Bab 56 Sang Tuan CEO, Masih Bisa Lebih Norak Lagi
Bertemu Mu Feng di gerobak kue kentang, jauh tidak seterpana bertemu Lei Tingyu di kedai bakpao.
Lan Xin terpana sampai mulutnya menganga.
Benar-benar tidak bisa menyatukan citra Boss Lei yang tinggi dan berkelas dengan latar belakang kedai bakpao.
"Bengong apa? Sepanjang hari cuma wajah bodoh, malam-malam tidak tidur keluar beli bakpao, dasar pecinta makanan!"
Boss masih bisa menyindir seperti biasa, Lan Xin akhirnya yakin ini memang Boss Lei sendiri!
Tiba-tiba kilasan cahaya muncul di benak Lan Xin, "Jangan-jangan yang kumakan sebelumnya semuanya kamu yang beli sendiri?"
Lei Tingyu kembali mengetuk kepalanya.
"Ngimpi apa? Mana mungkin aku beli barang seperti ini."
"Lan Xin segera menatap tas yang dipegangnya, dia membersihkan tenggorokannya, \"Kali ini terjadi secara kebetulan.\""
Dalam perjalanan pulang kerja lembur, tiba-tiba teringat kucing liar yang bersembunyi karena malu.
Kebetulan melihat papan nama di pinggir jalan, dia pun berhenti dan masuk tanpa sadar.
"Apa kamu tidak makan malam dengan baik, lalu keluar membeli camilan jenis ini?" Dia menyipitkan mata.
"Tidak sama sekali, aku hanya merasa tidak enak hati setelah keluar dari bar dan ingin makan sesuatu saja.\"
"Berani pergi ke bar?!\""
Awalnya dia ingin memberinya beberapa hari untuk menenangkan diri, mengingat ketebalan rasa malunya, bersembunyi adalah hal yang wajar.
Sekarang terlihat, ini keputusan yang sangat salah!
Kucing liar tidak patuh seperti ini seharusnya diikat di sampingnya setiap saat, sedikit kendur langsung keluar mengganggu!
"Aku hanya minum satu gelas minuman rendah alkohol saja.\" Suara Lan Xin semakin kecil di bawah pandangan Lei Tingyu.
Lei Tingyu menatapnya dengan tegas.
"Sepertinya kamu perlu dihukum, ikut aku pulang!\""
Dia mengulurkan tangan menariknya.
"Hai, masih mau naik taksi atau tidak? Sudah lama menunggumu!\""
Sopir taksi yang menunggu di pinggir jalan tidak sabar menggedor-gedor pintu.
Lan Xin merebut tas bakpao dari tangan Lei Tingyu dengan cepat, membuka pintu mobil dan melompat masuk.
"Jangan berani-berani menghindariku lagi, waktuku untukmu sudah cukup banyak, kalau tidak—\""
Lan Xin memutar matanya, \"Potong gaji, ya?\""
"Lei Tingyu mengerutkan alis. Kondisi mentalnya yang ingin segera kabur, mungkinkah ini efek samping setelah kelakuannya yang keterlaluan hari itu?"
Duduk di mobil, melihat Lei Tingyu secara bertahap menghilang dalam kegelapan malam, membuka tas dan mengeluarkan bakpao kecil hangat lalu menggigitnya.
Membayangkan dia berdiri di kedai bakpao dengan setelan jas termahal, ada kesan lucu yang tak terduga.
Seperti kata Feifei, beberapa hal harus dibiarkan mengalir.
Untuk sementara dia tak bisa memahami hubungan aneh antara Lei Tingyu dan dirinya, tapi setelah beberapa butir bakpao lezat masuk ke perut, pikirannya mulai terbuka.
Kejadian tak terduga itu memang sulit dilupakan, tapi karena sudah terjadi, dia harus mencari cara agar hal serupa tidak terulang.
Keesokan harinya, sekretaris Lei Tingyu mengantarkan kotak yang dibungkus indah, katanya dikirim via kurir dengan pengirim bernama Lan Xin.
Saat dibuka, ternyata berisi kue buatan tangan dengan model yang sangat unik.
Dari aroma dan warnanya saja, Lei Tingyu langsung tahu ini buatan tangan sang perempuan, bahkan dengan rasa favoritnya.
Tapi kenapa model kuenya terlihat begitu aneh?
Saat Qi Lei masuk mengantarkan laporan keuangan, dia melihat CEO termenung menatap kue aneh itu. Matanya melirik sebentar dan hampir tersedak.
"CEO, apa arti pola ini?"
Di dasar bundar, ada diagram 3D kecebong kecil yang sedang mengejar kepala figur manusia di kue. Tubuh figur itu ditulisi dua karakter besar dengan selai: "Sampah Lei".
Di sebelah kecebong, terdapat sebutir telur cokelat berwarna-warni. Ia samar-samar merasa kata "Sampah Lei" adalah hinaan untuk Presiden Direktur, tapi arti bagian lainnya benar-benar tidak dimengerti......
"Apakah ini kiriman dari pesaing? Barang asal-usul tidak jelas seperti ini sebaiknya tidak Anda makan, saya akan membuangnya."
Segera, mendapat dua tatapan dingin dari boss.
"Apakah pekerjaanmu sudah selesai? Kau terlalu santai ya?"
Melihat ekspresi licik boss, Qi Lei paham dia kembali menginjak ranjau boss. Dessert yang bisa membuat Presiden Direktur sayang sampai segini, pasti dikirim oleh istri boss!
"Silakan dinikmati, laporan keuangan saya taruh di sini."
"KEMBALI!" Lei Tingyu menatap kue unik ini, tahu Lan Xin masih marah.
"Malam ini, pesan satu meja makan malam romantis dengan lilin di restoran berputar lantai atas Kerry."
Hibur kucing kecil itu, perbuatannya waktu itu memang terlalu tegas.
"Perlu memesan seluruh lantai?"
"Kalau masih banyak tanya basa-basi, minggir ke lapisan dasar! Kapan kepintaranmu yang terbuang itu kembali, baru kau boleh balik!"
Qi Lei mengangkat bahu, baiklah, mengerti. Ini mau main romantis dengan istri boss?
"Saya akan pesin dulu seluruh lantai Kerry, lalu memesan suite presiden di hotel 6 bintang area barat kota, kasur ditaburi kelopak mawar."
"Langsung pesan suite di lantai bawah Kerry."
Boss memang berniat mengajak istri boss main romantis.
"CEO, hari ini diprediksi ada hujan meteor yang tidak terjadi selama enam puluh tahun, jika Anda setelah makan malam bersama, membawa nyonya bos naik gunung melihat hujan meteor, dingin menusuk, memeluk si cantik untuk menghangatkan diri, pastinya nyonya bos akan tersentuh sampai menyerahkan diri. Saat ini persis hujan meteor berakhir, Anda bisa manfaatkan momen haru nyonya bos untuk turun gunung masuk ke suite yang sudah saya pesankan, membuat nyonya bos merasakan ketulusan Anda yang meluap!"
Menjadi asisten khusus sampai tingkat ini, benar-benar sudah remuk ati memikirkan kebahagiaan intim sang atasan.
"Kekanak-kanakan." Lei Tingyu meremehkan.
Strategi semacam ini yang terdengar sangat norak, dia sama sekali tidak sudi menggunakannya.
"Perempuan semua suka cara seperti ini, CEO percayalah pada saya sekali ini. Waktu pacaran pertama dulu, saya pakai jurus ini bisa mendapatkan dewi paling dingin se-kampus. Semakin kekanak-kanakan sesuatu, semakin mereka suka! Sama-sama punya anak, nyonya bos mau dengan ikhlas setengah dipaksa oleh Anda——"
Lei Tingyu melontarkan pandangan marah, Qi Lei segera membungkam.
"Aku tidak memaksanya—— kalau begitu ambil yang di barat kota."
Qi Lei menyeringai, Sang Tuan masih bisa lebih sok suci lagi.
Memanfaatkan mood bos yang sedang baik, Qi Lei buru-buru mengajukan permintaan kecilnya.
"CEO, akhir-akhir ini ada urusan keluarga, bisakah saya mengajukan cuti seminggu?"
Lei Tingyu mengangguk, Qi Lei sangat senang, segera pulang mengurus surat cuti minta tanda tangan bos!
Berjalan beberapa langkah, teringat sesuatu lalu kembali, dengan ekspresi bergosip bertanya.
“Nyonya boss memberikan kue ini kepada Anda, apa sebenarnya maksudnya?”
“Pergi sana!”
Maksudnya apa lagi!
Lei Tingyu, kau brengsek berotak dipenuhi nafsu... lelucon kotor seperti ini tentu tidak akan diucapkan Boss Lei.
Tinggal Lei Tingyu sendiri, dengan lembut membelah telur cokelat berwarna-warni bermakna "brengsek" menggunakan pedang. Cokelat buatan tangan yang manis dan pekat, begitu dicicip langsung terasa ciri khas buatannya.
Kucing liar berwatak buruk ini tak pernah mau menyerah pada realitas. Meski menghadapi masalah tak terselesaikan, tetap nekat mengacak-acak dengan cakar kecilnya sambil berusaha melawan.
Tapi dia tak tahu, semakin seperti ini justru semakin mudah memicu keinginan menguasainya.
