Bab 119 Dia seperti ini, agak hangat ya
Suara ini bukan cuma mirip Lan Xin, tapi persis sama!
"Tapi nada manja seperti ini, Lan Xin sama sekali tidak bisa melakukannya. Dia juga tidak ingat pernah merekam hal ini."
"Jadi ketika mendengar suara navigasi yang menggunakan suaranya sendiri yang dibuat-buat manja dan panggilan mesra itu, Lan Xin merasa sangat canggung."
"Lei Tingyu menolak menjawab, melakukan penyaringan selektif."
"Awalnya Lan Xin juga ingin pura-pura ini hanya kebetulan, tapi navigasi berbunyi lagi."
"'Suami, belok kiri di persimpangan depan ya, aku sangat mencintaimu, sayang!'"
"Dengan refleks terkondisi, Lan Xin menggosok-gosok lengannya. Navigasi yang mirip suaranya ini kok bisa semesra ini!"
"'Ini produk perusahaan mana sih? Kok mirip sekali dengan suaraku?'"
"Lan Xin mengeluh pada Lei Tingyu. Saat menoleh, dia melihat wajah Lei Tingyu agak memerah. Dengan penuh keraguan dia bertanya,"
"'Lei Tingyu, apa kamu masuk angin? AC mobil dingin begini, kok wajahmu merah karena kepanasan?'"
"Lei Tingyu menggigit giginya, 'Diam!'"
"Kemerahan ini sama sekali bukan karena panas, melainkan reaksi fisiologis normal saat aksi liciknya yang terselubung ketahuan."
"'Baiklah, yang penting kamu tidak demam - tadi kita sampai di mana? Oh iya, navigasi! Navigasi ini produksi perusahaan mana? Bisa tidak aku laporkan pelanggaran hak suara?'"
"Apakah benar-benar ada hak suara, Lan Xin sendiri tidak tahu."
"Tapi memikirkan suaranya didengar banyak orang sambil manja memanggil 'suami', seluruh tubuhnya merinding!
"Bos besar pabrik navigasi itu menyetar dengan fokus, pura-pura tidak mendengar gumaman Lan Xin. Saat melewati persimpangan, suara manja navigasi kembali berbunyi membuat Lan Xin tak tahan lagi."
"Lei Tingyu, ganti yang ini!"
"Oh? Mengapa harus diganti?"
"Setiap kali kubayangkan Paman Wang dan Qi Lei juga mendengar suara ini, rasanya merinding!"
"Mengapa mereka bisa mendengar?" Lei Tingyu mengerutkan kening.
Paman Wang adalah sopir Lei Tingyu, sedangkan Qi Lei adalah asisten khususnya.
"Mobilmu kan tidak hanya kamu yang menyetir? Kalau kamu mabuk, Paman Wang atau Qi Lei harus menjemputmu kan? Kalau mereka pakai navigasi dan mendengarnya, gimana dong!"
"Tidak akan."
"Apa?" Lan Xin menoleh memandangnya, Lei Tingyu tetap fokus ke depan.
"Mobil ini, hanya aku yang bisa menyetirnya."
Dia punya banyak mobil, tapi hanya yang ini khusus, sama sekali tidak boleh disentuh orang lain, bahkan sopir sekalipun.
"Ah! Begitu ya, ini mobil yang kucoret itu kan?"
Sejarah penuh air mata! Karena menggores Bugatti edisi terbatas ini, akhirnya dia harus menjadi pelayan pembayar hutang.
Sejak itu terjebak dalam hubungan cinta-benci dengan bos yang tak berujung!
"Um, ini mobilnya."
"Rupanya sudah diperbaiki ya, tidak kelihatan bekasnya."
Mana tahu Lan Xin, mobil ini dikirim Lei Tingyu ke pabrik luar negeri untuk dicat ulang total. Biaya bolak-baliknya membuatnya harus bekerja melunasi hutang tanpa sedikit pun kesalahan pada Lan Xin.
“Aku kira sesuai karaktermu, mobil rusak pasti langsung dibuang. Ternyata kau cukup menyukai mobil ini.” Lan Xin berbicara sendiri.
Dia selalu merasa Lei Tingyu adalah tipe orang yang sok suci, barang sedikit tidak sempurna langsung ditolak.
Lagipula dia punya begitu banyak mobil, bahkan yang lebih mahal dari ini pun ada.
Tapi bisa tergila-gila pada mobil yang baru dicat ulang, preferensi boss benar-benar di luar pemahaman orang biasa.
“Bagaimana kau tahu karakternya kalau rusak langsung kubuang?” Lei Tingyu bertanya.
“Di Panduan Preferensi Lei Tingyu dari Keluarga Lan tertulis jelas. Bahkan ada contohnya, waktu SMP dulu pulpenmu jatuh dari tas, ada cewek yang mengembalikannya besoknya. Kau malah mematahkan pulpen itu di depan dia sambil tersenyum jahat.”
Lan Xin menepuk wajahnya, mengubah ekspresi menjadi dingin, lalu sengaja merendahkan suaranya meniru nada dingin khas boss.
“Barang yang sudah disentuh orang lain, aku meremehkan untuk memilikinya.”
Mulut Lei Tingyu berkedut, “Keluarga Lan menyelidikiku seperti ini?”
Kedengarannya sangat cacat otak, persis drama sabun berlebihan. Pantas saja si Kucing liar waktu baru menikah dengannya bersikap sangat menyebalkan.
Kit Rahasia cacat otak macam ini bisa ngajarin orang normal apa!
“Apa tidak benar? Menurutku penampilanmu memang cocok dengan tipe sok suci——” Di bawah sorotan tajamnya, Lan Xin cepat-cepat mengubah kalimat.
“Maksudku, aura otoriter Anda memang menunjukkan karakter yang sangat unik!”
“Kedepannya kurangi menonton hal-hal cacat otak seperti ini. Kamu sudah cukup bodoh, kalau terus lihat beginian, nanti benar-benar tidak bisa dipakai.”
“Apaan sih, selalu menyerang IQ orang!” Lan Xin cemberut, “Pertemanan kita berakhir 1 menit!”
Dua detik kemudian, suara tenang Lei Tingyu perlahan bergema.
“Dalam hidup seseorang, selalu ada hal yang sangat disukai. Bagaimanapun keadaannya, pasti ingin dipertahankan.”
Lan Xin menatap Lei Tingyu dengan terkejut.
“Aku tidak menyangka kamu bisa punya ikatan emosional dengan sebuah mobil!”
Perkataan seperti ini benar-benar tidak seperti gaya Lei Tingyu. Katanya mau kejam sampai akhir?
Gaya bicaramu kok agak terasa hangat?
“Banyak hal yang tidak kamu ketahui, misalnya——” Perkataan Lei Tingyu terpotong oleh suara aneh yang tiba-tiba.
“Suami, aku mau sampai. Kamu, kamu hebat sekali!”
Suara navigasi yang tidak pada tempatnya berbunyi. Seharusnya mengumumkan kedatangan di tujuan, tapi dengan suara seperti ini, seolah memberi lapisan makna tak terkatakan.
Wajah Lan Xin memerah seperti darah.
Ini, ini, ini kan suara yang biasanya diteriakkan saat mematikan lampu untuk hal memalukan?!
Dan kedengarannya kok sangat nyata!
“Aku akan melaporkan pabrik pembuat navigasi ini! Pasti akan kuladoikan!” Keterlaluan, tidak boleh seperti ini!
Lan Xin mengangkat gelas air di sampingnya dan menghantam navigasi dengan murka. Barang rusak!
Lei Tingyu memegangi gelasnya, “Mobil ini sudah kausiksa sekali, masih belum mau melepaskannya?”
“Ini, teriakan macam apa ini!” Wajah Lan Xin sudah memerah tak karuan.
Lei Tingyu awalnya juga agak bimbang rahasianya terbongkar, tapi melihatnya malu sampai begini, sudut bibirnya tak sengaja menampakkan senyum tipis.
Kucing bodoh.
Melihat sikap Lei Tingyu yang tenang-tenang saja, amarahnya memuncak hingga meletakkan gelas dan menghajarnya.
“Kau masih tertawa! Suara tak senonoh mantan istrimu akan tersebar ke seluruh penjuru negeri!”
“Hehe!” Lei Tingyu sudah lama tidak merasa senang seperti ini.
Makhluk sialan, berani-beraninya tertawa terbahak-bahak?
Lan Xin semakin panik menghantamnya lebih keras, “Kau masih tertawa, apa yang lucu! Kalau video ini bocor, bukan hanya aku yang malu, wajahmu juga bakal ternoda!”
“Oh, mengapa wajahku juga ternoda?”
“Suara seperti ini hanya kau yang pernah dengar, aku——” Lan Xin baru sadar apa yang baru saja diucapkannya, semakin malu menutup mulutnya.
Habis, habis. Malu sampai ke ubun-ubun.
Pasti Lei Tingyu si jahat ini akan mengejeknya habis-habisan dengan kesalahan bicaranya.
Lan Xin menutupi wajahnya tak berani menatapnya, ini semua salah Lei Tingyu! Selalu memukul kepalanya, sampai kecerdasannya anjlok ke batas minimum!
Setelah menunggu lama, ejekan tak kunjung datang. Malah merasakan tangannya mengelus-elus kepalanya.
“Aku sangat senang.”
Senang, kau memberikan "pertama kali"-mu padaku.
Senang, momen terindahmu hanya bisa kudengar.
