BAB 223 Ingin Menjaga Rahasia, Kamu Tahu Harus Bagaimana Oh
Setelah mengejutkan Lan Xiang dengan keras, Lan Xin dan Lei Tingyu mengunjungi Shishi di rumah sakit.
Shishi sekarang sudah lepas dari bahaya, masih berbaring di ranjang untuk menjaga kandungan. Saat tahu Lan Xin yang menyelamatkannya, dia sangat berterima kasih.
Sebenarnya Lan Xin ingin mengobrol dengannya tentang rencana Shishi dan Mu Feng ke depan.
Tapi melihat Mu Feng tidak ada di ruang pasien, sementara kondisi Shishi tampak lemah, akhirnya urung dilakukan.
Lei Tingyu dari awal sampai akhir tanpa ekspresi. Setelah mengobrol sebentar dengan Shishi, Lan Xin menyesal telah mengajak bos ikut.
Setiap kali dia berbicara, terasa ada sosok di belakangnya yang terus mengeluarkan hawa dingin.
Dia sendiri sih tak masalah karena sudah terbiasa, tapi Shishi yang jarang berinteraksi dengan Lei Tingyu benar-benar tak nyaman dengan AC level bos ini.
Shishi bilang Mu Feng akan segera kembali, jadi Lan Xin tak tega membiarkan Gunung Es Lei terus menyiksa pasien dengan hawa dinginnya.
Mereka hanya sebentar lalu pamit, berjanji akan kembali saat Shishi pulang nanti.
Begitu keluar rumah sakit, Lan Xin langsung cemberut ke arah bos.
"Kamu kenapa sih!"
Yang tahu, mengira dia datang untuk mengunjungi pasien.
Yang tidak tahu, mengira barang ini datang untuk menghadiri upacara penghormatan!
Wajah es ini, begitu berada di ruang pasien, terus-menerus membuat orang merasakan tekanan yang sangat besar.
Boss mengerutkan kening, "Apa yang kulakukan?"
Mereka perempuan mengobrol, mau disuruh bicara apa?
Yang paling sialan adalah makhluk jenis ini yang tidak melakukan apa-apa tapi membuat orang gemetar kedinginan!
"Ke depannya kalau aku bergaul dengan teman perempuanku, jangan ikut!"
Ada pria dengan efek pendingin bawaan seperti ini yang mengikuti, tidak perlu nyalakan AC pun sudah terasa segar!
Boss semakin murka, "Kau pikir, aku mau datang?"
Kalau bukan karena dia yang menariknya, mana mungkin dia mau merendahkan diri untuk mengunjungi perempuan yang sama sekali tidak dikenalnya?
Segudang perempuan, membicarakan topik yang tidak berbobot, tertawa tanpa alasan yang jelas!
Kalau bukan karena takut kucing kesayangannya bosan di rumah, mana mungkin dia akan mengeluarkannya untuk berkumpul dengan perempuan-perempuan aneh ini dan ngobrolin topik yang tidak jelas!
Lan Xin meliriknya dengan mata menyamping, sombong saja sampai mati!
"Pria berkarakter seperti kamu, untungnya bersama wanita bermental sekuat aku ini. Kalau diganti orang biasa, pasti sudah membeku kaku!"
Saat ini mereka sudah sampai di parkir bawah tanah. Boss mempersilakan seorang bodyguard dan menerima kunci mobil darinya.
Saat pulang, dia sendiri yang menyetir, meninggalkan Cadillac panjang yang terlalu mencolok saat datang, menggantinya dengan Land Rover bodyguard yang lebih rendah hati.
Lan Xin tidak pilih-pilih, asal ada mobil untuk dinaiki. Tidak peduli mereknya juga. Sesaat sebelum naik, Boss melambai.
“Kenapa？” Lan Xin dengan wajah kikuk mendekat.
Boss meraih kedua pipinya dan menarik ke samping.
Wajah Lan Xin kembali berubah menjadi wajah bakpao.
Sekelompok bodyguard yang belum sempat pergi dan asisten Qi Lei serentak menatap langit.
"Percakapan mesra macam apapun, kami sama sekali tidak melihat!"
“Lei Tingyu, kamu kenapa sih!” Lan Xin murka.
“Kalau suatu hari wajahku jadi gepeng seperti kue atau kepala Dewa Umur, itu karena kamu suka mencubit!”
“Membantu mencairkanmu, Kucing bodoh! Ngapain diam saja, naik mobil!”
Lan Xin memberikan tatapan sinis. "Dasar tukang dendam!"
Baru saja dia mengkritik bahwa pria ini membawa AC bawaan yang bisa membekukan semua orang.
Langsung dia ditimpali cubitan dan tepukan kepala sebagai balas dendam!
“Hati Lei Tingyu mungkin cuma sebesar kacang kedelai, tidak mungkin lebih!” Dia memutuskan untuk tidak memanggilnya Boss Lei lagi, tapi "Si Pelit Tas Kecil".
“Kalau aku kacang kedelai, kamu nanometer, hanya terlihat pakai mikroskop.”
“Kamu menyebalkan!”
“Um, aku menyebalkan. Asal kamu suka.”
Percakapan mereka pelan-pelan mereda seiring tertutupnya pintu mobil dan menjauhnya kendaraan, hingga akhirnya menghilang.
Menyisakan sekumpulan staf yang ditinggal boss dalam kebingungan diterpa angin.
“Barusan... itu bukan benar-benar kata-kata CEO kan?” Bodyguard pertama mengusap keringat dingin di dahinya.
Celaka! Apakah mereka akan dihabisi karena menyaksikan sisi rahasia sang bos gunung es?
“Dalam hidup manusia, ada dua tahap dimana kecerdasan mencapai titik terendah.”
Qi Lei yang selama ini diam akhirnya berbicara, semua orang serentak menatap tangan kanan bos.
“Pertama adalah saat jatuh cinta, kedua saat hamil. Sekarang CEO sudah masuk tahap pertama. Untuk tahap kedua, tinggal menunggu kapan perut nyonya bos mulai membesar...”
Perkataan Qi Lei membuat semua orang mengangguk, meski tak paham maksud asisten khusus ini, tapi rasanya sangat masuk akal!
Lei Tingyu menyetir mobil sementara Lan Xin duduk di sampingnya, memandangi cara menyetirnya dengan penuh ketertarikan.
“Mau nyoba nyetir?”
Lan Xin mengangguk penuh harap, matanya berbinar-bintang.
“Mobil seperti ini cuma bodyguard rumah yang biasa menyetirnya.”
Maksudnya, mobil seharga 800 ribu ini kok bisa begitu menarik perhatiannya? Mobil-mobil lain miliknya jelas lebih mahal.
“Aku memang suka mobil off-road seperti ini. Mobil itu harus sesuai karakter pemiliknya, harga tidak penting.”
“Memilih perempuan juga begitu,” gumamnya pelan.
“Kamu bilang apa?” Lan Xin tidak mendengar.
Lei Tingyu cuma mengeluarkan suara “Hmph”, tak mau memberitahumu!
“Aku benar-benar ingin mencoba mobil yang lebih ganas seperti ini. Boleh aku coba? Coba sedikit saja.” Lan Xin merangkapkan dua tangan seperti berdoa.
“Demi keselamatan jiwa dan harta benda orang-orang di jalanan ini,” kata Lei Tingyu dengan wajah serius.
Lan Xin mengedipkan mata, dia melanjutkan.
“Si pengacau kecil sepertimu jangan menyetir di kawasan ramai!”
Dengan gaya menyetirnya yang ganas itu, betapa tak bersalahnya orang-orang di jalan!
Lan Xin mencibirkan bibir, mana ada yang berlebihan seperti katanya!
"Sebelum mengenalmu, aku juga bisa menyetir sendiri!"
Kok di hadapannya, dia menggambarkanku sebagai pembunuh bayaran jalanan!
"5 kali."
"Apa?" Lan Xin tak paham maksudnya.
"Mobil QQ tua Mi Feifei, kau pinjam 20 kali, masuk bengkel 5 kali, probabilitas kecelakaan seperempat."
Lan Xin menarik napas dalam-dalam, "Bagaimana kau bisa tahu semua ini?"
Ini semua terjadi sebelum pernikahannya. Lan Xin menelan ludah.
"Lei Tingyu, apa kau menyelidiki semua hal tentang calon istrimu, termasuk catatan pelanggaran?"
Lei Tingyu menggelengkan kepala.
"Tidak."
Lan Xin menarik napas lega, syukurlah, hampir saja kupikir tak boleh punya rahasia kecil di depannya.
Dalam hati dia menambahkan:
Untuk wanita lain takkan kuselidiki. Tapi dia kucing liar... Eh, kalimat ini rancu.
Sebenarnya, aku takkan menikahi wanita lain.
Bos sedang merenungkan masalah logika, sementara Lan Xin di sampingnya memainkan jari-jari dengan cemas:
"Jangan beri tahu Feifei tentang kerusakan mobilnya! Setiap kali nabrak, kuperbaiki diam-diam. Kalau dia tahu, anak anjing persahabatan kita akan tewas terjatuh!"
Lei Tingyu melengkungkan sudut bibir. Lan Xin baru sadar lalu menutup mulutnya.
Bodoh! Mengaku rahasia di depan si licik super ini, sama saja bilang: "Hei, kau bisa memakainya untuk mengancamku lho!"
"Makhluk ini, selalu pandai memanfaatkan setiap kesempatan, menekan diri sendiri sekuat tenaga!"
Tepat seperti dugaanku, Lei Fuhei menatapnya dengan tatapan licik, "Untuk menjaga rahasia, apa yang harus kamu lakukan, Um?"
Lihat! Sudah kuduga akan seperti ini!
Lan Xin membalikkan mata.
