"Apa?!"
"Benar atau tidak?"
"Shifu tidak bercanda?! Tim mana? Kok aku sama sekali tidak dengar kabar ini?"
Ketiganya langsung terguncang.
Komentar langsung pun langsung mendidih.
"Nuxia mau ikut pro gaming?"
“666……”
"Akhirnya Nuxia terjun ke esports."
"Iblis Raja turun dari langit! Gak takut kalian?!"
"Akhirnya hari ini tiba! Tim mana yang merekrut?"
"Tanya juga, tim mana?"
"Nantikan hari ketika Srikandi dan Iblis Raja saling berhadapan di lane phase."
"Waktu live streaming kemarin, Srikandi bilang alasan dia tidak mau ikut kompetisi profesional sepertinya karena berat meninggalkan hotel. Kalau sekarang mau ikut kompetisi profesional, jangan-jangan... PMG dari Jinguan?"
"Dilihat dari nada terkejut murid ini, seharusnya bukan ZHF ya?"
Yin Nuxia menunduk memeriksa deretan komentar langsung yang melayang di layar ponselnya, langsung tertawa: "Tebakanmu benar, PMG inilah yang dimaksud."
Supreme Riven bergumam pelan: "PMG ya..."
Xuanxuan berteriak putus asa: "Jangan, Shifu..."
Luohua bertanya: "Mengapa tiba-tiba memutuskan ke PMG? Apa Sang Kepala Stasiun sudah menyetujui?"
Supreme Riven tertegun, baru saja hendak bertanya "Mengapa harus menanyakan persetujuan Sang Kepala Stasiun?", langsung mendengar Yin Nuxia mengangguk berkata: "Hm, Sang Kepala Stasiun bilang aku boleh memutuskan sendiri."
Supreme Riven langsung tidak bersuara lagi.
“Shifu, syarat apa yang PMG berikan sampai Shifu tidak mau gabung tim kami?” tanya Xuanxuan seketika.
“Karena mereka dekat dengan kita...”
“Aaaa!!” Xuanxuan memukul-mukul dada kesal.
Tiba-tiba mereka menemukan permainan baru. Semua orang mengklik tautan tersebut dan mulai mempersiapkan pilihan hero.
Supreme Riven bertanya kapan Yin Nuxia menandatangani perjanjian, sementara Xuanxuan juga menanyakan kondisi Yin Nuxia masuk tim. Tapi tak ada yang mendalami topik ini.
Tapi netizen tidak segan mereka-reka.
“Nuxia, performa PMG sekarang payah, nanti malah jadi brengsek buatmu.”
“Gaji tetap Nuxia berapa?”
“Meski kompetisi musim panas sudah mulai dan daftar peserta sudah dikumpulkan, katanya masih ada yang namanya cadangan darurat. PMG tanpa Nuxia mungkin cepat bersujud di kompetisi ini. Jadi apa kita akan melihat siluet Nuxia di kompetisi musim panas?”
"Mustahil, saudara, daftar peserta cadangan darurat juga sudah pasti. Lagi pula Yin Nuxia baru menandatangani perjanjian hari ini, masih harus mendaftar dan diverifikasi, setidaknya butuh dua minggu baru selesai. Dua minggu kemudian PMG sudah pulang ke rumah......"
"Hahaha!"
"Sebenarnya PMG juga tidak jelek, ADC Ouyang kemampuannya cukup tinggi, cuma anggota lain terlalu payah. Dengan kehadiran Yin Nuxia, diperkirakan akan jauh lebih bagus."
"Apa kalian merasakan keputusasaan Xuanxuan?"
"Hahaha, Xuanxuan akan mendapat pelajaran berharga tentang penderitaan dikendalikan oleh shifu!"
“……”
Yin Nuxia tidak membaca komentar langsung, hanya melihat ada yang langsung mengunci Lucian, lalu memilih posisi mid lane.
Xuanxuan tetap sebagai jungler, memilih Gangplank.
Setelah terkunci, dia bertanya: "Shifu ke PMG mau main posisi apa?"
Layar komentar langsung dipenuhi "top lane", tapi Xuanxuan tidak bisa melihatnya.
"Mid lane." Jawab Yin Nuxia.
"Mengapa main mid lane?" tanya Supreme Riven, posisi mid lane lebih menantang kesadaran daripada top lane.
"Karena manajer tim menyuruhku main mid lane." Begitu penjelasan Yin Nuxia.
“Oh.” supreme tidak bertanya lebih lanjut.
Xuanxuan langsung "Whoosh" menghela nafas lega.
Yin Nuxia menambahkan, "Tapi aku juga mungkin akan main top lane, tergantung situasi. Lagipula pelatih suruh main apa ya aku main itu, dengerin mereka saja."
Jantung Xuanxuan langsung berdebar kencang lagi: "Jangan-jangan..."
Luohua mengolok-olok, "Xuanxuan khawatir banget nih!"
"Khawatir apa?" Yin Nuxia agak bingung, "Pelatih bilang, jalur mana lawan yang jago, suruh aku hadang situ. Jadi kamu gak akan ketemu aku."
"Hah... ahem..." Xuanxuan batuk-batuk gugup.
supreme dan Luohua sama-sama tertawa.
Komentar langsung juga ramai menggodai.
……
Tanggal 23 sore.
Cheng Yun, Tang Qingying, dan gadis kecil Yu Dian mengantar Yin Nuxia ke markas besar PMG. Manajer tim dan pelatih menyambut mereka.
Cheng Yun tersenyum santai, "Kami mumpung ada kesempatan ini mau jalan-jalan keliling, boleh ya?"
"Boleh-boleh, silakan eksplor sepuasnya!"
"Terima kasih banyak."
"Tidak apa-apa. Nuxia ke sini, saya akan perkenalkan dulu dengan rekan se-tim." Manajer menyambut Yin Nuxia dengan penuh kehangatan.
"Baik."
"Kartu identitasmu kami kembalikan. Data sudah kami laporkan untuk verifikasi yang butuh waktu, tapi tak masalah. Lagipula untuk Summer Competition kamu belum bisa ikut. Kita akan maksimalkan pelatihan beberapa bulan ini untuk persiapan seleksi regional Final Global." PMG telah mengalami kemunduran lama, namun kedatangan Yin Nuxia membangkitkan harapan baru bagi manajer - seperti dalam latihan pekan lalu dimana Yin Nuxia langsung membuat sistem dual-core lawan tak berfungsi, sementara perkembangan intinya jauh melampaui core kedua lawan. Jika dalam kondisi begini PMG masih kalah, berarti semua anggota adalah sampah.
"Baik." Yin Nuxia terus-menerus mengangguk.
Sang Kepala Stasiun pernah mengajarinya: harus patuh pada pelatih.
Dengan cepat, pelatih membawa Yin Nuxia ke ruang pelatihan sambil menepuk tangan perlahan: "Anak-anak muda..."
Semua orang langsung menoleh ke arah manajer.
Pemain AD Ouyang yang pertama berteriak: "Nuxia!"
Pelatih tersenyum: "Benar, ini rekan baru kalian, Feiyu Nuxia. Ayo berkenalan."
Semua orang tampak bersemangat, berdiri dan mendekat.
Pelatih memperkenalkan satu per satu: "Top lane, Embun."
"Jungler, Burung Kecil dan Nyala Api."
"Mid lane, Sabuk Emas."
"Support, Qiqi."
"AD, Ouyang."
"Selamat datang, Maestro!" Seru mereka serempak, seolah sudah latihan sebelumnya - mereka sudah beberapa kali bermain bersama dan memahami dominannya Feiyu Nuxia di lane.
"Selamat berkenalan!" Yin Nuxia menyatukan tinju dan berkata.
"Nuxia lebih pendek dari yang kubayangkan," canda Ouyang sambil tertawa.
Namun ekspresi Yin Nuxia tiba-tiba menjadi muram.
"Apa??"
Ouyang membeku.
Suasana ruangan tiba-tiba terasa lebih dingin.
Segera Yin Nuxia mendengus pelan: "Melihatmu masih anak kecil yang belum mengerti, aku takkan menggubrismu."
Orang-orang yang tersisa menelan ludah, saling pandang kebingungan.
Yin Nuxia yang baru saja tiba, hanya dengan satu ekspresi ini, telah membuat para pemain berusia rata-rata di bawah dua puluh tahun itu terpana. Aura "penguasa tim" mulai samar-samar terpancar.
Pelatih tertawa beberapa kali lagi, menarik Yin Nuxia berkeliling melihat ruang pelatihan, restoran, gym, taman, serta ruang privat yang telah disiapkan untuknya. Meski Yin Nuxia mungkin takkan tinggal di sini, toh kamar-kamar kosong itu lebih baik dimanfaatkan.
Cheng Yun dan yang lain mengikuti dari belakang.
Tang Qingying menarik lengan baju Cheng Yun, berbisik: "Kak, desainnya sangat bernuansa teknologi ya..."
Cheng Yun mengangguk.
Gaya dekorasi internal klub memang sangat futuristik, bagaikan interior kapal antariksa dalam film fiksi ilmiah, terlihat amat keren.
Tang Qingying kembali melirik Yin Nuxia dan gadis kecil Yu Dian, lalu menurunkan pandangannya, diam-diam mengulurkan tangan untuk menggenggam tangan Cheng Yun.
Saat Cheng Yun menoleh padanya, ia menyipitkan mata sambil tersenyum manis, berusaha tampak imut untuk melewati level ini.
Yin Nuxia masih bermain dua ronde pertandingan latihan di ruang pelatihan. Meski melawan tim lain, pertandingan latihan ini dilakukan dengan santai - satu menang satu kalah. Kecuali mid lane lawan yang dipukuli sangat mengenaskan, terus-menerus mengetik di chat global menanyakan apakah Jin Dai hari ini menyuntik steroid.
Karena Cheng Yun harus kembali untuk memasak, Yin Nuxia pun ikut pulang. Barulah mid lane utama Jin Dai kembali turun.
Baru sampai di pintu hotel, langkah Cheng Yun tiba-tiba terhenti. Ia mengerutkan alis sambil menengadah ke lantai atas.
Persepsi Yin Nuxia sangat tajam, langsung bertanya: "Ada apa?"
"Apakah ada baju di atap gedung yang belum Tante ambil?"
“Tidak ada apa-apa.” Cheng Yun menggelengkan kepala, masuk ke dalam hotel.
Yin Nuxia mengerutkan kening halus, merasakan keanehan, diam-diam mengikuti Cheng Yun.
Sang Mage masih duduk di resepsionis sambil memeluk buku catatan, tangan kanan memutar pulpen dengan mahir, sambil terus berpikir dengan kening berkerut.
Tang Qingying mendekat dan melirik, menemukan not balok tergambar di buku: "Wah Kak Cai Qing sedang menulis lagu! Biar kulihat... Bagian depan juga berisi lagu? Banyak sekali ya?"
Sang Mage mengangguk membenarkan, tapi pikirannya masih berkutat.
Gadis kecil Yu Dian melihat jam, shift hampir berganti, lalu duduk menunggu di sofa lobi.
Yin Nuxia mempercepat langkah menyusul Cheng Yun: "Sang Kepala Stasiun, ada tamu baru lagi?"
Cheng Yun mengangguk: "Hm."
Yin Nuxia tampak serius, melangkahkan kaki panjangnya yang melibas empat anak tangga sekaligus, berdampingan dengan Cheng Yun.
Setengah menit kemudian, Cheng Yun telah mendorong pintu ruang penyimpanan dan memasuki ruang node.
Yin Nuxia mengikuti dari belakang.
Ciiiit, pintu tertutup.
Bola cahaya node berkedip-kedip dengan cahaya redup, sedikit lebih cepat dari biasanya. Jika bukan karena Cheng Yun memiliki kendali mutlak atas gerakan dalam ruang node, bahkan perubahan kecil ini tidak akan terdeteksi.
Sesuai tradisi yang berlaku, ia menggerakkan tangannya memisahkan ruang node.
Dengan demikian, bahkan Komandan Raja Salju atau Dewa Elang dalam keadaan puncak sekalipun tidak bisa menembus batas ruang ini.
Hanya 20 detik kemudian, Cheng Yun melihat sebuah kaki melangkah keluar dari bola cahaya node.
Sepatu bot kulit hitam tanpa hiasan berlebihan, dan celana longgar.
Namun Cheng Yun mengerutkan kening.
Pihak lawan sepertinya... memiliki postur yang agak tinggi...
