Bab 247 Ada yang Menyusup ke Kediaman Keluarga
“Kamu sudah minum air yang 'kuteri'kan, kejadian hari ini jangan dijadikan dendam ya!”
Dia akhirnya mengerti: lebih baik jangan menyinggung orang licik.
Betapa tegasnya Lei Tingyu menghajar Bai Xiaonan, sungguh membuka wawasannya.
Dia memutuskan menarik kembali ucapannya yang menyebut bos terlalu jahat dan sampah.
Dibandingkan caranya menghajar orang luar, perlakuan terhadap Lan Xin bisa dibilang sangat lembut.
“Bikin mati kesal!”
Di Kediaman Keluarga Bai, Bai Xiaonan meraih vas pena rusak yang dibelinya dengan harga mahal, lalu melemparkannya sekuat tenaga ke arah pintu.
Vas pena itu menghantam pintu dan remuk total.
Di tempat yang tak terlihat orang, keanggunan dan kemewahan Bai Xiaonan lenyap. Ia belum pernah menerima aib sebesar ini!
Mengingat segala hal yang dialaminya hari ini, dendamnya pada Lan Xin semakin membara.
Perempuan ini berulang kali mempermalukannya!
Surel berbunyi. Detektif swasta mengirimkan seluruh data Lan Xin.
Bai Xiaonan menatap data-data itu satu persatu, perasaan tidak rela semakin menguat.
Ibu yang sudah gila.
Ayah yang menunggu vonis hukuman di rumah tahanan.
Adik perempuan yang merosot menjadi geisha kelas tinggi — Setelah dibalas dendam Lei Tingyu, Lan Xiang yang tidak rela hidup miskin, mengorbankan martabatnya untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar demi memenuhi gaya hidup mewahnya.
Keluarga ini semuanya bukan orang baik.
Perempuan dari keluarga seperti ini, pantaskah menjadi pasangan Lei Tingyu?!
Bai Xiaonan membaca data itu tiga kali. Akhirnya, ia menelepon seseorang.
"Tante, ini Xiaonan. Iya, saya sudah bertemu Kakak Tingyu. Tante, ada sesuatu... Saya ragu apakah harus memberitahu Ibu. Perempuan yang dinikahi Kakak Tingyu, keluarganya..."
Bai Xiaonan menjelaskan situasi terkini Keluarga Lan sesuai data yang ada.
Di ujung telepon, ibu Lei Tingyu langsung murka.
"Apa yang kau katakan ini benar?!"
“Saya sudah mengirim data ke Anda satu lembar, berikan saya alamat surel Anda. Saya terlalu baik, tidak tega melihat Kakak Tingyu ditipu perempuan seperti ini...”
Bai Xiaonan menggunakan suara lembut untuk menyampaikan emosi paling kejam, sambil secara spontan mengirimkan data tersebut.
Lei Tingyu, lihatlah, apa lagi yang bisa kau gunakan untuk melindungi perempuan itu!
Pagi lagi yang merosot karena tidur sampai siang.
Lan Xin menutup mata, enggan membukanya, juga malas melihat jam berapa sekarang.
Boss makhluk tak tahu malu itu, apa yang telah dilakukannya, dia sudah enggan mengingat-ingat lagi.
Ada puisi kuno yang bilang bagaimana ya?
"Malam bahagia singkat mentari terbit tinggi, sejak itu sang Raja tak hadir di pagi hari", kalau diterapkan pada si boss tak tahu malu itu, harus diubah.
"Malam bahagia singkat mentari terbit tinggi, sejak itu boss Buang Integritas, tongkat besi dihaluskan jadi jarum bordir."
Berapa hari dia kelaparan sampai harus menyiksa seperti ini siang-malam?
Lan Xin merasa harus mogok sehari, tidak ke Lei Group mencarinya, lebih baik mengunjungi Fei Fei, sudah lama tak ke sana.
Boss selalu melarangnya mengunjungi Fei Fei, bilang Fei Fei sedang menjaga kandungan, semua kondisi baik, jangan diganggu.
Toh tidak ada hal penting, tidur lagi saja~
Baru saja Lan Xin menutup mata, tiba-tiba mendengar suara aneh.
Dia langsung melompat bangun, membungkus diri dengan sprei, menyenderkan telinga.
Tak, tak, tak!
Seperti suara ketukan di lantai, mungkinkah ada yang masuk?
Dan dari suaranya, bukan hanya satu orang!
Kewaspadaan Lan Xin langsung mencapai level tertinggi.
Rumah baru belum selesai direnovasi, jadi mereka masih tinggal di apartemen dupleks.
Lei Tingyu tidak suka orang lain memasuki ruang pribadinya. Apartemen dupleks juga tidak terlalu besar, jadi dia tidak memanggil pelayan, hanya beberapa pelayan dari rumah keluarga Lei yang datang secara rutin setiap minggu untuk membersihkan.
Waktu sekarang jelas bukan jadwal bersih-bersih para pelayan.
Jejak langkah boss bisa dia kenali - ini bukan Lei Tingyu!
Ada yang menyusup ke rumah!
Dari suaranya, Lan Xin menduga para penyusup sudah naik tangga dan sedang menuju ke arah sini!
Dia segera mengunci pintu kamar dengan baik, buru-buru memakai piyama, mengambil ponsel. Setelah ragu sebentar, dia memilih tidak menelepon polisi tapi mengirim pesan suara ke Lei Tingyu via WeChat.
"Suamiku, ada orang masuk ke rumah! Aku takut melapor ke polisi karena khawatir akan memengaruhi reputasi Grup Lei. Segera kirim bantuan! Aku akan kabur lewat jendela!"
"Aku segera pulang. Kunci pintu rapat-rapat, tidak ada yang bisa masuk. Jangan melompat dari jendela, paham? Jendela kamar tidur sudah dipasang pengaman khusus, kamu tidak bisa keluar."
Lei Tingyu langsung membalas.
Sekarang dia menyesal memasang jendela anti-kabur untuk mencegah kucing peliharaan lari, malah menjebak istrinya di dalam kamar!
Kebetulan dia sedang dalam perjalanan pulang untuk menjemput Lan Xin. Mendengar pesan itu, darahnya serasa membeku.
Sambil menekan pedal gas mobilnya, boss langsung menghubungi bodyguard yang berjaga di luar apartemen dupleks melalui ponsel.
"3 menit sampai di apartemen dupleks. Lindungi Nyonya, paham?"
"Siap!"
Kucing liar, jangan sampai terjadi apa-apa padamu, tunggu aku!
Boss panik bukan main, siapa yang berani nekat menyusup ke kediaman keluarga Lei Tingyu?
Saat ini Lan Xin sudah berpakaian rapi, matanya menyapu sekilas kamar tidur sebelum akhirnya meraih lampu meja dan mencengkeramnya sebagai alat pertahanan.
Lei Tingyu melarangnya melompat dari jendela karena ketinggian apartemen dupleks itu masih berisiko cedera. Selain itu, belakangan ini mereka sengaja tidak menggunakan kontrasepsi karena ingin punya anak.
Lan Xin menimbang untung rugi, akhirnya memutuskan untuk mempercayai Lei Tingyu - jika dia berjanji akan kembali menyelamatkannya, pasti akan ditepati!
Telapak tangannya berkeringat dingin, cengkramannya pada lampu meja semakin erat. Jika para penyusup itu berhasil menghancurkan pintu kamar, dia akan bertarung mati-matian dengan "senjata" di tangannya!
Jejak langkah semakin dekat, akhirnya berhenti tepat di depan pintu.
Lan Xin merasa jantungnya hampir melompat keluar dari tenggorokan.
Rasanya... sangat menegangkan sekaligus mendebarkan!
"Buka pintu!"
Suara benturan pada pintu disertai teriakan kasar.
Dari nadanya terdengar seperti pria, dan sangat tidak sopan.
"Kalian ini mau apa? Masuk tanpa izin pemilik rumah, ini pelanggaran hukum!"
Lan Xin mengulur waktu sambil memberanikan diri, tiba-tiba matanya berbinar-binar.
Melalui jendela, terlihat beberapa siluet hitam menyusup dari halaman ke dalam rumah. Beberapa orang itu dikenalnya.
Mereka adalah bodyguard bayaran tinggi boss, katanya mantan tentara bayaran internasional terkenal.
"Biasanya selalu bersembunyi di tempat tersembunyi, ini pertama kalinya Lan Xin merasakan keimutan para kakak bodyguard."
"Menghadapi masalah, sungguh sangat tepat waktu!"
"Memikirkan ini, argumen pun bertambah."
"Orang-orang di luar, cepat pergi! Kalau tidak, sebentar lagi akan membuat kalian menyesal!"
"Setelah Lan Xin berteriak, luar diam selama dua detik, kali ini yang berbicara adalah suara perempuan."
"Terdengar seperti suara wanita berusia lanjut dengan aura kemewahan yang tak tergambarkan."
"Kau menyuruhku, pergi?"
"Hah? Ada perempuan juga?"
"Lan Xin terpaku, sekarang perampok rumah sudah menerapkan prinsip kerja tim pria-wanita agar tidak lelah?"
"Bibi, kalian memasuki rumah orang tanpa izin tuan rumah, ini sangat tidak sopan. Manfaatkan sebelum suamiku kembali, saya sarankan cepat letakkan senjata dan pergi dari sini! Mungkin saya masih bisa membela kalian!"
