"Aku mau belajar! Aku mau belajar!" Tang Qingying mengangkat tangan lebih dulu.
"Hmm, sebelumnya, kau harus jelaskan dulu alasanmu ingin hidup abadi. Alasan apa saja boleh, entah cuma ingin hidup lebih lama atau tidak ingin mati." kata Cheng Yun.
"Aku ingin beruban bersama kakak ipar!"
Pipi Tang Qingying dipenuhi kegembiraan, mata besarnya yang berkilau memantulkan semburan api di ufuk langit, seolah ada dua nyala api di dalamnya.
Dalam hatinya, jika bisa hidup lebih lama, bahkan dengan bertahan saja pasti bisa mengalahkan Tang Qingyan bukan?
Bahkan jika memberi Tang Qingyan waktu puluhan tahun dan sementara tidak merebut, itu hanya menitipkan kakak ipar di sana sementara... Cih! Cih! Cih! Apa yang dipikirkannya? Tak boleh menyerahkan sedetik pun!
Namun Cheng Yun tidak menjawab.
Hingga Tang Qingying bertanya dengan hati-hati: "Kakak ipar?"
Barulah Cheng Yun kembali sadar, menggelengkan kepala dan berkata: "Pola pikir seperti ini sangat tidak matang. Kekaguman di masa remaja yang kurang berpengetahuan kebanyakan tak bisa diandalkan. Bahkan jika dua orang akhirnya bersama, hingga menikah, banyak yang akhirnya berjalan di jalan yang berbeda. Sekali melangkah di jalan ini, seluruh hidupmu akan berubah. Kamu harus benar-benar memikirkan alasan untuk mengubah hidupmu ini, dan juga harus menyadari bagaimana kehidupanmu akan berubah ketika umurmu melampaui semua orang di sekitarmu."
Tang Qingying langsung serius: "Aku benar-benar serius! Dan selama ada kakak ipar, aku tak peduli apapun! Aku juga tidak takut apapun!"
Cheng Yun tertawa kecil.
Gadis remaja yang tenggelam dalam kekaguman... benar-benar identik dengan segala sesuatu yang mengesankan!
Ia tidak mengatakan apa-apa, lagipula sebagai Raja Semesta, ia sepenuhnya berkuasa memberikan umur panjang pada siapapun yang berinteraksi dengannya. Ini bisa disebut kehormatan langka, atau tunjangan yang pantas diterima teman-teman Sang Penguasa Kosmos.
Pertanyaan yang dilontarkannya tadi hanyalah bentuk tanggung jawab moral semata.
Dengan cepat ia menoleh ke Cheng Yan: "Bagaimana denganmu?"
Cheng Yan meliriknya diam-diam, menelan ludah, lalu berlagak serius: "Menurut kalian, mungkinkah orang-orang puluhan tahun lalu membayangkan bentuk dunia kita sekarang?"
Tang Qingying benar-benar mulai menganalisis pertanyaan itu.
Di negara maju Barat, wajah kota-kota masa kini mungkin sudah bisa terprediksi puluhan tahun lalu. Bahkan di akhir era Dinasti Qing, London sudah dipenuhi gedung pencakar langit. Tapi perbedaan antara puluhan tahun lalu dan sekarang tetap sangat besar.
Jaringan internet yang ada di mana-mana, video call yang digunakan orang-orang, kinerja ponsel seribu yuan sekarang bisa menghancurkan komputer militer sebesar rumah dari era lalu.
Masyarakat berkeliling dengan sepeda berbagi pakai, menjadi penyiardi rumah, mencari film porno dengan kode spesial.
"Mungkin para kultivator berlevel tinggi puluhan tahun yang lalu sudah membayangkan teknologi modern, tapi pasti tidak bisa mengimajinasikan aplikasi praktisnya oleh manusia."
"Tidak bisa!"
"Bagaimana dengan orang-orang ratusan tahun lalu? Seperti apa masa depan dalam sorot mata mereka?"
"Mereka juga pasti tak bisa membayangkan wajah dunia modern. Bagi mereka, dunia sekarang ini adalah dongeng langit," jawab Tang Qingying atas pertanyaan Cheng Yan, lalu menambahkan, "Kecuali para penjelajah waktu."
"Kalau begitu, bisakah kamu membayangkan bentuk dunia beberapa puluh tahun kemudian?"
"Tidak bisa!"
Tang Qingying sendiri beberapa tahun lalu tak pernah membayangkan sepeda berbagi pakai membanjiri jalanan. Saat masih SMP pun, dia tak mengira akan datangnya era ponsel pintar.
Bagi orang seperti Cheng Yan, godaan dunia masa depan sangatlah besar: "Karena itu aku…"
"Tunggu dulu!"
Cheng Yun memotong Cheng Yan, dengan nada kepasrahan berkata, "Maaf, pertanyaanku adalah apakah kamu mau belajar. Kalau mau, aku bisa mengajarimu. Belum sampai tanya kenapa kamu ingin belajar."
“！！！”
"Hm? Kenapa raut wajahmu begitu?!"
"Ucapanku sudah sejelas-jelasnya!"
“Maksudmu apa?！”
“Kamu sengaja menyulitkan aku！”
“Ha？”
“！！”
Cheng Yan langsung memutar kepalanya ke arah lain.
Cheng Yun tentu tidak bisa melawannya. Setiap orang tua yang kompeten pasti tak berdaya menghadapi anak yang sedang marah padanya. Maka Bos Cheng mengatupkan bibirnya dan berkata: "Baiklah, aku kurang lebih mengerti maksud kalian. Tapi aku tetap tidak bisa langsung menyetujui permintaan ini. Ini bentuk tanggung jawabku pada kalian. Selain itu, ada beberapa hal yang harus kujelaskan dengan jelas."
“Apa？”
“Pertama, sepanjang apapun kalian hidup, pasti tidak akan melebihi usiaku.” Cheng Yun melirik Tang Qingying.
“Berapa lama kamu bisa hidup?”
“Mengapa!?”
“Pertanyaan ini tidak bermakna. Yang pasti aku akan hidup lebih lama dari kalian. Saat kalian mati, aku masih tetap hidup. Dan sepanjang apapun aku hidup, kalian sudah tidak akan mengetahuinya lagi.” Cheng Yun pura-pura santai.
Cheng Yan diam sejenak.
Tang Qingying juga terpaku. Ia bergumam pelan: "Aku tadinya ingin memandu jalanmu di tepi sungai saat kita tua nanti. Ternyata malah kamu yang harus memanduku..."
Cheng Yun: "Hm?"
Pikiran Cheng Yan juga tiba-tiba buyar karena ulahnya, memalingkan wajah berkomentar: "Logika berpikir macam apa ini!?"
Tang Qingying menghela napas, kembali bersikap sangat wajar: "Ini terlalu kejam untukmu, Kak! Tidak benar…"
Matanya tiba-tiba membelalak, seolah membayangkan sesuatu yang mengerikan: "Bagaimana jika aku jadi tua, tidak secantik ini, sementara Kakak masih tetap muda? Aku pasti jadi gila!"
Sebelum Cheng Yun sempat menjawab, dia langsung bertanya lagi: "Kakak punya cara agar seseorang tetap muda selamanya?"
Cheng Yun berpikir sejenak lalu berkata: "Ini sederhana."
Dalam ingatannya, masalah ini di Dunia Kun Zhen sudah hampir terpecahkan, jelas "keremajaan wanita" merupakan domain yang mengandung nilai besar. Dan sosok seperti Liu Da Nüshen, secara teori selama tidak dimusnahkan, penampilan mereka akan tetap seperti ini sampai mati. Dari beberapa poin ini, setidaknya ini bukan masalah yang mustahil. Mungkin bahkan tidak perlu mereka pelajari sendiri, cukup menunggu sampai ribuan tahun kemudian manusia planet sudah menyelesaikan segala sesuatu ini.
"Bagus, bagus!"
"Poin kedua apa?" Cheng Yan bertanya.
"Kedua, ini adalah disiplin ilmu yang sangat mendalam, memiliki proses pembelajaran dan operasional yang sangat kompleks, sama sekali bukan sekadar mempelajari sedikit materi atau menciptakan resep perawatan tubuh semata. Ini akan menyita banyak energimu, membuatmu merasa sangat tersiksa. Secara keseluruhan, jauh lebih sulit dibandingkan belasan tahun bersekolahmu, dan akan berlanjut selama bertahun-tahun." Cheng Yun tahu banyak orang bahkan kesulitan menyelesaikan pendidikan, merayakan "pembebasan" usai Ujian Nasional lalu terus menurun kualitasnya. Jika orang seperti itu masih yakin bisa melangkah jauh di Jalan Berkultivasi, jelas ini ilusi. Seperti sebagian mahasiswa komputer yang berandai-andai "lebih baik dulu memilih seni", atau pelukis yang membayangkan "seandanya belajar sastra", faktanya……
Orang-orang ini bukan seluruhnya, setidaknya mencakup sebagian besar.
Contohnya Cheng Yun sendiri, ia sangat enggan berkultivasi, bagai mengerjakan PR masa SMP……
Menanggapi ini, Cheng Yan tetap tak beremosi.
Sebagai gadis jenius yang sejak kecil memiliki minat ekstrem terhadap berbagai macam ilmu pengetahuan, ia pasti termasuk golongan minoritas itu.
Sedangkan Tang Qingying yang pernah menjadi gadis nakal merasa gelisah, dia menyadari ini sepertinya tidak sama dengan yang dia baca di novel dan anime. Saat ini dia teringat kembali ketakutan akan dominasi buku pelajaran saat SMP dan SMA...
Namun secepat itu dia menggelengkan kepala, melepaskan diri dari pikiran-pikiran tersebut, dan kembali meneguhkan diri: "Aku juga pintar! Tidak kalah dari Yan-yan!"
Cheng Yan dengan muka hitam: "Bicara ya bicara, jangan bawa-bawa aku."
Tang Qingying memalingkan wajah dengan pipi menggembung seperti genderang sambil menatap tajam padanya: "Beneran! Saat kelas 2 SMA rankingku masih terbawah, tidak mau belajar dan tidak punya keterampilan. Kalau bukan karena hubungan ayahku, aku sudah diusir berkali-kali. Tebak gimana caraku bisa keterima di kampus 985 dalam setahun?"
Cheng Yan duduk tenang: "Sebagai orang yang lebih ahli di IPA, dan suka baca buku di luar kurikulum saat pelajaran, tebak gimana caraku bisa jadi juara ujian IPS Provinsi Yizhou?"
Tang Qingying: "Angin berhembus kencang nih..."
Cheng Yun melambaikan tangan: "Sudahlah, kalau mau berdebat lanjutkan di rumah, masih ada poin ketiga. Aku kasih waktu satu bulan untuk kalian pertimbangkan matang-matangan. Sebulan kemudian jika masih bersikeras dengan jawaban seperti ini, akan kuizinkan kalian kontak dengannya. Tapi kalian tidak boleh menyebarkannya. Karena ini adalah ilmu pengetahuan yang didambakan oleh tak terhitung alam semesta dan peradaban. Pengetahuan ini bisa membuat mereka dengan mudah mencapai puncak peradaban, memberikan pengaruh besar terhadap 'ekosistem alam semesta'."
"Dibumbui metafisik begitu... Omong kosong!"
"Wah hebat banget! Keren abis!"
Reaksi keduanya sama sekali berbeda.
Kebetulan saat itu angin memang mulai berhembus kencang, menerpa permukaan danau hingga berkerut. Bayangan bulan dan bintang-bintang yang jarang terlihat pun menjadi samar. Cheng Yun lalu berdiri: "Hari ini ceritanya dicukupkan dulu. Kuberi waktu untuk kalian mencerna. Ayo pulang!"
Cheng Yan juga tidak keberatan.
Ia melirik si loli kecil, baru sadar bocah itu sudah hampir tertidur lelap. Sementara Cheng Yun masih asyik meremas-remas kaki mungilnya untuk mainan, si loli pun sama sekali tidak memedulikannya.
Benar-benar bikin iri!
