Bab 268 Nilai Hanya Ada dalam Chemistry
Lan Xin menyelesaikan semua kritikan yang akan dilontarkan Ibu Lei dalam sekali nafas, lalu berjalan langsung ke depan Lei Tingyu sambil tersenyum nakal padanya.
Dalam hati boss, urutan cekcok antar perempuan di rumah seperti ini seharusnya sudah diselesaikan olehnya. Terhadap keterlambatan Shan-shan Lan Xin, ada sedikit rasa tak puas.
"Atasan, lihat kinerja saya nanti!" Lan Xin mengangkat alis ke arahnya, lalu melanjutkan ke Nyonya Lei yang sudah terpana.
"Pendidikan seperti saya pasti tidak layak disebut di hadapan Nona Bai."
"Kalau sudah tahu, mengapa masih—"
"Sayangnya, pernikahan bukan mencari kerja. Semua ini tidak relevan. Pengakuan kalian tidak penting, selama dia menganggap saya cukup baik, itu sudah cukup. Pernikahan adalah wawancara, sehebat apapun riwayat hidupmu, tidak lebih penting dari chemistry yang tepat dengan pewawancara."
Lan Xin bertatapan dengan Lei Tingyu. Pewawancaranya dari awal sampai akhir hanya bos seorang.
Nilai yang bos berikan mungkin sekedar cukup, tapi tetap lebih baik daripada mereka yang bahkan tidak memberi nilai kelulusan.
Nyonya Lei terbungkam. Dia hampir lupa betapa lihainya mulut Lan Xin.
Bai Xiaonan memperhatikan perubahan situasi akibat ucapan santai Lan Xin, niat jahatnya mulai berputar.
Pandangannya tertuju pada sudut ruang belajar, di posisi itu berdiri vas keramik biru putih raksasa.
Bai Xiaonan segera teringat kejadian di lelang, senyum lembut terukir sembari berkata nonchalant:
"Bukankah vas ini 'replika' yang kita lihat di lelang itu?"
Kata "replika" diucapkan dengan tekanan lebih.
Menoleh ke Nyonya Lei dengan senyum kecut.
"Ibu, sebenarnya saya sudah memperingatkan Lan Xin. Produk palsu ini meski ditiru dengan sangat mirip, tidak akan tahan uji waktu. Dana pinjaman cair jutaan digunakan untuk membeli barang palsu. Tampaknya Ting Yu benar-benar memanjakannya, sungguh membuat orang iri."
Salah satu tangan Lei Tingyu mengetuk-ngetuk meja dengan irama tidak sabar, menandakan kesabarannya hampir habis.
Saat mendengar Bai Xiaonan menggunakan masalah vas sebagai bahan pembicaraan, jari-jari Lei Tingyu berhenti sejenak, membentuk senyum sinis.
Benar-benar... gesit seperti air mengalir.
"Itu... saya beli secara online dengan 100 ribu rupiah," lanjut Lan Xin setelah menjelaskan.
"Dapat gratis ongkir pula."
Senyuman Bai Xiaonan membeku di wajahnya.
Nyonya Lei juga tampak terkejut.
Belum pernah melihat orang yang bisa membicarakan pembelian produk imitasi kelas tinggi dengan begitu tenang.
"Tidakkah kau punya rasa malu sama sekali?" Bagaimana mungkin istri CEO bisa membicarakan pembelian barang tiruan dengan sikap tak perlu bersembunyi?
"Orang hanya akan suka pamer ketika sangat kekurangan sesuatu. Suamiku ahli mencari untung, saya tidak perlu merasa rendah diri. Mengumpulkan barang tergantung chemistry pandangan. Kalau sudah cocok, beda harga ratusan ribu dan jutaan tidak berarti."
Setelah Lan Xin selesai berbicara, ruangan tenggelam dalam keheningan.
Siapa yang lebih unggal sudah jelas. Nyonya Lei dan Bai Xiaonan kehabisan kata-kata.
Lan Xin masih berharap mereka akan mengeluarkan lebih banyak trik, agar dirinya punya lebih banyak ruang untuk unjuk gigi.
Namun menghadapi orang yang tidak mengikuti pola standar seperti dirinya, Nyonya Lei untuk sementara tidak punya cara efektif.
"Perilaku Lan Xin seperti ini, bisa dikatakan dia muka tebal, juga bisa dikatakan dia memiliki hati yang kuat."
"Singkatnya, ketika seseorang bisa dengan jujur menumpahkan kelucuan tentang segala hal dirinya sendiri, orang lain akan sulit menemukan gagang untuk menjatuhkannya."
"Ting Yu, rumah Xiao Nan kebetulan sedang direnovasi. Sebagai gadis yang tinggal di luar, sangat tidak nyaman. Aku lihat tempatmu juga cukup luas, biarkan Xiao Nan pindah ke sini."
"Meski wilayah kekuasaan luas, tapi sejengkal tanah pun takkan kuserahkan——Suami, bukankah kau berjanji akan membiarkanku memelihara anjing?" Ucapan Lan Xin membuat perubahan ekspresi pada wajah ibu Lei.
Pura-pura tak mendengar, terus melanjutkan bicara.
"Xiao Nan seusia denganmu, pasti lebih banyak bahasa komunikasi bersama. Dalam hal pengelolaan keuangan, juga lebih baik daripada beberapa perempuan yang asal membeli barang."
"Jika kita ingin memelihara anjing, apakah masih ada tempat untuk menampung orang yang berlebih?" Lan Xin juga berpura-pura tak mendengar ucapan ibu Lei yang menarget dirinya.
"Xiao Nan harus pindah ke sini!"
"Kesepakatan memelihara anjing, siapa yang melarang akan menjadi anak anjing——Auu!"
Setelah Lan Xin selesai berbicara, kakinya seolah diinjak anjing——eh, diinjak boss.
"Cukup."
Setelah suara Lei Tingyu bergema, ruangan menjadi sunyi senyap.
"Ting Yu, masalah Xiao Nan——"
"Jika mau pindah, biarkan dia pindah. Tak masalah."
Begitu boss selesai bicara, Lan Xin langsung murka.
Lei Tingyu, mana kesepakatan sebagai rekan tim? Mana kesepakatan membentuk tim? Diam-diam menusuk sekutu dari belakang, apa maksudmu?
Menyadari si kucing hendak mengamuk, Lei Tingyu dengan tenang mengeluarkan perintah mengusir tamu.
“Tidak ada hal lain, Xin Xin kamu antar Nona Bai keluar, aku ada yang ingin dibicarakan berdua dengan ibu.”
Lan Xin tidak rela berdiri, menatap pandangan puas Bai Xiaonan, mereka berdua berjalan keluar bersama.
“Ngomong-ngomong, vas bunga itu bukan barang palsu.”
Saat mereka hampir keluar, boss tiba-tiba melemparkan kalimat.
Bai Xiaonan tidak percaya menoleh, “Mana mungkin?”
“Nona Bai, apakah kamu meragukan kemampuan saya dalam menilai barang, sama seperti dirimu?”
Kalimat santai Lei Tingyu sukses membunuh Bai Xiaonan dalam detik, mengingatkannya pada aib membeli barang antik palsu dengan harga tinggi di lelang.
Bai Xiaonan terkejut kembali, meraba vas itu, menggunakan keahlian profesionalnya untuk mencari tanda-tanda masalah.
Hasil pengamatannya membuat wajahnya semakin pucat.
Ekspresinya membuat Lan Xin menyadari kemungkinan barang itu asli.
Lan Xin tak menyangka barang "temuan" 100 ribu-nya ternyata asli, Ia heran menatap boss yang hanya membalas dengan pandangan tenang.
Ibu, berarti selama ini dia mengusap benda berharga itu dengan kain pel murahan?
Lan Xin memutuskan besok saat bersih-bersih akan memperlakukan botol ini dengan lebih hati-hati.
“Tapi bukannya dia bilang beli online 100 ribu?” Bai Xiaonan bertanya tak rela.
“Dia memang beli 100 ribu.” Tapi dia yang menghabiskan jutaan untuk ini, hal seperti ini tidak akan diungkapkan boss.
Dengan sorot mata melirik Lan Xin, boss mengangkat sudut bibir, "Dia suka, itu sudah cukup."
Kalimat ini terdengar berbeda di telinga orang yang berbeda, menimbulkan firasat yang tak sama.
Cerdik seperti Ibu Lei dan Bai Xiaonan, mereka sudah mengerti ini adalah cara Lei Tingyu membayar tinggi untuk menghibur Lan Xin.
Memanjakan seseorang itu sederhana, tapi memanjakan hingga terlihat alamiah dan unik, itu lain cerita.
Lan Xin yang polos secara otomatis menerjemahkannya sebagai pujian boss atas pandangannya yang bagus, lalu dengan riang mengangkat senyum lebar.
"Apakah keberuntunganku super hebat?"
Di telinga Ibu Lei dan Bai Xiaonan, ini setara dengan Lan Xin yang sedang pamer kasih sayang Lei Tingyu pada mereka.
Sedangkan boss hanya memandangnya dengan hangat, "Keberuntunganmu memang selalu baik, antarkan tamu sekarang."
Setelah Lan Xin dan Bai Xiaonan keluar bergantian, Ibu Lei akhirnya meluapkan ketidakpuasan dalam hati.
"Ting Yu, sebenarnya apa kelebihannya sampai kau harus selalu menuruti dia?"
Pernah suatu ketika, Lei Tingyu yang dingin terlihat begitu memanjakan.
Membeli vas mahal hanya untuk melihatnya tersenyum, uang bukan lagi poin utama. Pikiran yang dikerahkan di balik ini membuat orang merinding semakin dipikir.
Lei Tingyu mendekati vas itu, merabanya dengan nada datar.
"Nilai hanya ada dalam chemistry pandangan pertama."
