Loli kecil segera berlari kecil ke samping Cheng Yun, berputar satu putaran mengelilingi kakinya baru berhenti, lalu berdiri di sisi kaki Cheng Yun sambil menatap tajam grup orang di depannya.
Yin Nuxia dengan asal mengambil pedang panjangnya, melemparkannya ke langit, lalu mengulurkan satu jarinya - Pedang itu menghunjam vertikal, gagang pedang persis mendarat di ujung jarinya, diam tak bergerak!
Seluruh bilah pedang berdiri tegak di atas satu jarinya, seolah dikendalikan oleh kekuatan tak terlihat!
Sambil memalingkan wajahnya ke arah grup itu, dia bertanya: "Kalian yang mencuri baterai saya, kan?"
Selama berbicara, pedang itu tetap berdiri dengan stabil di jarinya.
Menyaksikan pertunjukan akrobatik ini, bukan hanya para pencuri mobil ini, bahkan Naqu pun terguncang hebat.
Hanya si loli yang menunjukkan sikap meremehkan, ia menoleh ke belakang melihat Cheng Yun. Melihat Cheng Yun juga tak terkejut, barulah ia menarik kembali pandangan—andai Da Wang terkejut, ia terpaksa menunjukkan kemampuannya juga!
Orang di depan menelan ludah, berkata: "Kesalahpahaman! Kesalahpahaman! Bukan kami yang mencuri!"
"Hm?"
Yin Nuxia matanya mengeras!
"Benar, seharusnya orang lain yang mencuri! Kami sudah terlalu lama tidak melakukan ini!" orang itu melanjutkan.
"Aku terlihat bodoh?"
"Tidak! Tidak! Aku bersumpah pada langit..."
"Baiklah!" Yin Nuxia menyimpan pedang, tak ingin bicara panjang. Kaki langsung menendang ke depan.
Hanya terdengar suara teredam!
Orang itu terpental mundur, bertabrakan dengan pohon. Tubuhnya terpental kembali, berbaring di tanah. Hanya erangan lemah terdengar, tak ada gerakan lagi.
Yin Nuxia menatap tajam padanya: "Masih mengelabui aku, kalian kira bagaimana aku menemukan kalian?"
Orang-orang yang lain langsung membuka mata lebar-lebar, kaki mereka mulai gemetar.
Xiao Li menelan ludah, akhirnya mengerti mengapa orang-orang begitu takut pada nenek ini.
Bersamaan dengan itu, orang di sampingnya yang pernah ditangkap Yin Nuxia segera menunjuk ke arahnya: "Dia yang melakukannya, dia! Kami biasanya tidak berani mendekati wilayah kalian, si bocah ini pendatang baru, dulu dia bekerja di daerah Jianyang, dia tidak tahu, jadi mencurilah!"
Xiao Li langsung memalingkan wajah, memandangnya dengan ekspresi tak percaya.
Brengsek! Katanya bahkan jika masuk kantor polisi tidak boleh mengorbankan teman! Ini cuma bertemu wanita biasa! Sekutu Jinguan tidak punya pertimbangan seperti ini?
Tiba-tiba, Yin Nuxia mengarahkan pandangannya padanya: "Benarkah?"
Xiao Li buru-buru melambaikan tangan: "Bukan aku, bukan aku!"
Orang-orang yang tersisa berseru: "Dia!"
Xiao Li semakin terdiam kaku. Semakin takut orang-orang pada Yin Nuxia, semakin gelisah hatinya. Ia melanjutkan, "Benar bukan aku! Mereka lihat aku pendatang baru, sengaja dijebak!"
Yin Nuxia menundukkan kepala dan diam sejenak.
Sudah hampir setahun tinggal di penginapan ini. Otaknya tak terpakai selama setahun penuh, terasa berkarat parah. Sedikit berpikir saja sudah pusing.
Dengan cepat ia mengangkat pedang dan menunjuk ke arah orang-orang, "Suruh satu orang ambilkan bateraiku! Sarang barang curian kalian ada di rumah sebelah sana itu kan? Sepuluh menit! Dalam sepuluh menit aku harus lihat bateraiku!"
Xiao Li segera mengangkat tangan, "Aku yang pergi!"
Yin Nuxia mendengus dingin, "Tak peduli siapa yang pergi! Jika dalam sepuluh menit baterai tak muncul..." Matanya menyapu kerumunan, "...sisanya akan kupotong menurut aturan dunia persilatan!"
Ia melirik ke arah Sang Kepala Stasiun: "Sudahlah, aku sudah lama tidak berkecimpung di dunia persilatan, potong kaki saja. Mengenai si kabur itu, akan kukejar lagi, kutekan di sungai sampai hampir tenggelam lalu kusentak naik, kubangunkan dengan kepalan tangan lalu kutekan lagi..."
Xiao Li menelan ludah, masih sedikit tidak percaya pada tahayul.
Namun saat hendak pergi, seseorang menariknya kembali dan menampar: "Kau mau kabur?! Sial! Lao Luo kau yang ambil aki, kami tunggu di sini!"
"Baik!"
Lao Luo yang dimaksud adalah orang yang sebelumnya telah melaporkan Xiao Li.
Yin Nuxia mengamati sisa orang, setelah sesaat memutuskan menyerahkan pekerjaan mikir pada mereka: "Bicaralah, berani-berannya melakukan kesalahan sampai ke kepalaku, bagaimana ini?"
Seorang bertanya dengan suara lemah: "Nuxia, bagaimana menurutmu?"
Yin Nuxia tertawa dingin: "Menurut aturanku, kaki tangan potong tangan, otaknya kutekan di sungai sampai tenggelam!"
Xiao Li langsung lemas di kedua kakinya.
Tiba-tiba, pria tertua mengeluarkan semua uang dari badannya, lalu menyuruh semua orang menyumbang sedikit-sedikit. Total terkumpul sekitar dua-tiga ribu keping. Dengan bersujud, ia menyodorkan uang itu ke tangan Yin Nuxia: "Mohon Nenek Moyang memberi kelonggaran!"
Wajah Yin Nuxia langsung hitam. Penglihatan tepinya melirik Sang Kepala Stasiun yang tak berekspresi. Karena tak yakin reaksi atasan, demi menghindari omelan, ia berkata tegas: "Emang gue doyan duit kotor kalian? Mau nyogok gue?!"
Ekspresi semua orang langsung kaku. Keringat dingin mengucur deras.
Tak lama, Lao Luo berlari tergopoh-gopoh memikul baterai lithium berat. Melihat bos penjual sedang memegang uang, ia buru-buru mengerti. Tangannya meraba-raba kantong lalu menyelipkan ratusan keping pada bos: "Cuma segini..."
Yin Nuxia menelan ludah. Hatinya berdesir, tapi di bawah pengawasan Sang Kepala Stasiun, ia tetap berlagak penuh wibawa.
Tapi dia melihat Sang Kepala Stasiun maju ke depan, menerima uang itu sambil berkata: "Ini akan disumbangkan ke Program Makan Siang Amal Alipay! Kalian tidak keberatan kan?"
Lao Zhang: "Tidak ada!"
Lao Luo: "Seumur hidupku aku paling suka berbuat kebaikan!"
Setelah berkata demikian, ia menunjuk baterai di tanah: "Kalau begitu masalah ini..."
Yin Nuxia mengangkat keningnya: "Jangan harap!"
Usai bicara, ia mengeluarkan ponsel dan dengan mahir menelepon polisi.
Semua orang berdiri di samping, sambil mengutuk Yin Nuxia dalam hati, kaki mereka gemetar ketakutan.
Setelah menelepon, Yin Nuxia menunjuk baterai di tanah: "Bagaimana cara memasang kembali benda ini?"
Lao Luo segera mendekat, menunjuk sebuah kabel: "Masukkan baterainya, colokkan kabel ini. Beberapa mobil punya saklar, pastikan saklarnya terbuka, selesai."
Yin Nuxia mengerutkan kening, menunjuknya: "Kau yang mengantarkan kembali dan memasangnya dengan benar, dengar?!"
Lao Luo kaget, lalu berseri-seri: "Baik, baik, baik! Segera saya antar kembali untuk Anda!"
Segera ia mengangkat baterai dan berlari ke kejauhan.
Semua orang terdiam tak berkutik menyaksikan punggungnya yang cepat menghilang dalam kegelapan, hanya saat melintas di bawah lampu jalan terlihat bayangan hitam kecil. Baterai berat di pundaknya seolah ringan bagai tak berbeban.
Memanfaatkan waktu sebelum polisi tiba, Yin Nuxia kembali mengamati mereka sambil mengibaskan pedang: "Tadi siapa yang bilang aku pendek?!"
Sekali lagi semua orang serempak menunjuk Xiao Li.
Xiao Li menatap Yin Nuxia yang melangkah mendekat, postur mungilnya membentuk bayangan iblis di bawah sorotan lampu jalan.
……
Kembali ke penginapan, Yin Nuxia menekan kunci mobil. Baru setelah mendengar suara mobil putihnya, senyum puas merekah di wajahnya.
Saat masuk ke resepsionis, Tang Qingying berkata: "Tadi ada orang datang memasang ulang baterai motormu. Katanya dia tukang reparasi. Yan-yan bilang kalian pasti pergi ke layanan purna jual, benar kan?"
Yin Nuxia dengan patuh menjawab: "Bukan, orang itu pencuri baterai, aku suruh dia kembali pasang baterainya."
Ding!
Tang Qingying langsung menatap tajam Yin Nuxia dengan mata berbinar: "Wah Kak Yin Dan kamu hebat sekali!! Kedengarannya seperti adegan film mafia! Jadi Kak Yin Dan sekarang sudah jadi mafia besar di Jinguan ya?"
Yin Nuxia waspada meliriknya: "Aku bukan, jangan asal ngomong!"
Cheng Yan juga tak percaya: "Benar ketemu?"
Gadis kecil Yu Dian bertanya: "Caranya gimana?"
Yin Nuxia melirik Sang Kepala Stasiun di samping, matanya menatap langit-langit sambil menghafal: "Soalnya pencuri mobil di sekitar sini cuma satu geng, dari dulu sudah tahu markasnya. Pas dateng ternyata beneran mereka. Lapor polisi terus dapet bendera brokat lagi. Udah, aku mau naik dulu."
Kembali ke asrama, ia pertama menggantung bendera brokat, lalu menyimpan bonus dalam kotak besi dan menguncinya di lemari, baru turun untuk melanjutkan siaran langsung.
Hingga lewat pukul satu dini hari, ia kembali ke asrama. Gadis kecil Yu Dian sedang duduk manis di ranjangnya menunggu.
Yin Nuxia mengeluarkan seruan heran "Hm", bertanya: "Kenapa kau duduk di ranjangku? Ah aku tahu, mungkin malam ini kau ingin tidur denganku ya?"
Gadis Yu Dian mengerutkan alis bertanya: "Kalian mencari pencuri mobil hari ini, tidak mengalami bahaya kan?"
"Nggak ada! Mana mungkin ada risiko." Yin Nuxia menjawab santai, "Kau tahu ilmu bela dariku mumpuni, para pencuri kelas teri itu, seorang diri bisa kuhajar 10.000!"
Melihat ekspresi genitnya, gadis Yu Dian langsung kesal. Sekepal tangan melayang ringan mendarat di perutnya.
Namun tak disangka, Yin Nuxia mengubah ekspresi drastis. Dengan gerakan menyamping, ia mundur beberapa zhang sambil melakukan gerakan akrobatik udara terbalik, baru berhenti setelah membentur tembok.
Terlihat ia menutupi "gejolak dahsyat"-nya, dada naik-turun tak beraturan. Matanya menatap tajam Yu Dian penuh ketidakpercayaan, diselingi batuk kecil: "Ujar bijak kuno: selalu ada yang lebih hebat! Ternyata nona Yu-lah ahli tingkat tinggi yang selama ini menyembunyikan kemampuan!"
Penghuni kamar ranjang yang umumnya kaum muda sama sekali belum tidur. Menyaksikan adegan ini, mereka semua terguncang. Beberapa bahkan mulai bertepuk tangan pelan.
Sementara Yu Dian sendiri merasa kesel sekaligus geli.
Padahal ia sedang khawatir dan berencana menasihatinya serius agar tak mengulangi tindakan berbahaya. Tapi sekarang? Semua suasana sudah diacak-acak olehnya!
Yin Nuxia kembali terkekeh, sambil mendekat dan memeluk bahu gadis kecil Yu Dian dengan gaya manja: "Kita tidur bareng malam ini, sudah lama nggak gitu... Kamu kan sering latihan ngetik sampai larut..."
"Kamu nggak latihan ilmu gaib lagi?"
"Kalau kamu tidur bareng sama aku, aku nggak latihan."
"......" Gadis kecil Yu Dian tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa berpura-pura marah, "Jangan lakukan hal berbahaya kayak gitu lagi!"
"Oh."
“……”
"Aku ngerti."
"Aku percaya hantu aja!"
"Terus ngomong apaan tadi." Yin Nuxia bergumam, "Pola pikir kalian manusia planet ini benar-benar aneh."
"......" Gadis kecil Yu Dian tak bisa membalas.
Bersamaan dengan itu, Naqu juga membuka matanya lebar-lebar dalam kegelapan.
Bagi pria yang biasanya paling lambat tidur jam sepuluh ini, begadang sampai larut seperti ini adalah hal yang jarang terjadi.
Di benaknya terus terngiang-ngiang adegan Yin Nuxia mencabut pedang panjang dari lengan bajunya, lalu menyelipkannya ke dalam saku jeans ketatnya. Juga terekam jelas saat sang pendekar wanita itu menyangga bilah pedang hanya dengan ujung jari telunjuknya.
