Bab 160 Perasaan dilindungi oleh orang kaya, ternyata se-Mantap ini~
Lei Tingyu memberikan penjelasan ilmiah.
"Keluarga Jin berimigrasi ke luar negeri pada era Republik. Setelah menetap di Negara E, kebanyakan menikahi perempuan lokal sehingga anak-anak mereka blasteran."
Jin Tian merupakan satu-satunya di generasinya yang mewarisi wajah oriental. Dia sendiri menikahi perempuan China, melahirkan Shishi yang juga berwajah oriental.
Jin Tian sedang dalam penyelamatan darurat, sementara Jin Si terlihat jelas tak sabar, sesekali membentak bodyguard pendampingnya.
Dari sudut pandang pengamat Lan Xin, dia sama sekali tidak khawatir pada keluarga di ruang pasien.
"Kenapa aku merasa dia justru seolah ingin Jin Tian Mati?" bisik Lan Xin pelan.
"Jin Tian tidak memiliki putra. Menurut hukum Negara E, gelar kebangsawanan akan diwarisi oleh kerabat dekat pertama yang mencapai usia tertentu."
"Perang keluarga kaya versi realitas!" Lan Xin menjulurkan lidah, dunia orang kaya memang sangat kompleks.
Pantas saja ekspresi Jin Si terlihat sangat ingin orang-orang di dalam segera mati.
Bisikan berdua mereka menarik perhatian Jin Si, dengan nada merendahkan dia berkata keras pada bodyguard.
"Keluarkan yellow monkey ini, lantai jadi kotor karena mereka!"
Kali ini Lan Xin mengerti, dia melangkah besar menghadap Jin Si.
"Tarik kembali ucapanmu dan minta maaf!"
Pihak lawan tidak menyangka Lan Xin berani seperti ini, dengan pandangan meremehkan dia meliriknya.
"Ras rendahan tidak pantas bicara denganku."
Baru sekarang Jin Si menyadari, di hadapannya berdiri gadis Oriental berpenampakan menawan.
Wajah Lan Xin memiliki kecantikan klasik Timur yang kontras dengan karakternya, matanya menyapu tubuhnya dari atas ke bawah.
"Jika ini caramu menarik perhatianku, kau berhasil."
Sambil menjilat sudut bibir dengan gestur mesum, bahkan mengulurkan tangan ingin meraba Lan Xin.
"Berapa harganya?"
Lan Xin mundur selangkah lalu melayang tendangan langsung ke selangkangan lawan.
"Dasar kau!"
Pria itu menjerit kesakitan, beberapa orang segera menghampiri di belakangnya. "Perempuan sialan ini!"
Yang ditendang sudah sakit sampai tak bisa meluruskan pinggang.
Dua bodyguard di belakang Tuan muda melihat majikan dirugikan, segera mengerumuni.
Lan Xin sama sekali tidak takut, sampah seperti ini memang ingin ditendang, jangan tanya kenapa!
“Cepat, masih terpaku apa! Pukul perempuan sial ini! Oh, adikku!”
Benar-benar menyayangi...
"Siapa yang berani menyentuh Nyonya saya, silakan coba." Lei Tingyu akhirnya sudah puas menikmati, dengan santai mendekat.
Menaruh tangan besar di pinggang Lan Xin, menunjukkan wujud menegaskan kekuasaan.
Dia jarang membawa bodyguard di luar, Boss Lei sepertinya orang yang rendah hati.
Tapi dia hanya berdiri bebas di dekat Lan Xin, kharisma Raja ini memaksa beberapa bodyguard tidak berani maju.
Melihat bodyguard tidak berani mendekat, Jin Si menghentakkan kaki ke bodyguard yang mendekat, lalu menghantam wajah Lan Xin dengan kuat!
"Ah!" Jeritan Jin Si, Lei Tingyu meraih lengannya, sedikit memberi tekanan.
Lan Xin sepertinya mendengar suara tulang terkilir.
Jenis pria kaya seperti ini, mana bisa menandingi Boss Lei yang rutin fitness, dijadiin sampah dalam hitungan menit!
Lan Xin berdiri di samping Lei Tingyu, merasakan caranya melindungi diri sendiri, jantungnya berdebar kencang.
Sebelumnya dia berkali-kali mengeluh dalam hati, stamina Melampaui Kodrat Boss Lei terlalu merugikan, pinggangnya rasanya mau patah.
Tapi sekarang terlihat, ternyata stamina ekstra Boss Lei ini juga ada gunanya!
Jin Si pertama ditendang Lan Xin, lalu dipaksa Boss Lei sampai terkilir, menjerit-jerit kesakitan.
Beberapa bodyguard melihat Tuan mereka menderita kerugian, tidak bisa lagi duduk diam.
Banyak makhluk berpostur tinggi ini dalam seketika mengurung Lan Xin dan Lei Tingyu.
Lan Xin merasa tegang, dia takut Lei Tingyu mengalami kerugian.
Tapi Boss Lei tetap tenang, satu tangan menghadang Lan Xin, sepasang mata tajamnya dengan sikap meremehkan mengitari mereka.
"Jika ingin bertindak, pertimbangkan konsekuensinya."
Volume suaranya tidak tinggi, namun memancarkan aura penuh wibawa, para bodyguard saling pandang, tak ada yang berani memulai serangan.
Inilah kekuatan aura.
"Apa yang kalian lihat? Sekumpulan sampah, serang!" Jin Si berteriak, tatapan Lei Tingyu menyapu ke arahnya.
Dia segera mundur beberapa langkah, bersembunyi di belakang bodyguard.
Siapa yang lebih unggul, jelas tanpa perlu diucapkan.
Andai suasana tidak begitu menegangkan, Lan Xin benar-benar ingin memberi pujian yang tegas untuk Lei Tingyu.
Sungguh sangat keren!
Rupanya bos tidak hanya mahu menginjak-injaknya, tapi lebih tegas terhadap orang luar!
1 lawan 5, sama sekali tidak kalah, hanya dengan aura saja sudah mengintimidasi lawan, pancaran sikap egois "hanya aku yang paling benar" terasa sangat kuat!
Saat kedua pihak saling bersitegang.
"Apa yang terjadi di sini?" Seorang pria paruh baya yang mirip Jin Si mendekat, di belakangnya mengikuti kelompok besar bodyguard.
"Ayah! Orang ini berani melukai saya! Cepat, suruh orang kita memberinya pelajaran!" Jin Si menuding Lei Tingyu dengan tangan yang tidak terluka.
Berani melukai penerus gelar kebangsawanan keluarga Jin, dia sudah tamat!
“Namun, yang tidak disangka oleh Jin Si, ayah yang selalu memanjakannya, setelah melihat pria yang menginjak-injaknya, ternyata menunjukkan wajah asli seperti ini!”
“Ah! CEO Lei, bagaimana mungkin Anda berada di sini?”
Sesama anggota keluarga Jin, ayah Jin Si tidak bisa dibandingkan dengan Jin Tian. Dia hanya mengelola sebuah perusahaan kecil, dan klien terbesar perusahaannya kebetulan adalah Lei Tingyu!
Lei Tingyu dengan tenang melirik Jin Si yang terpana, berbicara dengan nada yang membuat Lan Xin tak mampu menyaingi.
“Aku di sini menunggu ‘putra baik’ hasil didikanmu untuk memberiku pelajaran. Katakan, bagaimana kalian ingin ‘memberi pelajaran’ padaku?”
Saat ini, mata Lan Xin sudah berbinar seperti bintang.
Boss Lei, apakah kamu harus seganteng dan sesarkastis ini?!
Awalnya Jin Si masih berharap ayahnya bisa membela keadilan untuknya.
Tapi ketika ayahnya merendahkan diri dan berusaha akrab dengan Lei Tingyu, Jin Si merasa seluruh hidupnya putus asa.
Lei Tingyu dengan satu tangan di saku, satu lagi memeluk pinggang Lan Xin, tenang menyaksikan ayah-anak keluarga Jin berkeringat dingin ketakutan.
“Pendidikan putra Anda benar-benar membuat orang terkagum-kagum.”
“Benar, benar! Saya gagal mendidiknya. Atas nama dia, saya mohon maaf pada Anda!” Ayah Jin benar-benar tidak berani menyinggung Lei Tingyu.
Sesama keturunan Jin, Jin Tian yang sedang dirawat darurat tidak hanya kaya tapi juga bergelar bangsawan. Sedangkan cabang keluarga mereka hanya bisa mandiri. Menghina penyandang dana terbesar berarti seluruh keluarga tak bisa lagi mempertahankan hidup yang layak.
“Ayah?” Jin Si merasa sangat terkejut dengan reaksi ayahnya.
"Dasar anak durhaka, cepat minta maaf pada CEO Lei!" perintah Ayah Jin.
Lan Xin benar-benar kagum melihat Lei Tingyu menyelamatkan gadis dalam situasi heroik itu.
Melihat Lei Tingyu menghancurkan bajingan itu dengan kekuatan bagai petir menggelegar, wajah Lan Xin langsung memerah. Tanpa ragu dia mengeluarkan ponsel dan mulai memotret profil Lei Tingyu.
Lei Tingyu yang sedang menekan aura ayah-anak keluarga Jin untuk membela Lan Xin, mendengar bunyi tombol rana di sampingnya. Bibirnya berkedut hampir tak terlihat.
Memiliki istri yang suka memotret memang tidak selalu hal yang baik.
Tapi jika objek fotonya adalah dirinya, detail seperti ini bisa diabaikan.
Setelah Lei Tingyu memukuli orang dan memaksa mereka minta maaf dengan dominasi penuh, Lan Xin akhirnya memahami pepatah terkenal itu.
Uang adalah bajingan, tapi tanpa uang sungguh memalukan.
Rupanya dilindungi oleh orang kaya seperti ini, rasanya benar-benar mantap~
