Bab 306 Boss adalah Suami yang Baik
“Hasil tes DNA ini menunjukkan 99.9% kecocokan antara dirimu dan ayah mertua. Artinya, kau adalah putri kandung Jin Tian dan Liao Fengting.”
Pernyataan Boss ini membuat semua yang hadir terkejut.
“Otak Lan Xin blank selama beberapa detik, beberapa detik kemudian, dia tertawa kecil.”
Lalu menepuk bahu boss.
“Suami, kenapa kamu begitu lucu? Aku memang sangat menanti ayah ibu kandung, tapi kamu tidak perlu membuat laporan palsu untuk mengelabuiku!”
Jin Shishi hampir pingsan. Awalnya dia sangat terkejut, tapi hasilnya reaksi kakaknya yang tidak biasa ini membuatnya sampai tak ada tenaga untuk terkejut.
“Kak, ipar tidak akan bercanda seperti ini. Kamu benar-benar kakak kandungku. Rumah sakit ini paling berotoritas di Negara E, tidak mungkin mengeluarkan laporan palsu!”
Bahkan Mu Feng terkejut, ternyata Lan Lan dan istrinya adalah saudara tiri seayah!
“Shishi, kamu masih muda, belum paham pola boss. Demi membahagiakanku, dia bisa melakukan apa saja. Membuat laporan palsu dan Buang Integritas, itu wajar!”
Lan Xin dengan lancar menepuk-nepuk Shishi, memperlihatkan wujud kakak adik yang akrab.
“Xin Xin, aku benar-benar ayah kandungmu!” kata Jin Tian dengan sungguh.
“Ayah, kamu juga disuap suamiku? Kalian main double role demi membahagiakan wanita hamil, sangat tidak menarik Yey!”
Jin Tian melihat sikap Lan Xin, panik lalu melihat Lei Tingyu dan memberi kode angka 7.
Maksudnya: Aku sudah memberi delay 7 tahun, cepat urus dia!
Boss memang orang yang paling paham Lan Xin di dunia, dengan santai menggandeng tangannya.
“Kamu tidak percaya?”
“Haha, kalau benda ini bisa dipercaya, babi pun bisa memanjat pohon!”
"Mau tidak, bertaruh? Jika ini benar, kamu——"boss berbaring di telinganya dan berbisik.
Meski tak ada yang mendengar ucapannya, tapi melihat ekspresi wajah Lan Xin yang memerah seketika, tidak sulit menebaknya.
Sebagai orang yang sudah berpengalaman, kami semua paham...
"Berani bertaruh?" bos yang licik terus memancing.
"Taruhlah! Tapi kalau benda ini palsu, kamu harus patuh padaku!"
Lan Xin merasa akhirnya bisa mengubah nasib dan menjadi tuan rumah, nanti bos harus patuh padanya.
Mana mungkin ini benar, ayahnya adalah Lan Mantian, ibunya masih dikurung di rumah perawatan.
"Kakak, kamu——" Shishi menyaksikan langsung bagaimana bos memancing Lan Xin masuk perangkap langkah demi langkah.
"Tidak apa, aku PASTI menang!" Lan Xin mengangkat kepala dengan penuh kebanggaan.
Orang-orang lain selain bos, semuanya merasa tak berdaya.
Jin Tian kembali menghela nafas untuk putrinya, untunglah dia memilih pria seperti Lei Tingyu.
Kalau tidak, dengan karakter ceroboh begini, mungkin suatu hari dijual pun masih membantu menghitung uang...
Bos menjentikkan keningnya, "Pulang nanti kamu akan tahu. Dan tadi, kamu menamparku."
Kalau tidak pendendam dan tidak licik, pantaskah disebut mutiara di dunia CEO?
"Suamiku! Kamu suamiku sejati! Aku salah! Tadi semuanya salahku, kalau marah pukul perutku saja, ini, pukul perut——di dalam masih ada bayi!"
Lan Xin membelit lengan bos, menempel erat padanya.
Jin Tian, Shishi dan yang lain, semuanya menatap langit.
"Karakter seperti ini, hanya Lei Tingyu yang bisa menahannya."
Di perjalanan pulang, Jin Tian terus merenungkan, metode apa yang akan digunakan Lei Tingyu untuk membuat Lan Xin menerima kenyataan.
Hasilnya, cara boss ternyata sederhana dan kasar.
Ia langsung menyuruh Feng Ting membuka perban di wajahnya.
Meski separuh wajah masih terbungkus, separuh lainnya terlihat jelas garis konturnya.
Saat Lan Xin melihat wajah Feng Ting, dia menutup mulutnya yang terkejut.
"Ya Tuhan!"
Dengan begini, dia pasti percaya kan? Fokus semua orang sekarang bukan lagi pada keharuan pengakuan keluarga, tapi pada betapa uniknya logika berpikir Lan Xin?
"Untuk membuatku percaya, kalian terlalu serius! Kenapa sampai menyuruh Ibu melakukan operasi plastik wajah agar mirip denganku?"
Kecuali Lei Tingyu, semua orang hampir berlutut!
Sudah begini, dia masih bisa berpikir seperti itu?
Boss menghela napas, "Seharusnya aku tidak membiarkannya menonton terlalu banyak drama berlebihan dan novel picisan."
"Dia tidak melakukan operasi plastik, hanya transplantasi kulit untuk memperbaiki luka bakar."
"Bercanda! Kalau tidak dioperasi, mana mungkin mirip sekali denganku?"
"Bukan dia yang mirip denganmu, tapi kamu yang mirip dengannya."
Boss akhirnya tepat menyasar inti, "Sekarang kamu tahu mengapa aku menyuruhmu menonton banyak film tentang kesalahan pertukaran bayi?"
Kali ini Lan Xin benar-benar terpaku.
Melihat Feng Ting, lalu Jin Tian, mungkinkah...
"Dia benar-benar ibu kandungmu. Semua kejadian masa lalu ada di sini."
Boss menyodorkan satu lembar laporan investigasi.
Ini hasil temuan detektif swasta terhebat yang dia tugaskan.
Dua puluh tahun yang lalu, meski tidak ada pemantauan, namun mencari dokter dan polisi yang mengurus data kependudukan, masih bisa menemukan jejak.
Bukti paling kunci adalah catatan interogasi orang yang membantu persalinan di rumah Jia Fang, yang dicari dengan susah payah oleh Lei Tingyu.
Dengan memberikan uang dalam jumlah besar kepada bidan, akhirnya membuatnya mengatakan kebenaran.
Anak Jia Fang tewas seketika setelah lahir.
Jia Fang tidak rela, dia sejak lama berencana menggunakan anak ini untuk mengancam Lan Mantian menikahinya.
Menyelinap ke rumah sakit, memanfaatkan kerabat yang bekerja di sana, mengganti bayi yang baru lahir dari Feng Ting.
Karena itu, ketika Jia Fang membakar kertas di rumah perawatan, tanggal anak yang ditulisnya lebih awal satu hari dari Lan Xin.
Lan Xin menyaksikan semuanya dari awal sampai akhir, mulai dari ketidakpercayaan hingga keterkejutan di akhir.
Dia sangat ingin mengatakan ini lelucon, tapi semakin dilihat, semakin menyeramkan, melihat sorot mata penuh harap Feng Ting, tiba-tiba mengerti.
Hal semacam ini terjadi pada siapapun, sulit untuk diterima dalam sekejap.
Lan Xin memaksakan dokumen kembali ke tangan Lei Tingyu, berlari keluar tanpa sepatah kata, sekarang dia butuh ketenangan.
"Dilarang lari, Anakku!" Sebuah petunjuk dari bos, langkah Lan Xin berubah menjadi jalan cepat.
Sekarang dia sangat ingin pergi, mencari tempat untuk merapikan pikiran dengan tenang.
"Apa dia tidak mau mengakui aku... Dia menyalahkanku karena tidak melindunginya." Feng Ting memandangi putrinya pergi, hancur hatinya.
Jin Tian segera menahannya, menghibur, "Lei Tingyu sudah mengejarnya, harus percaya padanya."
Si licik itu pasti punya cara untuk membujuk Xin Xin.
Lan Xin berjalan ke luar kastil, menengadah ke langit, berusaha menahan air mata di wajahnya.
boss mengejarnya keluar, tetap diam, hanya mengikuti di sampingnya.
Lan Xin terus berjalan maju, dia pun mengikuti. Lan Xin memasuki taman mawar kastil, duduk di bangku panjang.
boss juga ikut mendekat, duduk di sebelahnya.
“Kenapa kamu tidak membujukku!” Setelah menangis histeris, melihatnya diam, dia menghujamkan kepalan kecil ke tubuhnya.
“Di hatimu sudah ada jawaban sejak awal, untuk apa kubujuk?” boss telah menembus segala kebohongan.
Dia paham betul daya tahan pasangannya sendiri.
Kalau tidak, tak mungkin berani membongkar kebenaran sekarang.
“Aku tidak terima! Bagaimana bisa? Ibu yang kupanggil selama dua puluh tahun lebih, ternyata si jahat? Aku mengakui pencuri sebagai ayah?”
Segala kekejaman Jia Fang pada Lan Xin selalu dicarikan alasan pembenaran olehnya sendiri.
Lebih memilih percaya itu karena penyakit, sampai kini baru sadar: perasaannya pada Jia Fang telah berubah seketika.
Perempuan yang dipanggil "ibu" puluhan tahun itu, ternyata dalang kejahatan!
