Saat lawan kembali ke lane, Yin Nuxia sudah full HP lagi.
Zilean membeli Amplifying Tome saat recall, tapi tetap tidak berguna karena skillshot-nya meleset terus.
Tiga menit kemudian, Yin Nuxia kembali menghabiskan potion-nya dan memaksanya recall dengan HP nyaris kosong.
Andai bawa Ignite, Yin Nuxia sudah bisa kill dua kali. Sayangnya dia pilih Flash dan Teleport. Lawan juga menghitung damage dengan teliti, tak memberi kesempatan kill.
Kali ini Zilean akhirnya sadar diri, membeli Spellthief's Edge agar farm-nya tak terlalu mengenaskan.
Sementara Yin Nuxia tetap belum recall, dengan stabil terus last-hit.
Supreme Riven dan Luohua terus memberi info posisi jungler lawan, sambil dia menyesuaikan posisi dan menunjukkan teknik wave control yang nyaris sempurna.
Zerath lane lawan tertekan hingga hanya bisa menyelinap mengambil pasukan dengan skill sambil mengosongkan waktu, namun anehnya garis pasukan justru terdorong ke arah Yin Nuxia, seolah Yin Nuxia sama sekali tidak memberikan damage pada garis pasukan.
Penonton baru di live streaming berteriak ini mustahil, sementara penonton lama sudah menganggapnya biasa.
Supreme Riven berkata: "Jungler lane lawan ada di area jungle bagian atas."
Luo Hua juga berteriak: "Kakak sulung, kenapa belum juga membuka rekor? Lane bawah kami hampir kehilangan First Blood!"
Supreme Riven berkata: "Aku lebih parah, hero tank ketemu Fiora, kapan kakak sulung mau naik ke sini?"
Yin Nuxia dengan tenang mundur menghindari ganking ketiga jungler lawan, bahkan sambil santai last hit minion dan memberikan Q ke jungler lawan, berkata datar: "Jangan panik!"
Ucapannya belum reda, dia langsung kilatan maju dan buka ultimate. Di level 7 melawan Zerath yang baru level 5, langsung.
First Blood!
Supreme Riven: "Kakak sulung 666..."
Luo Hua: "Katanya jangan panik..."
Jungler lane lawan ada di sekitar, Yin Nuxia masih menunggunya, tapi ia tak berani naik.
Sementara Yin Nuxia tetap belum pulang, botol darahnya sudah habis diminum, hanya menyisakan sandal jerami, persediaan biru juga hampir habis, terus melakukan last-hit dengan basic attack.
Penonton live streaming juga geli di selangkangan.
【Lesung Pipi Kecil】: "Lao Da masih belum kembali beli equipment ya?"
【Ikan di Zona Dalam】: "Punya kemampuan tinggi dan berani ambil risiko!"
【Mimpi Hitam】: "Benar-benar main kayak mode bot, equipment malas dibeli!"
【K Pemakaman Langit】: "Mid lane lawan yang lebih mengenaskan, dia sadar Annie yang sudah unlock ultimate dan unggul 2 level pasti akan membunuhnya seketika, flash-nya juga sudah dipakai, tapi ada cara apa lagi? AFK? Atau terus lari keliling map?"
【As_zj】: "Diperkirakan sedang berteriak-teriak memanggil jungler!"
【Cvaricious】: "Tapi jungler ayah sudah datang 3 kali..."
【Cahaya Partai dan Negara】: "Sudah 10 menit, lihat jumlah CS-nya!"
【Lesung Pipi Kecil】：“Sialan sih! 105 last hit dalam 10 menit？？？ Cuma miss dua? Client LoL otomatis last hit ya?”
【Bunga Salju Biru】：“Tiga kali miss, dua waktu jungler lawan pertama kali datang, satu lagi waktu ambil first blood. Pas itu Nuxia lagi ngejar kepiting.”
【Lesung Pipi Kecil】：“Ini pasti palsu!”
【As_zj】：“Tak terpercaya!”
Tiba-tiba, Yin Nuxia akhirnya teleport pulang ke base.
Dia beli Buku Pembunuhan dan Tongkat Besar, sisa uang dikit, mikir sebentar lalu beli Sepatu Ringan dan Jernih, sambil ngomong ke kamera: “Selesai! Sekarang lane lawan bisa AFK!”
Supreme Riven lewat voice chat: “Kakak suka banget beli Sepatu Ringan dan Jernih ya!”
Luohua komentar: “Pede abis!”
Yin Nuxia cengiran malu-malu, jalan kaki keluar, satu menit kemudian dapat kill lagi.
Teleport ke top lane, kill ketiga.
Balik base, beli item.
Beli stopwatch, ke mid lane, dorong lane masuk tower, cari Xeraths di bawah tower untuk dibunuh paksa.
Yin Nuxia berkata pada Luo Hua: "Suruh marksman kulit hitammu ke mid lane, aku ke bot lane ambil kill. Kalau tidak, kalian semua useless. Mid lane lawan sudah lumpuh, awas jungler, marksmanmu pasti aman."
Luo Hua patuh mulai mengetik koordinasi.
Sesaat kemudian, lane swap selesai, Yin Nuxia langsung komando: "Xiao Hua serang!"
Double kill didapat.
Lalu masuk mode panen gila-gilaan.
Di menit 20, mid dan bot lawan collapse total. Top lane Supreme Riven meski kalah duel vs Fiora, tapi masih bisa tukar tower.
Lima menit kemudian, victory.
Statistik Yin Nuxia 26-0!
Layar penuh komentar "PEMBANTAIAN" bergulir. Ada yang mulai spam "Sepuluh langkah satu nyawa, seribu li tanpa jejak". Penonton lain langsung ikut formasi, seketika seluruh layar dipenuhi kalimat itu!
【Cvaricious】：“Lima Raja Server Korea dari lane lawan, tiba-tiba aku merasa Raja Server Korea mungkin palsu...”
【Cahaya Partai】：“Iblis Raja datang pun takkan sanggup!”
【Lesung Pipi Kecil】：“Kalian perhatikan tidak kesadaran Nuxia semakin membaik, bukan cuma mengandalkan lane phase!”
【Cahaya Partai】：“Pokoknya Nuxia ku 666!”
【Cvaricious】：“Mendekati jam tangan, Nuxia ku!”
【Ikan di Zona Dalam】：“Kalau Nuxia bertanding di kompetisi profesional, dengan level ini, satu orang setara tiga kan? Kemarin match dengan tim pro, tetap saja 'Sepuluh langkah satu nyawa, seribu li tanpa jejak'!”
【Cvaricious】：“Keren!”
Yin Nuxia sambil mendengar teriakan "666" dari Supreme Riven dan Luo Hua di earphone, menatap komentar langsung sambil tertawa riang.
Sepuluh menit kemudian, ia kembali masuk game.
Khawatir akan bertemu tim profesional setelah menang terus, Yin Nuxia memilih Kassadin sang Pengembara Angkasa.
Benar saja, begitu masuk game ruang siaran langsung langsung mendidih.
Empat anggota tim lawan kecuali top lane semuanya menggunakan awalan "SFA", membuat supreme Riven dan Luo Hua berteriak kaget.
Yin Nuxia mengerutkan alisnya, melihat komposisi tim lawan.
Mid lane yang menghadapinya adalah Galio, top lane Viktor, jungler Lee Sin, bot lane kombinasi Thresh dan Varus.
Luo Hua tampak bingung: "SFA sekarang sepertinya cukup kuat, aku jadi tidak percaya diri!"
Supreme Riven berkata: "Aku akan bermain maksimal di top lane, Kakak juga jangan main asal seperti game sebelumnya!"
Yin Nuxia menjawab: "Baiklah, aku akan serius!"
……
Bersamaan dengan itu, di sebuah gedung di Modu.
Di luar jendela sudah gelap, namun lampu di langit-langit menerangi ruang pelatihan yang luas. Pintu gerbang tertutup. Sepanjang tembok terpasang deretan meja komputer, beberapa orang duduk di posisi masing-masing sambil bermain game.
Dua orang di antaranya berkumpul di depan satu komputer, menatap tajam layar monitor tanpa berkedip.
Tiba-tiba, pintu terdorong terbuka dengan suara krak.
Seorang pemuda masuk sambil menyapu pandang sekeliling, berteriak: "Xuanxuan, Aning, kalian berdua ngapain? Malas berlatih lagi?"
Seorang anak laki-laki yang terlihat masih belasan tahun menoleh sambil terkekeh, tangannya mengusap ubun-ubun: "Nonton live streaming."
"Nonton streaming apa? Streaming cewek cantik? Hei! Kalian berdua!"
"Bukan, live streaming game."
"Nonton streaming game jam latihan? Kenapa nggak latihan?"
"Belajar teknik operasional..."
"Belajar teknik dari streaming?" Pemuda itu tertegun, "Apa yang bisa dipelajari dari situ? Oh pasti ngejar streamer cewek ya!"
"...Beneran, akhir-akhir ini ada streamer yang jago banget!" kata Xuanxuan, "Beberapa hari lalu kita match sama dia, pas laning phase di top lane, terus di-single kill terus-terusan sampe tower dive. Xiaoye datang gank malah kena double kill! Aning juga ikut nyerang, eh malah dikasih triple kill! Kemarin OG juga ketemu dia, hasilnya sama aja!"
"Sekeren itu?"
“Benar Pelatih, aku sudah nonton live streaming-nya dua hari, baru mau kasih tau. Nona ini benar-benar jempolan sampai meledak, lane phase-nya tak ada yang bisa mengalahkan!” Xuan Xuan yang melihat pelatih sudah berada di belakangnya, sedikit menyampingkan tubuh sambil berkata dengan gemetar, “Lihat sendiri! Sekarang dia main bareng dua penyiar yang tekniknya biasa-biasa aja, match dengan empat orang dari tim SFA, dia yang pegang mid lane.”
“Beneran cewek? Nggak mungkin!”
“Beneran cewek! Awalnya aku juga nggak percaya, tapi pas liat live streaming-nya, dia langsung nampilin gerakan tangan saat operasional!” kata Xuan Xuan.
“Se-menekan itu?”
“Bukan cuma menekan! Dia benar-benar bisa menghancurkan SEMUA! Nggak peduli pake hero apa, nggak peduli lawannya siapa, semua orang yang pernah match dengannya beberapa hari ini DIHANCURKIN! Menyeramkan banget! Meskipun kalah, pasti dapat super dewa, minimal triple kill. Kalau kita bisa merekrutnya, jujur di kompetisi profesional pun dia bisa 1 vs 3! Lagian semua lane bisa dia mainin!”
“Kamu bicara terlalu keterlaluan!” Pelatih tertawa kecil, lalu sambil melambaikan tangan berkata, “Jangan terlalu bersemangat, tetap tenang.”
“Lihatlah! Eh, lihat, mid lane SFA sudah kena First Blood. Aku bertaruh dalam lima menit dia akan dapat Double kill!”
“Bertaruh apa?”
“Eh beneran mau taruhan?! Hmm... Aku taruh lobster!”
“Bagus!”
“Yang kalah traktir semua orang!”
“Setuju!” Pelatih menjawab dengan tegas, lalu bertanya, “Kamu sudah menonton live streaming-nya beberapa hari ini?”
“Hm, sering. Posisi favoritnya main di top lane, karena streamer yang main bareng dia ahli top lane. Jadi dia pilih mid lane, makanya aku juga ajak Aning ikut nonton.”
Di samping, A Ning mengangguk: "Tadi dia main Annie dengan gaya royal sepanjang permainan. Lawannya adalah Xerath pemegang gelar Raja di server Korea dengan 220 pertandingan dan win rate 52%. Skillnya kosong minimal 90%. Nona-nona ini bahkan tidak pakai Ignite, malah bawa Teleport, keluar rumah pakai sandal, terus kontrol lane dan farm sampai 10 menit dapat 105 minion dan first blood baru pulang beli item, langsung beli Mejai's Soulstealer, akhirnya skor 26—0."
Pelatih tak bisa menyembunyikan keterkejutannya, membuka mulut lebar: "Sekeren itu? Pakai cheat pun mustahil segitunya!"
A Ning mengiyakan: "Kami sudah benar-benar meneliti ini, kemungkinan pakai cheat hampir nol!"
Xuanxuan menyela: "Aku agak ingin menjadikannya guru..."
A Ning menambahkan: "Aku juga..."
Persis di saat itu, Kassadin sang Pengembara Angkasa dengan ID "Feiyu Nuxia" (ditulis dalam pinyin) sudah berhadapan dengan Galio SFA. Bersamaan, dari balik sungai di tembok lane lawan tiba-tiba muncul Lee Sin yang langsung meluncurkan Q skill-nya.
Tampak Yin Nuxia sudah siap sebelumnya, sebuah jurus besar menghindar dari Q Lee Sin, dengan berbagai manuver dan operasional, dengan cepat membuat Galio.
Galio menggunakan flash ingin kabur, namun diikuti jurus pamungkas Kassadin sang Pengembara Angkasa, satu basic attack langsung membunuhnya.
Dua transmigrasi muncul di samping.
Supreme Riven dan top lane lawan berturut-turut tiba di lokasi.
Kassadin sang Pengembara Angkasa masih menyisakan separuh HP, Lee Sin sudah menyusul.
Kassadin sang Pengembara Angkasa melakukan flash batas maksimal membuat ultimate Lee Sin meleset, tidak tertendang ke bawah menara, satu set damage tinggi langsung membunuh Lee Sin, kemudian langsung membidik top lane lawan.
Beberapa saat kemudian——
Triple kill!
Para penonton live streaming juga mendengar top lane yang main bareng Yin Nuxia berkata: "Kuah pun tak diberi seteguk..."
Yin Nuxia mengangkat bahu, tidak bersuara.
Di ruang pelatihan hanya terdengar suara keyboard dan mouse beberapa anggota tim lain, sementara Xuanxuan, Aning, dan pelatih sama-sama diam.
Beberapa saat kemudian, Aning memecah keheningan: "Ini... ini dihitung kalian berdua siapa yang menang?"
"Lobster mau rasa apa?" kata pelatih.
"Tiga belas rempah, bawang putih..."
"Bagus."
"Kelihatan kan bukan pakai cheat?"
"Hm."
"Kalau pelatih..."
"Aku akan observasi lagi, terus tanya bos. Kalau cocok, dua hari lagi akan kami kirim undangan! Kebetulan tim kami juga butuh tulang punggung serangan di top lane." Ujar pelatih sambil melirik Xuanxuan, "Kamu masih kurang greget."
"Hm, menurutku prospek bagus. Konon nona ini juga kerja sebagai petugas kebersihan di hotel, pasti butuh uang." Kata Xuanxuan, "Nanti aku juga mau tanya dia."
"Tanya apa?"
"Tanya dia mau terima murid nggak..."
“……”
"Sukses! Xuanxuan lebih baik jangan begini!" Aning ikut berkomentar, "Menurutku dia lebih jago main mid lane. Lebih hemat kalau aku saja yang jadi muridnya! Lagipula aku lebih tua, kamu harus dengar kata-kataku!"
“……”
Pertandingan kali ini agak genting di akhir, untungnya Riven supreme bangkit, jalur bawah juga tidak ambruk total, ditambah damage eksplosif Yin Nuxia, keunggulan dalam team fight masih jelas terlihat.
Akhirnya ditutup dengan pentakill Yin Nuxia di depan menara high ground, mereka langsung menghancurkan Nexus lawan dengan cepat.
Setelah game berakhir, mid laner SFA langsung mengirimkan friend request ke Yin Nuxia.
Di bawah sorotan ribuan mata penonton live streaming, Yin Nuxia dengan wajah serius berpikir sejenak, akhirnya menolak sambil berkomentar: "Orang-orang ini pasti mau minta gue carry. Udahlah, sama-sama noob juga, gue lebih nyaman main sama dua noob ini."
Supreme Riven tersentuh: "Terima kasih Kakak sulung!"
Luohua yang sudah menahan diri lama akhirnya mengeluarkan kalimat: "Makasih Kakak sudah bawa menang."
Yin Nuxia melambaikan tangan: "Lanjut lagi, lanjut lagi."
Supreme Riven bertanya: "Hari ini nggak main Ranked?"
Yin Nuxia menjawab: "Nggak, nggak buru-buru."
Sambil terus memulai pencocokan, dia bertanya: "Kapan sih penyiar kita dibayar gaji?"
Sambil berkata, dia menjilat bibirnya, tampak penuh harapan.
Supreme Riven berkata: "Platform kita membayar gaji bulan sebelumnya setiap tanggal 12. Kalau kamu tidak gabung serikat pekerja manapun, sistemnya seperti ini. Tapi platform kita memang mengurus semuanya dengan sederhana, tidak serumit platform kecil lain yang banyak prosesi formal."
"Gajinya nggak bakal ditunda-tunda kan?"
"Xuandao tidak akan mengulur-ulur, jelas mereka kan tajir!"
"Baguslah baguslah!" Yin Nuxia membayangkan jumlah sebesar itu. Kalau gajinya ditunda, pasti dia tidak bisa menahan diri. Tapi ini kan di dunia maya, dia harus lari jauh-jauh baru bisa cari masalah bos ini.
"Ronde ini aku masih main top lane?" Supreme Riven bertanya.
"Hm, kamu main top lane saja, aku akan jadi marksman." Yin Nuxia berkata, "Bawa-bawa Xiao Hua."
……
Xuanxuan, Aning, dan pelatih saling pandang.
Xuanxuan berkomentar: "Tim SFA pasti ingin merekrutnya, mereka tidak tahu kalau Nuxia ini orang Tiongkok."
"Aning juga mengangguk, "Akhir-akhir ini Srikandi mulai bermain di server Korea, ketemu banyak orang dari tim pro. Mungkin sekarang banyak pelatih tim yang mulai memperhatikannya."
Pelatih berpikir sambil berkata, "Aku paham, akan kusegerakan!"
