Bab 243 Kenapa Dia Ada Di Mana-Mana
Setelah memberi pelajaran pada tatapan sinis, Lan Xin mendapat foto dari Bibi Feng, dikiranya hubungan buruk dengan si tatapan sinis akan berakhir di sini.
Tapi tak disangka, tak lama kemudian mereka bertemu lagi di lelang.
Lan Xin yang digandeng Lei Tingyu memasuki ruang rapat, langsung melihat Bai Xiaonan duduk di area VIP depan.
“Kenapa dia selalu ada di mana-mana?” bisik Lan Xin sambil menarik-narik lengan baju Lei Tingyu.
“Kenapa kita harus datang ke tempat seperti ini?” Menurutnya barang-barang di sini terlalu mahal.
"Meskipun boss sangat kaya, tapi Lan Xin masih tidak mau tampil terlalu mencolok."
"Bukankah kamu bilang, rumah baru masih butuh beberapa hiasan?" boss membalas bertanya.
"Iya... Tapi beberapa barang, tidak perlu dibeli dari lelang kan? Firasatku ini arena pamer kekayaan para Sultan, beberapa harga barang sengaja dinaikkan secara berlebihan."
"Sebenarnya beberapa imitasi kelas tinggi di internet juga mirip, botol keramik seharga 100 yang kubeli baru-baru ini, kalau tidak kuberi tahu, siapa yang tahu itu palsu?"
Qi Lei, asisten khusus yang berdiri di belakang Lei Tingyu, tak kuasa menahan batuk kecil saat mendengar ucapan Lan Xin.
Sayang, kamu memang beli 100, tapi tahukah kamu berapa uang yang dikeluarkan boss untuk menghantam harga botol itu?
Tatapan dingin Lei Tingyu menyapu ke arahnya, membuat Qi Lei patuh membungkam.
Lebih baik dia tetap menjadi anak buah yang baik, menjaga kata-kata dan tindakan!
"Um, kamu memang pandai mengurus rumah tangga." boss mulai berbohong di depan mata lagi.
Mendapat pujian dari boss, Lan Xin terlihat sangat senang, memberikan senyum manis padanya.
Kucing kecil ini semakin menggemaskan, Lei Tingyu yang melihatnya merasa Long Xin sangat senang, bahkan lupa bahwa ini adalah tempat umum dan gelar CEO dinginnya di mata luar.
Mengulurkan tangan, mencubit pipi kecilnya.
Kemudian dengan boss sebagai pusat, semua orang dalam diameter 5 meter membeku.
Bukankah CEO Lei Group seharusnya pria yang tidak menunjukkan emosi?
Gerakan mencubit pipi seperti itu, hal yang tidak mungkin dia lakukan kan?
Jadi, semua ini hanyalah halusinasi.
Radius yang membeku terus meluas, Lei Tingyu mengabaikan semua ini, dengan berani menggandeng Lan Xin melewati kerumunan orang yang terpana, menuju posisinya malam ini.
Setiap area yang dilewati berubah menjadi es, tak seorang pun berani berkata-kata.
Belakangan ini, di kalangan atas terus beredar legenda misterius tentang CEO Grup Lei Lei Tingyu yang dingin dan tanpa ampun di publik, tapi sangat baik pada istrinya.
Banyak pria kaya yang baik pada perempuan, memberi lebih banyak uang atau membeli perhiasan.
Tapi saat semakin banyak orang menyaksikan langsung serangan cubitan wajah, cubitan pipi, remas rambut, dan berbagai "pembunuhan" lain dari bos, ditambah perilaku Nyonya Lei yang berbeda dari para nyonya lain, mereka cepat menyimpulkan kebenaran.
Perlakuan Lei Tingyu pada Lan Xin bukan sekadar "baik" biasa.
Lan Xin merasakan sorotan orang-orang padanya, tapi kali ini rasa gugupnya berkurang, tidak seperti sebelumnya yang sampai terjatuh karena gugup.
Bos telah membuktikan kekuatannya bahwa apapun yang dilakukannya di tempat umum, dia selalu mampu menyelesaikannya.
Karena itu, rasa takut Lan Xin juga berkurang. Saat masih di luar dunianya, memandang dengan kagum, dia mengira dunia itu pasti menyeramkan.
Tapi saat memasuki dunianya, baru sadar ternyata tidak begitu menakutkan, bahkan dia bisa melakukan lebih baik.
Berdiri di sampingnya, selain melihat tatapan kagum dan hormat orang-orang, juga merasakan sorotan penuh nafsu dari banyak perempuan yang tak menyembunyikan keinginannya.
"Lan Xin awalnya masih tersenyum sambil menahan diri, setengah jalan, akhirnya tidak tahan lagi."
"Para pengagum ini, satu per satu menatap Lei Tingyu dengan sorot mata lapar, pandangan telanjang mereka sepertinya ingin melahap hidup-hidup pria itu!"
"Rupanya, perempuan kalangan atas tidak setinggi seperti yang dia bayangkan, hanya seperti ini."
"Melihat semakin banyak pandangan yang menempel pada Lei Tingyu, bahkan samar-samar terdengar percakapan kecil seperti ini."
"'Dia itu?'"
"'Tampaknya tidak jauh lebih menarik dari kami.'"
"'Benar, bagaimana caranya dia bisa menggoda CEO Lei?'"
"Lei Tingyu berpura-pura tuli terhadap semua diskusi ini, hanya memberikan isyarat pada Qi Lei."
"Qi Lei yang menerima isyarat boss mengangguk, matanya menyapu sekeliling. Tugas yang diberikan CEO Lei padanya selama menemani pasangan suami-istri ini hanya satu."
"Siapa berani mengatakan setengah kata negatif tentang Lei Group, nama mereka akan dicatat."
"Setelah kembali... kamu paham lah!"
"Tapi kali ini, Lan Xin tidak seperti waktu itu, hidup dalam perlindungan sayapnya sambil bersedih hati dan menangis diam-diam."
"Lan Xin tiba-tiba berhenti."
"'Ada apa?' boss juga berhenti."
"'Apakah kamu lelakiku?' bisiknya."
"'Kepalamu kemasukan air lagi?' boss meliriknya, mengapa bicara basa-basi seperti ini."
"'Baiklah, karena kamu lelakiku, maka tindakanku berikut ini legal, mempertahankan kekuasaan utuh milikku.' Setelah bergumam pelan, Lan Xin tiba-tiba meningkatkan volume suaranya."
"Dengan suara yang terdengar semua orang, nada manisnya bahkan lebih berlebihan dari navigasi khusus boss itu."
“Tanganku kram, tas ini sangat berat!”
Begitu kata-katanya meluncur, Lan Xin langsung merasakan sorot mata penuh kebencian dari para perempuan dalam radius beberapa meter.
Terjemahan dari tatapan itu kira-kira: "Dasar sok suci! Ngapain pura-pura lemah?!"
Tas yang dipegang Lan Xin adalah model terbaru Hermes berukuran mini. Masih saja mengeluh tidak kuat membawanya?
Beberapa perempuan yang paham karakter Lei Tingyu mulai menampakkan ekspresi menikmati kekonyolannya.
Berlagak lemah di depan Bing Shan Lei, meski sedang dimanja, bukankah akhirnya tetap akan diabaikan oleh CEO Lei?
Lan Xin sendiri merasa ucapannya terdengar sangat hipokrit, tapi dia benar-benar jengkel melihat mata-mata itu yang terus mengincar prianya!
Boss jelas melihat akal bulusnya. Dengan santai, tangan pria itu menghantam kepalanya.
"Seharian wajahnya cuma ekspresi bodoh."
Di depan semua orang, Boss dengan natural menerima tas dari tangan Lan Xin. Satu tangan memegang tas, satunya lagi menyandarkan lengannya.
Qi Lei yang berdiri di belakang sebagai anak buah, mulutnya berkedut dua kali.
Boss, tak kusangka kau sudah semena-mata sampai segini...
Lei Tingyu MEMBAWAKAN TAS UNTUK PEREMPUAN!!
Berita eksplosif ini berhasil mengintimidasi ratusan orang di lelang.
Lan Xin dengan bangga menyandarkan diri pada Lei Tingyu, dagunya terangkat angkuh. Sorot matanya menyapu para perempuan yang mengincar "suaminya".
Lihat saja sepuasnya, dia tetap milikku!
Qi Lei dalam hati mengacungkan jempol, pemilik warung di bawah latihan intensif bos, berkembang dari duel satu lawan satu ke skill merobek kawanan, gerakan menegaskan kekuasaan ini benar-benar penuh wibawa!
Di tengah sorotan mata penuh iri dan kesal dari sekumpulan perempuan, Lan Xin mendampingi bos menuju tempat duduk mereka. Saat duduk, ia masih sempat menoleh ke arah para perempuan yang sudah dibuat kesal.
Bahkan menyunggingkan senyum manis, saat lawan sedang marah, sebuah senyuman saja cukup untuk membuat orang mati kesal.
“Ya, aku Lan Xin memang tidak punya wajah cantik atau garis keturunan terpandang, tapi siapa yang menyuruh Lei Tingyu memilihku sebagai istrinya.”
“Sedang tertawa diam-diam apa?” Lei Tingyu sedikit menolehkan kepala.
“Dekat dengan tinta merah akan menjadi merah, dekat dengan Lei Tingyu integritasnya hilang...” Lan Xin merasa dirinya benar-benar telah berubah.
Bagaimana caranya, dia sangat suka melihat orang-orang yang membencinya tapi tak mampu mengalahkannya.
Sekarang dirinya telah terpengaruh menjadi sedikit licik oleh Boss Lei si licik besar ini.
