Bab 323 Bakso Cinta Boss
Ucapan boss membuat semua hadirin mengangguk serentak, membentuk pemandangan yang cukup lucu.
"Tidak akan kuberitahu kalian!" kata boss dengan santainya.
Huss~ Semua memandangnya sinis.
"Suami, kulit adonanmu ini tebalnya bisa dibungkus untuk gajah!" Lan Xin mendorong boss ke samping, sama sekali tidak memberi muka pada CEO Tingkat Dunia ini.
“Pergi sana, pergi bikin pangsit! Jangan menghancurkan adonan lagi.”
Boss belum pernah dicaci seperti ini. Tapi setelah melihat "karya"-nya sendiri, memang benar, hasilnya tidak terlalu bagus.
Baiklah, sebenarnya ini sangat buruk.
Tapi saat melihat Mu Feng membungkus pangsit hingga isiannya ketahuan seperti shaomai, hati boss kembali seimbang.
Dengan penuh wibawa, boss melirik Mu Feng. Calon rival cinta mantan ini ternyata biasa saja.
Lan Xin menangkap sorot matanya, campur kesal dan geli.
“Kamu tidak bisa lebih kompeten? Jangan bandingkan dengan omong kosong! Lihatlah ibuku yang membungkusnya cantik! Ayahku juga lebih hebat dari kamu!”
“Hei, Lan Lan, jangan libatkan aku!” protes Mu Feng yang merasa tak bersalah.
Boss juga kesal. Meski pujian “calon rival cinta berantakan” terdengar enak di telinga, tapi dua kalimat berikutnya jelas menyindir keahliannya!
Maka boss menunjukkan kesombongannya, meninggalkan bayangan kesal untuk Lan Xin. Hawa dingin yang dipancarkannya membuat semua orang kecuali Lan Xin gemetar ketakutan.
Menyaksikan menantu laki-laki dibuat marah oleh putri mereka, Jin Tian dan Feng Ting saling tatap dengan tegang.
Kabar beredar, Lei Tingyu adalah pria berwatak keras. Kemarahannya sering membuat banyak orang celaka.
Sekarang terbukti, dia memang sulit diajak bergaul.
Akankah putri mereka menderita bersamanya?
Tapi di detik berikutnya, Lan Xin membuktikan dengan kekuatan bahwa kekhawatiran orang tuanya benar-benar berlebihan, sifat boss juga berbeda tergantung orangnya!
Lan Xin melemparkan penggilas adonan di tangannya, lalu memeluk pinggang boss dengan erat sambil berkata penuh perasaan.
"Suami! Apapun bentuk pangsit yang kamu buat, aku akan memakannya dengan penuh syukur, lalu memberitahu bayi kita bahwa saat dia masih di perut ibu, ayahnya pernah membungkus pangsit cinta untuknya dengan tangan sendiri!"
Jika bukan karena melihatnya sedang menyelipkan tangan yang penuh tepung ke pakaian boss sebagai balas dendam pada Lei Aojiao, hanya mendengar suaranya saja cukup mengharukan.
Boss berhasil dibujuk, tapi masih sok suci.
"Baru saja ada yang bilang, keterampilanku payah, dan masakanku hanya cocok untuk gajah?"
"Aku punya julukan, namanya Gajah!"
Kemudian, semua orang terperanjat melihat pria yang baru saja mengamuk itu kembali ke meja, mengambil kulit pangsit, dan mulai membungkus dengan serius.
Di pinggang kemeja tampannya, masih tersisa bekas tepung yang sengaja digosokkan oleh si perempuan jahat...
Feng Ting dan Jin Tian hampir tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan.
Rupanya beginilah cara Lan Xin dan Lei Tingyu berinteraksi secara pribadi. Benar-benar cocok, aura dingin boss bahkan membuat Jin Tian yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis merasa sedikit gemetar.
Lan Xin ternyata mampu mengatasi badai hanya dengan beberapa kalimat bijak.
Saat waktu makan tiba, Lan Xin mulai kebingungan.
"Sepiring pangsit yang tak bisa dikenali tergeletak di hadapannya. Tanpa perlu bertanya, sudah jelas ini hasil karya siapa!"
"Gajah, makanlah dengan penuh rasa syukur." boss berkata santai.
"Byur!" Pangsit yang baru saja masuk ke mulut Jin Tian hampir terpental keluar.
Yang lain juga menahan tawa.
Kenapa dulu tidak pernah terlihat kalau boss Lei yang berwajah dingin ini sebenarnya jago bercanda kaku?
"Aku ingat, di kompor masih ada panci daging merah panggang. Aku pergi—" Lan Xin berusaha kabur.
"Kembali sini!" boss menyeretnya dan menekannya duduk, "Makan!"
Masakannya susah payah dibuat, masa tidak dihargai seperti ini?
"Lelucon yang kau buat sendiri, harus ditelan sampai habis meski muntah." Shishi menyindir.
Lan Xin menoleh, melirik sinis ke mangkoknya, "Seolah-olah pangsit Mu Feng lebih bagus dari boss-ku?"
Shishi menjepit satu pangsit, kulitnya sobek dan isinya tumpah...
Baiklah, jangan saling menertawakan.
"Lihat boss-ku, meski bentuknya agak jelek—" Di bawah tekanan kuat boss, Lan Xin cepat-cepat berbalik arah.
"Desainnya penuh estetika kekerasan postmodern, gaya sangat non-mainstream, ukuran super megah, tapi semuanya utuh, tidak ada yang bocor!"
"Bisa-bisanya dibandingkan dengan kami. Kalau berani, bandingkan dengan punya Bibi Feng!" Shishi yang tersinggung masih sedikit tidak terima.
Lan Xin tertawa terbahak-bahak puas, "Haha! Kebahagiaan bukan tentang membandingkan dengan orang lain. Mengalahkan diri sendiri adalah kebahagiaan sejati!"
"Meski setiap katamu benar, tapi penerapannya di situasi tertentu terasa... agak aneh."
“Shishi telah diberi racun kata-kata motivasi spiritual oleh Lan Xin selama ini, juga mulai merasakan ada yang tidak beres.”
“Sejak kecil, dia memang seperti ini.” boss jarang berkata adil.
Dengan sikap sok suci, mengucapkan kata-kata yang tampak masuk akal, entah dari mana dia mendengar semua ini. Namun racun motivasi spiritual yang direbus Lan Xin tidak hanya berhasil mencuci otak Shishi, tapi juga pernah memberikan pengaruh yang sangat dalam pada Lei Tingyu saat kecil.
“Seolah-olah kau sudah mengenalku sejak kecil!” Lan Xin melirik boss dengan pandangan merendahkan, namun dibalas dengan tatapan tajam dari boss.
“Tapi kalau dipikir-pikir, waktu kecil dulu karena ibu angkatku emosinya selalu tidak stabil, aku mengumpulkan banyak kisah inspiratif dari majalah, menyalin kata-kata motivasi dan renungan kehidupan dari sana, lalu membacakannya untuknya. Jika dia terharu, aku bisa mengurangi beberapa kali pukulan.”
Lan Xin menceritakan kejadian-kejadian masa kecilnya kepada semua orang, sehingga setelah dewasa dia bisa mendistorsi banyak prinsip yang tampak benar ke tempat yang berantakan.
Tapi ketika kata-kata ini diucapkan, semua yang mendengar justru merasakan kesedihan.
Feng Ting menyeka sudut matanya, “Ting Yu, kalian berdua yang tidak sering di dekat kami nanti, kau harus memperlakukan Xin Xin dengan baik.”
Anak ini, sejak kecil terlalu menderita.
Meski memiliki ibu angkat dengan sifat seperti itu, dia jarang menjadi jahat, tidak menggunakan hati yang dipenuhi dendam terdistorsi untuk menghadapi dunia. Kegagalan telah menempa karakternya yang kuat, selalu memandang segala sesuatu dengan optimis.
boss tidak membalas, hanya menatap Lan Xin, sorot matanya yang dalam seolah menembusnya, melihat Lan Xin dengan kepang kecil yang sedang menghiburnya dengan serius.
Setelah bertahun-tahun berlalu, dia masih belum berubah.
"Ting Yu?" Feng Ting tidak mendapat jawaban dari Lei Tingyu, bertanya lagi dengan ragu.
"Um, setelah aku kembali, akan kuhandle."
Pemahaman boss yang baik adalah membuat semua yang berani menyentuh Lan Xin menderita lebih dari kematian, seperti ibu angkat Jia Fang yang selalu memukulinya.
Mungkin lingkungan rumah perawatan bisa dibuat lebih buruk, atau mungkin Jia Fang harus diberi pekerjaan kasar di sana.
Tak ada makan siang gratis di dunia ini. Lan Xin berniat mengampuninya, tapi boss dan keluarga Lan Xin tidak bermaksud membiarkannya lolos.
Setelah makan, kepala pelayan masuk dan berkata pada Jin Tian.
"Tuan Besar, Nyonya tua datang."
Mendengar nama ini, wajah Jin Tian berubah muram.
Ibunya yang dulu memisahkannya dari Feng Ting selama bertahun-tahun dengan siasat, sekarang saat Feng Ting akhirnya kembali membawa anak mereka, dia bahkan berani datang sendiri sebelum sempat dimintai pertanggungjawaban?
"Bilang aku tak punya waktu."
"Tapi... Nyonya tua juga membawa tunangan Nona Besar."
Apa? Tunangan?!
