Seiring sorakan dahsyat di lokasi, kedua pihak peserta duduk, sementara pelatih berdiri di belakang sambil memegang buku kecil seperti profesional. Yang berbeda adalah pelatih PMG terlihat santai, sedangkan pelatih Eropa tampak tegang.
Sesuai prinsip pengelompokan, setiap kelompok tidak akan memiliki dua tim dari region yang sama, dan dilakukan dengan pengundian berdasarkan klasifikasi benih.
PMG sebagai benih utama dan kekuatan wilayah Tiongkok yang sangat kuat, menjadikan PMG sebagai BOSS besar di Grup B.
Pertarungan pertama langsung menghadapi BOSS besar, para saudara Eropa mendapat tekanan besar.
Komentator naik ke atas panggung, ekspresi kedua komentator Tiongkok terlihat santai. Namun untuk menjaga harga diri saudara-saudara Eropa, mereka sama sekali tidak menyoroti perbedaan sikap yang kontras antara kedua pihak saat ini. Alih-alih, fokus perhatian dialihkan ke barisan penonton.
Jumlah pengunjung Korea yang sepi membuat venue dibangun tidak terlalu besar. Meski ini adalah final dunia, venue ini terkesan lebih pelit dibandingkan standar Tiongkok. Kamera menyapu sekilas, terlihat minimal dua pertiga lampu sorot di bawah bertuliskan nama PMG bahkan Feiyu Nuxia, beberapa di antaranya sangat kreatif.
Ada lukisan deretan nasi putih yang ditumpuk menjulang tinggi di dalam mangkuk.
Lukisan keranjang penuh ikan.
Lukisan avatar kartun perempuan dengan bekas luka di pipi kiri.
Ada juga yang mengorbankan modal besar dengan tulisan "Kalau Nona Pendekar menang, aku traktir seafood sepuasnya", bahkan ada yang berani mengancam jika Nona Pendekar kalah harus menikah dengannya.
Para komentator terlihat tersenyum bahagia.
Nama anggota tim lainnya justru jarang muncul.
Sementara saudara-saudara Eropa...
Namun hal ini wajar, mengingat ini adalah Korea yang jaraknya lebih dekat dengan Tiongkok, dan populasi warga Tiongkok di sini juga banyak. Pasti selalu ada orang tajir yang kelebihan uang sampai bingung cari kegiatan. Meski begitu, dalam pertandingan fase grup yang tidak terlalu penting, banyak penggemar domestik yang rela menempuh sepuluh ribu li ke Korea hanya untuk menyemangati PMG dan Yin Nuxia. Kemampuan Ratu Single Kill dan PMG yang kini sangat brutal dalam menarik penggemar benar-benar luar biasa.
Tak lama kemudian, fase ban dimulai.
Di versi sekarang ini, hero OP yang terlalu kuat jumlahnya sangat banyak, bak bug yang tak terbendung. Mustahil membanned semuanya, bahkan tiga banned pertama saja tidak cukup untuk membersihkan hero-hero lane atas. Ini baru hero OP versi terbaru, belum termasuk hero-hero yang meski tidak melanggar kodrat di patch ini, tapi dikuasai dengan tingkat kemahiran mengagumkan oleh pihak lawan.
PMG tetap memilih strategi andalan mereka: fokus banned hero-hero lane lain. Dua dari tiga banned pertama khusus menargetkan jenius mid lane lawan, sementara lane atas sama sekali tidak disentuh.
Adapun saudara-saudara Eropa, tiga banned pertama mereka semua ditujukan ke lane atas.
Berturut-turut adalah Aatrox dan Irelia - dua hero yang di-remake, pilihan terakhir mereka ragu cukup lama sebelum akhirnya memilih Darius yang pernah dibantai Yin Nuxia dengan 5 kill sempurna di LPL Summer Competition.
Kemudian, mereka ambil pertama Akali.
Strategi pick untuk mencegah, tidak berani membiarkannya untuk Yin Nuxia.
Hero ini pasti dipakai mid laner, menurut data mid laner mereka memang bermain bagus. Top laner juga mustahil memilih Akali di hadapan Yin Nuxia - sang Ratu Single Kill. Jika nekat dipilih lalu dihancurkan, pelatih pasti akan dimaki netizen habis-haban sampai mati saat pulang ke Tiongkok.
PMG terus mengambil hero di lane lain, sejak fase ban sudah menunjukkan sikap pengabaian total ke top lane - bentuk kepercayaan diri yang ekstrem kuat.
Para saudara Eropa juga pasrah, tidak buru-buru memilih top lane. Lagipula posisinya pasti jadi tukang anti-pressure.
Sampai akhirnya, Yin Nuxia di depan kamera terlihat hampa. Melalui lensa terlihat pelatih di belakangnya sedang berbicara sesuatu padanya, sementara ia hanya mengangguk bingung, akhirnya memilih hero -
"Buka! Buka!"
Suasana lokasi langsung riuh.
Sang Ahli Senjata - Jax!
Kedua komentator terlihat sangat bersemangat melihat hero ini. Mereka tentu memahami gaya PMG dan Yin Nuxia. Sejak kemunculan hero ini, seolah sudah terlihat fragmen kenangan Jax mengalahkan setidaknya tiga musuh sendirian.
Akhirnya pun sepertinya sudah bisa diprediksi. Hero seperti Jax, selama sudah bangkit, meski tak banyak berperan di pertempuran tim, taktik split-push-nya mustahil diatasi.
Taktik split-push sendiri merupakan salah satu kelemahan klasik LPL.
Utamanya karena top lane tingkat tertinggi di LPL memang sangat sedikit, ditambah banyak yang tampil ragu-ragu di arena kompetisi. Hero yang dipilih kebanyakan bertugas sebagai inisiator tim atau top lane fungsional. Yang ahli carry dan berani menggunakannya di turnamen besar sangat langka. Ini mungkin terkait gaya bermain dan level pemain, atau bahkan berkaitan dengan gaya tim hingga filosofi pelatih. Namun masalah-masalah ini tidak ada di PMG.
Di kompetisi profesional, taktik perang urat syaraf sebenarnya tidak sulit. Bahkan jika babak awal imbang, di fase selama PMG mampu mengkoordinasi keempat anggota tim dengan baik, menguasai visi peta, maka Jax yang sudah farm dengan baik akan menjadi mimpi buruk saat split push. Siapa yang bisa menghadang?
Jika mengirim satu orang untuk mengejarnya, bisa-bisa malah jadi korban pembunuhan di bawah menara.
Dua orang enmm... masih belum cukup.
Mungkin dua orang bisa mempertahankan tower dan menghadang Jax, tapi di medan perang utama hanya tersisa tiga orang...
Komentator kembali mengamati komposisi tim PMG.
Gile, di jalur bawah ada Ashe, jungler Sejuani, support Braum, mid lane Orianna. Ada inisiasi kuat, crowd control, damage output, plus tank di barisan depan. Ashe juga bisa ngirim elang buat ngintip posisi musuh biar Weapons Master enggak kejepit.
Lawan pasti bakal kewalahan banget ngerasain komposisi kayak gini.
……
Di Hotel Anju, semua orang ngumpul di ruang tamu kamar Cheng Yan - kecuali Dewi Sekolah Liu Da yang dikirim jaga shift. Soalnya di suite premium ada TV gede, jadi nggak perlu berdesakan di depan komputer kecil di resepsionis.
Yu Dian memandang Yin Nuxia yang asik ngunyah permen karet dengan santai, rasa bangganya tak terbendung.
Tang Qingying semangat banget: "Ayo ayo pasang taruhan! Tebak berapa kill yang bakal didapet Kak Yin Dan. Aku yang jadi bandar!"
Tapi dia cuma dapat tatapan sinis dari semua orang.
Di layar, setelah semua pemain selesai setting rune, permainan pun dimulai.
Dengan sorak gembira bagaikan air pasang dari penonton, para hero dari kedua pihak berlarian di Lembah Penyihir dengan sudut pandang sejajar, siluet tubuh mereka terlihat luar biasa besar dan masing-masing menguasai posisi strategis.
Yin Nuxia yang nakal terus-menerus menekan tombol jempol, berdansa di tepi sungai sambil menunjukkan ekspresi santai.
Siluet tubuh pendek gemuk Jax terlihat sangat jelek.
Sejuani lebih dulu menuju area jungle bagian atas, Yin Nuxia membantunya menyerang beberapa kali sebelum kembali ke lane. Saat Urgot lawan masih berani maju untuk farm minion, memanfaatkan kesempatan farm yang menyedihkan. Ketika Yin Nuxia mulai melakukan basic attack pada minion, lawan malah mencoba maju untuk melakukan harass sambil mengganggu proses tumpukan passive Yin Nuxia, karena serangan biasa Jax memang bisa meningkatkan kecepatan serangnya sendiri, namun hasilnya minimal.
Segala tindakan ini di mata pelatih PMG yang berada di luar arena hanyalah Perlawanan sia-sia. Anak muda ini sebenarnya patut dikasihani, ia hanya berusaha sekuat tenaga agar bisa bertahan lebih lama.
Namun saat itu, Sejuani mengitari dari belakang dan mendekat.
Rekan Eropa itu langsung merasa seperti makan tai——
"Sialan! Sudah bisa single kill Ratu, masih juga jadi anjingnya sejak level 1, kuharap kau jadi manusia!"
Beruntung, jungler tim kami juga mengikuti dari belakang.
Kedua pihak saling bertatapan sebentar, lalu kembali meninggalkan area masing-masing, seperti dua hewan pemakan daging yang bertemu di alam liar—tidak pasti siapa yang lebih kuat, tapi memilih menghindari konflik.
Situasi seperti ini sudah biasa bagi Yin Nuxia.
Reputasinya terlalu mengerikan. Bahkan saat bermain ranked, jika lawan mengenalinya, pasti jungler lawan akan datang mengunjunginya dalam beberapa menit pertama. Kedatangan selanjutnya tergantung situasi, tapi setidaknya satu kali kunjungan wajib di awal—untuk mencegah Yin Nuxia langsung melakukan single kill di lane, atau jungler di timnya yang jadi anjingnya sejak awal untuk membangun keunggulan.
Sejalan dengan itu, semua pihak tahu bahwa lane lawan pasti akan datang, jungler tim kita tentu juga harus datang. Hingga akhirnya ini telah menjadi aturan yang tak tergoyahkan.
Namun……Sejuani mengitari sungai selama SATU PUTARAN, brengsek datang lagi!
Saudara Eropa baru saja naik level, maju untuk last hit minion pakai Q. Dia belum belajar E, melihat ini rasanya ingin memaki ibu—
Lu brengsek nggak farming jungle ya?
Ini nggak sesuai aturan dong!!
Sejuani maju ke depan, langsung flash, pasang passive.
Menghadapi Jax yang sudah melompat tapi nggak nyalain Counter Strike, Urgot hanya bisa pasrah. Dia tahu musuh cuma pengen keluarin flash-nya, tapi nggak ada pilihan, terpaksa flash.
Tepat seperti dugaan, setelah dia flash Sejuani langsung menoleh dan pergi, Jax juga balik lanjut kontrol lane last hit.
Kedua komentator mengeluh betapa muda saudara Eropa, karena jika lawan mereka adalah tim domestik yang sering menghadapi PMG, saat jungler pergi pasti akan meninggalkan wawasan untuk mencegah serangan Hui Ma Qiang dari lawan. Benar-benar sampah jungler PMG yang bisa tidak farming jungle!
Tanpa flash Urgot, ditambah kehadiran Sejuani yang selalu bersembunyi di area jungle bagian atas siap mengantisipasi gank balik dan mencari kesempatan ganking, trio lane atas, mid, dan jungle saudara Eropa benar-benar sulit bernapas.
Akhirnya, saat kedua top laner mencapai level lima, Yin Nuxia berhasil meraih first blood Urgot.
Sejuani langsung pulang ke markas untuk farming jungle.
Mulai sekarang, lane atas lawan sudah tidak bisa melanjutkan permainan.
Alur cerita selanjutnya sesuai prediksi komentator, hanya mungkin lebih dramatis dari perkiraan mereka. Pada level 7, pihak lawan melakukan gank paksa. Urgot akhirnya gagal menekan ultimate-nya tepat waktu, membuat Yin Nuxia mendapatkan double kill. Hingga kini, Jax level 8 dengan 3 kill dan minim miss farm sudah mampu 1 vs 2. Yin Nuxia langsung invasi jungle lawan setelah membersihkan lane, mengumpulkan gold dengan tekun.
Toplaner lawan wajah pucat seperti mayat, langsung mental breakdown.
Tak lama, menara pertama lane atas hancur.
Area jungle atas lawan sepenuhnya jatuh!
Berpegang pada prinsip "PASTI TIDAK teamfight", Yin Nuxia konsisten splitpush, farming, dan push menara. Empat anggota PMG lainnya menjalankan taktik distraction sempurna: maju saat lawan mundur, mundur saat lawan menekan, terus memantau pergerakan musuh sambil menghindari clash, memberi kesempatan splitpush optimal untuk Yin Nuxia.
Begitu lawan menghilang dari map, empat anggota PMG segera bergerak hati-hati ke lane atas sambil memberi signal pada Yin Nuxia.
Di bawah taktik ini, pihak lawan hanya bisa menyaksikan menara luar lane atas dan bawah hancur satu per satu, area jungle dan ekonomi sepenuhnya dikuasai PMG. Naga kecil dan Canyon Herald tak bisa didapat sama sekali, selisih ekonomi melebar dengan cepat, namun mereka tak punya cara mengatasinya.
Dalam proses ini, Jax yang dimainkan Yin Nuxia telah berkembang sampai tingkat yang sangat mengerikan. Meski belum mampu 1 lawan 5, untuk 1 lawan 3 sudah benar-benar tak masalah.
Permainan mencapai menit ke-20-an. Meski tak ada adegan klasik pengepungan beramai-ramai yang berakhir dengan triple/quadra kill, Yin Nuxia benar-benar berhasil membunuh beberapa musuh di bawah menara, kesombongannya mirip pertandingan ranked biasa.
Begitu Baron berhasil diambil, mid lane langsung dibuka paksa.
Di depan crystal nexus, Yin Nuxia mengantongi 4 kill, merebut Penta Kill dari Ashe. Pertempuran tim sempurna ini menghasilkan 0 kematian vs team wipe lawan.
Dorongan terakhir merobohkan nexus, mengakhiri pertandingan.
Kasihan mid lane lawan, di early game bahkan bisa unggul melawan Orianna, tapi sampai game berakhir, tim mereka bahkan tidak berhasil mendapatkan satu pun kill, drake, atau tower.
Benar-benar ngegolin.
