Bab 163: Tahukah kalian apa arti wanita simpanan? Three!
Di meja makan bergaya Eropa, Lei Tingyu mengorbankan kursi utamanya dan duduk di samping Lan Xin agar bisa kapan saja mengetuk kepala gadis itu.
Sejak Nyonya Marquis membawa masuk cucu perempuan dan sepupu laki-lakinya, Lei Tingyu sama sekali tidak memandangnya. Hal ini membuat Nyonya Marquis sangat tidak puas.
"Lex, kamu datang ke Negara E, mengapa tidak mengunjungiku? Malah membuat senior seperti aku yang harus merendahkan diri datang mencarimu! Jika bukan karena melihat koran, aku bahkan tidak tahu kamu sudah tiba di Negara E. Tata kramamu benar-benar menyebalkan!"
"Aku sibuk." Suara Lei Tingyu yang sengaja dibuat dingin membuktikan dugaan Lan Xin.
Lei Tingyu tidak memiliki ikatan emosional yang berarti dengan nenek jauhnya ini.
"Lihatlah perempuan di sampingmu ini! Barang apa lagi ini?!"
Nyonya Marquis yang sejak masuk terus dihina oleh Lei Tingyu akhirnya mengarahkan amarahnya ke Lan Xin.
Lan Xin menunjuk hidungnya sendiri. Menjadi penonton yang makan semangka pun terkena imbas?
"Sepupu, dia benar-benar terlihat berantakan seperti monyet liar tak berpendidikan – Astaga! Rambutnya masih kusut!"
Anna bekerja sama dengan Nyonya Marquis.
Saat berbicara dengan Lei Tingyu, menggunakan berbagai nada manis dan lembut.
Saat berbicara dengan Lan Xin, menggunakan berbagai teriakan dan kemarahan.
Perempuan ini benar-benar layak bermain drama, piawai memainkan peran split personality.
Lan Xin meraba rambutnya. Dia bersumpah sudah menyisir rambut saat bangun tidur.
Tapi bersama Boss Lei si tukang ketok dahi + remas rambut ini, menjaga penampilan sudah menjadi kemewahan!
“Nenek, dia adalah istri saya.” Suara Lei Tingyu jelas mengandung ketidaksenangan.
Nyonya Marquis menegangkan rahangnya, sangat tidak puas dengan sikap Lei Tingyu.
“Perempuan yang kamu cari ini tidak akan saya akui. Kamu harus menikahi Anna.”
“Saya dan Lan Xin sudah terdaftar di Las Vegas, dia adalah istri sah saya secara hukum.”
Begitu kata Lei Tingyu selesai, ekspresi Nyonya Marquis dan Anna langsung terdistorsi.
“Saya perintahkan kamu untuk segera bercerai!” Perintah Nyonya Marquis tanpa basa-basi, kemudian berkata kasar pada Lan Xin.
“Kamu harus keluar dari Lex! Perempuan dengan status sepertimu tidak layak untuknya!”
Lan Xin mengedipkan mata, kenapa adegan ini terasa seperti dialog drama berlebihan yang pernah ditontonnya?
“Kalau saya meninggalkannya, berapa uang yang akan Anda berikan?”
“Apa?” Nyonya Marquis terpaku.
Mata Lei Tingyu menjadi gelap, kilatan cahaya berbahaya melintas.
Melirik peringatan ke Lan Xin: Lebih baik kamu bicara hati-hati, kalau tidak akan kau rasakan akibatnya!
Lan Xin pura-pura tidak melihat pandangan yang ingin membunuh dari boss, tersenyum tipis pada Nyonya Marquis.
“Ayolah, kalau mau jadi tokoh yang memisahkan burung mandarin, setidaknya gunakan dialog yang tepat! Meminta orang putus, bukannya harus menghantam dengan cek? Ayo cepat, korupsi hati rapuh saya dengan uang!”
Mulut Lei Tingyu berkedut dua kali, diam-diam mencubitnya di bawah meja.
“Aduh!” Lan Xin mengerang kesakitan, tidak rela membalas dengan menendangnya, “Diam kau! Lihat aku!”
“Uang...” Hal yang paling kurang bagi Nyonya Marquis saat ini adalah uang, sehingga saat Lan Xin mengucapkannya, sang nyonya pun tertegun.
Pandangan beralih ke Anna yang segera membuka mulut.
“Aku berikan 5 juta pound sterling, segera tinggalkan sepupuku!” Keluarga Anna tergolong berkecukupan.
Situasi saat ini: keluarga Nyonya Marquis punya gelar bangsawan namun miskin, sementara keluarga Anna kaya tapi tanpa gelar, sehingga kedua pihak merencanakan pernikahan strategis.
Lei Tingyu adalah target yang harus direbut dengan segala cara bagi mereka.
“Astaga! 5 juta pound! Seumur hidupku belum pernah lihat uang sebanyak ini!” Lan Xin berlebihan menepuk-nepuk dadanya.
Anna mendongak dengan angkuh, tapi langsung terperanjat saat Lan Xin menoleh bertanya pada Lei Tingyu.
“Suamiku, berapa total kekayaanmu?”
“Tidak termasuk aset tetap, perkiraan konservatif 2.000 miliar. Jika saham dijual, bisa lebih,” Lei Tingyu sangat puas dengan panggilan itu.
Ternyata makhluk ini sekaya itu! Harusnya dulu berunding baik-baik saat bercerai, bagiannya terlalu sedikit!
Lan Xin melototi suaminya, merasa mendapat luka-luka seberat berton-ton!
Meski ditatap, tangan pria itu di bawah meja mulai usil. Dari mencubit berubah jadi mengelus-elus.
Pipi Lan Xin memerah, “Pergi kau! Tidak lihat lagi sibuk berperang?!”
“Dengar, 2.000 miliar dolar AS, kalau aku bercerai dengannya, berapa yang bisa kudapat?”
“Si pelit ini, cuma kasih 5 juta RMB ke dia~” Lan Xin menggerutu dalam hati.
Tapi raut wajahnya tetap menunjukkan ekspresi berkelas dingin nan megah.
Setelah belajar tata krama kalangan atas selama empat tahun, dia memang malas berpura-pura, tapi bukan berarti tidak bisa.
“Aku kan tidak gila, demi 5 juta recehmu mau melepaskan ini semua——”
Lan Xin melirik Lei Tingyu, lama-kelamaan menemukan istilah yang nyaris membuat Lei Tingyu mati kesal.
“Ayam penelur emas——Aduh!” Teriaknya kesakitan sambil membalas dengan menginjak kaki Lei Tingyu di bawah meja.
Dasar Paman kau, baru mulai sudah langsung cubit-cubitan!
Nanti habis orang pergi, tamat riwayatmu! Sorot mata boss sudah mengeluarkan hawa dingin, berani-beraninya menyebutnya ayam!
Tak disangka perempuan yang tak mencolok ini ternyata begitu lihai lidahnya, Nyonya Marquis akhirnya tak tahan.
“Bagaimanapun, lex harus menikahi Anna! Kalau tidak, lex tidak bisa mewarisi gelar Marquis!”
Senjata rahasia ini membuat Lan Xin yang sedang saling mencubit Lei Tingyu di bawah meja tertegun.
“Gelar apa?”
Bukannya dia cuma orang kaya baru? Kok bisa punya status kayak gitu?
Tapi tak ada yang menjawab keraguannya. Lei Tingyu hanya melirik dingin ke Nyonya Marquis, sudut bibirnya melengkung sinis.
“Terserah.”
Gelar itu memang tidak pernah terlalu menarik baginya.
"Sikapnya sepertinya memancing kemarahan Nyonya Marquis, yang ingin memberi pelajaran pada anak ini yang selalu diremehkannya."
Pria yang tak sempat berbicara dan hanya mengileri Lan Xin, tiba-tiba batuk.
Baru sekarang Nyonya Marquis teringat tujuan sebenarnya kedatangannya kali ini.
Dia belum bisa bertengkar dengan Lei Tingyu sekarang. Urusan wanita ini bisa ditunda dulu, yang penting urusan resmi harus diprioritaskan.
"Perusahaan Hans sekarang perlu tender. Keluarga Jin punya kerja sama dengan perusahaanmu, temui CEO Keluarga Jin dan pastikan Hans memenangkan tender ini!"
"Apa mulutnya di wajahnya hanya hiasan? Mengapa harus Lei Tingyu yang bicara?"
Sebelum Lei Tingyu sempat membuka mulut, Lan Xin sudah lebih dulu angkat suara.
Dari tadi dia sudah kesal dengan sikap sombong nenek tua ini.
Sejak masuk, si nenek terus memandangnya dengan tatapan merendahkan. Lan Xin masih bisa menerima jika itu hanya untuknya, tapi cara bicaranya dengan Lei Tingyu juga penuh sikap mengasihani.
Yang lebih menjengkelkan, dia seenaknya jadi mucikari untuk bos!
"Kami sedang bicara, mana ada hakmu untuk menyela!" Anna menghantam meja.
Sebelum Lei Tingyu sempat membela Lan Xin, dengan suara 'Prak!' Lan Xin berdiri sambil menghantam meja lebih keras.
"Dia suamiku! Kau ini siapa?! Menurut standar moral modern, akulah istri sah sementara kau cuma selir bangsawan yang ingin merebut posisi. Apapun gelarmu, kau tetap 'wanita ketiga'! Tahu arti 'three'? TIGA!"
Teriakan ini memancarkan aura 'Wanita Bisa Menyangga Setengah Langit' pasca reformasi dan keterbukaan, membuat ruangan seketika senyap.
Semuanya dikekang oleh Lan Xin.
