Bab 191 Kebenaran Hanya Ada Satu!
Lan Xin tidak bisa tidur nyenyak semalam karena mengkhawatirkan masalah Fei Fei.
Kembali dijungkalkan oleh boss yang buang integritas, tidurnya kali ini sangat lelap.
Saat terbangun, Lei Tingyu sudah tidak ada di kantor.
Melakukan peregangan sambil menguap keluar dari ruang istirahat, melihat di luar hampir gelap.
Ponsel Lan Xin kehabisan baterai. Dia membuka laci-nya mencari charger.
Tapi malah menemukan satu lembar dokumen bertuliskan "Laporan Investigasi".
Penasaran, dia mengambil dan membukanya - langsung terpaku.
Semakin dibalik, amarahnya semakin memuncak.
Ternyata dalang penghancuran toko Fei Fei bukan orang lain.
Tapi penyihir hitam Yan Li Li!
Laporan itu mencatat detail bagaimana Yan Li Li menyuap preman untuk menghancurkan toko.
Bahkan ada fotokopi catatan transfer Yan Li Li ke bos preman.
Tidak ada hal yang ingin diinvestigasi Lei Tingyu yang tidak terungkap.
Darah Lan Xin mendidih. Menggenggam laporan hendak bergegas memberi tahu Fei Fei!
Tiba-tiba pandangannya tertarik pada benda lain di laci.
Sebuah kotak besi kecil yang terlihat sudah berumur.
Kotak timah, terlihat seperti wadah permen, kotaknya sudah berusia beberapa tahun,
Polanya sudah mulai terkelupas, nyaris bisa dikenali sebagai gambar kucing kecil.
Meski berasal dari angkatan lama, kondisi penyimpanan kotak ini terlihat cukup terawat.
Permukaan cat yang mengilap menunjukkan seringnya terjadi gesekan pada benda ini.
Barang seperti ini terasa sangat kontras dengan lingkungan kantor tinggi milik Lei Tingyu.
Mengapa di laci pria yang mengejar kualitas seperti Lei Tingyu bisa ada kotak kuno semacam ini?
Lan Xin memutar-mutar kotak itu, tiba-tiba muncul dalam ingatannya perkataan Bibi Chen, kepala pelayan yang telah melayani Lei Tingyu bertahun-tahun.
"Karakter Tuan muda dulu tidak seperti ini, perubahan itu terjadi setelah anak-anak nakal mengusik kotak kesayangannya."
Bibi Chen pernah mengatakan bahwa Lei Tingyu menyimpan sebuah kotak kecil yang sangat berharga.
Biasanya terkunci rapat di dalam brankas.
Mungkinkah ini kotak yang dimaksud?
Denyut jantung Lan Xin tiba-tiba meningkat.
Karena ia menyadari, dirinya seakan telah mengintip sedikit privasi Lei Tingyu.
Benda yang dibawanya selama lebih dari sepuluh tahun tentu sangat penting baginya.
Mengapa pria sombong itu menyimpan kotak yang terlihat biasa ini selama bertahun-tahun?
Tangan Lan Xin yang memegang kotak mulai bergetar halus.
Ia sedang memikirkan pilihan.
Ini adalah privasi Lei Tingyu, seharusnya ia tidak menyentuhnya, tapi...
Rasa penasarannya benar-benar tak tertahankan.
"Akhirnya, rasa penasaran di hati mengalahkan moral, Lan Xin akhirnya mengulurkan tangan ke kotak kecil yang tertutup rapat."
"Kotak sedikit terbuka, sebentar lagi akan terbuka. Denyut jantungnya semakin cepat. Tiba-tiba, dia mendengar suara pintu dibuka!"
"Lan Xin ketakutan buru-buru menutup kotak itu dan melemparkannya ke laci. Baru saja dia menutup laci, Lei Tingyu sudah masuk."
"Apa yang kamu lakukan?"
"Lan Xin merasa tegang seperti penjahat yang tertangkap, wajahnya memerah sambil terbata-bata menjelaskan."
"A-Aku... aku cari charger!"
"Lei Tingyu berjalan mendekat, membuka laci lain dan mengeluarkan charger untuknya."
"Jantung Lan Xin masih berdebar kencang. Dia merebut charger itu dan kabur ke ruang istirahat seperti dikejar hantu."
"Duduk di ranjang ruang istirahat, jantungnya masih berdetak tak karuan."
"Sangat menakutkan."
"Hampir saja ketahuan olehnya."
"Belum sempat dia menenangkan diri, Lei Tingyu membuka pintu dan masuk."
"Apa kamu melihat——"
"Aku tidak melihat! Aku tidak melihat apa-apa!" Lan Xin berbohong dengan gugup.
"Lei Tingyu mengangkat laporan investigasi di tangannya."
"Tidak melihat?"
"Saat aku keluar tadi, ini masih tertutup."
"Lan Xin baru lega setelah menyadari yang dimaksud bukan kotak besi kecil itu."
"Oh ini? Aku sudah baca."
"Lalu menurutmu yang mana yang kumaksud?" Lei Tingyu menangkap keganjilan dalam sikapnya.
"Tidak, tidak ada. Apa isi laporan investigasi ini benar?"
"Takut ditanya tentang kotak itu, Lan Xin buru-buru mengalihkan topik."
Lei Tingyu mengangguk, berjalan mendekat, dan duduk di sebelahnya.
“Aku baru saja keluar untuk menyelesaikan hal ini.”
Dia mengadakan rapat pejabat tinggi Grup Lei dengan tujuan membeli perusahaan Yan Lili sekaligus merebut beberapa proyek dari perusahaan induk Yan di belakangnya.
“Bagaimana dia bisa begitu jahat! Fei Fei bahkan tidak mengganggunya!” Lan Xin geram.
“Perempuan itu akan membayar harga untuk perbuatannya. Urusan selanjutnya, jangan kau ikut campur.”
Yang dilakukan Lei Tingyu hanyalah membalas dendam pada Yan Lili yang membuat Kucing liarnya ikut ketakutan.
Mengenai Fei Fei, Lao Er pasti akan turun tangan.
“Bagaimana kabar Fei Fei sekarang? Anak dalam kandungannya——”
“Tenang, ada yang akan merawatnya.”
“Siapa? Dalam kondisi seperti ini, dia pasti tidak bisa memberi tahu keluarganya.” Lan Xin bertanya bingung.
Lei Tingyu mengeluarkan dua tiket pesawat dari saku. Setelah menerimanya, Lan Xin melihat tujuan penerbangan ke kota wisata tak jauh dari Kota B.
“Ini apa?”
“Lao Er membuka pusat hiburan besar di sana. Dia memintaku membawamu berlibur beberapa hari.”
Ucapan asli Mo adalah: “Jaga baik-baik istrimu, jangan sampai dia mencari Fei Fei sekarang.”
Masih ada masalah belum terselesaikan antara Lao Er dan Fei Fei. Jika gadis pembela keadilan kita ini ikut campur, situasi akan jadi rumit.
Karena itu Lao Er tidak hanya memberikan voucher liburan seminggu, tapi juga membocorkan informasi bisnis senilai 100 juta melalui hubungan keluarga, demi membuat Lei Tingyu membawa pergi Lan Xin.
“Saya sekarang mana ada hati untuk main, di pihak Fei Fei juga belum stabil ya.” Lan Xin ingin tetap di sini.
Bukan hanya khawatir pada sahabat, tapi juga ingin melihat Yan Lili si perempuan jahat itu mendapat hukuman yang sepantasnya.
“Lao Er sudah menemani dia periksa ke dokter, sementara tidak bisa mengambil anak ini, jadi kamu tinggal di sini juga tidak berguna.”
“Ah? Mengapa ya?”
“Secara konkret, kamu bisa menelpon dan bertanya padanya.”
Lan Xin segera menelepon Fei Fei, saat panggilan tadi, dia sama sekali tidak menyebut hal ini.
Klaim Fei Fei sama dengan Lei Tingyu, anak ini sementara tidak bisa dilakukan.
Dokter bilang, tubuhnya relatif khusus, jika mengambil anak ini, kedepannya mungkin tidak akan bisa menjadi ibu lagi.
Karena takut Lan Xin tahu lalu panik, makanya tidak diberitahu, setelah Lan Xin bertanya tak henti-henti, Fei Fei akhirnya mengaku.
Setelah menutup telepon, Lan Xin duduk di sana dengan bodoh, di dalam hati sangat sedih.
Bagaimana semua hal sial itu bisa menimpa sahabatnya ya?
“Tidak boleh, saya harus pergi menemani dia.” Lan Xin berdiri.
Lei Tingyu menekannya, memaksanya duduk kembali.
“Sekarang kamu pergi juga tidak berguna, kalian perempuan kalau berkumpul, selain saling memeluk dan menangis, tidak akan ada cara lain, itu tidak cocok dengan kondisinya sekarang.”
“Tapi saya tidak tenang.” Lan Xin hampir mati panik.
“Ada orang yang akan merawatnya.”
“Siapa?”
“Lao Er.”
Di bawah pertanyaan berulang-ulang Lan Xin, Lei Tingyu akhirnya mengeluarkan jawaban.
Sebenarnya Fei Fei baru saja tidak memberitahu Lan Xin, bahwa dia sekarang sudah dibawa pulang ke rumah Mo Huairen.
Sekarang dengan pengawasan ketat, bukan hanya manusia, bahkan lalat yang ingin mendekati Mi Feifei pun bukan hal mudah.
"Ah? Kenapa Lao Er harus merawat Fei Fei?" Lan Xin tertegun sejenak, tiba-tiba, kilasan inspirasi muncul di pikirannya.
"Aku mengerti!"
