"Hahaha, sikap mental Kepala Stasiun collapse total! Padahal perkembangan saya bagus, mengapa pengalaman bermainnya nihil?"
"Aku ini AD palsu kali ya!"
"Nuxia, Kepala Stasiun terlalu noob, tak pantas untukmu. Kembalilah ke sampingku!"
"Yang Mulia Kepala Stasiun beli '' (penebusan) dong!"
"Kepala, ada tiga orang mau nge-gank kita. Kau farm minion di sini, aku akan kembali segera!"
“……”
Di kolom komentar langsung gemuruh tawa dan canda.
Bibir Cheng Yun berkedut. Benar-benar tak ada pengalaman bermain di game ini — padahal ekonominya juga tidak rendah, tapi gagal dapat kill. Bahkan merasa dirinya tak bernilai sama sekali.
Bahkan Bos Tang tak tahan berkata via voice chat: "Keterampilanmu mundur drastis, Cheng Yun!"
Cheng Yun langsung membalas: "Kamu bisa, kamu aja yang main!"
"Aku main ya!"
"Bagus, ronde berikutnya kamu jadi marksman!"
"Kesempatan berharga! Waktu jadi supportmu dulu, aku sudah punya niat menggantikan posisimu, cuma belum kesampaian. Tapi sekarang belum terlambat!"
"......Waktu minta dibantu naik rank, ucapanmu beda jauh." Cheng Yun menghela napas.
"Hmph!"
Lawan menyerah, ronde kedua segera dimulai.
Kali ini Tang Qingyan yang jadi marksman. Dia memilih Jinx - hero favorit Cheng Yun dulu sekaligus hero yang paling sering dia support. Setelah memilih, dia berkata ke Cheng Yun: "Perhatikan baik-baik, akan kuajari kamu main AD!"
Cheng Yun: "......"
Yin Nuxia bingung memilih, akhirnya mengambil Thresh si Penjara Arwah yang terasa familiar.
Dua puluh menit kemudian.
Cheng Yun menatap statistik 0-0-19 Tang Qingyan, menyindir: "Ada masalah? Katanya mau ngajariku main AD, tapi aku tak belajar apa-apa... Lagian kamu bahkan nggak bisa nge-burst ambil kill?"
Tang Qingyan diam seribu bahasa.
Secara bawah sadar menekan tombol Tab untuk melihat statistik kedua tim, melihat item Thresh yang berisi Statikk Shiv dan Infinity Edge, dia benar-benar tak tahu harus berkata apa.
Lima menit berlalu lagi, sudah mendorong sampai ke high ground, bahkan Cheng Yun si top lane sampah yang selama belasan menit awal terus di-gank dan di-solo kill lawan saja sudah bangkit, tapi dirinya masih belum dapat kill, malah assist semakin banyak.
Akhirnya Bos Tang tak tahan lagi mengeluarkan pertanyaan mirip Cheng Yun: "Kak Yin Dan, item build-mu ini aneh banget!"
Yin Nuxia tertegun: "Ha? Tidak boleh gini?"
"Tentu saja! Thresh mana ada yang build kayak gini!"
"Lalu build apa? Maaf, aku jarang main hero ini, cuma sering liat support di tim suka pakai..." Yin Nuxia menggaruk-garuk kepala malu-malu di depan kamera, "Build Luden's Echo sama topi yang nambah 120 AP itu?"
"Kamu build tank dong!" Bos Tang ingin menangis tapi tak punya air mata.
"Kalau build tank gimana mau nge-damage?" Yin Nuxia mulai bingung.
“Hush……” Bos Tang menarik napas dalam-dalam, namun tetap menahan kesabaran, "Kamu ini support, tugasmu melindungi aku! Urusan output harusnya jadi tanggung jawabku!"
“Aku sudah melindungimu! Lihat, sejauh ini kamu sama sekali tidak mati, perlindunganku sempurna!”
“……Tapi aku tidak bisa carry!”
“Santai saja, aku yang akan carry untukmu!” Yin Nuxia bersikap sangat royal dengan tawaran bantuannya.
“……”
“Ngomong-ngomong!” Dalam situasi permainan ini Yin Nuxia seolah tak menyadari kesalahannya, malah menambahkan, “Saat keluar base beli dua Ward Sejati, perbanyak wawasan biar tidak mati. Slot tasmu masih kosong kan?”
“……”
Lima menit kemudian, permainan kembali berakhir.
Yin Nuxia tertawa lebar, “Seru kan? Lihat aku membantai musuh dalam dua tebasan, pasti kubawa kalian menang!”
Pertanyaan “Seru kan?” diucapkannya dengan keyakinan sepenuh hati.
Namun selain Tang Qingyang yang berhasil merebut kill menyambut perkataannya, yang lain diam seribu bahasa.
Banjir komentar langsung memenuhi layar——
“Habis habisan! Srikandi melakukan kesalahan pada pemilik bar, nanti tidak bisa berkecimpung lagi, hanya bisa mengandalkan saya untuk merawatnya.”
“Srikandi saya memasukkan sepuluh juta per bulan, gaji tahunan melebihi miliar!”
“Mana ada yang keterlaluan begitu……”
“‘Posisi iklan abadi untuk bisnis’ itu kepala stasiun, ‘masalah harga bisa dinegosiasikan’ pasti pemilik bar, Srikandi mungkin akan dimarahi atasan!”
“……”
Yin Nuxia sama sekali tidak menyadari ini, sekarang dia sangat bersyukur, mengancam di permainan berikutnya akan jadi jungler.
Beberapa ronde berturut-turut menang.
Baru Cheng Yun meregangkan pinggangnya dan berkomentar: “Selesai! Aku mau memasak, tidak bermain lagi.”
“Oh.” Yin Nuxia mengangguk.
“Kau terus main saja, aku mau keluar dulu belanja sayur, setelah selesai baru memanggilmu.” Cheng Yun bicara.
“Kalau begitu aku ganti permainan……” Yin Nuxia berpikir sejenak, “Kabarnya akhir-akhir ini ada game makan ayam yang cukup seru, tidak tahu cara makannya……”
“Aku bisa! Akan ku ajarkan!” Tang Qingying menawarkan diri dengan semangat.
“Siap!”
Tiba-tiba Cheng Yun sudah keluar dari game, lalu Tang Qingyan memberi salam dan juga keluar, menyisakan Tang Qingying membantu Yin Nuxia menginstal 《PlayerUnknown's Battlegrounds: Pertempuran Besar Bertahan Hidup》.
Saat Cheng Yun kembali setelah membeli sayuran, Yin Nuxia sudah memulai pertarungan pertamanya. Cheng Yun tidak memanggilnya, malah mengajak Cheng Yan untuk membantu di dapur dan mulai memasak. Tapi Yin Nuxia cukup sadar diri, setelah selesai satu ronde langsung datang membantu.
Sambil menumis sayuran, Cheng Yun menoleh dan bertanya: "Seru nggak?"
"Biasa-biasa saja…"
"Berhasil makan ayam?"
"Berhasil dong."
"Pertarungan pertama langsung berhasil?"
"Hm." Yin Nuxia berdiri dengan tangan terkunci di belakang punggung sambil melihatnya, "Cuma ada yang nyemprot, bilang aku pakai cheat."
“……”
Cheng Yun tidak bersuara lagi.
Beberapa hari berlalu.
30 September.
"Menurut berita, Komandan Ke Li sudah mulai tur dunia. Planet kita mendapatkan banyak teknologi dari mereka, meskipun sebagian besar bukan teknologi senjata dan tidak terlalu tinggi, tapi tetap membawa perubahan besar bagi industri teknologi tinggi di Bumi."
Pagi buta, baru saja sarapan.
Cheng Yan, Tang Qingying, Yin Nuxia, dan Cheng Yun duduk bersama di atap gedung menikmati jus. Si loli meringkuk dalam pelukan Cheng Yun tak bergerak, seolah tertidur.
Suhu turun drastis. Cheng Yan sudah mengenakan mantel luar - jaket denim biru muda yang terlihat sangat keren di tubuhnya.
"Tahukah kamu musim apa di sana sekarang?"
"Tidak." Cheng Yun menggeleng. Karena perbedaan waktu yang besar antara dunia Jenderal Li dan alam semesta kita, dengan kecepatan aliran waktu minimal sepuluh kali lipat lebih cepat, sulit menghitung musim di sana. "Bawa banyak baju saja. Persiapkan seperti menghadapi musim dingin yang ganas."
“Berapa banyak barang yang harus dibawa……” Cheng Yan mengerutkan kening.
“Itu belum yang utama.” Cheng Yun menyipitkan mata, “Yang terutama kita harus membawa makanan, air minum, tenda, kantong tidur, obat-obatan serta senjata dan lain-lain.”
“Benar juga……”
Kening Cheng Yan semakin berkerut.
Tang Qingying di sebelah terlihat heran mendengar kata “senjata”, namun secepat itu juga mereda.
Mereka semua memiliki pemahaman tertentu tentang dunia Jenderal Li - dunia yang sedang berada dalam perang, meski mungkin sudah memasuki fase akhir, tetap sangat berbahaya. Cheng Yun sendiri tidak yakin akan mendarat di mana, juga minim pengetahuan tentang dunia itu. Jika sampai terdampar di "wilayah musuh", jelas semua orang akan menghadapi serangan suku asing yang tidak mengenal logika. Lebih-lebih daerah yang dilalui suku asing itu tak tersisa sehelai rumput pun, kini sebagian besar planet itu telah menjadi gersang dan sama sekali tidak memiliki persediaan makanan.
Sebenarnya Cheng Yun merasa agak ragu.
Suku asing itu sangat ganas, mereka memakai zirah berat, bergerak lincah, memiliki kekuatan fisik tak berujung, dan merupakan pemburu alami. Kekuatan tempur Jenderal Li dianggap sebagai yang terkuat di dunianya, namun ia pun tak berani terjerat dalam kepungan suku asing.
Seberapa kuat kekuatan tempur Jenderal Li?
Jenderal Li yang baru tiba di Bumi memiliki kekuatan tempur perorangan yang sama sekali tidak kalah dari Yin Nuxia. Ditambah dengan zirah berat yang dikenakannya, golok kecil Yin Nuxia bahkan tidak bisa menembusnya. Belum lagi kekuatan Shaman yang belum sempat digunakannya. Memang Yin Nuxia sekarang sudah lama berlatih kultivasi dan mencapai kesempurnaan kecil dalam ilmu gaibnya, membuat perbedaan besar dibanding masa lalu. Tapi tak ada yang tahu apakah di dunia itu Yin Nuxia akan ditekan kekuatannya. Meski latihan utamanya berfokus pada tubuh sehingga tekanan tidak mempengaruhi kemampuannya memotong bahan makanan, namun jika benar ditekan, kecepatan membersihkan pasukan akan berkurang drastis. Bahkan dirinya pun akan kesulitan menjaga keselamatan semua orang jika harus menghadapi serangan pasukan suku asing.
Belum lagi di alam semesta lain, Kepala Stasiun kembali menjadi ayam lemah.
"Jika tujuannya adalah membawa Cheng Yan dan mereka berwisata, dunia Yin Nuxia mungkin pilihan yang tepat——"
Situasi relatif stabil, meski masih kacau, setidaknya tidak ada perang besar. Orang-orang di dunianya juga tidak memiliki kekuatan tempur tinggi, jauh lebih aman. Terutama karena ada pemerintahan utuh, akomodasi mungkin merepotkan, tapi setidaknya bisa makan, belanja, dan menikmati keseruan wisata.
Namun Cheng Yun benar-benar ingin mengunjungi Jenderal Li.
Ada intuisi samar-samar bahwa jika tidak pergi, ia mungkin akan menyesal.
Intuisi ini berasal dari kekhawatirannya: ia tahu "prajurit shaman" seperti Jenderal Li sulit mendapatkan akhir bahagia. Mantra yang terukir di tubuh mereka sepenuhnya menguras habis kehidupan fundamental. Cheng Yun khawatir bahkan Daois Changyao pun tak bisa memulihkan akar nyawa Jenderal Li yang terluka. Berdasarkan perbedaan waktu, setelah kembali ke dunianya, setidaknya sudah sepuluh tahun berlalu.
"Ah……"
Cheng Yun tak bisa menahan helaan napas.
Yin Nuxia mengira ia sedang khawatir dengan masalah keselamatan perjalanan ini, langsung menepuk dada sambil berkata: "Tenang saja Kepala Stasiun, aku akan jaga perlindungan kalian!"
Tang Qingying tak bisa menahan rasa ingin tahunya: "Kak Yin Dan, sebenarnya sejago apa sih kamu?"
"Super jago!" kata Yin Nuxia dengan penuh kepuasan diri.
"Huu!" Si loli kecil menunjukkan sikap tidak menerima.
"Ini bukan poin utamanya," kata Cheng Yun. "Memang berbahaya, tapi kira-kira masih bisa ditangani. Yang kukhawatirkan kalian semangat berlari ke sana untuk main, tapi hasilnya malah membosankan dan melelahkan, masih harus membawa segudang barang, sama sekali tidak ada kesenangan bermain. Terutama kalian yang tumbuh besar di kota, penderitaan di lokasi terpencil itu sulit dibayangkan orang biasa. Mungkin nanti tak hanya tak bisa makan, ke toilet pun mau menahan diri."
"Aku cuma ingin merasakan pengalaman di dunia paralel saja," Cheng Yan justru tenang. "Kalau masalah barang bawaan yang banyak, bagaimana kalau... kapal antariksamu yang itu kita terbangkan ke sana?"
"Kapal apa?" tanya Yin Nuxia.
"Yaitu waktu itu Cheng Yun pergi ke barat laut menemui alien, lalu alien memberikannya kapal luar angkasa," kata Cheng Yan.
"Dikasih sebuah pesawat luar angkasa?" Yin Nuxia membelalakkan matanya.
"Hm."
"Sang Kepala Stasiun punya pesawat luar angkasa??"
"Hm."
"Apa yang... besar..." Yin Nuxia membentangkan kedua lengannya dengan ekspresi berlebihan, "yang bisa menyorotkan cahaya dari tengahnya?"
"Jenis yang mana?" Cheng Yan tertegun.
"Seperti pesawat alien di film Hari... Hari... itu waktu kita dulu nonton."
"Hari apa?"
"Hari Kemerdekaan?" Tang Qingying bertanya ragu.
"Iya betul!"
"Tidak sebesar itu," kata Cheng Yan.
"Oh..." Wajah Yin Nuxia menunjukkan kekecewaan.
“Sebentar lagi bisa bawa kamu main ke atas sana, di dalamnya lumayan seru.” Cheng Yun menyela dari samping, lalu ia terlihat merenung, “Terbang dengan kapal, ini ide bagus, sekaligus menyelesaikan urusan makan-minum, buang air, tidur. Tapi masalahnya ukuran kapal agak besar, ditambah kita berberapa orang, aku tidak yakin bisa dibawa semua, harus dicoba dulu.”
“Ada benarnya juga.”
“Coba saja, lagipula kita punya tiga alat ruang-waktu.” Cheng Yun mengatupkan bibir, menurut pengalamannya, konsumsi energi alat ruang-waktu terutama di beberapa aspek. Mayoritas energi wajib terkuras begitu diaktifkan, tak peduli jarak yang ditempuh. Sebagian kecil untuk menghancurkan benteng dunia, sisanya sedikit yang ditentukan oleh "kapasitas muatan".
“Kepala Stasiun, aku ingin lihat kapalmu...” Yin Nuxia memandapinya dengan penuh harap.
“Aku juga ikut.” Cheng Yan berdiri, ia pun tertarik dengan kapal Cheng Yun.
“Aku mau ikut serta dalam keramaian.”
“Baiklah.”
Cheng Yun meneguk habis jus dalam cangkirnya.
Di ruang node, pesawat berwarna perak dengan motif garis biru itu berdiam tenang. Luas lahannya kira-kira melebihi dua lapangan basket, tingginya sekitar tiga lantai. Baru melihat sekilas, Yin Nuxia langsung membuka mulutnya lebar-lebar!
"Waah! Besar sekali!"
"Akhirnya keinginan jahatmu terpenuhi ya." Cheng Yun tersenyum kecil lalu berjalan mendekat.
Ada dua mode masuk ke pesawat. Pertama menggunakan "kunci" berupa kartu multifungsi yang bisa berfungsi sebagai remote control. Kedua melalui identifikasi biometrik - di pintu pesawat terdapat panel sebesar telapak tangan untuk memindai sidik jari, lalu verifikasi iris mata. Tidak sebagus imajinasi Cheng Yun tentang teknologi canggih.
Cheng Yun memilih metode kedua.
Sepanjang perjalanan di dalam pesawat, mulut Yin Nuxia tetap terbuka lebar seperti huruf O. Sementara Cheng Yan dan Tang Qingying yang sudah pernah masuk sebelumnya terlihat lebih tenang.
"Ini adalah pesawat yang terutama digunakan untuk koleksi, teknologinya tidak termasuk kelas atas, tapi cukup mewah. Dari awal memang tidak ditujukan untuk kaum muda yang mengejar teknologi canggih. Di dalam pesawat terdapat empat kamar tidur: satu kamar utama, satu kamar kecil, dan dua kamar untuk staf. Secara logika, pesawat pribadi mewah seperti ini seharusnya memiliki juru masak khusus, kapten, pengawal, bahkan pelayan wanita. Selain itu ada ruang tamu khusus, dapur, kamar mandi, ruang permainan, ruang baca, ruang hiburan, ruang koleksi, hingga gudang dan gudang arak, dan lain-lain..."
"Persis seperti kapal pesiar mewah pribadi di planet Bumi, milik eksklusif orang kaya dari kerajaan bisnis kosmik itu."
Tang Qingying melihat Yin Nuxia yang melompat-lompat ke sofa ruang tamu hingga membuat cekungan dalam di sofa lembut itu. Ia tersenyum lalu mendekat menarik Yin Nuxia bangkit: "Ayo, Kak Yin Dan, aku ajak ke ruang game, main game simulasi penuh realita!"
"Waah!"
Yin Nuxia langsung melompat bangkit, penuh semangat mengikuti mereka.
Cheng Yan justru sangat tertarik dengan ruang baca yang terintegrasi fungsi audio-visual, setiap kali datang pasti berlama-lama di dalam. Sebab di sana tidak hanya tersimpan musik klasik dan film Republik Lan Da, tapi juga berbagai macam buku. Mulai dari novel hingga catatan sejarah resmi, dari sastra serius sampai kumpulan lelucon, dari buku pelajaran berbagai mata kuliah hingga literatur profesional berbagai industri, semuanya lengkap.
Pesawat ini sendiri adalah gudang harta karun.
