Bab 145: Lan Xin Cemburu
Lan Xin mengamati pramugara yang lalu-lalang, lalu membungkuk dan berbisik di telinga Lei Tingyu dengan suara rendah.
"Mengapa tidak ada pramugari berkaki jenjang nan cantik?"
Menurut perkembangan alur cerita, bukankah seharusnya di kelas utama yang digunakan CEO otoriter ini dipenuhi pramugari berkaki panjang yang datang menyapa dengan ramah?
Nyatanya yang melayani kelas utama semuanya pramugara!
Meskipun mereka tampan, tapi tetap terasa ada yang aneh.
Dia sudah menonton tak terhitung drama melodrama. Sebagai wanita yang bersumpah menjaga integritas boss, semalam dia bahkan berlatih diam-diam di depan cermin.
Ingin melatih sorot mata nyonya berkelas nan dingin, kalau ada pramugari berkaki panjang yang berani mengirimkan isyarat pada boss, langsung dia akan melototi!
Tapi ternyata yang ada cuma pramugara...
"Untuk apa kau mencari-cari pramugari?" Lei Tingyu bertanya tak mengerti.
"Tidak apa. Sayang sekali latihan sorot mataku sia-sia, sampai mata mau kejang."
Ternyata CEO otoriter pun tidak seperti legenda, tidak bisa membuat semua orang jatuh cinta. Lan Xin terkekeh Hehe.
Mulai lagi kebodohannya.
Lei Tingyu menggelengkan kepala.
Saat keluar rumah, selain gunakan pesawat pribadi sendiri, sesekali juga duduk di kelas utama perusahaan penerbangan ini, sebelumnya pernah ada acara pramugari menyodorkan catatan mengirimkan sinar mata, boss mengamuk hebat.
"Sejak saat itu, setiap dia datang, perusahaan penerbangan selalu mengganti pramugara. Meski ada pramugari, sama sekali tidak berani memiliki pikiran tidak senonoh."
"Karena bos ini bukan sekadar agak dingin, dia sangat-sangat dingin, tipe yang bisa membekukan orang."
"Nyonya, membutuhkan kopi?" Seorang pramugara bertanya sopan pada Lan Xin.
"Tidak perlu terima kasih——Hah? Wajahmu mirip selebriti Sang Zirui?!" Mata Lan Xin berbinar, pramugaranya juga tampan.
"Terima kasih——" Pramugara itu merasakan aliran dingin, bisa merasakan tatapan pedang Lei Tingyu yang mengintimidasi. Dia tidak berani berlama-lama, kabur seperti dikejar setan.
Lan Xin cemberut, Lei Tingyu mengusir sang pramugara dengan tatapan dinginnya yang menusuk.
"Kamu menyesal?" Berani-beraninya memuji pria lain, menganggap dia sudah mati?
“Ya, latihan semalaman, tapi tetap kalah darimu.” Membahas kesempurnaan alami Bing Shan, kalah telak!
Meski, Lan Xin juga tidak tahu kenapa Bing Shan melototi orang...
Negara E yang terletak di barat laut Benua Eropa adalah negara dengan iklim sedang.
Saat turun dari pesawat, Lan Xin langsung merasakan hawa dingin seketika.
Dibandingkan dengan Kota B yang panas lebih dari 30 derajat, suhu 17 derajat di sini terasa agak rendah.
Untungnya, sebelum turun pesawat sudah berganti baju lengan panjang tipis sesuai permintaan boss, kalau tidak benar-benar sulit ditahan.
Lei Tingyu satu tangan menyeret dua koper, tangan satunya menggenggam erat Lan Xin.
"Sedang memikirkan apa?"
"Rasakan langit dan aura dari seberang samudra!" Lan Xin sengaja berbicara dengan gaya sastrawi.
"Tidak berpendidikan itu mengerikan, secara geografis Negara E terletak di barat Benua Eurasia. China dan Negara M dipisahkan Pasifik, negara e dan m dipisahkan Atlantik."
Lei Tingyu tanpa ampun membongkar ketidaktahuan geografi Lan Xin yang membuatnya menjulurkan lidah.
Dasar makhluk menyebalkan, apa kau manusia serba bisa?
Meski sudah menjadi istri, wajah oriental Lan Xin masih terlihat seperti remaja belasan tahun.
Beberapa orang mulai melirik, namun Lan Xin yang lambat bereaksi tak menyadarinya.
Dengan tatapan dingin bos gunung es, Lei Tingyu menyapu sekeliling dengan pandangannya.
Setelah menyatakan klaim kedaulatan, ia malah mengalungkan tangan di bahu Lan Xin.
Dengan gaya seperti ini sambil masih menyeret koper, Lan Xin merasa dia pasti sangat kelelahan.
"Lepaskan aku, aku bisa jalan sendiri."
Dia mengira Lei Tingyu khawatir dirinya akan tersesat.
"Diam!"
Lan Xin mencebikkan bibir, baiklah, biar kau mati kelelahan.
Awalnya mengira akan ada staf Grup Lei yang menjemput, tapi ternyata Lei Tingyu langsung membawanya ke parkiran bandara.
Melihatnya mahir membuka Bentley champagne dan memasukkan koper mereka, Lan Xin terkejut.
"Mobil ini bukan hasil curian kan?"
Mendapatkan lirikan dingin dari Bing Shan.
Baiklah, lelucon ini benar-benar tidak lucu.
"Area parkir di Negara E tidak mahal, cukup beberapa puluh ribu pound sterling bisa didapatkan. Ayo naik!"
"Kapitalis terkutuk, benar-benar boros." Lan Xin duduk di kursi depan.
Mobil terlihat dirawat secara rutin, aroma udara segar tercium di dalamnya.
Berbeda dengan mobil mewah Lei Tingyu lainnya di dalam negeri, mobil ini menghiasi boneka beruang lucu.
Lan Xin tertegun sejenak melihat boneka beruang ini.
Gaya seperti ini jelas bukan ciri khas Bing Shan.
Secara refleks matanya mulai menjelajah ke sekeliling.
"Jangan repot-repot mencari! Selain kucing betina sepertimu, belum ada makhluk perempuan lain yang pernah duduk di sini."
"Bagaimana kau tahu apa yang kupikirkan?!"
Lan Xin terkejut bukan main.
Sebenarnya tadi dia memang sedang merenung dengan perasaan kecut: "Dia selalu dinas luar, jangan-jangan di setiap negara dipeliharanya perempuan?"
Dia selalu memanggilku Kucing Liar.
Mungkin masih ada Kucing Persia, Kucing Pirang Bermata Hijau, atau...
Lei Tingyu mendengus, "Kau pikir semua orang sebodoh dirimu yang berwajah kucing tapi berotak babi?"
"Hei! Kata baik menghangatkan di musim dingin, kata kasar membekukan di musim panas. Bisakah kau berhenti menyindir seperti itu?!"
Protes Lan Xin hanya dibalas dengan jentikan jari sang bos yang angkuh.
"Bagi perempuan berpikiran sempit sepertimu, sindiran tajam adalah penyelamat terbaik!"
Dengan kesal ia memalingkan wajah, dalam hati bergumam:
"Dia sedang menyetir, tidak boleh kucakar saat ini."
Lan Xin mengamati bangunan bergaya unik di luar melalui jendela mobil.
Negara E benar-benar indah, memiliki banyak bangunan kuno.
Tapi terpikir, mungkin di negara cantik ini, dia membiarkan perempuan lain.
Seketika hati tidak lagi indah.
"Yang ini disebut Beruang Paddington, maskot Negara E. Manajer perusahaan cabang jan sangat menyukainya, urusan perawatan mobil diserahkan padanya."
jan? Singkatan dari janet? Lan Xin tak kuasa menahan diri merasa asam lagi.
Akrab sekali sampai ada nama panggilan mesra!
"Meski setiap kali datang harus melepas benda ini, tapi dia sepertinya memiliki obsesi hampir ngotot terhadap beruang jelek ini."
Hasilnya, Lei Tingyu setiap datang selalu membuangnya, tapi saat kembali lagi, benda ini terpajang lagi.
"Siapa mau dengar penjelasanmu? Mau bersenang-senang dengan siapa pun, bukan urusanku!"
Kalimat penuh bau mesiu Lan Xin melayang, udara di dalam mobil seketika membeku.
Lei Tingyu mengatupkan bibirnya, tak lagi berbicara.
Lan Xin juga menoleh ke bangunan di luar, pemandangan indah tapi tak bisa dinikmati.
Hati terasa terhalangi, mata pun terasa agak perih.
Di rumah pasang beberapa Monchhichi saja dia selalu menggerutu, di luar negeri malah membiarkan perempuan lain menyelipkan benda seperti ini di mobilnya!
Sampai-sampai membuat nama panggilan mesra!
Kenapa dia tak pernah memanggilku Lan, atau Xin?
Selalu saja memanggilku "kucing liar", "babi kucing".
Di luar malah memanggil perempuan lain JAN, cih, cih, cih cih cih!
"Lan Xin sekarang merasakan kekuatan primordial Hong yang terpendam dalam hatinya, rasa asam membuat moodnya kesal, tapi tak ada tempat untuk meluapkan."
"Lagipula dia hanya 'mantan istri', status tidak resmi, tak punya hak untuk mengurusi kisah cinta mantan suami?"
"Sudah berapa lama kamu kenal dengan JAN ini?"
"Sudah bertahun-tahun, sejak aku mengambil alih Lei Group, dia sudah ada."
Apa maksudnya? Perselingkuhan ini terus berlangsung? Lan Xin merasakan krisis yang sangat dalam.
