Tak lama kemudian, Cheng Yun turun menyusuri tangga.
"Kalian berdua sedang apa ini?"
"Ah..." Tang Qingying tiba-tiba merasa grogi.
"Ekspresimu sangat mencurigakan!" Cheng Yun berjalan ke sofa resepsionis dan duduk, menatap tajam Tang Qingying dengan tatapan penuh tanda tanya.
Tang Qingying mengkerutkan leher, menggunakan desktop resepsionis sebagai tameng untuk menghindari pandangannya.
Yin Nuxia meluruskan postur tubuhnya sambil menegakkan kepala tinggi-tinggi agar bisa melihat Cheng Yun, berkata: "Guru Yao Yao sedang membuatkan syal leher dan akun Dou× untukku!"
"Oh!" Cheng Yun mengangguk, lalu berkata ke Tang Qingying, "Kamu juga tidak merasa ribet ya."
"Tidak…… tidak apa-apa, lagipula aku juga sedang tidak sibuk." Suara lemah Tang Qingying terdengar. Ia menyadari bahwa menyembunyikan sesuatu dari Cheng Yun... benar-benar mustahil!
"Kenapa aku merasa hari ini kamu agak aneh ya……" Alis Cheng Yun berkerut.
"Nggak ada kok……" Tang Qingying memaksakan suaranya terdengar normal sambil diam-diam mengetik di ponsel, menyusun konten pertama Weibo Yin Nuxia untuk mengalihkan perhatiannya sendiri.
Ia yakin selama tidak menunjukkan celah yang jelas, kakak iparnya pasti tidak akan mencurigainya!
Sepuluh menit kemudian, Cheng Yan yang baru selesai jogging pagi kembali ke tempat itu.
Lima menit kemudian, Sang Mage terburu-buru turun dari lantai atas. Saat melihat Cheng Yun, ia hanya berteriak "Selamat pagi, kepala stasiun!" lalu melanjutkan larinya ke luar.
Cheng Yun kebingungan, buru-buru bertanya: "Kamu mau ke mana?"
Langkah Sang Mage terhenti sejenak. Dengan tergesa-gesa ia menjawab: "Ada urusan penting yang harus kuselesaikan! Akan segera kukembali!"
Cheng Yun tertegun: "Segera kembali? Jadi bukan ke perusahaan Cheng Qiuye... Jangan-jangan kamu mau berantem lagi?"
"Masa sih! Aiya sudah terlambat! Tenang saja, aku tidak akan cari masalah, pasti segera kembali!" Sang Mage berlari keluar sambil bicara, dalam sekejap menghilang dari pandangan semua orang.
Cheng Yun menatap tajam ke arah punggungnya dengan raut wajah penuh keraguan.
Para staf resepsionis saling pandang bingung.
Beberapa saat kemudian, Yin Nuxia mengajukan teori: "Mungkin dia mengejar pencuri untuk dapat bonus?"
Cheng Yun membalikkan matanya.
Tang Qingying terdiam sejenak, lalu berkata: "Sepertinya Kak Cai Qing tidak punya hobi seperti itu..."
"Ini bukan hobi, ini pekerjaan yang menghasilkan banyak uang!" Yin Nuxia menjelaskan dengan wajah masam, lalu berpikir sejenak, "Kalau bukan itu, pasti dia pergi kencan dengan kekasih barunya... Kenapa buru-buru kalau bukan begitu? Padahal biasanya dia cukup tenang!"
Tang Qingying matanya berbinar mendengar itu, tapi langsung menepis kemungkinan tersebut, "Kalau kencan dengan kekasih, mana mungkin bilang 'akan segera kembali'! Anak muda mana ada yang cepet-cepet kayak gitu!"
Cheng Yun menyela, "Bisa saja kok..."
Yin Nuxia menggaruk dagu sambil berkomentar, "Ada benarnya. Kalau anak muda lagi kasmaran, pasti ingin terus bermain game dan mengobrol berdua, mana tega berpisah!"
Senyum mengembang di bibir Tang Qingying, "Main game dan ngobrol ya~"
"Jangan menyetir!" Cheng Yun buru-buru mencegah perilaku Tang Qingying yang berpotensi merusak moral anak kecil, "Akhir-akhir ini dia memang sering ke perusahaan Cheng Qiuye, tapi belum ada kabar dia dekat dengan perempuan mana pun... Lagian mana mungkin tiba-tiba muncul mantan kekasih!"
“Pasti ada urusan yang harus diselesaikan!” Tang Qingying juga mulai bersikap serius.
“Sudahlah, jangan urusi dia lagi!” Tang Qingying melambaikan tangan, lalu berkata pada Yin Nuxia, “Kak Yin Dan, jangan lupa promosikan akun Weibo dan akun Dou×-mu saat live streaming malam ini, biar penggemarmu makin banyak.”
“Bagaimana… bagaimana cara promosinya?”
“Aku akan menuliskan sebuah kalimat untukmu, kamu hafalkan saja. Bacakan sekali saat mulai live streaming, dan sekali lagi setelah selesai.”
“Hah? Harus hafal lagi…” Ekspresi Yin Nuxia menunjukkan keraguan. Beberapa saat kemudian ia menatap Tang Qingying, “Sulit tidak sih… Aku daya ingatku jelek, dua hari ini juga banyak yang harus dihafal… Ah cih cih cih, aku tidak bilang apa-apa, kamu tidak dengar apa-apa!”
“Hm? Apa itu?” Tang Qingying menatap tajam Yin Nuxia dengan curiga.
“Jangan tanya aku, jangan coba-coba mengorek informasiku!” Pandangan Yin Nuxia terus menghindar, sesekali melirik diam-diam ke arah Cheng Yun yang sedang asyik main ponsel di sofa.
Tiba-tiba, sebuah BMW kecil berhenti di depan pintu hotel. Cheng Qiuye turun dari mobil, masuk ke resepsionis hotel, lalu langsung duduk di sebelah Cheng Yun: "Guru Cai masih belum turun dari atas?"
"Tadi dia bilang ada urgent penting yang harus diurus, tiba-tiba buru-buru lari keluar!" Tang Qingying lebih dulu bicara!
"Tiba-tiba buru-buru lari keluar?" Cheng Qiuye juga tertegun. Dalam ingatannya, Guru Cai selalu orang yang dingin kepala dan tenang, "Apa dia sudah memberi tahu kalian tentang apa?"
"Tidak."
"Begitu?"
Cheng Qiuye tidak bisa menahan diri mengerutkan kening.
Persis saat itu, Cheng Yan turun dari lantai atas setelah mandi. Rambutnya masih setengah kering, terurai di belakang.
Seolah mendengar diskusi mereka, Cheng Yan berkata datar: "Waktu lari pagi tadi aku lihat 'Wenxing Garden' sedang promo kue diskon. Pas ketemu dia di tangga, aku kasih tahu. Jadi tadi seharusnya ia pergi beli kue."
Semua orang: "……"
Sepuluh menit kemudian, Sang Mage kembali dengan membawa kantong kain merah penuh barang, ekspresinya tetap tenang.
Melihat Cheng Qiuye duduk di resepsionis, ia berkata santai: "Kau sudah datang? Mohon maaf membuatmu menunggu lama. Tadi ada urusan yang tak terduga menyita waktu."
Cheng Qiuye melirik kantong di tangannya, tersenyum: "Tak apa."
Sang Mage memalingkan wajah dan meletakkan kantong di meja kopi, lalu menjelaskan pada Cheng Yun: "Tadi kudengar gonggongan anjing liar di seberang jalan, khawatir mereka menggigit orang jadi kuperiksa. Sekalian... membeli beberapa barang. Tolong simpan di kulkas. Ngomong-ngomong kubeli banyak, silakan dinikmati sebagai camilan."
Cheng Yun menerimanya - tulisan "Wen Xin Ya Yuan" pada kantong kue terlihat mencolok.
Sang Mage baru kemudian berkata pada Cheng Qiuye: "Ayo pergi!"
……
18 Maret, Minggu.
Sebuah apartemen mewah di sebelah Universitas Sains dan Teknologi Elektronik, lantai paling atas.
Seorang pemuda bertampang bersih dan menawan duduk di depan komputer ruang baca, membuka halaman web dengan jendela video kecil di tengah layar. Dalam video itu terlihat seorang gadis bertubuh mungil juga sedang duduk di depan komputer.
Kamera mengambil gambar dari sudut diagonal belakang, menangkap punggung gadis dan sedikit profil sampingnya, serta layar komputer dengan mouse dan keyboard.
Gadis itu menoleh ke kamera, melambaikan tangan dengan agak gugup, seolah sedang menyapa penonton.
Matanya indah dengan kontras hitam putih yang sempurna, wajah oval standar yang sedikit menggoda, namun bekas luka mengerikan di pipinya mengubah aura mungil manisnya menjadi kesan tajam yang menusuk.
Kemudian muncul sejumlah kata di layar——
Halo para penggemar, karena akhir-akhir ini ada penggemar yang mengirim pesan pribadi ingin melihat kecepatan tangan dan reaksi saya, saya mencari program untuk menguji. Kebetulan baru membuka Douyin dan Weibo, saya posting di sini untuk ditonton semua.
Kemudian, Yin Nuxia dalam video membuka program tersebut.
Ini program pengujian kecepatan tangan yang sangat biasa, metode pengujian umum yang mudah ditemukan di internet.
Tapi video ini sama sekali tidak biasa.
Kecepatan tangan Yin Nuxia yang sudah dilemahkan N kali oleh Guru Yao Yao tetap secepat angin, bahkan tidak seperti manusia biasa!
Zhu Jiayan melihatnya sampai tercengang!
Video cepat berakhir. Yin Nuxia menoleh tajam: "Sekarang seharusnya tidak ada yang menuduhku main curang?"
Zhu Jiayan menelan ludah dengan suara "guluk"!
Ekspresinya mirip dengan Tang Qingying kemarin——
Apakah manusia bisa memiliki kecepatan tangan dan reaksiku secepat ini? Mungkin ada satu dua orang di planet ini yang bisa secepat ini, tapi satu dua orang ini... berapa probabilitasnya adalah seorang gadis mungil? Fisik pria dan wanita memiliki perbedaan bawaan alam!
Zhu Jiayan tanpa sadar menutupi mulutnya, ternyata memang... karakter yang dipakai para pemain ini sama sekali bukan template yang sama dengan kita!
Beberapa saat kemudian, ia membuka komentar di bawahnya.
Tanpa kejutan, netizen terguncang——
Ini... ini belum disebut main curang?
Ini seperti menggunakan cheat!
Bagaimana mungkin reaksi manusia secepat ini!
Konsepsi diperbarui!!
Menyembah maestro!~~
Kecepatan tangan Nuxia ini, aku bahkan tidak bisa bertahan sepuluh detik!
Nuxia ini spesies lain ya?
……
Karena akun Weibo Yin Nuxia baru saja dibuat, yang memantaunya masih sedikit. Zhu Jiayan sendiri baru mendaftar Weibo dan memfollownya kemarin saat live streaming setelah mendengar iklannya, jadi yang berkomentar juga jarang.
Menatap komentar-komentar ini, hati Zhu Jiayan terasa kompleks.
Ia seharusnya merasakan kesedihan: Orang-orang ini sama sekali tidak menyadari di dunia seperti apa mereka hidup, mereka tidak tahu apa-apa tentang diri mereka sendiri. Mungkin makna keberadaan mereka hanyalah untuk memberikan rasa pencapaian pada pemain wanita itu... Dan ia pun sama.
Tidak benar! Mungkin bukan pemain wanita, bisa jadi ini adalah pemain crossgender yang ahli menggunakan karakter wanita!
Ia seharusnya merasa sangat sombong: Sementara orang-orang ini terkagum-kagum pada kemampuan non-manusia Yin Nuxia, ia justru telah menyadari hal ini sejak lama, melangkah lebih dulu di depan semua orang.
Ia seharusnya bersyukur: Setidaknya citra yang ia bangun di hadapan para maestro pemain ini belum buruk, seharusnya tidak akan dianggap sebagai monster liar yang dihabisi. Berbeda dengan NPC-NPC lain yang sama sekali tidak menyadari hal ini...
Ia seharusnya...
Lama kemudian, Zhu Jiayan baru keluar dari ruang baca. Ia menghela napas panjang, merasakan kelelahan jiwa dan raga.
……
Di kamar Daois Changyao.
Ruangan ini memang tidak terlalu besar, setelah ditambah sebuah meja membuatnya terasa agak sempit. Ditambah dengan beberapa alat-alat seperti ember dan panci, kesan berantakan semakin terasa. Namun Daois Changyao sama sekali tidak mempedulikan hal-hal ini.
Siluet manusia kurus tinggi sedang meremas adonan di depan meja, berulang-ulang, sesekali menambahkan air, sesekali menambahkan tepung...
Di dalam kamar terdengar suara bergumam-gumam, terkadang seperti kalimat-kalimat yang terpotong, terkadang seperti nyanyian kecil bersenandung.
"Yi ya yi ya..."
"Arak pilihan dewa-dewa tak perlu dibayar... Ksatria pengembara dengan pedang... Sudah berapa tahun berlalu..."
"Aiyo..."
"Berkultivasi menuju keabadian tak melupakan arak..."
Daois Changyao yang berpakaian rapi setengah berbaring di ranjang, tangannya memegang Labu besar berwarna cokelat kekuningan. Matanya menyipit dengan wajah penuh kenyamanan sambil bersenandung riang. Kakinya yang satu terangkat ke udara menggambar lingkaran tak beraturan, sesekali menurunkan mulut labu untuk meneguk arak dalam-dalam. Betapa anggunnya pemandangan ini?
Di depannya, siluet manusia itu seluruh tubuhnya putih salju, dengan sudut-sudut yang tegas di tubuhnya seperti model 3D dari papan karton.
Boneka kertas ini bekerja dengan tekun, gerakannya sama sekali tidak kaku, tidak takut air atau minyak, bagai manusia sungguhan yang sedang meremas adonan.
Bahkan ia memiliki lima organ indera yang bisa bergerak, membuat perbedaannya dengan manusia nyata hanya pada penampilan luarnya.
Sementara Daois Changyao tetap santai meneguk arak, bersenandung lagu tak dikenal dalam keadaan mabuk, tak menyadari waktu yang berlalu.
