Bab 316: Menjaga Pria Miliknya di Hadapan Puluhan Miliar Orang
Yang berbicara adalah seorang pria, tapi wajahnya... Bagaimana menggambarkannya?
Lan Xin merenung lama di pikirannya, hanya bisa menggunakan dua kata untuk mendeskripsikan.
Orang jenius.
Aura yang sangat unik, terlihat seperti blasteran dengan fitur wajah lebih condong ke Timur, memiliki mata phoenix yang melengkung ke atas dengan pesona memikat, di antara alisnya terpancar aura jahat.
Lan Xin belum pernah melihat pria sejenius ini sebelumnya, sehingga terpaku sebentar.
Tapi mengingat pria ini telah menghina pasangannya dengan kata-kata kasar, semua rasa kagum langsung lenyap.
Pria itu sepertinya merasakan pandangan Lan Xin, dengan genit melontarkan kedipan mata ke arahnya.
Pemandangan ini tertangkap oleh Lei Tingyu di atas panggung, matanya menyipit, "Xiao Mingge si mati tidak normal ini, kenapa dia datang juga?"
Melihat Xiao Mingge mengedipi pasangannya, Boss merasa kesal.
Tapi segera, Boss kembali tenang.
Karena Lan Xin melakukan gerakan yang sangat memuaskan Boss.
Lan Xin mengangkat jarinya, dengan anggun mengusap bahunya sendiri lalu melepasnya sambil mencibir.
Artinya: "Kedipan matamu kuremehkan seperti debu!"
"Perempuan yang menarik..." Mata Xiao Mingge berkilau, sudut bibirnya terangkat.
“Pemimpin, perempuan ini tidak sederhana, pria di atas panggung itu adalah——” Anak buah yang mengikuti Xiao Mingge khawatir bosnya kambuh kebiasaan lamanya, buru-buru mengingatkan.
Sayang, kamu benar-benar tidak boleh merebut istri orang lagi!
Meski memiliki garis keturunan mulia, tapi hobi tuan ini benar-benar tidak bisa dipuji, sepertinya dia hanya tertarik pada istri atau pacar orang lain.
Jika bukan karena statusnya yang terlalu terkemuka, sudah mati terbunuh di jalanan sepuluh ribu kali!
“Itu suaminya, lalu bagaimana? Aku semakin penasaran dengan perempuan milik Lei Tingyu.”
Xiao Mingge mengucapkan kalimat ini dengan pandangan tertuju pada Lei Tingyu di atas panggung.
Mungkinkah dua orang ini saling mengenal?
Setelah memalingkan kepala, Lan Xin bertanya pada Shishi dengan bibir tak bergerak menggunakan suara nafas: "Siapa si cengeng mati itu yang duduk di belakang kami, arah pukul 3?"
Shishi menoleh dan menjawab dengan terkejut.
"Kakak, dari mana kamu melihat dia cengeng?"
Orang itu tidak hanya bukan cengeng, tetapi juga figur yang sangat hebat.
"Aku paling benci orang yang bulu matanya lebih panjang dariku. Aku masih bisa menahan monster Lei Tingyu yang lebih panjang, tapi makhluk ini berani memiliki yang sepajang ini! Sekilas jelas bukan orang baik."
Sebenarnya yang dibenci Lan Xin adalah sorot mata genitnya saat menatap dirinya.
"Orang itu namanya Xiao Mingge, keturunan Tionghoa Negara Y, keluarganya selalu bersahabat dengan keluarga kami." Shishi berpikir sejenak, lalu berbisik menambahkan.
"Selain itu, keluarga mereka punya latar belakang sangat kuat. Negara Y terkenal dengan mafia-nya, kamu pasti paham."
“Orang menyebalkan...” Lan Xin diam-diam mengingat nama ini.
Berani bilang bos-nya tidak baik, Goblog, lebih baik jangan sampai jatuh ke tangannya!
Di atas panggung, penjelasan Lei Tingyu telah mencapai jeda, sekarang mulai menjawab pertanyaan wartawan.
“Tanya CEO Lei, inspirasi produk baru Lei Group kuartal ini berasal dari mana?”
“Fitur fotografi produk baru Lei Group kuartal ini sangat kuat, hampir bisa dianggap sebagai DSLR. Terima kasih untuk istriku yang memberi inspirasi, dia seorang penggemar fotografi.”
Suara dingin bos menjawab dengan jawaban yang sangat mengejutkan.
Benar-benar hanya demi seorang perempuan, mengembangkan ponsel seperti ini?
Tak ada yang menyangka jawaban bos seperti ini, banyak orang berdecak kagum.
Bahkan Shishi bergembira berkata pada Lan Xin, “Kakak, ipar benar-benar sangat memanjakanmu Oh.”
“Perkataan pria kau anggap serius? Ini cuma trik marketing. Gadis-gadis beli ponsel mahal hanya karena slogan gombal.” Lan Xin benar-benar berpikir demikian.
Setelah dia selesai bicara, Jin Tian dan Shishi memandangnya bingung, lalu melihat ke Lei Tingyu di panggung. Jin Tian berbisik pada Feng Ting:
“Awalnya aku agak marah, putri kita diam-diam dibawa pergi Ting Yu.”
“Sekarang, aku sering kasihan pada menantu...” sambung Feng Ting.
Suami-istri itu saling tatap penuh harmoni, menghela napas pasrah.
Putri dengan jalan pikir aneh ini memang mereka yang melahirkannya, tak bisa menyalahkan orang lain.
boss begadang semalaman, menggunakan skill khas Program King Kong, membuat ponsel yang Melampaui Kodrat untuk dipersembahkan pada Lan Xin.
Hasilnya justru didistorsi Lan Xin menjadi slogan penjualan ponsel untuk mengelabui gadis kecil, sungguh memusingkan.
"Ayah, ke depannya berikan lebih banyak saham pada kakak ipar, kasihan sekali dia." Bahkan Shishi berkata demikian.
"Baiklah, Xin Xin, kali ini kalian pulang ke negara asal, Ayah akan mengirim lebih banyak perhiasan sebagai mas kawin untukmu."
Jin Tian bergumam dalam hati, berikan lebih banyak uang pada putri sulung, anggap saja sebagai kompensasi karena menantu laki-laki harus menikahi putri dengan jalan pikir aneh...
"Lei Group benar-benar luar biasa, maksud awal merancang ponsel ternyata untuk perempuan, sungguh membuka mata. Tapi apakah CEO Lei tidak berpikir, langit tak selamanya cerah? Jika suatu hari Anda berpisah dengan Nyonya, bukankah ponsel ini akan menjadi pengingat pilu yang merusak pesona? Maaf, mulut saya lancang, mungkin inspirasinya berasal dari pepatah negara Anda: 'Yang mesra cepat mati', haha."
Suara ini terdengar, seluruh ruangan hening membeku. Terhadap tindakan cari masalah yang jelas-jelas ini, semua orang menunggu reaksi Lei Tingyu.
Lei Tingyu menatap Xiao Mingge yang berbicara, persis ketika boss bersiap memberikan balasan tajam.
Tiba-tiba Lan Xin berdiri, melangkah dua langkah mendekati Xiao Mingge, mengambil gelas di meja lalu menyiramkannya ke wajah lawan.
Desahan tercekat serentak menggema di lokasi kejadian.
Tak ada yang tidak tahu siapakah Xiao Mingge sebenarnya.
Apalagi ini adalah konferensi pers global, se-luruh dunia!
"Di depan puluhan miliar orang, dia berani menyiram seperti ini!"
Semua orang terpaku kecuali Lei Tingyu, termasuk orang tua Lan Xin.
"Kau berani menyiramku?" Xiao Mingge juga tak menyangka, wanita yang terlihat lembut dan tenang ini ternyata melakukan gerakan tak terduga.
"Kau menggunakan perumpamaan negara kami untuk menghina kami. Baik, aku akan membalas dengan pepatah kuno kami: Lebih baik menghancurkan sepuluh kuil daripada merusak satu ikatan pernikahan. Berani-beraninya kau mengutuk hubunganku dengan suamiku!"
Emosi Lan Xin semakin meledak setelah hamil. Tamparannya murni berasal dari insting alami.
Mendengar si manusia jenius ini menghina bos terlebih dahulu lalu mengutuk hubungan mereka, amarahnya langsung meledak.
Secara naluriah, dia melakukan reaksi ini.
"Bagus, kuingat kau." Xiao Mingge menjilat sudut bibirnya, memandang Lan Xin dengan tatapan dingin.
Lan Xin mendengus keras.
"Sebaiknya kau lupakan aku! Aku dan suamiku akan buktikan dengan kekuatan: Meski kau sudah menjadi tulang di dalam tanah, grup Lei kami akan tetap jaya ratusan tahun!"
Kalimat ini diucapkannya dalam bahasa Mandarin yang tak dipahami banyak bule.
Penerjemah di lokasi menjelaskan: "Maksudnya, meski kau mati, bisnis keluarga kami takkan bangkrut!"
"Pemilik warung penuh wibawa!" Adegan ini memuaskan hati karyawan Grup Lei. Dipimpin tangan kanan bos, tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan.
Di atas panggung, sang bos tersenyum puas.
Kucingnya telah bertransformasi menjadi Kucing Dewa Pertempuran.
"Kalau begitu, hadiah yang sudah dipersiapkannya bisa diberikan sekarang juga."
