"Whoosh!"
Cheng Yun hari ini bangun lebih awal dari biasanya.
Saat itu, si loli sedang membersihkan bulu-bulu yang tertinggal di sekitar lehernya dengan hati-hati dan tekun, menumpuknya satu per satu, dan bersiap memasukkannya ke dalam kotak kecil itu.
Kebangkitan Cheng Yun membuatnya kaget setengah mati.
Tampak loli langsung bergetar, bahkan tumpukan bulu yang sudah dikumpulkan pun tak sempat ditarik, secepat kilat menyusut ke tempat tidur kecilnya, menerobos selimut dan menutupi kepala.
Cheng Yun membuka mata, menghela napas panjang "Hmm..." baru kemudian bersandar di kepala ranjang sambil duduk, mengusap kepalanya, dan melirik ke arah tempat tidur kecil loli.
Semalam seolah ia memimpikan pertemuan Daois Changyao dengan Jenderal Li, keduanya berbincang cukup lama, membahas dirinya, Yin Nuxia, guokui... Hanya saja laju waktu di Dunia Mingchuan rupanya tak seimbang dengan alam semesta bumi, perbedaannya minimal sepuluh kali lipat.
Entah seberapa besar perbedaan laju waktu antara Dunia Kun Zhen dengan alam semesta bumi...
Cheng Yun agak khawatir dengan mage payah itu.
Tiba-tiba, ia melihat sejumput bulu putih tersusun rapi di samping bantal, seolah langsung dicabut dari tubuh makhluk hidup.
Cheng Yun menggelengkan kepala, tidak bersuara.
Di sela-sela selimut ranjang putri kecil, terlihat sepasang mata biru yang sedang mencuri pandang ke arahnya——si pemilik mata mengira sorot matanya sama sekali tidak mencolok.
Cheng Yun terbangun namun belum sepenuhnya sadar, kepalanya masih berkunang-kunang. Ia pun bersandar di kepala ranjang sambil mengantuk.
Sang Raja Padang Salju mulai berani mengamatinya dengan saksama, sesekali melirik gundukan bulu putih itu. Keraguan menyelimutinya: ingin diam-diam menghancurkan bukti, namun takut Sang Raja Semesta kembali mengeluarkan jurus tak terduga yang akan membuatnya ketahuan basah.
……
Di musim ini, fajar datang semakin awal. Terkadang mentari sudah terbit di ufuk timur, sementara rembulan masih bergantung di seberang langit.
Yin Nuxia kini sudah jadi orang berduit——dengan keyakinan penuh, ia bergegas ke toko serba ada di jalan sebelah untuk membeli sekardus Sprite. Bukan kemasan 24 kaleng, melainkan paket promosi 6 kaleng yang dipaksakan disebut sebagai "kardus kecil".
24 kaleng……masih terasa terlalu mewah.
Memanfaatkan Sang Kepala Stasiun yang masih belum bangun, dia diam-diam mengangkat enam kaleng Sprite itu langsung ke atap gedung.
Dahua Erhua sudah sejak tadi menyadari kedatangannya, hati mereka dipenuhi rasa situasi memburuk.
Semakin dekat, semakin mendekat!
Manusia ini benar-benar menargetkan mereka!
Dahua merasa ketakutan, tapi tak bisa kabur.
Tiba-tiba, matanya menangkap kemasan promosi Sprite di tangan Yin Nuxia. Melalui lapisan plastik transparan, kaleng minuman hijau bergambar aneh itu jelas-jelas terlihat.
Seolah tenggelam dalam kenangan, tubuhnya menggigil sambil menatap Yin Nuxia yang sudah sedemikian dekat: "Kau... kau mau apa?"
Duang! Sprite diletakkan kasar di sebelah mereka.
Yin Nuxia menjulang memandangi dari atas: "Cepat ubah Sprite ini jadi arak Sprite!"
Ekspresi Dahua dipenuhi rasa kesal yang terpendam.
Yin Nuxia mengerutkan kening, mengangkat pergelangan tangan untuk melirik jam anak-anak di tangannya. Merasa Sang Kepala Stasiun akan segera sadar, ia menegaskan: "Cepat! Jika kubeli arak Spritemu, aku akan lindungi kalian! Saat Sang Kepala bangun, kalian akan dikurung! Kalau nurut, bukan cuma bisa kubela kalian, tapi juga akan kukirim pupuk diam-diam selama beberapa hari ini!"
Dahua menahan diri lama akhirnya berkata dengan suara lemah: "Aku... Aku akan lapor ke Sang Kepala..."
Erhua juga mengangkat daun tinggi-tinggi menyambut: "Laporkan! Laporkan!"
"Haiya! Kalian berani melapor!?"
"Cheng!"
Sebilah pedang panjang berkilau tiba-tiba muncul di udara kosong, dipikul di pundak Yin Nuxia. Seluruh tubuh Dahua-Erhua bergetar ketakutan menatap pedang yang terasa familiar ini.
Setelah lama terdiam, Dahua berkata dengan mata berkaca-kaca: "Cantik ya..."
……
Saat Yin Nuxia turun dari lantai tiga sambil memikul sekarung Sprite dengan wajah puas, persis berpapasan dengan Sang Kepala yang baru membuka pintu.
Whoosh!
Yin Nuxia langsung menyembunyikan Sprite di belakangnya, terpisah koridor panjang, ia menyungging senyum lebar ke arah Cheng Yun: "Sang Kepala Stasiun, selamat pagi!"
Cheng Yun mengusap matanya yang masih berkabut, bergumam: "Pagi... Kau sembunyikan apa di belakang itu?"
Yin Nuxia memamerkan wajah bingung: "Apa? Ada sesuatu?"
Cheng Yun melirik kardus Sprite yang menyembul separuh dari balik pantatnya, menghela nafas: "Aku takkan merebut minuman 'Fat Otaku'-mu ini... Eh ngomong-ngomong, kok tadi sepertinya kulihat kau turun dari atap?"
Yin Nuxia semakin bingung: "Mana ada? Aku baru keluar dari kamar!"
Cheng Yun melirik arah kedatangannya, lalu menoleh ke kamar delapan anggota siswi di belakangnya: "Oh begitu..."
Yin Nuxia membeku di jarak 5 meter, menempelkan erat Sprite di belakang punggung, sorot matanya penuh harap mengikuti gerak-geriknya.
Cheng Yun mengernyit bingung, melangkah mendekati si pendekar wanita.
Yin Nuxia langsung terlihat kaku: "Kepala Stasiun mau ke mana? Kamarmu ada di belakang."
"Aku tahu, baru saja keluar dari kamar. Aku mau ke lantai atas sebentar."
"Mau ngapain di lantai atas?"
"Aku mau menyimpan dua bunga ini untuk direndam arak."
"Ren...rendam arak..." Kata-kata ini membuat ekspresi Yin Nuxia semakin kaku, bahkan dia bingung harus berkata apa, "Lha...lha...kenapa mau ke lantai atas malah mendekat ke arahku?!"
"Arahmu ini ada tangganya!"
"Oh...ternyata di sini ada tangga ya."
"Baru saja lewat sini sudah lupa?"
"Ohohoho...ingatanku memang payah."
Yin Nuxia menatap tajam Cheng Yun, tubuhnya berputar mengikuti gerakan sang Kepala Stasiun sambil terus menyembunyikan Sprite di belakang punggung. Setiap pandangan Cheng Yun melirik ke bawah, dia langsung tegang.
Akhirnya Cheng Yun berhasil melewatinya tanpa berkata apa-apa.
Yin Nuxia melepaskan napas lega panjang, lalu segera berbalik badan melanjutkan posisi menghadap Cheng Yun sambil perlahan mundur.
Baru setelah melihat Cheng Yun melewati sudut jalan, dia langsung menyelinap kembali ke kamarnya dan menyembunyikan kardus Sprite itu di lemari kecil seperti harta karun.
Duduk di ranjang, wajahnya masih menampakkan ekspresi lega: "Seharusnya Sang Kepala Stasiun tidak menyadari, kalau tidak citraku pasti hancur..."
Dia juga mengangkat tangan kiri melihat jam anak-anaknya: "Tapi, Sang Kepala Stasiun bangun sangat pagi hari ini."
Sekitar dua puluh menit kemudian, Yin Nuxia yang pernah menjelajahi dunia persilatan dan tak takut apapun kecuali film hantu akhirnya memberanikan diri keluar, kebetulan melihat Sang Kepala Stasiun sedang memasak di dapur kecil.
Dia menelan ludah lalu bertanya: "Bagaimana dengan dua bunga itu?"
"Sudah kubungkus rapat."
"Mereka... tidak protes apa-apa?"
"Tidak ada yang penting." Cheng Yun menjawab dengan tenang.
“Oh, baguslah, baguslah.” Yin Nuxia mengusap dadanya yang masih berdebar-debar, diam-diam merasa lega.
Loli yang berjongkok di tungku meliriknya curiga, setelah berpikir sejenak, sorot matanya menyiratkan sikap meremehkan—— Manusia bodoh!
Tiba-tiba, Sang Mage masuk ke dapur.
Ia melirik Yin Nuxia dan loli, langsung meletakkan selembar kertas laptop di tungku, “Kepala Stasiun, tolong belikan bahan-bahan ini lagi!”
Cheng Yun belum sempat bereaksi, loli sudah melesat mendekat. Cakar kecilnya menampar kertas itu dengan suara "plak!", lalu menunduk memperhatikan dengan saksama. Seolah ingin melihat jelas benda apa ini.
“Cih! Bicara saja belum bisa, mau baca tulisan?! Hahaha!”
“Ha!!” Loli kecil mengarahkan pandangan penuh amarah pada manusia bodoh yang mengejeknya. Tapi setelah melihat konten di kertas, ia yakin bahwa yang tertulis adalah semacam simbol magis bernama 'kata' yang tak dikenalnya, bukan gambar. Ini membuat hati kecilnya mulai diliputi kepasrahan——
Memang benar ia tak mengenal aksara, sementara manusia bodoh itu malah menguasainya.
Dengan pasrah, loli kecil mengangkat cakar mungilnya.
Yin Nuxia dengan cepat mencabut kertas itu, memandanginya dengan sikap superior. Namun semakin lama ia melihat, keningnya semakin berkerut. Sesaat kemudian saat berusaha meletakkan kertas seolah tak terjadi apa-apa, pandangannya bertemu dengan sorot mata loli.
Benar! Makhluk kecil ini sedang menatapnya tajam!
Dan sepertinya makhluk ini mulai menangkap sesuatu dari ekspresi wajahnya, sorot matanya mulai dipenuhi ejekan.
Dasar makhluk kecil yang licik!
Apa aku terlihat begitu... Cih! Cih! Cih!
Yin Nuxia pada akhirnya tidak bisa melepaskan kertas ini, malah terus melanjutkan membacanya——
Ci li;
Lang dang;
Ikan kecil;
……
Gue cuma kenal ikan……
Ekspresi wajah Yin Nuxia mulai tak beres, tapi dia tak mau mengaku kalah di depan si kecil ini, sambil berpura santai berkata: "Aiya, ini cuma hal-hal aneh, nggak ada yang menarik!"
Sambil menurunkannya, wajaknya tetap tenang.
Loli dengan sikap meremehkan: "Huu~"
Cheng Yun melirik sambil bertanya dengan keraguan: "Ramuan Tiongkok?"
Sang Mage mengangguk: "Ada tanaman obat, makhluk kecil langka, juga tambang. Telah kuselidiki, semuanya bisa dibeli."
Yin Nuxia mengerutkan alis: "Buat apa beli ini semua?"
"Bikin ramuan!"
"Ramuan?"
"Iya, dulu gue ambil farmasi sebagai minor, masa nggak dilanjutin?"
"Oh, buat ramuan apa?"
“Beberapa ramuan yang sangat ajaib.”
“Ramuan ajaib seperti apa?” Yin Nuxia mulai tertarik.
“Tunggu sebentar!” Sang Mage berkata sambil melangkah keluar. Sekitar setengah menit kemudian ia kembali dengan membawa beberapa tabung kaca transparan berisi ramuan berwarna-warni yang terlihat sangat Xuanhuan.
“Inilah hasil karyaku selama beberapa hari terakhir!”
“Ei…” Yin Nuxia terlihat tertegun.
“Yang ini namanya Ramuan Kecantikan.” Sang Mage menunjuk tabung berwarna merah muda bergelembung yang mirip arak bunga persik.
“Minum ini bisa jadi cantik?” Mata Yin Nuxia berbinar.
“Bukan. Setelah meminumnya, semua bulu tubuh kecuali rambut akan rontok sepenuhnya, membuat kulit jadi mulus licin. Makanya disebut Ramuan Kecantikan.”
“Apa-apaan ini…” Bibir Yin Nuxia berkedut.
“Huu?”
"Kalian jangan anggap remeh, banyak gadis pecinta kecantikan yang susah payah merawat bulu kaki, lengan atau bagian tubuh lain. Tapi dengan ramuan ini, semua masalah itu akan hilang karena bulu tubuh selain di kepala akan rontok sendiri, ahem... dan takkan tumbuh lagi selamanya."
"Huu!!?"
Sang loli menatap tajam penyihir manusia ini, pertama kali merasa manusia ini mungkin seorang penyimpang.
Bulu rontok semua...
Hanya tersisa di kepala...
Membayangkannya saja sudah mengerikan!
Sang Mage lalu menunjuk vial hijau lain: "Ini Sahabat Hewan, minum ini akan meningkatkan kedekatanmu dengan hewan kecil. Sangat efektif untuk yang sering digigit anjing saat keluar."
"Ini Ramuan Kurus, alias Juru Selamat Foodie. Setelah minum ini kamu bisa makan sepuasnya tanpa gemet..."
“Yang ini berisi banyak bintang kecil disebut Deep Sea Star, meminumnya dapat meningkatkan durasi menahan napasmu di dalam air……”
“Yang berwarna ungu ini……”
“Bagaimana, apakah sangat ajaib? Sangat hebat?”
“Lihat kalian semua terpana, tidak perlu berlebihan seperti itu!” Sang Mage sedikit berbangga.
