Pria paruh baya dengan postur sekitar 1,9 meter - lebih tinggi dari Cheng Yun yang sedang berdiri - menundukkan kepala ke arahnya dan berkata dengan tenang: "Kami adalah armada eksplorasi peradaban kosmik dari Republik Raya Biru yang berjarak 53.000 tahun cahaya, dengan tujuan mengeksplorasi peradaban baru. Saat ini Anda telah menginvasi kapal komando armada eksplorasi kami, yaitu sebuah kapal induk angkasa dengan berbagai fungsi. Dan Tuan, tindakan Anda memasuki kapal komando resmi negara kami tanpa pemberitahuan sebelumnya ini adalah... bentuk ketidakhormatan yang sangat besar."
Begitu ucapannya selesai, model 3D armada yang dipantulkan di konsol utama tiba-tiba memancarkan cahaya biru terang dari seluruh permukaan kapal-kapal bintang, menandakan semua perisai telah diaktifkan.
Namun satu detik kemudian, perisai kapal-kapal itu mulai berkedip cahaya kuning, lalu seketika berubah menjadi merah.
Bersamaan dengan itu, suara alarm yang menusuk telinga memenuhi konsol utama—
"Diiing! Diiing! Diiing!……"
"Kapal mengalami penekanan medan gaya... Perisai telah hancur!"
"Gulp!"
Orang-orang di ruang kendali kembali serentak menelan ludah.
Seiring perkembangan teknologi persenjataan, keseimbangan antara perisai dan tombak telah hancur sejak lama. Dibatasi oleh teknologi material, tubuh asli kapal antariksa juga sangat rentan di medan perang. Berkat teknologi perisai energi, keseimbangan serangan-pertahanan baru sedikit dipulihkan. Tapi tadi perisai kapal-kapal perang itu hancur sekejap mata.
Di telinga kembali bergema suara yang jelas diterjemahkan oleh perangkat penerjemah: "Semua ini sudah kudengar. Yang ingin kuketahui adalah nama kalian, tujuan perjalanan, dan maksud kalian di Bumi."
Pria paruh baya itu segera melepas topinya dan sedikit membungkuk memberi salam hormat: "Saya komandan armada, kapten kapal induk, Keli, memberi salam hormat kepada Anda. Jika ada tindakan tak sopan tadi, mohon dimaafkan."
"Di sebelah adalah asisten saya, Longwen."
"Hormat kami." Wakil komandan bergerak sangat cepat menirukan salam.
“Di ruang kendali utama tempat Anda berada, sebagian besar adalah personel pengendali kapal induk ini, sekaligus perwira kapal.”
“Salut untuk Anda!”
Suara serentak memenuhi udara.
Kedisiplinan militer tingkat tinggi ini membuat loli yang sedang berbaring di bahu Cheng Yun tertegun-tertegun.
Komandan Keli kembali memberikan perintah kepada pasukan pertahanan kapal induk untuk tetap di posisi, baru kemudian berkata: “Mengenai dua pertanyaan Anda yang lain, ceritanya panjang. Saya perlu menjelaskan situasi lingkungan kita dan kondisi dasar negara kami terlebih dahulu.”
“Apakah Anda membutuhkan segelas air?”
“Terima kasih.”
“Baik.”
Sang komandan melirik asistennya.
Sang asisten langsung mengambil gelas dan mengisinya dengan air dari sisi ruangan, lalu berjalan dengan teliti tanpa cacat untuk menyerahkannya kepada Cheng Yun.
“Terima kasih.”
“Ini kehormatan saya.”
"Domain bintang tempat kita berada adalah wilayah peradaban kaya, berbeda dengan daerah kalian. Di sekitar kami terdapat banyak peradaban berbeda, namun Republik Lan Da kami adalah yang paling maju." Komandan menghela napas panjang, "Entah sejak kapan, perkembangan peradaban kami terperangkap dalam hambatan. Sejak itu hampir tidak ada kemajuan. Para ilmuwan kami terus berusaha mengeksplorasi, tapi tetap tak ada petunjuk. Hampir semua terobosan ke arah baru berakhir dengan kegagalan. Ini benar-benar memicu keputusasaan."
"Mungkin sudah ribuan tahun. Dalam kurun waktu ini, awalnya kami pantang menyerah, kemudian mulai melihat realita, hingga akhirnya terus hidup seperti ini. Terus-menerus. Lagipula meski peradaban tak lagi maju, kami tetap hidup cukup baik. Kami tetap menjadi peradaban yang sangat maju."
"Tak ada krisis energi, tak ada kelaparan. Seseorang bisa bertahan hidup dari lahir sampai mati tanpa melakukan apapun."
"Ribuan tahun Ha..." Komandan kembali mendesah panjang.
“Ribuan tahun dapat membuat segala sesuatu tak lagi dikenali. Di hadapan waktu, peradaban terkesan begitu rentan. Generasi ke generasi berganti... Saat membaca sejarah, Republik Lan Da yang kulihat adalah kerajaan penuh semangat, dipenuhi kerinduan akan masa depan, rasa ingin tahu terhadap hal-hal tak dikenal dan angkasa yang belum dijelajahi. Tapi kini ia bagai negara renta...”
“Kami tidak memiliki musuh eksternal, namun telah sampai di pinggiran kepunahan. Kami sedang gemuk, sedang menunggu kematian.” Komandan itu seolah dipenuhi perasaan terharu.
“Bagaimana mungkin manusia hidup seumur hidup, hanya sekadar hidup begitu saja?”
“Oh? Lalu apa yang membuat kalian bertekad memulai perjalanan panjang ini?” Cheng Yun mulai tertarik. Ia menaruh air mineral ke samping, karena benda ini manis sekaligus asin dengan tekstur seperti teh mentega tanpa aroma susu pekat, sama sekali tidak sesuai seleranya.
“Diskusi ini sudah berlangsung sejak lama. Sebagian pihak berpendapat karena kita sendiri tidak mampu menembus hambatan teknologi, seharusnya mencari bantuan kekuatan eksternal, aktif menjalin kontak dengan peradaban baru di luar domain bintang. Kelompok lain lebih konservatif, khawatir tindakan ini bisa membawa bencana pemusnahan total bagi Republik Landa dan peradaban sekitar. Ada pula yang menganggap ini hanya pemborosan sumber daya. Mereka semua punya banyak argumen, setiap tahun berdebat, seperti yang Tuan lihat, kami terus mengkerut di sana.”
“Sebelumnya, negara tetangga kami kedatangan seorang pendatang.”
“Dia adalah pria tua renta, melakukan dialog damai dengan sebagian ilmuwan negara tetangga. Akhirnya ada ilmuwan yang merasakan keanehan dirinya, setelah investigasi dan analisis, menemukan lebih banyak titik mencurigakan.”
“Dia muncul dan menghilang secara misterius, persis seperti Tuan.”
“Dia adalah pelancong dari peradaban yang lebih maju!”
“Oh!!” Cheng Yun mengangguk, lalu memberi isyarat agar dia melanjutkan.
Sebenarnya kemungkinan peradaban Dunia Kun Zhen lebih maju daripada Republik Lan Da cukup rendah. Hanya karena kedua peradaban ini sepenuhnya berbeda, Republik Lan Da tidak bisa memahami peradaban ilmu gaib, sementara Guru Fa tua memiliki alat ruang-waktu yang melampaui semua peradaban. Inilah yang membuat mereka menyimpulkan Guru Fa tua berasal dari peradaban yang lebih tinggi.
Komandan mengamati ekspresinya, melanjutkan: "Saat ini situasi internal negara kami sangat genting, sangat membutuhkan arah baru. Jika tidak, dalam 100 tahun terakhir kita mungkin akan menghadapi malapetaka besar. Untuk pertama kalinya dalam ribuan tahun, kelompok yang menganjurkan eksplorasi aktif ke alam semesta untuk mencari peradaban lain mulai mendominasi. Kami menggunakan lubang cacing alami yang stabil untuk meninggalkan kampung halaman, mencari peradaban sang pengunjung atau peradaban lain yang lebih maju."
"Jadi kami pun tidak tahu ke mana akhirnya akan pergi. Tujuan kami hanyalah ke depan. Semua orang yang Anda lihat sekarang ini, sepanjang hidup mereka mungkin takkan pernah pulang lagi."
"Bumi adalah rumahku." Cheng Yun mengatupkan bibir.
"Benar, kami sudah mengetahui. Kami tidak berniat berkonflik dengan Anda. Meskipun armada kami memang memiliki kapal perang canggih, atau bisa dikatakan sebagian besar adalah kapal bersenjata, tujuan kami sama sekali bukan invasi. Dan seperti yang Anda lihat, armada kami ini tidak memiliki kemampuan untuk mengancam kampung halaman Anda."
"Kau berbohong."
"……Mungkin... mungkin dalam misi kami masih mengandung arah ekspansi baru Republik Lan Da. Tapi sekarang Anda telah membuat kami bertekad menghapus pikiran ini." Sang Komandan segera membetulkan ucapannya.
"Lalu, apa yang kalian pikirkan sebelumnya?"
"Bernegosiasi dengan pemimpin Bumi, memasukkan Bumi ke dalam wilayah kekuasaan sebagai pangkalan depan Republik Lan Da, sebuah papan loncatan untuk menuju angkasa yang lebih jauh, menyebarkan benih Republik."
"Apa yang kalian butuhkan dari Bumi?"
“Permintaan minimal adalah persediaan, terutama makanan segar, dan juga tempat berpijak.” Komandan menjelaskan lagi untuk menghindari kesalahpahaman, “Meskipun kami bisa bertahan di dalam kapal, dan ada peralatan hiburan di dalamnya, tapi itu tetap berbeda dengan tanah dan langit biru. Sebuah pelabuhan depan akan menghindarkan kami dari banyak masalah.”
“Berapa banyak orang di armada kalian?”
“Empat juta.”
“Empat juta...”
Faktanya Cheng Yun sudah punya persiapan psikologis, bahkan pernah membayangkan angka yang lebih keterlaluan. Lagipula volume kapal antariksa ini sepenuhnya sepadan dengan sebuah kota, ruang internalnya mungkin lebih besar dari kota, dan total ada empat puluh dua unit.
Tapi mendengar angka ini tetap membuatnya tak tahu harus berkata apa.
Merasa dirinya seperti orang desa bodoh...
Jika kapal antariksa ini adalah kapal imigran, dengan volume seperti ini, populasi mungkin bisa melebihi miliar?
Merenung sejenak, ia berkata: "Bisa kuberikan pilihan lain. Dengan cara bertransaksi setara dengan Bumi untuk memperoleh yang kalian inginkan. 'Makanan segar' pasti tak masalah, cuma tergantung seberapa banyak yang kalian mau. Untuk tempat istirahat... ini harus lihat hasil negosiasi kalian dengan negara-negara di Bumi."
Sang Komandan menggelengkan kepala: "Dibanding ini, sekarang kami lebih menghargai misi kami. Jika bisa menyelesaikan tugas eksplorasi di tempat Anda, dalam waktu satu tahun kami bisa kembali ke rumah kita."
Cheng Yun tentu saja tahu maksudnya.
Di tangannya hanya ada Teknik Rahasia Panjang Umur yang diberikan Kayu kepada Republik Lan Da. Teknik ini tidak hanya dapat memenuhi cita-cita Republik Lan Da, tetapi juga langsung mengantar mereka ke puncak pencapaian, menghadapi hambatan mengerikan yang bahkan Tuhan Ruang-Waktu tak bisa melanggar - rintangan yang pernah dihadapi semua peradaban mencapai puncak di alam semesta tak terhingga.
Maka Cheng Yun menggelengkan kepala: "Kalian tidak bisa menyelesaikan misi kalian di tempatku."
"Mengapa? Pengorbanan apa yang harus kami berikan?"
“Saya tidak bisa memenuhi permintaan kalian berdua.”
“Maksudmu apa?! Bagaimana Anda melakukan semua ini? Teknik yang Anda gunakan, itulah yang kami butuhkan. Dan kami pasti akan mengerahkan segenap tenaga untuk memenuhi nilai tambah yang memuaskan Anda.”
“Topik ini kita akhiri di sini.”
“Kami bisa memberimu sebuah planet, termasuk semua properti dan populasi di atasnya, plus penghormatan dari Republik Lan Da. Kami harap Anda bisa mempertimba...”
“Topik ini kita akhiri di sini.” Cheng Yun memeluk si loli erat-erat, mengulangi pernyataannya, "Kalian tidak akan mendapatkan apa yang kalian cari dariku. Aku juga tidak bisa memberikan apapun pada kalian. Kalian harus terus maju untuk menemukan apa yang kalian inginkan."
“……”
Ekspresi Komandan menjadi suram.
Orang-orang lain di ruang kontrol utama juga ikut membeku.
Seperti yang pernah diungkapkan Komandan sebelumnya: Jika mereka bisa mencapai target di Bumi, mereka bisa menggunakan lubang cacing yang pernah dilalui untuk pulang ke kampung halaman dalam satu tahun. Republik Lan Da yang mandek selama ini juga akan mendapatkan kesempatan untuk kembali bersemangat. Tak ada yang lebih membuat frustasi di dunia ini selamat harapan yang baru muncul langsung hancur berkeping-keping.
Merenung sejenak, Komandan berkata: "Lalu peradaban Bumi..."
"Peradaban Bumi hanyalah peradaban yang sangat biasa, jauh lebih terbelakang dibandingkan kalian."
"Lalu bagaimana Tuan melakukannya? Bisakah Anda menunjukkan arah kepada kami?"
"Ah..."
Cheng Yun langsung berdiri dan berkata: "Aku tidak mau selalu mengulang perkataanku, tapi usulanku bisa kamu pertimbangkan. Selama ini, ajak aku melihat-lihat bintang kapal kalian, bagaimana?"
Komandan berbalik memberi kode pada asistennya, lalu berkata pada Cheng Yun: "Tentu!"
Sang asisten pun mendekat dan berkata: "Permisi Tuan, saya yang akan memandu Anda. Adakah preferensi khusus?"
"Preferensi? Makan-minum dan bersenang-senang."
"Kalau begitu saya antar Tuan ke area istirahat."
"Bagus."
Cheng Yun meletakkan si loli kecil di tanah, memaksanya berjalan sendiri. Nggak bisa nolak, mengangkat jangkar besi padat memang terlalu melelahkan.
Si loli kecil pun mengikuti di belakangnya tanpa berpisah sedetik pun.
Keluar dari ruang kendali utama, terhampar koridor panjang yang dipenuhi pasukan berbaju zirah matte dari material tak dikenal. Di kedua sisi berdiri pintu-pintu gerbang terkunci rapat. Area ini pastilah zona inti kapal bintang.
Sang asisten memerintahkan semua prajurit mundur, lalu mengajak Cheng Yun masuk ke lift yang terus turun dengan kecepatan konstan.
Dinding lift yang transparan memperlihatkan pemandangan interior kapal dan angkasa luar. Jendela-jendela kecil bertebaran memancarkan cahaya, sementara peralatan eksternal berkedip-kedip di badan kapal raksasa yang memancarkan aura menggetarkan.
Asisten itu mengatupkan bibir, melirik si loli kecil lalu mencoba mencairkan suasana: "Di planet kami juga ada hewan serupa yang sangat menggemaskan. Kami pelihara mereka seperti kalian. Dulu aku punya satu di rumah."
Si loli kecil mengangkat kepala: "Hssst!!"
“！！”
Mendengar desisan familiar itu, sang ajudan langsung gemetar ketakutan.
Cheng Yun tersenyum santai: "Ia adalah makhluk cerdas dengan kekuatan dahsyat. Jangan bicara seperti itu lagi yang bisa membuatnya marah... Dia memang sangat pelit."
Si loli melirik Cheng Yun dengan tidak suka. Ia tahu kata 'pelit' memiliki nada merendahkan.
Sang asisten terkejut, tapi tidak banyak bertanya. Langsung melepas topi memberi hormat pada loli: "Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas kebodohan dan kecerobohan saya pada Anda."
Si loli mengeluarkan suara "Huuuu..." lembut, kira-kira setara dengan dengusan manusia.
Lift turun cukup lama sebelum mereka tiba di ruang luas. Wakil kapten berusaha mengajak mereka masuk ke alat transmigrasi jarak pendek, tapi sayangnya benda ini rusak entah kenapa. Akhirnya terpaksa meminjam mobil terbang dadakan, menghabiskan belasan menit mengangkut dua orang desa ke area istirahat kapal bintang.
Dari puncak kapal melihat ke bawah, tempat ini bagaikan kabupaten kecil.
Dari segi ukuran, ia tak kalah dengan kabupaten kecil, namun penampilannya sarat dengan nuansa fiksi ilmiah ——
Arsitektur unik, jalanan teratur, kilatan cahaya mobil terbang dan alat transmigrasi jarak pendek yang sibuk berlalu-lalang, serta para alien yang beraktivitas di area istirahat.
Fasilitas makan-minum, hiburan, tempat belanja, bahkan Hotel yang membuat Cheng Yun benar-benar tercengang.
Keberadaan dua manusia dan satu makhluk ini sangat mencolok — bukan karena rambut dan mata hitam Cheng Yun (faktanya banyak orang di tepi jalan yang sengaja mewarnai rambutnya hitam legam), bahkan bukan karena kecantikan luar biasa si loli, melainkan karena seragam sang Asisten Komandan... Menurut Cheng Yun, pangkatnya setidaknya setara Kolonel di Bumi, mungkin lebih tinggi lagi kewenangannya.
Sepanjang perjalanan, si Asisten terus mencairkan keheningan untuk menghindari rasa canggung, sesekali menyelidiki sesuatu secara terselubung.
Cheng Yun justru tanpa malu-malu menunjukkan rasa ingin tahunya, bahkan sesekali mengeluarkan ponselnya dan merekam beberapa video.
Si loli kecil pun terlihat lebih sopan darinya.
Makanan alien masih bisa ditolerir, hal ini sudah diprediksi Cheng Yun sebelumnya, sebab sebagai ras manusia yang sama, selera dasarnya pasti kurang lebih sama. Namun minuman agak sulit diterimanya, mereka cenderung menyukai rasa asin-manis, bahkan jus buah pun ditambahi banyak garam.
Mengenai hiburan, yang membuat Cheng Yun kecewa adalah asisten komandan ini tidak membawanya ke tempat seperti arcade game atau lokasi-lokasi tak senonoh, malangnya dia sudah berpikir keras bagaimana berakting agar tidak merendahkan tingkat identitasnya sekaligus memahami kondisi hiburan peradaban alien di wilayahnya.
Asisten membawanya menonton film secara paksa dengan menyewa seluruh bioskop, film bertema sejarah yang isinya kurang lebih tentang alasan kebangkitan Republik Landa, menyebarkan semangat progresif.
Kalau diputar untuk kru bintang kapal, mungkin bisa membuat mereka menyadari sedang menjalani usaha seagung para tokoh besar zaman kuno?
Kemudian asisten juga mengajaknya mengunjungi sistem persenjataan di bintang kapal, mencakup generator perisai yang masih dalam perbaikan dan pengisian energi, hanggar kapal induk, kesatuan militer pertahanan, dan lain-lain.
Sampai kembali ke ruang kendali utama——
Komandan berkata dengan serius kepada Cheng Yun: "Setelah diskusi mendalam, kami memutuskan untuk melakukan persinggahan singkat di planet Anda. Mohon bantu kami menjalin hubungan dengan pemerintah di planet Anda. Namun saat ini kami masih belum berencana membangun pelabuhan antariksa sementara di sini, karena kami tidak bisa memastikan berapa lama lagi yang dibutuhkan untuk mencapai target kami. Mungkin kami takkan kembali ke sini selamanya..."
