Bab 185 Dia Memukul CEO
Dalam perjalanan pulang, aroma bakpao memenuhi kabin mobil tertutup.
Dari sudut matanya, Lei Tingyu mengamati Lan Xin yang terus membuka tas dan diam-diam mencium aroma harum - sungguh kucing rakus!
"Bakpao paling enak dimakan selagi panas."
Lan Xin tahu boss adalah pria perfeksionis kebersihan yang paling tidak tahan orang makan di mobilnya.
Tepat seperti dugaanku, boss pura-pura tak mendengar.
Lan Xin yang tidak bisa menerima kekalahan menyodorkan tas ke mulutnya, tapi boss dengan jijik memalingkan kepala.
Hah, seberani itu?
“Kurasa jika kamu lahir di era Perang Anti-Jepang, pasti akan menjadi pejuang Partai yang gigih sampai mati!”
Sudut mulut boss berkedut, cara dia memuji orang memang sangat unik.
Tidak puas berakting solo, Lan Xin memutar bola matanya, lalu menggigit dan menciumnya dengan bibir mengerucut.
Boss yang sedang menyetir tiba-tiba disergap bibir beraroma bakpao!
Matanya berkelip puas, la-la-la! CEO otoriter makan bakpao~
Lei Tingyu menginjak gas, mobil meluncur mengikuti jalan lalu berhenti mendadak di sebuah gang kecil!
Gang sunyi ini sepi dari orang dan kendaraan. Lan Xin merinding, firasat buruk mulai muncul...
"Awalnya ingin memuaskanmu di rumah, tapi kalau kamu sudah segini lapar—"
Suara beratnya menyertai gerakan, pandangan Lan Xin berkunang-kunang saat tubuh pria itu menindihnya.
Dengan gerakan terlatih, tangannya menggeser kursi penumpang hingga rebah, membentuk postur berbahaya dalam sekejap.
Ruang SUV memang lebih luas dari mobil biasa, tapi tubuh tinggi besar pria ini tetap membuat kabin terasa sempit.
Dua kata kuning berhuruf tebal tiba-tiba muncul di kepala Lan Xin.
Goyang...mobil?!
Dia menelan ludah.
"Kita kan orang ber-KTP, masa mau tanpa batas seperti ini?"
"Kamu yang mulai menggoda, aku sudah menahan lama."
Dari seikat cumi bertabur bubuk jinten, hingga bakpao beraroma daging yang menggoda ini, kesabaran boss benar-benar terkikis habis!
Lampu dalam mobil dimatikannya, dalam lingkungan tertutup yang remang, hanya cahaya lampu jalan dari luar yang menembus kaca hitam, menyinari wajahnya.
Dalam samar-samar, Lan Xin justru merasa, mata boss saat ini pasti memancarkan cahaya hijau yang redup.
Jangan...
Menyadari bahwa dia serius, pori-pori kulit Lan Xin langsung mengembang.
Jika benar-benar menuruti keinginannya, besok headline CEO Grup Lei yang sedang 'beraksi' di mobil pasti akan viral ke seluruh penjuru negeri.
Rasa malu boss sudah tak bisa diukur dengan standar manusia biasa, tapi dia masih punya harga diri!
Tapi Lei Tingyu yang sedang bergairah ini terus merobek pakaiannya yang hampir celaka, tiba-tiba——
"Telur ayam kampung! Telur ayam kampung!"
Ringtone yang dijuluki "lagu dewa" ini, hampir setiap kali berbunyi, selalu berhasil menyadarkan Lei Tingyu dari kondisi terangsangnya dengan cepat.
Lan Xin terkekeh pendek, dengan susah payah merogoh ponsel dari saku celananya.
Boss yang sudah di ambang klimaks, kesal diganggu, tetap melanjutkan perjuangan melepas pakaiannya.
Lan Xin sibuk menerima telepon, tak sempat memperhatikan ulahnya.
"Fei Fei, ada apa?"
Mendengar nama Fei Fei, bukan panggilan dari rumah perawatan, Lei Tingyu seperti menelan pil penenang, semakin mantap merobek gaunnya.
Temannya, hal apa lagi yang bisa terjadi? Setelah mengobrol sebentar dan menutup telepon, siapa pun takkan bisa menghentikan bos kecil yang tak terbendung ini!
Lei Tingyu bahkan menyipitkan matanya dengan nuansa jahat. Jika dia terus-terusan bicara, mungkin dia bisa 'memakannya' dulu?
Ini ide yang sangat bagus.
Boss Lei yang memiliki eksekusi super, semakin mantap mempercepat gerakan 'paham melepas pakaian' di tangannya. Hampir saja berhasil ditanggalkan.
Tiba-tiba——
"Jangan nangis! Aku segera ke sana!"
Lan Xin mendengar tangisan Fei Fei di telepon. Paniknya sampai menggunakan tenaga berlebihan. Hanya terdengar suara BREEENG, dunia pun ter-segel.
Lan Xin sadar apa yang baru dilakukannya. Mulutnya membentuk huruf O.
Karena terlalu khawatir pada sahabatnya, satu tangan memegang telepon sementara tangan lain entah dari mana punya kekuatan mendorong kepala Lei Tingyu ke atap mobil!
Di telepon, tangisan Fei Fei masih tersendat-sendat.
Lan Xin gemetar menarik kembali pandangannya. Dia bahkan tak berani melihat ekspresi seperti apa yang ada di wajah bos sekarang...
"Aku segera ke sana, jangan panik ya!"
Setelah menutup telepon, Lan Xin menciutkan bahu sambil menatap bos yang wajahnya menghitam.
Suara benturan tadi... benar-benar keras sekali...
Bagaimana menggambarkannya? Mirip seperti semangka besar jatuh dari ketinggian, bunyi BRUK!
Tapi yang didorongnya bukan semangka, melainkan CEO sombong berbulu tegak yang sangat pendendam...
Di kepala Lan Xin muncul bayangan Semangka Beku dari Plants vs Zombies, dengan wajah Lei Tingyu di buahnya.
“Lan、Xin!” Lei Tingyu menyebut namanya lewat celah gigi.
Lan Xin merangkapkan dua tangan, terus-menerus meminta maaf.
“Maaf maaf, aku benar-benar tidak sengaja!”
Dalam kehidupan sombong Lei Tingyu, belum pernah ada yang berani memperlakukannya seperti ini, kucing ini benar-benar yang pertama dan terakhir dalam sejarah!
“Sekarang juga tidak ada waktu menjelaskan padamu, bisakah kau mengantarku ke Fei Fei? Dia terus menangis di telepon...”
“Kau masih sempat mengurusi urusan orang lain?!”
Sekarang ini, dia seharusnya benar-benar mengkhawatirkan dirinya sendiri!
Faktanya, boss sudah memikirkan ratusan posisi, tidak membuat pinggang kucing kecilnya patah sebagai hukuman, bagaimana bisa tetap eksis di lingkaran CEO otoriter nanti!
Lan Xin merangkapkan dua tangan, terus memohon.
“Fei Fei adalah teman terbaikku, kami tumbuh besar bersama sejak kecil. Sekarang dia menghadapi masalah, aku tidak mungkin tidak menemaninya.”
“Tidak boleh!”
Boss sekarang hanya ingin membawanya pulang, menyiksanya begini-begitu sampai mati, membuatnya menangis kelelahan!
Sial sekali, demi teman sampai berani mendorong kepalanya ke atap mobil, hati perempuan paling beracun, membunuh suami sendiri!
Melihat sikapnya yang begitu tegas, Lan Xin panik bukan main.
“Kumohon, biarkan aku pergi. Asalkan kau mengizinkanku menemaninya semalam——”
“Berani bermalam pula?!”
Dosa tak termaafkan! Kucingnya pergi menginap dengan perempuan lain, tidak masuk akal!
Tanpa aroma wanginya, dia sama sekali tidak bisa tidur!
“Lei Tingyu, CEO terkaya dan terkeren di dunia, aku memujimu~”
“Memuji pun takkan berguna!” Boss yang didorong Lan Xin kehilangan mood untuk bersenang-senang di bawah sinar bulan.
Menyalakan mobil bersiap pulang dan melanjutkan.
Lan Xin melihat tekadnya yang membaja, panik berputar-putar bahkan ingin membuka pintu mobil. Andai Lei Tingyu tidak sigap, si kucing pemberani ini pasti sudah memberontak!
“GILA?!” Wajah boss menghitam seperti besi.
Demi orang luar, dia berani mempermalukanku seperti ini. Kenapa tak pernah dia bersikap tulus seperti ini padaku!
Besok akan kusuruh banyak orang memeriksa bar Fei Fei yang hancur itu seratus kali!
Air mata Lan Xin menggenang di pelupuk mata.
“Dia saudari terbaikku. Waktu SMP aku di-bully, Fei Fei selalu membalasnya. Lengannya masih ada bekas luka untuk menyelamatkanku! Hanya dia keluarga yang kupunya, kau malah...”
Lei Tingyu berbisik pada diri sendiri: Jangan sampai lemah hati.
Tapi melihat Lan Xin yang panik dengan mata berkaca-kaca, tanpa sadar mengutuk pelan.
“Pakai sabuk pengaman!”
