Apa yang bisa dilakukan dengan energi spiritual yang sangat kecil ini?
Tidak bisa melakukan apa-apa!
Kekuatan suci Liu Xi sendiri termasuk jenis yang tidak mencolok dan kurang memiliki kehadiran, namun justru ini adalah kekuatan suci yang paling cocok untuknya.
Beberapa koridor yang menghubungkannya dengan pengikut seperti "tali pusar" terus mengalirkan energi spiritual lemah secara terputus-putus. Jalur ini masih sangat rapuh dan tidak stabil, mungkin suatu saat tiba-tiba akan terputus. Jika Dewi Liu ingin memulihkan kekuatan sucinya, dia harus membangun banyak koridor seperti ini dan membuatnya lebih kokoh serta stabil.
Singkatnya, harus "menyebarkan ajaran".
Beruntungnya planet ini adalah tanah perawan yang belum pernah bersentuhan dengan "dewa" seperti dirinya, belum pernah merasakan kekuatan sucinya, dan juga tidak memiliki kemampuan melawan keduanya. Selain itu tidak ada "dewa" lain yang memiliki kemampuan untuk bersaing dengannya.
Liu Xi yakin dirinya akan mudah mendapatkan sejumlah besar pengikut. Asal jumlah pengikut mencapai level tertentu, kekurangan energi spiritual yang lemah ini pasti bisa dipulihkan, bukan?
"Saat itu kekuatan sucinya semakin kuat, kemampuan menarik pengikut juga meningkat, membentuk siklus positif."
"Nanti dengan mudah mencapai puncak kehidupan, tanpa ancaman dimusnahkan, bebas dari kendali, Liu Da Nüshen bisa membeli perhiasan sebanyak yang diinginkan - jepit rambut, gelang tangan, bahkan kadang beli gelang kaki untuk dipakai di tangan pun tak ada yang berani protes."
"Kehidupan yang didambakan, membayangkannya saja sudah bahagia……"
"Liu Da Nüshen tak sadar menunjukkan ekspresi tatapan kosong."
"Dalam keadaan seperti ini, waktu seolah terdistorsi. Saat Liu Da Nüshen menelan air liur kristal di sudut bibirnya, ia tersadar dan mendapati sepasang mata menatap tajam dengan takjub di hadapannya."
"Ah! Senior! Kapan Anda datang?"
"Apa?!"
Yin Nuxia juga seolah baru tersadar, dengan refleks ia mengulurkan tangan dan menyeka air liur di sudut mulut menggunakan punggung tangan, berkomentar: "Tadi kamu terlihat seperti orang bodoh, kalau di tempat asalku dulu, pasti sudah ada yang menculikmu lalu mengurung di rumah hitam atau menjualmu ke bandit sebagai Nyonya Kediaman, bisa dapat uang banyak... Uang itu bisa dipakai beli persediaan makanan, tiap hari makan nasi putih, plus daging babi lima lapis, Ckck!"
Liu Da Nüshen buru-buru mengangguk: "Aku kehilangan kendali diri."
Yin Nuxia melambaikan tangan: "Ngapain malu, cuma becanda. Ngapain kamu di sini?"
"Aku mencoba apakah di dunia ini aku bisa memulihkan kekuatan suci."
"Kekuatan suci? Oh oh... Aku sampai lupa kamu ini dewi." Yin Nuxia dalam hati bergumam 'pantas saja', lalu bertanya bingung, "Ngomong-ngomong kekuatan sucimu seperti apa sih?"
"Yaitu bisa membuat orang bahagia."
"...... Itu dianggap kekuatan suci?"
"A-aku bersalah." Liu Da Nüshen tertunduk.
“Eh……Bukan itu maksudku! Maksudku aku juga bisa membuat orang……Ah, ini juga salah!” Yin Nuxia membela diri dengan tangan gemetar tak karuan, lama sekali baru bereaksi lalu mengangguk dengan wajah terlalu serius, “Ah kekuatan suci ini bagus, hm bagus bagus, cuma dengar-dengar saja aku sudah ingin merasakannya. Lalu akankah bisa kamu pulihkan sih?”
“Bisa.” Liu Da Nüshen mengangguk.
“Ini rejeki, rejeki ya.” Yin Nuxia mengangguk-angguk sambil duduk kembali di kursinya, mulutnya masih bersenandung lagu kecil kampung halaman.
“Kalau begitu Senior, aku tidak akan mengganggu lagi.”
“Nggak ada yang ganggu kok!”
“Maksudku, aku akan pergi dulu.”
“Siap, hati-hati di jalan ya!”
Di wajah Yin Nuxia tersungging senyum agak bodoh, tangannya masih melambai-lambai. Rasa bahagianya seolah baru saja menemukan lima yuan di jalan.
Liu Da Nüshen memutar badan untuk mengunci pintu Yin Nuxia, dalam hati menghela napas - sekarang energi spiritual sedikit ini hanya cukup digunakan untuk satu orang selama beberapa menit dengan efektivitas yang buruk. Hanya karena sifat alami Senior yang seperti ini, hasilnya bisa sebaik ini. Tapi ini saja sudah menghabiskan semua energi spiritual yang terkumpul selama beberapa hari terakhir.
Jika di masa kejayaannya dulu, dia tidak hanya bisa membalikkan energi spiritual kepada pengikutnya sehingga setiap pengikut memiliki sikap mental yang baik dan semangat bahagia, tapi juga membentuk cincin cahaya berpusat pada dirinya, atau menetapkan area tertentu di mana semua orang akan terpengaruh kekuatan sucinya.
Bahkan saat baru lahir pun, dia belum pernah menimbun energi spiritual lalu menggunakannya untuk menyerang satu target seperti ini.
Akankah segera menjadi berbeda?
Begitulah pikiran Liu Da Nüshen.
Waktu berjalan sampai pukul sepuluh, Liu Da Nüshen menggunakan nama "Liu Xi" untuk merilis lagu tersebut dalam album berjudul "Tahanan". Sampul albumnya adalah foto kepala besar yang diambil di perusahaan Cheng Qiuye. Saat itu, fotografernya terbuai sepenuhnya. Beredar rumor bahwa seorang fotografer gay sampai memaksakan diri merayunya lewat WeChat selama beberapa hari.
Bersamaan dengan itu, semua orang juga tidak tinggal diam.
Sebagai penyanyi wanita paling populer tahun ini, bintang baru dunia musik Cheng Qiuye melakukan promosi besar-besaran untuk Liu Da Nüshen di Weibo dan akun publik WeChat, memuji lagu sang dewi sekolah ini setinggi langit.
Yin Nuxia mengikuti arahan Guru Yao Yao dengan memutar lagu baru Liu Da Nüshen saat live streaming - Tentu saja Yin Nuxia bisa menggunakan aplikasi pemutar musik, sebelumnya dia pernah memutar lagu sepupu perempuannya dari pihak ayah.
Lagu 《Kabut Gunung》 ini kualitasnya sulit dibandingkan dengan lagu-lagu Cheng Qiuye yang berasal dari Sang Mage, namun kemampuan pribadi Liu Da Nüshen jelas jauh melampaui sepupunya. Suaranya bisa membuat orang bersujud sekaligus memberikan kenikmatan yang tak berujung. Sejak awal sudah banyak yang bertanya di kolom komentar langsung Yin Nuxia tentang judul lagu ini.
"Minta judul lagu."
"Waah Nuxia malah mutar lagu di live streaming, ada apa nih? Mau iklanin lagu kakaknya Sang Kepala Stasiun lagi? Kayaknya serangan kerabat Nuxia berhasil ya!"
"Nuxia minta judul lagu..."
"Suaranya mirip banget kayak Liu Nüshen."
"Liu Nüshen itu siapa?"
Yin Nuxia menjawab dengan pasrah: "Kalian pada nggak ngerti liriknya? Katanya bisa cari pakai lirik lho... Eh yang ini bener nebak, ini lagu Liu Xi yang baru rilis, judulnya Kabut Gunung, enak kan?"
Namun tetap tak berguna.
Pemirsa baru terus berdatangan ke live streaming, dan mereka akan bertanya lagi dari awal.
Maka Yin Nuxia mengikuti saran seorang fans lama, menuliskan judul lagu di sudut kanan bawah layar. Ini pertama kalinya Yin Nuxia melakukan operasi seperti ini, semua orang menertawakannya sebagai penyiar palsu.
Akun Weibo Feiyu Nuxia dan akun resmi Dou× juga mempromosikan Liu Da Nüshen.
Video yang direkam Tang Qingying memperlihatkan Yin Nuxia memeluk ember besar stainless steel sambil makan, bersenandung mengikuti melodi lagu ini. Perlahan senandungnya berubah menjadi versi asli Liu Da Nüshen, dengan catatan teks judul lagu di bagian bawah. Meski konten videonya biasa saja, tapi bagi akun resmi Feiyu Nuxia yang jarang update—bahkan saat update hanya berisi operasional, dan sang jagoan hanya muncul dua kali—video fragmen kehidupan nyata Yin Nuxia ini tetap mendapat perhatian tinggi.
Komentar di bawah juga berbagai macam——
Akhirnya bertemu sang Nuxia yang asli!
Nuxia bisa makan sebanyak itu?!
Aku sudah lama tahu dasar wajah Srikandi bagus, tapi baru pertama kali sadar meski ada bekas luka di wajah, Srikandi tetap secantik ini. Beri tunjangan paha ayam untuk fotografernya!
Srikandi memang dari dulu super cantik! Wajah rubah menggoda, kulitnya mulus, postur tubuhnya luar biasa, cuma malas berdandan saja.
Patungan bantu Srikandi operasi pengangkatan bekas luka (1/99999)
Sebagai fans yang pernah ke hotel mencari Srikandi, aku bersaksi: Srikandi memang bisa makan sebanyak itu, bahkan satu ember besar masih harus memutar mangkok.
Kasihan kepala stasiun yang harus menyediakan tunjangan makan dan tempat tinggal...
Kiamat saja mau datang, Srikandi masih bisa makan segitu banyak. Hatinya sebesar dadanya ya?
Lambungnya juga besar!
Kalian tidak sadar lagu ini enak didengar?
Kalian janjian ya? Pas waktu yang sama beriklan untuk lagu baru Dewi Liu, di sebelah Yang Mulia Loli juga ikut beriklan.
……
Di mobil latihan terus-menerus memperbarui komentar, hingga akhirnya Tang Qingying baru melihat dua komentar yang ada hubungannya. Tanpa sadar wajahnya menunjukkan ekspresi tak tahu harus berkata apa, sepertinya IQ para penggemar ini sudah dibawa melenceng oleh Yin Nuxia.
Tentu saja, Cheng Yan sengaja memilih video loli yang sedang berbaring di sebelah Cheng Yun sambil bertingkah imut dan membuat permintaan manja dari stok, mengiringinya dengan musik ini, lalu mencoret sosok Cheng Yun. Video itu sendiri sudah diulang dalam siklus tak terhitung kali olehnya.
Kemampuan penyebaran Dou× sangat kuat, mudah membuat suatu materi menjadi viral dan trending. Tapi ada kelebihan dan kekurangannya. Pertama, mudah mengundang orang lain untuk merekam ulang. Rata-rata level perekam ulang ini memang tidak tinggi, namun menang di gaya yang beragam. Jika kemampuan penyyanyi asli tidak kuat, versi rekaman ulang yang menutupi popularitasnya bukanlah hal aneh. Liu Da Nüshen tentu sama sekali tidak khawatir dengan masalah ini. Selain itu, konten di Dou× yang memenuhi langit dan bumi dengan efek cuci otak, mudah menimbulkan kelelahan estetika. Semakin didengar semakin ogah dengar, bahkan meski kualitas lagu itu sendiri sebenarnya bagus tetap bisa menimbulkan keberatan dari sebagian orang. Untungnya lagu Liu Da Nüshen bukan tipe yang catchy, melainkan untuk dinikmati perlahan-lahan. Seharusnya tidak sampai membanjiri platform, hanya menambah traffic saja. Ditambah kualitas super tinggi dari karya Liu Da Nüshen memang mampu bertahan uji.
Cheng Qiuye juga punya akun Dou×, hanya saja dia jarang menampilkan wajah, sehingga followers-nya tidak terlalu banyak.
Melihat efek promosi "Feiyu Nuxia" dan "akun populer dengan karakter loli temperamental" yang begitu baik, dia pun mulai muncul keinginan untuk membuat video.
Akhirnya Cheng Yun yang sedang menganggur ditariknya menjadi fotografer.
Menghadapi lensa kamera, sepupu kedua dari pihak ayah tiba-tiba menjadi serius, bertanya berulang kali: "Aku terlihat cantik seperti ini kan?"
Cheng Yun berkata dengan wajah hitam: "Cantik..."
"Baguslah, mulai saja."
Sang sepupu duduk di tepi pot bunga di balkon atap gedung, dengan latar belakang bunga-bunga indah nan unik. Kabut pagi samar-samar menyelimuti gedung-gedung pencakar langit di belakangnya. Hanya menggunakan sedikit filter kecantikan sudah terlihat sangat cantik: "Selamat pagi, hari ini saya akan membagikan iklan. Karena guru saya merilis lagu baru dalam format musisi independen, sebagai murid wajib mendukung! Ini lagu yang sedang kalian dengar sekarang."
"Guru saya ini luar biasa, seorang dewi besar yang tak terkalahkan. Tingkat kecantikan...hampir setara denganku. Soal bakat, karena beliau adalah guru saya, tentu lagu ini juga sangat luar biasa."
"Judul lagunya 'Kabut Gunung', guruku bernama Liu Xi."
"Ada rumor di suatu tempat yang mengatakan di gunung tinggal seorang peri, kecantikannya mencapai tingkat ekstrem. Kemunculannya selalu disertai kabut gunung, dan dia hanya muncul di tempat-tempat berkabut... Ada yang bilang, seumur hidupnya dia tak boleh meninggalkan kabut itu."
“……”
"Sudah cukup?" Cheng Yun meletakkan ponselnya.
"Cukup! Cukup! Tinggal tambahkan musik latar lalu bisa diunggah." Sepupu perempuan dari pihak ayah itu memeriksa video dengan puas.
"Harus kukatakan, kau memang berani luar biasa..."
"Apa?! Berani bagaimana!?"
"Ti..."
Cheng Yun menarik sudut bibirnya, memilih tidak berdebat dengan wanita jenis ini.
Kembali ke kamar, membuka aplikasi pemutar musik. Di sini tidak menampilkan jumlah penayangan spesifik, indikator popularitas pun tidak ada nilai referensi - hanya menampilkan jumlah komentar. Kuantitas komentar inilah yang menjadi tolok ukur kepopuleran sebuah lagu.
Baru satu jam berlalu, sudah terkumpul 998 komentar.
Tidak termasuk lagu yang memang sudah punya popularitas tinggi atau penyanyinya sangat terkenal, beberapa lagu biasa yang dirilis selama satu atau dua tahun baru dapat seribu komentar itu sangat wajar. Bukan karena pendengarnya sedikit, tapi banyak yang mendengar namun tak punya dorongan untuk berkomentar. Bahkan kalah dengan teriakan aneh idola yang sama sekali tidak bisa dimengerti, setidaknya mereka masih punya banyak fans yang bersorak tanpa dasar.
Kalau komentar sudah mencapai 10 ribu, bisa dibilang sangat viral.
Yang punya puluhan ribu komentar kebanyakan adalah lagu-lagu yang panas terus dan sudah lama dirilis.
Kalau sudah enam digit, umumnya ada dua jenis: klasik dari Raja Musik/Ratu Musik senior, atau lagu viral internet yang tidak masuk akal.
Seribu komentar dalam satu jam, itu keterlaluan!
Berapa banyak sih orang yang tahu lagu ini sebenarnya?!
Cheng Yun membuka komentar dan menemukan netizen yang biasanya bercanda di akun Dou× "Feiyu Nuxia" dan "loli yang terlalu pemarah" kini tiba-tiba menjadi sangat serius.
Di dunia musik sekarang, selain lagu-lagu lama yang dulu kusukai, hanya lagu Tongtong yang layak didengarkan... Guru Tongtong ternyata memang bukan sekedar omong kosong.
Sudah lama tak mendengar lagu baru sedemikian memukau. Awalnya mendengarnya di tempat Srikandi, yang kuperhatikan hanya ember besar anjing Srikadi, mendengar Srikandi bersenandung pun hanya merasa lucu. Tapi saat versi originalnya keluar, baris pertama langsung membuatku terdiam... Dulu kupikir Dewi Sekolah Liu cukup mengandalkan kecantikan untuk menaklukkanku, tak disangka Dewi Liu ternyata juga guru Cheng Qiuye. Mulai sekarang, aku adalah penggemar setia Dewi Liu!
Hotel kecil itu benar-benar sarang naga dan harimau tersembunyi. Dengan bakat sebesar itu, kenapa Dewi Liu mau bekerja sebagai resepsionis?
Enak didengar, sampai ingin menangis...
Lagu ini sejak intro sudah memberiku kesan dingin dan bergema kosong, mengingatkanku pada pendakian tahun lalu saat berhadapan langsung dengan Gunung Niu Bei yang tegak berdiri dalam keheningan. Gunung hijau diselimuti kabut tipis, kabut mengalir seiring hembusan angin. Saat lirik pertama bergema, seolah melihat seorang peri legendaris yang tak mungkin ditemui di dunia fana muncul dari balik kabut hijau... Memang benar guru Tongtong jempolan!
……
Cheng Yun mendengar pujian berlebihan ini, menarik sudut bibirnya.
Bagaimana orang-orang ini tahu nama panggilan Cheng Qiuye adalah Tongtong?
Bersamaan dengan itu, Liu Da Nüshen sedang bersama Cheng Qiuye di ruang tamu kamar Cheng Yan. Dia pura-pura beristirahat dengan bersandar di sofa, menyipitkan mata, tapi terus menghitung bertambahnya jumlah pengikutnya, persis seperti seorang pelit yang sedang menghitung uang.
Masa depan menjanjikan!
