Bab 272 Cemburu Tak Kenal Gender
“Suami, kamu sudah pulang~” Lan Xin melihatnya, buru-buru menyambut.
Boss melihat sikap antusiasnya, mendengus, suasana hati yang baru membaik, langsung mendengar perkataannya.
“Kami bertiga berencana besok pergi memancing di pinggiran kota, sekalian bakar-bakaran, wanita hamil sebaiknya banyak olahraga outdoor, bagus untuk bayi lho~”
Di sampingnya, ada dua wanita hamil!
“Memancing?” Suara boss dingin membeku.
“Iya! Aku ingin tanya, peralatan memancingmu ditaruh di mana ya, besok aku harus menang menghancurkan mereka!”
Lan Xin belum menyadari bahwa boss yang sudah diabaikannya selama beberapa hari, sekarang sangat kesal.
“Dibuang.” Punyanya juga tidak akan diberikan!
“Hah, barang semahal itu kok dibuang?”
Boss mendengus, matanya melirik cepat ke dua wanita hamil yang mencuri kucingnya, sekalian melihat camilan yang mengepung mereka.
Bagus, merebut kucingku, masih berani makan kue buatan kucing!
Dua wanita hamil itu disapu sorot mata dingin boss, berdiri takut-takut, merasakan dingin yang tak jelas.
Lan Xin yang selalu bersama Lei Tingyu sudah terbiasa dengan level dingin seperti ini, sama sekali tidak menyadari bahwa boss sekarang sudah agak tidak senang.
“Setelah memancing, kami berencana jalan-jalan di pinggiran kota, mungkin menginap di penginapan desa, tenang saja, pulang nanti aku akan bawa oleh-oleh untukmu!”
Apa-apaan ini? Berani tidak pulang semalaman!
Boss benar-benar tidak bisa menahan diri lagi.
"Wanita tanpa ampun ini, tak peduli dia harus menghadapi pekerjaan berat sendirian, bahkan makanan cinta pun tak lagi diantarkan sendiri, asal menyuruh pelayan rumah mengirimkannya ke perusahaan."
"Meski bisa merasakan itu masakan tangannya sendiri, tapi boss curiga berat, apakah Lan Xin membuat sisa untuk dua wanita hamil itu, lalu asal memberikannya padanya!"
"Sudah tak termaafkan memberinya sisa makanan, beraninya lagi bermalam di luar bersama wanita-wanita hamil itu?"
"Melihat wajah cerianya, boss menyiram air dingin."
"'Sepertinya kau lupa, besok siang harus menemaniku menghadiri pesta bisnis, lusa, pesta ulang tahun Pak Zhao, kau juga harus ikut.'"
"Masih punya waktu untuk mengadakan acara memancing dan wisata pertanian?"
"'Hm... Ada acara itu juga?' Senyum Lan Xin membeku di wajah."
"Dia terlalu asyik bermain belakangan ini, sampai lupa tugas utamanya sebagai istri CEO..."
"'Otakmu itu, selain mainingat apa!' Boss menjentikkan dahinya, sekaligus melontarkan tatapan dingin ke dua wanita hamil di samping."
"'Shishi Feifei, kalian mau makan malam di rumahku? Aku masak enak~'"
"Lan Xin menyesal, sepertinya rencana jalan-jalan harus ditunda."
"'Tidak usah...' Shishi menelan ludah, melirik bos besar yang dingin di belakang Lan Xin."
"Feifei juga mengusap perutnya, mengalihkan pandangan. Melihat pria sedingin ini tidak baik untuk pendidikan janin."
"Tidak merepotkan kok, kalian tinggal menemaniku saja lebih baik, bertiga kita bisa nonton sinetron bersama nanti malam, malam ini menginap di sini saja!" Lan Xin bersikeras mengundang.
Sang boss di belakangnya telah membeku bagai embun beku.
Feifei dan Shishi saling bertatapan, Shishi berkata, "Aku baru ingat harus video call dengan ayah malam ini, tidak punya waktu!"
"Mo sepertinya juga mengajakku jalan-jalan, Lan Xin, kami pergi dulu, jangan diantar!"
Lan Xin bingung menatap dua sahabatnya yang kabur bagai dikejar bencana, masih penasaran.
"Ada apa sih? Kenapa tidak tinggal lebih lama?"
Siapa berani tinggal? Dengan wajah gunung es berebut perhatian Boss Lei sekarang, sekilas pandang saja sudah cukup membuat merinding.
Boss Lei mendengus dingin ke arah Lan Xin, lalu berbalik pergi, mengunci diri di ruang belajar, tidak tahu sedang mengutak-atik apa di dalam.
Setelah keluar dari rumah keluarga Lei, Feifei dan Shishi saling pandang lalu menarik napas lega.
"Barusan, kamu merasakan itu?" tanya Feifei.
Shishi mengangguk gugup, "Bikin deg-degan sampai detak jantungku cepat."
Sorot mata Boss Lei itu benar-benar tak tertahankan bagi orang biasa, terutama saat dia merasa perempuan miliknya direbut, tatapan mematikan yang tak peduli gender itu bisa membuat suhu ruangan turun beberapa derajat.
"Apa akhir-akhir ini kita terlalu sering menempel pada kakakku?" Shishi merenung.
"Aku putuskan dua hari ini tidak akan datang menemui Lan Xin dulu." Feifei menepuk-nepuk dadanya.
Tatapan Lei Tingyu itu, kalau terlalu sering dilihat ibu hamil, benar-benar bisa bikin gangguan pencernaan.
“Ipar tadi bilang, aku baru ingat, lusa memang ulang tahun Pak Zhao. Ayah menelepon dari seberang lautan, minta aku membawakannya hadiah.”
“Siapa itu?”
“Bos besar dunia bisnis Kota B, ada hubungan bisnis dengan keluarga kami. Pesta ulang tahunnya diperkirakan ramai hadirin. Aku masih harus memilih pakaian, sangat merepotkan.”
Shishi tidak suka menghadiri pesta anggur berantakan seperti ini.
Mo kebetulan datang menjemput Feifei. San Di baru mengirim pesan: Jika Feifei kabur lagi, biarkan dia kerja sampai mati.
Benar, boss bersembunyi di ruang belajar, mengutak-atik benda ini.
Untuk menguasai seluruh waktu Lan Xin, harus Menghancurkan Fondasi! Buat dua perempuan hamil ini tak punya waktu!
Tak hanya mengirim pesan ke Mo, bahkan ke pihak Mu Feng, boss juga menyebarkan info kondisi terbaru Shishi.
Berani merebut wanita dari boss? Dua perut buncit ini jangan harap selamat!
Shishi menyetir sendiri, berpamitan dengan Feifei.
“Sebenarnya aku juga bisa menyetir sendiri,” kata Feifei.
“Tidak boleh. Demi bayi, kamu harus lebih menjaga tubuh fisik.”
Mo mengelus perut Feifei yang sudah mulai terlihat sedikit.
Dia masih tinggal di tempatnya, tapi tidur terpisah. Feifei bukan perempuan sok suci, hubungan mereka seperti trainee.
“Lusa, kamu juga akan ke pesta ulang tahun?” tanya Feifei.
“Um, beberapa adegan transisi tetap harus dijalani——bagaimana tertarik dengan ini?”
“Tidak apa-apa.”
Dia... tidak mengundangku... Feifei menekan perasaan kecewa yang muncul di hatinya.
“Dia masih mengira, dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membawanya kembali bertemu orang tua atau semacamnya.”
“Lagipula hubungan mereka sudah berjalan beberapa waktu, perut juga semakin membesar setiap hari.”
“Apakah ada sesuatu yang ingin kamu makan? Aku akan membawakannya untukmu.” Mo mengira Fei Fei ingin makan.
“Tidak ada.” Nafsu makan hilang sama sekali.
Perempuan, benar-benar hewan yang aneh, Mo mengangkat bahu.
Di hari pesta ulang tahun ini, bos datang dengan Lan Xin yang berdandan mewah, membosankan seperti biasa.
Lan Xin tidak suka pesta-pesta seperti ini, terlalu melelahkan.
Hari ini bertemu Shishi, bos seperti biasa dikerumuni banyak orang.
Berdua perempuan ini berkumpul mengobrol, tidak terlalu membosankan juga.
“Kenapa Fei Fei tidak datang?” Lan Xin melihat Mo, tapi sepertinya dia datang sendirian.
Di arena seperti ini, bukankah seharusnya membawa Fei Fei?
Menurut Lan Xin, karena mereka sudah berpacaran dan Fei Fei sudah mengandung anak Mo, itu setara dengan hubungan yang bertujuan menikah.
Tapi situasi sekarang agak aneh.
“Lan Xin!”
Mendengar ada yang memanggil namanya dengan geretak gigi, Lan Xin berbalik.
“Oh, kamu.”
Lan Xin berbalik, Bai Xiaonan yang berdandan mewah berdiri di belakangnya dengan ekspresi sedikit terdistorsi.
“Kenapa kalian pindah keluar!” Bai Xiaonan mempertanyakan.
