Bab 313 Perempuan yang Dilindungi Bersama oleh Dua Generasi CEO Otoriter
Garis wajah Lan Xin masih sama seperti beberapa bulan lalu, namun aura keseluruhannya telah berubah sangat besar.
Bukan hanya karena pakaian mewah dan perhiasan bernilai tinggi yang dikenakannya, tapi lebih pada kemewahan dan kepercayaan diri yang memancar dari dalam.
“Lan Xin sekarang, terlihat seperti Nyonya sejati, lebih percaya diri dan cantik dibandingkan beberapa bulan lalu.”
Di antara alis dan matanya, terpancar cahaya yang sama sekali tidak disembunyikan, itu adalah kelonggaran yang hanya dimiliki oleh seseorang yang dimanjakan secara ekstrim. Lan Xin yang seperti ini semakin cantik, membuat Hans yang datang bersama Nyonya Marquis terpana.
Nyonya Marquis hanya terpaku sejenak, lalu dengan angkuh mempertanyakan Lei Tingyu.
“Mengapa kau mengubah perkebunan seperti ini?!”
Boss tidak menjawab, hanya sekilas melihat istrinya yang sedang hamil, sorot matanya jelas berkata: Tugasmu datang!
Dulu, Boss dan Lan Xin telah sepakat, Boss bertanggung jawab mewarisi gelar bangsawan dan membayar biaya perawatan tahunan perkebunan yang tidak sedikit.
Tugas Lan Xin adalah mencabik-cabik berbagai kerabat berdarah 'terbaik' yang berniat buruk.
“Jika saya tidak salah ingat, perkebunan ini sekarang adalah properti suami saya. Jika Nyonya Marquis meragukan selera kami, silakan simpan pendapatnya dan renovasi properti milik kalian sendiri.”
Jawaban Lan Xin membuat Boss sangat puas.
“Apakah saya berbicara denganmu? Saya bertanya pada Lei Tingyu! Lei Tingyu, perkebunan ini sudah berusia ratusan tahun. Kau merubah bagian lain masih bisa dimaklumi, tapi mengapa patung Tuan Donald juga kau ganti dengan barang tidak masuk kategori itu?!”
"Berani kau sebut Beruang Winnie tidak masuk kategori?! Ini adaptasi dari karya penulis terkenal Negara E aa Mina, sudah dikenal luas dan termasyhur global. Beruang kecil yang menggemaskan ini, kau bilang tidak masuk kategori!" Lan Xin menyatakan tidak terima.
"Aku sedang bicara dengan Lei Tingyu, kau diam!" Nyonya Marquis yang marah sekaligus tidak bisa mengalahkan Lan Xin dalam berdebat.
"Ini rumahku, mau kubilang apa terserah!" Lan Xin sekarang punya argumen kuat.
"Lei Tingyu!" Nyonya Marquis beralih ke boss.
Boss yang sudah puas melihat Lan Xin mengesalkan, akhirnya membuka mulut dengan santai.
"Perkebunan ini sudah kubayar 60% pajak warisan. Jika Nyonya Marquis masih bernostalgia dengan gaya arsitektur sebelumnya, bisa kuserahkan padamu."
Maksudnya: Hormati sejarah dengan membelinya kembali, terserah cara menghormatimu.
Satu kalimat boss langsung membungkam Nyonya Marquis, membuat Lan Xin merasa puas.
Masalah keuangan tetap menjadi titik lemah Nyonya Marquis, memaksanya mengalihkan topik dengan canggung.
"Pokoknya, dua hari lagi adalah hari resmimu mewarisi gelar bangsawan. Sebagai janda Marquis, kuperintahkan agar kau membawa keponakanku Mina ke konferensi pers. Tidak akan kubiarkan kau membawa perempuan berdarah kotor ini mempermalukan keluarga kita!"
Nyonya Marquis mengulurkan tangan, menunjuk perempuan yang datang bersamanya.
Lan Xin membalikkan matanya, mulai lagi!
“Waktu itu Anna, saya ingat sempat terekspos media sedang berbuat mesum dengan orang lain. Sekarang muncul Mina. Nyonya Marquis izinkan saya jujur, kenapa kerabat Anda begitu banyak?”
Tidak ada habisnya! Memasukkan perempuan ke pria yang sudah punya pasangan, itu pun di hadapannya!
“Kasus Mina berbeda. Dia putri baron, memiliki garis keturunan bangsawan tak tertandingi. Layak untuk Ting Yu. Lagi pula pihak ibumu juga sudah setuju.”
Nyonya Marquis memandang Lan Xin dengan sikap superior. “Perempuan berstatus sepertimu, kami sama sekali tidak akan mengakuimu!”
“Putriku juga tidak membutuhkan pengakuanmu!”
Siluet Jin Tian muncul dari luar. Boss sama sekali tidak terkejut melihatnya.
Bai Xiaonan sudah tidak bernilai lagi. Dalang di belakang layar juga sudah terungkap. Pasti Jin Tian tidak sabar ingin mengunjungi Lan Xin.
Jin Tian dan Feng Ting, begitu mengetahui Jin Si terekspos, langsung buru-buru datang menjenguk putri mereka.
Tak disangka, baru tiba sudah mendengar orang menghina putri mereka!
“Putri baron kelas kacangan berani mengganggu menantuku?” Jin Tian melirik sekilas ke arah Nyonya Marquis dengan pandangan meremehkan.
“Ayah, Ibu, kenapa kalian datang~” Lan Xin melihat orang tuanya yang sudah beberapa hari tidak bertemu, langsung terbang ke pelukan mereka seperti kupu-kupu kecil.
“Dia...dia putrimu?!” Nyonya Marquis terkejut. Bukankah Lan Xin anak dari keluarga Hancur di Tiongkok?
“Identitas asli Xin Xin adalah putri Pangeran Jin Tian. Menurutku, cukup layak untuk Marquis sepertiku.”
Lei Tingyu berdiri, menghadap Nyonya Marquis dan rombongan yang membeku seraya berkata.
"Ayah mertua akan mengadakan konferensi pers lusa untuk mengumumkan status Xin Xin secara resmi ke publik. Kami menyambut kehadiran semua orang. Omong-omong—" Boss berhenti sejenak.
"Aku takkan membiarkan siapapun merendahkan istriku. Meski aku jarang di Negara E, tapi ayah mertuaku selalu ada di sini. Kupikir beliau takkan keberatan membantuku menghajar para penghina reputasi istriku. Benar kan, Yang Mulia?"
Jin Tian dengan wajah dingin menyapu pandangan ke arah Nyonya Marquis yang pucat pasi. Bagus! Inilah orang-orang berani menginjak-injak putrinya. Semua akan diingatnya!
Nyonya Marquis mundur panik, tak berani berlama-lama sedetik pun.
Lan Xin melambai-lambaikan tangan kecilnya dengan riang, "Selamat datang sering main ya~"
Dulu ada dukungan suami, kini ditambah ayah. Di bawah sinar dua generasi CEO otoriter ini, siapa berani mengusiknya?
"Ting Yu, kedatangan kami kali ini untuk membahas rencana konferensi pers. Jin Si meski masih buronan, tapi tanpa sumber ekonomi takkan berarti. Aku ingin lusa diadakan konferensi pers untuk resmi mengumumkan status Xin Xin."
Jin Tian menjelaskan maksud kedatangannya. Boss mengangguk.
"Ngomong-ngomong, bagaimana kabar Bai Xiaonan sekarang?" Lan Xin bertanya pada Feng Ting.
Percakapan para pria itu tak bisa dia selami. Hanya bisa mengobrol hal sepele dengan ibunya.
"Dia..." Feng Ting ragu sejenak, lalu menggelengkan kepala.
Katanya, tak terlalu baik.
“Bai Xiaonan terkena percobaan pembunuhan di rumah sakit, meski nyawanya selamat, lukanya sangat parah. Di sisa hidupnya pasti akan meninggalkan akar penyakit.”
Terbaring di tempat tidur rumah sakit, dia masih menunggu Jin Tian datang menjenguknya, merasa bersalah dan memberikan kompensasi padanya.
Tapi tak ada yang datang. Setelah menunggu 2 hari, di ruang pasien hanya ada dirinya yang kesepian. Jin Tian tidak datang, Feng Ting juga tidak muncul.
“Perawat! Ayahku, kenapa belum juga datang menjengukku!” Bai Xiaonan mengaum pada perawat.
Dia masih mengkhayalkan mimpi indah menjadi ahli waris konglomerat besar.
“CEO Jin hari ini mengadakan konferensi pers, mana mungkin sempat datang ke sini?” Perawat itu memandangnya dengan merendahkan.
Sekarang, seluruh rakyat Negara E sudah tahu akal bulus perempuan ini, hanya dirinya sendiri yang tak menyadari.
“Konferensi pers?” Bai Xiaonan buru-buru merapikan rambutnya dengan tangan, berusaha terlihat lebih segar.
“Kenapa tak ada yang merias wajahku? Bagaimana aku bisa menghadapi media global dengan wajah letih seperti ini?”
“Hmm, Anda tidak perlu menghadapinya, karena wartawan sama sekali tidak akan datang.”
Perawat membuka televisi di ruangan, siaran langsung global di layar membuat wajah Bai Xiaonan pucat.
