Bab 84 Boss yang Mendapat Kit Rahasia dengan Kegembiraan yang Meluap-luap
Saat ini, beberapa sekretaris Lei Group berkumpul, sedang berdiskusi panas.
"Setelah kejadian itu, sorot matanya benar-benar berubah, penuh kewaspadaan. Menyedihkan melihatnya!"
Diskusi panas para sekretaris membuat wajah Boss Lei semakin muram.
Mungkinkah bahkan sekretarisnya bisa melihat Kucing liar menjauh darinya?
"Makhluk lucu seperti ini, tega sekali ada yang menyakitinya!"
"Pria brengsek!"
"Tidak tahu malu!"
Hujatan bergema di ruangan.
Lei Tingyu sudah tidak tahan mendengarnya.
Cuma sedikit konflik dengan pasangannya, perlu sampai jadi bahan gosip seluruh perusahaan?!
Suami-istri mana yang tidak bertengkar? Cuma sedikit tegas, perlu sampai dihujat habis-habisan?
"Sebenarnya ia baik asal tidak disakiti, kalau saja——Ah, CEO!"
Para sekretaris yang sedang bergosip akhirnya melihat Boss besar dengan wajah gelap mendorong pintu, membuat mereka gemetar.
"Bergosip di jam kerja, kalian terlalu lapang?"
Nada bicara Boss Lei saat ini dingin membeku.
Bisa dirangkum dalam empat kata:
Kemarahan yang memuncak.
"Ini berasal dari seorang figur tingkat boss yang marah besar karena privasinya dicuri."
Bahkan para sekretaris tahu dia ditolak oleh Lan Xin?
Sepertinya ini memberitahu seluruh dunia bahwa Lei Tingyu adalah makhluk yang bahkan tak sanggup menanganinya perempuan sendiri?
Para sekretaris ketakutan oleh tekanan kuat yang dipancarkan sang boss, tak ada yang berani bernapas, semua menundukkan kepala.
Lei Tingyu mengalihkan amarahnya ke kepala sekretaris paling senior di ruang sekretariat.
"Kontrol anak buahmu! Jika terus malas seperti ini, aku tak keberatan mengganti semuanya!"
Dua kata terakhir membuat para gadis muda ini ketakutan sampai tak berani bernapas.
Kepala sekretaris juga menahan ketakutan pada boss, nyaris berdiri untuk menjelaskan.
"CEO, pekerjaan kami sudah selesai. Kami hanya membicarakan kucing kecil di gudang yang sangat kasihan——"
"Membicarakan privasi atasan sembarangan——" Lei Tingyu tiba-tiba berhenti, bertanya ragu.
"Kucing kecil apa?"
Mereka tidak sedang bergosip tentang dia dan Lan Xin?
Tapi jika bukan membicarakan rumor dia dan Kucing Liar, mengapa situasi yang mereka deskripsikan begitu identik dengan hubungannya sekarang dengan si Kucing Liar?
Boss membandingkan diskusi para sekretaris, menemukan semua cocok dengan keadaannya, bahkan tatapan waspada Lan Xin padanya pun dideskripsikan dengan tepat!
“Gudang departemen logistik beberapa waktu lalu dihantui tikus, setelah memanggil lembaga pengusir tikus tapi tetap tidak mempan, akhirnya penjaga gudang membawa seekor kucing dan melepaskannya di sana. Sejak itu tidak ada lagi peralatan kantor yang rusak digigit.”
Sekretaris kepala menjelaskan, sebagai bos tertinggi Lei Tingyu sama sekali tidak akan mengurusi hal sepele seperti ini, jadi ini pertama kali sang bos mendengar kabar tersebut.
Rupanya di markas besar perusahaan ternyata memelihara kucing?
“Xiao Mi adalah kucing itu. Kami semua sangat menyukainya, sesekali kami turun untuk mengunjunginya——tentu saja hanya setelah menyelesaikan pekerjaan masing-masing.”
Sekretaris kepala khawatir bos akan menjatuhkan hukuman maladministrasi pada mereka, buru-buru menjelaskan.
Boss Lei sama sekali tidak tertarik pada detail seperti ini, “Sorot mata penuh kewaspadaan itu maksudnya bagaimana?”
Bagaimana mungkin kucing penjaga gudang bisa memiliki sinkronisasi spiritual dengan wanita miliknya?
“Begini ceritanya, ada anggota baru di departemen keamanan perusahaan yang salah mengira Xiao Mi sebagai kucing liar pencuri, lalu memukulinya hingga menyebabkan luka parah. Sekarang dia sangat takut pada manusia, bahkan pada kami pun tidak mau mendekat. Jika pintu gudang tidak dikunci, mungkin dia sudah kabur dan tidak pernah kembali.”
Kabur dan tidak pernah kembali...
Kata-kata ini menusuk dalam di hati Lei Tingyu.
Ini juga ketakutan tersembunyi di hati sang bos.
Perasaan dan kepasrahan yang sama kini dia rasakan terhadap Lan Xin.
Setelah sekretaris kepala selesai menjelaskan kronologi kasus, terlihat sang tuan sedang merenung dalam-dalam.
Para sekretaris semuanya cemas menahan napas, tiba-tiba mendengar bos berkata.
“Lalu bagaimana cara mengatasinya?”
"Apa? Beberapa sekretaris serentak mengerutkan kening, sama sekali tidak mengerti maksud boss yang tiba-tiba ini?"
Sekretaris kepala yang paling cepat bereaksi segera memahami, boss sedang menanyakan cara menangani masalah Xiao Mi.
Dia mengambil sebuah buku dari meja, sampulnya bergambar kepala kucing raksasa dengan tulisan besar di atasnya.
《Aku dan Sang Kucing Target Utamaku》
"Ini buku referensi yang kami beli, rencananya akan menggunakan jurus dari sini untuk membimbing Xiao Mi. Buku ini memiliki panduan lengkap tentang cara merawat kucing."
Lei Tingyu mengerutkan kening melihat judul buku itu.
"Kucing juga target utama?"
Nama bodoh macam apa ini!
Bukankah memelihara kucing untuk menyenangkan diri sendiri? Bagaimana bisa dia menjadi target utamaku?!
Seorang sekretaris yang cepat tanggap mencoba bertanya.
"CEO, apakah Anda juga memelihara kucing?"
Lei Tingyu berpikir sejenak, kucing liar juga termasuk kucing.
Meski terkadang dia bodoh seperti perpaduan babi dan kucing, tapi secara umum sifatnya lebih mirip kucing - berwajah tak tahu terima kasih yang tak pernah bisa dijinakkan. Dia pun mengangguk.
Para sekretaris terkejut, tak menyangka!
Boss gunung es seperti CEO ini ternyata juga memelihara kucing, benar-benar mengubah citra!
"Boleh tahu kucing apa yang CEO pelihara?" tanya seorang sekretaris penasaran.
Lei Tingyu merenung, Lan Xin adalah anak haram, garis keturunannya jelas tidak mulia.
"Seekor... kucing liar varietas mutasi."
Sebenarnya mengenai karakter dan prinsip moral Lan Xin, hingga sekarang Lei Tingyu juga belum benar-benar memahaminya.
Bagaimana mungkin sosok seperti Lan Mantian dan perempuan gila di rumah perawatan itu bisa melahirkan Kucing liar yang manis namun keras kepala, berintegritas, sekaligus rapuh yang membuat orang merasa iba - campuran kontradiktif seperti ini?
Boss segera memikirkan serangkaian kelebihan Lan Xin, sama sekali tidak terlihat dia mirip siapa.
Hanya bisa diartikan bahwa dia mengalami mutasi.
Wah! Boss berani menampung Kucing liar, rasa simpati langsung meledak!
Kirain orang berstatus CEO seperti bos, meski memelihara hewan pun pasti kucing murni dengan garis keturunan sangat aristokrat. Tak disangka, menampung kucing liar begitu, sungguh penuh kasih!
Maka para sekretaris yang selama ini takut pada boss, ramai-ramai memberinya pencerahan tentang pengetahuan dasar memelihara kucing.
"Justru karena kucing liar, pasti pernah mengalami banyak luka. Kewaspadaan dalam hatinya pasti lebih besar dari kucing biasa! Meski sehari-hari terlihat nakal dan berani, sekali terluka akan jadi semakin tegang!"
Lei Tingyu mengangguk serius. Lan Xin memang seperti itu. Penjelasan ini cukup akurat, lanjutkan!
"Jadi pemilik harus memberi cinta berlipat untuk menyentuhnya. Jangan sekali-kali menggunakan kekerasan, nanti dia akan semakin waspada."
"Kalau sudah terlanjur menggunakan kekerasan, bagaimana caranya?" Lei Tingyu menyadari para sekretarisnya benar-benar ahli.
"Para sekretaris menarik napas dalam-dalam, seolah Lei Tingyu telah melakukan hal yang tak termaafkan, bahkan lupa akan ketakutan terhadap boss."
"CEO, bagaimana bisa Anda bersikap brutal pada kucing yang lucu itu!"
"Benar juga, Kucing Bintang begitu manja dan menggemaskan, mana tega menyakitinya!"
Tuduhan bertubi-tubi ini membuat boss sangat malu, awalnya dia tak menyangka akan separah ini.
"Aku tidak sengaja, hanya spontan... Pokoknya, sekarang dia tidak mau dekat lagi, bagaimana caranya?"
"Kucing Bintang berbeda dengan Anjing Hoki, harga diri mereka sangat tinggi dan pendendam, jangan gunakan kekerasan! Menurut saya, Yang Mulia butuh ini!"
Sekretaris kepala dengan serius menyerahkan buku "Aku dan Sang Raja Kucingku".
Sekretaris lainnya memberi kode semangat dengan gerakan tangan khusus pada boss.
"Ikuti metode di sini, pasti bisa membangun kembali hubungan dengan kucing! CEO, kami yakin Anda bisa!"
Setelah Lei Tingyu pergi, ruang sekretaris jadi riuh.
"Astaga! Ekspresi CEO saat membicarakan kucing tadi kalian lihat?"
"Sangat lembut, penuh kasih sayang!"
Justru karena pria yang biasanya dingin ini menunjukkan sedikit kelembutan, di mata orang luar itu sangat mencolok.
"Pasti CEO sangat menyayangi kucing itu."
"Iya, kalian tidak lihat ekspresi bersalahnya saat bilang tidak sengaja melukai kucing? Pasti dulu dia benar-benar tidak bermaksud..."
Para sekretaris dibuat gemas oleh perubahan sikap boss, memutuskan untuk tidak terlalu takut padanya lagi.
"Lagipula, pria yang memelihara hewan peliharaan pasti tidak terlalu jahat, bukan?"
Lei Tingyu sedang dalam kondisi mental tidak baik hari ini, sehingga menyuruh sopir datang menjemput.
"Pergi ke tempat Nyonya muda."
Setelah naik mobil, boss dengan santai membuka buku yang sangat direkomendasikan sekretarisnya. Terhadap judul buku ini, ia menunjukkan sikap meremehkan.
Dialah pemilik, dialah pemimpin! Bagaimana mungkin membiarkan kucing mendominasinya?
Tapi saat dibuka secara acak, pandangan pertama membuat Lei Tingyu langsung tertarik oleh isinya.
Kucing memiliki harga diri yang kuat, enggan menuruti perintah manusia dengan mudah, sulit dipaksa melakukan hal yang tidak disukainya.
Saat hidup bersama kucing, Anda harus memberi 'muka' pada peliharaan Anda, kalau tidak, Anda akan kehilangannya!
"Hm, sepertinya ada benarnya," pikirnya. Ia memang tidak pernah memberi 'muka' pada kucingnya.
Lalu, hubungan pun menjadi renggang...
Lei Tingyu terus membaca baris demi baris, semakin merasa buku ini sangat aplikatif dan ditulis dengan sangat baik.
Di sini tertulis, jika sudah menyinggung kucing peliharaan, harus mencari cara memperbaiki hubungan.
Bagi boss yang terbiasa sebagai penguasa dan mengendalikan segalanya, mustahil baginya untuk mengakui kesalahan secara sukarela.
Tapi konsep 'memperbaiki hubungan' ini tampaknya masih bisa diterima.
Mengenai metode perbaikannya...
Boss tak sabar membalik halaman, di sana tertera tulisan mengejutkan:
"Penuhi kesukaannya - tidak ada kucing yang tahan terhadap godaan makanan."
"Berbalik arah, ke Toko Bakpao Kecil Zhouji." Sepertinya Kucing liar sangat menyukai ini?
Sopir memutar mobil, kendaraan pun melaju menuju arah yang berbeda.
Tapi, melihat antrean panjang di depan toko bakpao kecil, sopir pun ragu.
“CEO, kelihatannya kita harus mengantri cukup lama.”
Bukankah CEO masih demam? Bisakah menunggu selama ini?
“Aku bisa menunggu.” Kucingnya saja sudah ngambek berhari-hari, menunggu sebentar ini bukan masalah baginya.
Apalagi, dia sudah menunggu lebih dari sepuluh tahun, menunggu sedikit lagi, sungguh, tak berarti apa-apa.
