...” Yin Nuxia mengedipkan mata bingung menatapnya.
“Cepetan, main sana, buruan main beberapa ronde lagi buat ngejaga poin, nanti ahli baru yang dateng bisa ngalahin kamu.” Cheng Yun melambai-lambai tangan.
“O...”
Yin Nuxia berjalan keluar dengan wajah kecewa.
Sebelum pergi, ia masih tak rela melirik si loli—padahal aku kan tukang pukul andalan Pak Kepala!
Menjelang sore hari.
Enam pria dan dua wanita berkumpul di dalam sebuah kamar pasien, tiga orang terbaring di ranjang pasien, dua lainnya juga terbungkus perban. Hanya tiga orang yang baru kembali dari kantor polisi yang tidak mengalami luka serius.
“Hasil identifikasi kecacatan sudah keluar belum?”
“Sudah. Kakak Zhou kecacatan level VII, kerusakan rahang, gangguan buka mulut parah, sekarang cuma bisa makan makanan cair... Pasti harus bikin jalang itu masuk penjara! Di dalam penjara orang secantik itu, pasti banyak yang mau menghajar!” “Kakak Zhou” yang disebut orang ini adalah si pembuat video awal, setelah ditampar Sang Mage langsung dipukul jatuh dengan kepalan tangan.
Begitu ucapannya meluncur, ekspresi ketiga orang yang kembali dari kantor polisi terlihat agak aneh.
“Itu laki-laki,” ujar salah seorang.
“Apa?!”
“Cewek cantik itu sebenarnya laki-laki.”
“Sial! Brengsek waria! Laki-laki malah lebih bagus, di penjara pasti banyak yang anal dia, anal sampai mati, sialan!”
“Mereka sepertinya…… punya pasukan kuat.”
“Ada pasukan？Ayahnya Li Gang? Mengalahkan orang sampai seperti ini, banyak mata yang melihat! Anak siapa pun takkan lolos! Kalian ambil rekaman kamera pengawas restoran hot pot nanti. Jika mereka tak mau hukuman penjara, tanpa sejuta, gue bertarung mati-matian dengan mereka!”
“Bagaimana Wang Ping? Tidak apa-apa?”
“Mungkin dia kena gegar otak ringan, belum sampai level kecacatan. Tapi pasti harus ganti kerugian!”
“……”
“Hush!”
“Hush... Ah...”
“Tiba-tiba aku merasa dingin, kalian bagaimana?”
“Aku juga, dingin sekali! Hush!!”
“Kena hantu, ada masalah apa ini?”
“Siang terang tiba-tiba sedingin ini, bagai beku! Jangan-jangan ketemu hantu? Waduh apa ada yang nyalakan AC angin dingin?”
“Nggak ada, cuma dingin aja!”
……
“Braak!”
"Ah maaf, saya buru-buru jadi tidak lihat jalan... Ah sebaiknya kucing jangan dibawa ke kamar pasien." Perawat junior yang grogi itu melirik pria ganteng yang ditabraknya, melihat sang pria masih menggendong kucing sangat cantik di pelukan, sementara kucing itu sedang menguap marah padanya.
"Tidak apa-apa." Cheng Yun berkata dengan kesabaran.
"Terima kasih pengertiannya." Perawat junior itu buru-buru lari. Biasanya dia pasti akan beberapa kali melirik Cheng Yun dan si loli, tapi sekarang sibuk melapor ke kepala perawat dan dokter—
Kamar pasien ini sedang mengalami rencana besar!
Delapan orang di dalam kamar pasien mulai mengalami penurunan suhu tubuh secara tiba-tiba tanpa gejala atau pertanda apapun. Secara teknis, situasi seperti ini hanya terjadi ketika suhu lingkungan di Jalan Bumi Ekstrem dan manusia tidak memiliki tindakan penghangat, seperti saat tersesat mendaki gunung bersalju. Tapi ini terjadi di kamar pasien Jinguan, di luar meskipun hujan suhu masih sekitar sembilan derajat. Kedelapan orang ini bahkan sudah terbungkus selimut dengan AC menyala, tapi semua itu tak bisa mencegah hipotermia.
Kini mereka akan segera kehilangan kesadaran.
Perawat junior tidak tahu apa yang terjadi - virus baru, racun tak dikenal, atau hal lainnya. Dia sangat panik dan harus segera melapor.
Beberapa orang itu sudah ketakutan sampai mengompol dan buang air! Jika terus begini, nyawa mereka bisa dalam bahaya!
Cheng Yun menatap punggung perawat junior sambil menggendong si loli berdiri di depan pintu tanpa masuk. Dia hanya mengerutkan kening, memandang sekelompok orang di dalam ruangan.
Seketika, tubuh beberapa orang itu seolah ditarik oleh kekuatan tak kasat mata hingga berbalik, kelopak mata mereka terbuka paksa menatap Cheng Yun di pintu.
Mata mereka membelalak bersamaan, diliputi ketakutan yang luar biasa!
Cheng Yun berkata dengan nada datar: "Kemungkinan besar akan mengecewakan kalian. Aku bukan datang untuk meminta maaf, merengek belas kasihan, apalagi memberi uang. Cuma mau memastikan apakah kalian sudah mati. Khawatir kalian keburu tewas."
Beberapa tubuh mulai bergetar tak terkendali. Mulut mereka menganga mencoba berbicara, tapi tak ada suara yang keluar.
Bau kotoran dan air seni di ruangan semakin pekat, membuat Cheng Yun mengerutkan kening.
Membeku sejenak, ia mengangguk: "Hm, terutama takut kalian mati terlalu cepat. Bagaimanapun setelah tewas, kalian tak bisa memohon maaf pada orangtuaku."
"Ngomong-ngomong," tambahnya dingin, "aku sengaja datang untuk menyampaikan kabar ini."
“Dua hari ini saya mungkin ada keperluan keluar kota, jadi tidak bisa menjenguk kalian. Jika kalian sudah memahami dan menyesal, pergilah meminta maaf ke orangtua saya seperti yang saya katakan, Gunung Lianhua. Tidak perlu banyak bicara lagi, semoga kalian berhasil..."
"Siapakah kau? Minggir!" Seorang dokter panik menerobos Cheng Yun, berlari menuju dalam kamar!
Di belakangnya ada beberapa orang mengikuti dari dekat.
Sang loli kembali mengarahkan pandangan penuh amarah ke mereka, Cheng Yun buru-buru mengusapnya sambil berbalik meninggalkan rumah sakit: "Nanti kubelikan dendeng sapi, mau yang pedas atau lima rempah?"
"Huu!"
"Oh, pedas ya! Sudah tahu seleramu memang suka rasa itu."
"Huu huu!! Hu hu hu!"
"Baik, baik, baik! Mengerti mengerti!"
