Bab 280 Jika Masih Ada Kehidupan Berikutnya, Pasti Akan Kukatakan Aku Mencintaimu
Posisi Lan Xin dan yang lain agak jauh dari sini.
Setelah melacak posisinya, boss langsung mengambil keputusan tanpa ragu!
Lei Tingyu mengerahkan helikopternya, Mo juga memobilisasi kekuatannya, diperkirakan tiba dalam sekitar 10 menit.
Ketiga pria ini terus memikirkan wanita mereka, tidak berani menutup telepon karena khawatir keselamatan Lan Xin dan yang lain terancam selama ini.
“Aku tidak akan tertipu! Jika kalian kubebaskan, apakah pria kalian akan membiarkan kami?” Penculik mendengar tawaran uang banyak.
Sudah sangat tergoda.
“Demi nama ayahku Lan Mantian, aku bersumpah: Jika aku bohong, ayahku Lan Mantian akan dipenjara dan di penjara setiap hari dihajar teman sel tiga kali! Aku Lan Xin, ayahku Lan Mantian, mana ada orang yang mengutuk ayahnya sendiri seperti ini? Jadi perkataanku benar!”
Perkataan Lan Xin ini meredakan ketegangan Fei Fei dan Shi Shi.
Meski suasana mencekam, ada keinginan aneh untuk tertawa... Tiga kali hajaran sehari... Byur!
"Mo Kan melihat Lei Tingyu yang menyetir mobil dengan kecepatan tinggi, sebenarnya sangat ingin bertanya: Istri kamu, benarkah sangat membenci ayah mertuamu?"
"Tapi setidaknya sekarang kita bisa tahu, ketiga perempuan itu baik-baik saja, untuk sementara belum ada risiko nyawa."
"Kakak penculik, kulihat wajahmu tampan dan kerangka unik, pasti akan dapat berkah di masa depan! Bebaskan kami, bukan hanya bisa dapat uang tapi juga mengumpulkan pahala!"
Fei Fei juga mengeluarkan kemampuan retorika dari pengalaman mengelola bar-nya, bekerja sama dengan Lan Xin saling melengkapi dalam membohongi.
"Benarkah... aku benar-benar bisa dapat uang?"
"Oh iya, aku punya cincin berlian ini, untukmu!" Fei Fei tiba-tiba ingat, Mo Kan memberinya sebuah cincin.
Mereka semua sudah tahu, penculik ini tidak berpengalaman, dengan memberikan sedikit uang bisa dibohongi, sebisa mungkin mengulur waktu.
"Benar! Gelangku ini dari perusahaan ayahku, juga untukmu!" Shishi ikut mengulurkan tangan.
Penculik itu memang tergoda, dia mengambil perhiasan Shishi dan Fei Fei. Proses ini menyita waktu 3 menit.
Saat melepas gelang Shishi, tiba-tiba penculik mencium aroma harum samar dari tubuh Shishi. Melihat pergelangan tangan putihnya bagai salju, tak kuasa menahan niat jahat, meraih untuk menyentuh wajah Shishi.
Shishi menjerit kencang. Mu Feng yang mendengarnya langsung merasa pandangannya menggelap. Shishi, kau!
"Kakak, tenanglah! Dia cuma anak kecil, lihat sini!"
Lan Xin memaksa suaranya, berusaha keras menarik perhatian penculik.
“Lihat giok di leherku ini? Hijau Kaisar dari rumah lelang, varietas paling langka. Yang satu ini bernilai beberapa juta. Ambil ini, uangnya cukup buat tidur dengan selebriti wanita. Jangan sentuh dia!”
Perhatian penculik berhasil dialihkan. Mu Feng menarik napas lega.
Pada momen ini, barulah ia tersadar.
Rupanya Shishi telah menempati posisi begitu penting dalam hatinya tanpa disadari.
Bukan sekadar karena dia ibu bayinya, tapi juga karena cintanya padanya.
Setelah Shishi dan Lan Xin diculik bersama, kecemasannya pada Shishi telah melebihi Lan Xin.
Kesulitan baru menunjukkan cinta sejati.
Shishi, kau harus selamat. Kali ini, aku akan membalas perasaanmu dengan cinta yang tulus! Mu Feng bersumpah dalam hati.
“Barang murahan! Kelihatannya seperti botol kaca!”
Penculik mencabut giok di leher Lan Xin dengan sinis, melirik lalu memandang hina.
“Ini layak dijual? Apa kau punya berlian seperti milik mereka?”
Lan Xin bergumam, pria genit terpendem boss itu jarang memakaikannya berlian kecuali di pesta, lebih suka giok yang terlihat sederhana tapi lebih mahal dari berlian.
Dicemooh penculik yang bilang seperti dasar botol bir...
Saat mencabut giok, penculik terpikat pada pesona Lan Xin yang tak kalah dari Shishi, dengan aura liar yang memikat.
"Gadis, apakah kamu benar-benar Lan Xin?"
"Iya, Kakak. Aku dengar logatmu, kita masih sebangsa. Kamu masih muda dan tampan, kenapa nekat masuk ke dunia kriminal ini?"
Boss biasanya paling pusing dengan Lan Xin, perilaku anehnya yang tak terduga, tapi sekarang terlihat efek mengulur waktu ini cukup baik.
Tim penyelamatan, tinggal 3 menit lagi sampai.
Beberapa pria terlihat sangat panik.
"Adik perempuanku lumpuh dan tidak ada uang untuk mengobatinya, aku dan kakakku sudah di atas 30 tahun, masih belum bisa menikah."
Penculik yang bodoh terjebak dalam percakapan dengan Lan Xin.
"Kakak, lepaskan kami, kami akan memberimu uang, ambil uang itu untuk mengobati adikmu, bahkan cukup untuk menikahi istri cantik." Fei Fei dan Lan Xin bergantian bicara, membuat penculik mulai tertarik.
Tepat pada saat itu, tiba-tiba pintu terbuka. Penculik yang baru saja keluar kembali membawa seorang wanita.
Begitu melihat wanita ini, Lan Xin terkejut besar: itu adalah Lan Xiang!
Saat ini, Lan Xiang sudah tidak lagi seperti Nona Besar dulu. Seluruh tubuhnya dipenuhi aura duniawi.
Dia mendekati Lan Xin dengan senyuman sinis.
"Nyonya Lei yang mulia, kita bertemu lagi."
"Kau yang menyekapku?!"
Lan Xin sama sekali tidak menyangka, pelakunya ternyata Lan Xiang!
Lan Xiang menyunggingkan senyum dingin, bergegas mendekati Lan Xin, tanpa basa-basi langsung menamparnya dengan keras!
Tamparan itu terdengar begitu nyaring, bahkan Lei Tingyu di ujung telepon pun mendengarnya.
Tangan Lei Tingyu yang memegang setir, urat nadi menonjol di mana-mana.
Lan Xiang si perempuan jahat ini, berani memukul Lan Xin! Nanti, dia akan membuat Lan Xiang membayar hutang darah dengan darah!
Dia sudah memacu mobilnya hingga kecepatan maksimum, menengadah juga bisa melihat helikopter berputar-putar di langit. Tinggal 2 menit lagi, Lan Xin, harus bertahan!
"Lan Xiang, kalau ada masalah, serang saja aku! Lepaskan mereka berdua!" Lan Xin menahan rasa sakit di wajahnya.
Perutnya juga terasa nyeri samar, agak mirip sakit sebelum datang bulan. Tapi rasa sakit jenis ini asing dan menimbulkan ketakutan alami pada Lan Xin.
"Lepaskan? Semua yang dekat denganmu akan kubunuh! Meski aku terjebak di neraka, takkan kubiarkan kalian tenang! Kalian berdua, bunuh mereka! Biarkan dua perempuan ini mati di depan mata Lan Xin! Aku ingin si anak haram ini melihat akhir tragis sahabatnya sebelum mati!"
Lan Xiang sekarang sudah tak berbeda dengan orang gila.
"Kakak-kakak, pikirkan baik-baik! Di rumah masih ada adik perempuan kalian yang lumpuh. Kalau kalian membunuh, bagaimana nasib adik kalian nanti?"
Lan Xin mati-matian berusaha menghalangi.
Dua perampas itu memang mulai goyah.
"Berapa uang yang dia beri? Aku akan bayar dua kali lipat!" Lan Xin terus membujuk.
Tiba-tiba, bunyi peringatan low battery ponsel berbunyi di ruang sempit itu. Ketiga orang itu serentak berpikir: ini bahaya!
Sial! Ponsel Fei Fei kehabisan baterai di saat yang paling tidak tepat!
Para penjahat dan Lan Xiang sudah mendengar!
Lan Xiang dengan cepat berlari ke belakang Lan Xin, menemukan Lan Xin memegang ponsel, marah lalu menampar balik Lan Xin.
"Bajingan licik sepertimu!"
Dua perampas juga marah, mendekati Lan Xin sambil menghunus pedang dari pinggang, tersenyum dingin.
"Kau perempuan terlalu licik! Sekarang kami akan memotong tanganmu, lalu memutarmu sekali sebelum membuang ke laut!"
Lan Xin menutup mata putus asa, bayangan wajah Lei Tingyu memenuhi pikirannya.
Jika masih ada kesempatan bertemu dia, pasti akan mengatakan satu kalimat.
Aku cinta padamu.
