"Aku mau live streaming..."
"Data... Kak Yin Dan ayo isi formulir!"
"Oke sekarang verifikasi identitas... Kak Yin Dan nomor KTP dan ponselmu... Ah lupa kamu pasti tidak hafal. Mas, tolong kasikan KTPnya." Tang Qingying menunduk sambil mengeluarkan ponsel, membalik ke nomor telepon Yin Nuxia.
"Selanjutnya info live streaming, Kak Yin Dan sudah punya ide untuk nama channel?"
"Feiyu Nuxia!" seru Yin Nuxia dengan penuh kesungguhan.
“Bagus……”
Tak lama kemudian, Tang Qingying telah menyiapkan live streaming untuknya. Tiba-tiba dia seperti teringat sesuatu, berkata: “Ngomong-ngomong, Kak Yin Dan di mana kamu akan live streaming?”
Yin Nuxia tertegun sejenak mendengar pertanyaan itu.
Kamar hostel tempatnya tinggal memiliki penghuni lain. Dia sadar mustahil melakukan siaran langsung dari kamarnya.
Maka dia memalingkan wajah, dengan tatapan takjub menatap Cheng Yun.
Cheng Yun merenung sebentar, lalu berkata: “Akan ku siapkan kamar khusus untuk live streaming-mu. Nanti bisa kuhias dengan tema merah muda seperti ruang siaran penyiar wanita. Menari di sana pasti sangat indah.”
Tang Qingying langsung membelalakkan mata, berteriak: “Waah!!”
“Kakak, kamu terlalu memanjakan Kak Yin Dan!”
“Aku jadi cemburu, cemas nih!”
Yin Nuxia segera mengerutkan kening, berkata dengan serius: “Tidak boleh! Kamar harus dijual untuk cari untung!”
“Tidak akan kukenakan biaya,” jawab Cheng Yun.
“Yang itu semakin tidak boleh!” kata Yin Nuxia dengan penuh keseriusan.
“Kalau... aku hitung lebih murah untukmu.”
“Tetap saja tidak boleh!” Wajah Yin Nuxia memerah karena gugup, matanya kembali menatap komputer di depannya——seluruh tabungan hasil jerih payahnya selama lebih dari setahun telah habis dimakan mesin ini! Kasihan dirinya yang bahkan biasa-biasa saja tidak tega minum Sprite lebih banyak, susah payah menabung segini... Butuh tekad baja untuk menguras semua tabungan membeli peralatan live streaming ini. Kini dia berada dalam keadaan dimana sepeser pun tak rela dikeluarkan, bahkan Sprite pun enggan diminum.
“Kamu kan sebentar lagi jadi penyiar top, masih peduli sama uang receh begini?” Cheng Yun tak tahu harus berkata apa.
“Aku merasa ini akan merugikan Sang Kepala Stasiun,” ujar Yin Nuxia.
“Tidak akan, kehilangan satu kamar mini tidak seberapa harganya.” Cheng Yun berhenti sejenak, “Kalau masih merasa bersalah, bayarlah uang kamarnya setelah jadi penyiar ternama. Saat itu uang segini pasti terasa sangat kecil bagimu.”
“Ini… terlalu boros, ya?”
Wajahnya yang kecil dipenuhi kebimbangan.
Dia berpikir, Sang Kepala Stasiun kan pemilik penginapan. Menyerahkan kamar tamu untuk live streaming-nya, tidak pantas! Lagipula dia sudah menempati satu kamar, masih mau pakai kamar lagi, itu terlalu mewah... Uang kecil? Sekecil apapun tetap uang, lama-lama jadi bukit. Lebih baik hemat sedikit-sedikit.
Alasannya banyak, yang pasti bagi dirinya yang pernah mengalami penderitaan... hal boros seperti ini tak mungkin dia lakukan!
Dalam tulang punggungnya, Yin Nuxia mirip generasi tua yang sangat hemat dalam urusan belanja - tak peduli punya uang atau tidak, tetap berat mengeluarkannya. Saat membeli Sprite saja harus direncanakan baik-baik, beberapa hari minum sekaleng. Jika suatu hari tak tahan dan minum sehari lebih cepat, harus diingat untuk menunda kaleng berikutnya.
Dalam hal ini dia juga sedikit terpengaruh gadis kecil Yu Dian.
Maka dia menoleh, melirik tangga di atas, lalu menarik kembali pandangan ke Cheng Yun. Sepasang matanya yang menggoda berkedip-kedip.
Cheng Yun tertegun sejenak, lalu menoleh mengikuti arah pandangannya sebelumnya.
"Ruang penyimpanan?"
"Hm hm!"
"Tempat itu sempit, penuh barang, bahkan pencahayaannya pun kurang..." Cheng Yun mengerutkan kening.
"Tidak apa-apa. Cukup pindahkan meja kursi, bisa main game sudah cukup." Yin Nuxia berkata dengan wajah serius, "Di dalam juga sepi, tidak ada yang mengganggu, cocok untuk live streaming. Lagipula aku tidak tidur di sana, cuma siaran sebentar setiap hari."
"Takutnya penggemarmu menganggapmu terlalu sederhana..."
"Justru dengan menganggapku sederhana mereka akan lebih banyak memberi hadiah!" Yin Nuxia mengedipkan matanya.
“……”
Cheng Yun berpikir sejenak, lalu berkata: "Nanti sore kita keluar beli meja kursi komputer yang bagus untukmu!"
Yin Nuxia terdiam sejenak mendengar itu. Sambil mempertimbangkan tabungan kecilnya yang sudah menipis, awalnya ingin mengatakan "Tidak perlu beli meja komputer khusus, cukup pindahkan meja biasa plus bangku". Tapi setelah ragu sebentar, akhirnya tak mengatakannya.
Seharusnya memang membeli penampilan yang benar-benar berkualitas.
Hanya dengan membayangkan dompetnya, Yin Nuxia merasakan sakit hati yang mendalam!
Setelah makan siang, Yin Nuxia kembali membuka game dan berkata ke Supreme Riven: "Aku sudah memutuskan, live streaming akan dimulai pukul tujuh setengah malam."
supremeRiven: Semoga sukses besar! Ngomong-ngomong, Nuxia, nama live streamingmu apa?
Feiyu Nuxia: Cuma Feiyu Nuxia.
supremeRiven: Oke, akan kupromosikan. Seharusnya efektif, Nuxia sekarang sedang populer lho.
Feiyu Nuxia: Teman, terima kasih!
supremeRiven: Jangan sungkan. Asal Nuxia sering ajak aku mendongkrak rank kalau ada waktu.
Feiyu Nuxia: Setuju!
supreme Riven menutup jendela chat, mengambil ponsel untuk memposting di Weibo terlebih dahulu, baru kemudian berkata pada penonton live streaming-nya: "Ada kabar baik untuk kalian semua——"
"Mungkin pemain wanita terkuat sepanjang sejarah Aliansi, Srikandi Feiyu Nuxia mulai live streaming! Kalian bisa langsung cari 'Feiyu Nuxia' empat karakter di situs untuk menemukan akun dan live streaming-nya. Kemampuan teknik Srikandi tak perlu diragukan lagi, bisa menghancurkan berbagai raja dan penyiartop! Plus tingkat kecantikannya juga luar biasa, kalian bisa cari dulu video Srikandi di warnet Beihai! Pasti tidak akan mengecewakan!"
"Teman-teman penggemar game ini jangan sampai melewatkan kesempatan ini, cepat-cepat tonton!"
Setelah berkata demikian, supreme Riven menarik napas panjang, membuka kembali jendela chat untuk melihat, baru kemudian melihat komentar langsung.
"Beneran nih!"
"Sudah follow Srikandi!"
"Pukul tujuh setengah... Mahasiswa sialan masih ada studi malam, kayaknya bakal kehilangan traffic nih!"
"Penyiar mau minta WeChat Srikandi! Cepetan dong! Srikandi baik penampilan maupun skill game-nya top banget, dari segi apapun, cocok banget sama kamu!"
"Iya penyiar, sebenarnya kamu... penampilannya juga nggak jelek-jelek amat, masih ada kesempatan kok."
"Nggak jelek-jelek amat hahaha......"
Supreme Riven dengan canggung meraba pipinya, tetap membuka window game tapi nggak buru-buru main, hanya ngobrol ngalor-ngidul dengan penonton.
Pukul dua sore.
Di meja resepsionis tergeletak dua koper, Cheng Yan dan Tang Qingying menggendong tas ransel siap berangkat ke kampus.
Cheng Yun berkata: "Aku antar kalian saja."
Cheng Yan menjawab datar: "Tidak perlu!"
Tang Qingying langsung berseri-seri: "Boleh banget!"
Keduanya saling pandang. Sorot mata Cheng Yan memancarkan hawa membunuh, sementara Tang Qingying cengar-cengir penuh rasa bersalah.
Cheng Yan menambahkan: "Cuma jalan 10-an menit, kami jalan kaki saja. Malam ini nggak pulang makan. Teman sekamar pasti mau kumpul-kumpul."
Tang Qingying ragu sejenak, namun berkata: "Malam ini aku ingin kembali untuk menonton live streaming Kak Yin Dan..."
"Tidak bisa dilihat lewat ponsel?"
"Ini hari pertama live streaming Kak Yin Dan, aku harus ada di lokasi!" Nada bicara Tang Qingying penuh keteguhan.
“……”
Beberapa saat kemudian, Cheng Yan dan Tang Qingyang menarik koper keluar dari hotel, berjalan menuju arah sekolah.
Cheng Yun dan Yin Nuxia juga keluar dari hotel untuk membeli meja kursi komputer.
Sang Mage sudah dijemput Cheng Qiuye sejak pagi, hari ini mereka akan mulai merekam lagu secara resmi. Konon karena kualitas beberapa lagu ini, Cheng Qiuye menarik perhatian direktur perusahaan yang memberikannya hak prioritas penggunaan studio rekaman setara level bintang besar, bahkan kemungkinan akan meningkatkan dinamika promosinya. Maka hotel hanya tersisa gadis kecil Yu Dian dan si loli yang berjaga.
Lepas pukul lima sore, ruang penyimpanan antara lantai satu dan dua telah ditata rapi oleh Yin Nuxia, menghilangkan kesan berantakan sebelumnya.
Sebuah meja komputer putih terpajang di pusat ruangan, dengan perangkat komputer dan aksesori lengkap. Di atasnya juga terdapat pot bunga kecil berwarna biru.
Si loli berjongkok di sebelah keyboard, menundukkan kepala sambil menekan tombol-tombol komputer perlahan dengan cakar kecilnya.
Tang Qingying yang sudah kembali ke hotel turut mengamati pemandangan ini, namun tetap merasa ada yang tak beres: "Menurut kalian, apa ada yang kurang di meja ini?"
Mendengar itu, si loli segera mengangkat kepala dan menatapnya dengan tatapan penuh tanya.
Yin Nuxia bertanya: "Kurang apa?"
"Biasanya kalian taruh apa di meja komputer?"
"Aku belum pernah punya meja komputer..." jawab Yin Nuxia.
"Tisu toilet," kata Cheng Yun.
“？？” Tang Qingying melirik Cheng Yun dengan keterkejutan, lalu cepat-cepat menarik kembali pandangannya sambil berlagak "Aku polos dan tak mengerti apa-apa", "Tisu toilet memang perlu, gelas air juga, ditambah beberapa mainan kecil akan membuatnya lebih utuh. Kalau ditambah bingkai foto pasti sempurna. Isi bingkainya sebaiknya foto kita berdua, harus ada kakak ipar dan Yao Yao ini, yang lain tidak masalah."
“Huu？？” Loli kecil tertegun.
“……Kakak ipar, siluman kucing ini benar-benar harus disingkirkan! Setiap kali ia berperilaku seperti ini selalu membuatku ketakutan bukan main!” Tang Qingying menatap tajam loli kecil dengan kewaspadaan dan kecemasan.
Loli kecil membalasnya dengan tatapan meremehkan.
Cheng Yun merenungkan perkataannya, merasa ada benarnya: "Memang, penyiar seharusnya lebih memperhatikan aspek ini."
Tang Qingying yang masih trauma melihat loli kecil itu menghela napas panjang, lalu menatap rak perlengkapan mandi di belakang meja komputer: "Dan untuk live streaming pertama Srikandi, aku punya ide."
“Apa pendapatmu?”
“Pasang kamera di belakang rak, rekam gerakan jari.” Tang Qingying berkata.
“Oh, ini ya, penyiar itu juga bilang begitu.” Yin Nuxia menyahut.
“Ia juga bilang begitu?”
“Hm, katanya pemain game ini pasti mencurigai teknik penyiar wanita,” Yin Nuxia menjawab tenang, “dia juga bilang skillku terlalu jago, sebaiknya rekam gerakan biar bisa membungkam mulut sebagian orang. Bisa dicoba sih.”
“Iya! Taruh juga penyangga ponsel di bawah layar buat menyelaraskan konten live streaming, biar gampang liat komentar langsung.”
“Oh oke.”
Pukul tujuh setengah malam.
Live streaming Yin Nuxia tepat waktu dimulai—ia sudah duduk menunggu di depan komputer selama beberapa menit.
Banyak penonton dari live streaming supreme yang dapat kabar, berbondong-bondong menunggu di channel Yin Nuxia. Saat pertama kali membuka siaran, jumlah anggota langsung melebihi 10.000 dan terus melesat cepat.
supreme sebelumnya jumlah penonton live streaming-nya berkisar antara 500.000 hingga 1 juta, namun akhir-akhir ini karena sering main game bersama Yin Nuxia, "gaya bermain penuh kekerasan" Feiyu Nuxia membuatnya dapat banyak penggemar baru. Kini jika ia live streaming di malam hari, jumlah penontonnya bisa dengan mudah melewati 1 juta. Fakta bahwa satu rekomendasi darinya bisa membawa popularitas sebesar ini bagi Yin Nuxia sebenarnya sudah dalam perkiraan Cheng Yun dan Tang Qingying.
Antarmuka live streaming menampilkan desktop komputer Yin Nuxia, jendela permainan sudah terbuka dengan latar belakang layar samar-samar memperlihatkan foto pantai yang tertutup sebagian besar oleh jendela game.
Di sudut kanan bawah terlihat meja komputer dengan keyboard dan mouse, gelas air serta pot bunga, dan dua tangan yang jelas milik seorang gadis.
Live streaming baru saja dimulai, para penonton sangat antusias ingin merebut pembawa keberuntungan sofa Yang Mulia.
【Sanggul Bulat】: "Aku yang pertama-tama berkomentar!"
【Seni Kayu】: "Aku yang paling awal!"
【Siswi Secepat Angin】：“Posisi pertama!”
【Kenangan Kosong Kota Tua】：“Barisan depan tak terkalahkan!”
【Pangeran Qingwa】Memberikan pedang legendaris satu bilah：“Haha aku yang pertama memberi hadiah！”
【Si Ganteng Pertama Sekte Huanjian】Memberikan medali satu buah：“Lho kok tidak ada wajah Srikandi? Kami ingin melihat wajahmu, Srikandi！”
【Bayue】Memberikan medali satu buah：“Srikandi, tolong hadap depan！”
【Kuku】：“Mengapa Srikandi diam saja？”
【Nanci Yimeng】：“Ini pertama kali penyiar jadi live streamer sampai lupa beli mikrofon？”
【Pengangkat Kaki Er Lang】Memberikan pesawat jet satu unit：“Srikandi tolong balas komentar, sebut nama kami！”
【supremeRiven】Memberikan kapal pesiar mewah 10 unit：“Semoga live streaming Srikandi booming dan viral！”
【supremeRiven】Memberikan kapal pesiar mewah 10 unit：“Judul live streaming-nya keren——Di hadapan Srikandi semua makhluk setara. Bisa dibilang sangat berwibawa dan berkualitas.”
【Pengangkat Kaki Er Lang】：“Waah！Si brengsek penyiar Sekte Huanjian nekat mengeluarkan modal besar dengan niat jahat, 20.000 yuan lho！”
【Bos Cheng】：“Semangat terus, Srikandi！”
Yin Nuxia tidak sempat membaca semua komentar langsung. Jari-jarinya di bawah kamera terus mengepal dan meregang. Setelah menarik napas dalam-dalam untuk meredakan sedikit ketegangan di hati, ia menyatukan tinju dan berkata: "Salam Kerabat dan warga, saya Feiyu Nuxia!"
"Pertama kali melakukan siaran langsung, masih pemula. Jika ada kesalahan, mohon dimaklumi!"
