Bab 325 Segmen ini cukup untuk ditertawakan setahun
Shishi sangat takut bertemu nenek, hampir menjadi trauma masa kecil.
Karena setiap kali bertemu, selalu berarti akan dikritik dan dicari-cari kesalahan.
Tapi kali ini, meski nenek masih kejam, dia sama sekali tidak takut karena kakak dan iparnya sangat tangguh!
Saat bos mengatakan "Gagak hinggap di tubuh babi", mengisyaratkan Nenek Jin tidak melihat keburukan diri sendiri, Shishi tertawa.
Yang paling menderita adalah Jin Tian.
Jelas-jelas ingin tertawa tapi harus menahan karena statusnya, sungguh melelahkan...
"Sial! Kalian berdua... makhluk kasar ini!" Nenek Jin yang seumur hidup terhormat, pernah beberapa kali minum teh sore bersama Ratu, bisa dibilang figur penting.
Namun hari ini, dihina begitu rupa oleh bos, tongkatnya menyodok lantai beberapa kali.
"Ahem, Ibu yang terhormat, izin mengingatkan: pria kasar ini adalah CEO Lei Group." Xiao Mingge di belakang nenek membersihkan tenggorokan.
"Lei Group apa? Tak pernah kudengar!" Nenek Jin melototi pemuda ini, kau di pihak mana sebenarnya?!
"Perusahaan kecil yang memproduksi ponsel dan elektronik, kadang ada proyek properti dan investasi lain. Total nilai pasarnya tak besar." Xiao Mingge melirik Lan Xin.
"Nilai pasar kecil sudah begitu arogan, kalau besar apa mau terbang ke langit?"
"Nyonya Tua Jin mendengar total nilai pasar tidak banyak, langsung mendengus lewat hidung."
Kemudian berbalik memerintahkan pada Jin Tian.
"Pokoknya, kalau kau mau menikahi putri ini, aku juga malas ikut campur. Tapi beban yang dibawanya harus dinikahkan dengan Xiao Mingge! Kalau tidak, aku tidak akan mengakui ibunya! Dan sama sekali tidak mengizinkan ibunya masuk ke keluarga Jin!"
"Apa?!" Jin Tian dan yang lain tertegun.
Ternyata bukan menargetkan Shishi, tapi Lan Xin?
"Tapi kakak sudah menikah, dan di perutnya masih ada bayi. Nenek, bukankah ini terlalu berlebihan?" Shishi sudah tidak tahan mendengar.
"Xiao Xiaozi, kau keberatan dengan riwayat pernikahannya?" Nyonya Tua Jin berbalik bertanya.
Xiao Mingge mengangkat tangan, "Aku tidak keberatan..."
Tanpa perlu melihat, bisa merasakan kekuatan membunuh yang dipancarkan Lei Tingyu. Hehe, jelas ada yang tidak terima.
Setelah tahu bos hanyalah "penanggung jawab perusahaan kecil bernilai pasar tidak banyak", semangat Nyonya Tua Jin semakin menjadi.
Melambaikan tangan ke bos, "Perempuan ini sekarang harus menjalani pernikahan aliansi untuk keluarga Jin. Katakan, berapa uang yang kau butuhkan untuk meninggalkannya?"
"Hahaha!" Lan Xin tertawa terbahak-bahak sampai nyaris sesak napas, "Aku tidak salah dengar? Kau menawar uang dengan suamiku?"
Maafkanlah ketidaksopanannya, kejadian ini benar-benar terlalu menggelikan.
Dengan sorot mata penuh schadenfreude, Lan Xin memandang bos. Pandangan itu jelas berkata: Lei Tingyu, akhirnya kau juga mengalami hari seperti ini?
"Adegan yang selalu dipakai untuk menghantam wanita protagonis dalam drama bodoh itu, akhirnya menghantam CEO yang otoriter. Selain Nenek tua Jin sendiri, semua orang di ruangan ini merasakan kegelian yang tak jelas."
"Nak yang tak tahu aturan!" Nenek tua Jin tidak mengerti, bagaimana bisa Lan Xin tertawa sampai seperti ini.
Lan Xin menyeka air mata yang keluar karena tertawa.
"Kalau begitu, permisi Nenek tua kaya ini. Saya sudah punya... ehm, perusahaan kecil dengan nilai pasar tak seberapa dan anak dari pria sok jagoan ini. Lantas Nenek berencana bagaimana?"
"Gugurkan! Lihat tubuhmu, sepertinya kandunganmu belum terlalu besar." Nenek tua Jin berkata dengan angkuh.
Aura dingin mulai memancar dari tubuh Lei Tingyu.
"Oh? Bolehkah saya bertanya, Nenek tua kaya ini, berapa banyak uang yang akan Nenek berikan untuk menyogok pria sok jagoan ini sekaligus menggugurkan anak saya?" Lan Xin terus bertanya, membuat Shishi tak tega melihatnya.
Kak, begini mengerjai nenek tua 80 tahunan, pantaskah?
"Kuberi 50 juta RMB! Setelah ini jangan pernah mendekat lagi!" Nenek tua Jin mengira telah menawar harga fantastis.
"Pound sterling?" Lan Xin terus menggoda tanpa batas.
"Jangan mimpi! RMB!" Nenek tua Jin melirak Lan Xin penuh hina: Kau pikir pantas dapat banyak?
"Haha, trainee, rupanya nilai cuma segini!" Mu Feng yang selama ini dikerumuni bos akhirnya senang.
"Itu... jumlah itu juga termasuk biaya aborsi kakakku. Jadi ipar dan anak ipar digabung cuma 50 juta..." Shishi menambahkan.
Boss sorot mata menyapu mereka sekeliling, kedua orang ini langsung membungkam, tapi dalam hati, masih sangat ingin tertawa.
CEO terhormat, bahkan jika anak-anak diikat bersama, nilainya hanya 50 juta RMB.
"Cerita lucu ini cukup membuatku tertawa setahun lamanya." Mu Feng semakin memikirkannya semakin lucu, Shishi juga mengangguk.
Lan Xin awalnya ingin ikut menjaga formasi dengan tertawa, tapi aura dingin yang dipancarkan suaminya membuatnya takut tertawa, Boss ini pendendam ya...
"Sayang, jangan sedih, setidaknya kamu lebih berharga dariku. Saat nenek jauhmu menghamburkan uang padaku, hanya memberi 500.000 pound sterling. Kamu 100 kali lipat dariku!" Hiburan Lan Xin jelas tidak memiliki daya persuasi.
"Diam!" Boss memukul kepalanya sekali, kucing pembuat onar ini!
"Bagaimana? Kaget melihat jumlah uang ini? Cepat ambil uangnya dan pergi." Nenek Jin belum sadar telah membuat kesalahan konyol, masih merasa bangga.
"Kuberi 1 miliar, gunakan uang ini untuk membeli makam atau mengukir epitaf emas, yang penting pergi dari sini, jangan sampai kulihatmu lagi." Boss akhirnya berbicara.
"Untuk epitaf, saranku ukir beberapa kata: Buta sejak lahir lebih baik daripada bermata tapi tak bisa melihat!"
"Suamiku memang hebat... Kemampuan CEO-nya sempurna!" Lan Xin mengeluarkan ponsel, memotret profil tampan Boss, sekalian mengunggah ke lingkaran pertemanan.
Bermain menghantam lawan dengan uang melawan Boss, teknik dan diksi Nenek ini tidak seakurat Boss!
“Kau, kau, makhluk tak tahu sopan santun ini!” Nenek tua Jin nyaris dibuat mati kesal oleh Lei Tingyu.
“Tingyu, bawa dulu Lan Xin ke taman untuk refreshing, biar aku yang urus di sini.” Jin Tian merasa ucapan menantunya agak berlebihan.
Tapi jika bukan karena sang ibu yang sejak masuk sudah penuh kesombongan, Lei Tingyu pasti tidak akan membalas sepenuh wibawa ini.
Boss mendengus, sorot mata sombongnya jelas mengeja: “Kalian manusia-manusia bodoh ini...”
Lan Xin yang terpesona oleh kharisma boss segera memeluknya dan membawanya keluar sambil berkata: “Waktunya sudah hampir matang.”
“Makhluk sialan! Jin Tian, dari mana asal-usul anak brengosan ini? Kok bisa seenaknya begitu!” Tongkat kepala Naga nenek Jin hampir menembus lantai.
“Ibu, janganlah bicara seperti itu padanya. Sebenarnya, jika bukan karena muka Xin Xin, bahkan aku sebagai ayah mertua pun dianggap angin lalu olehnya.”
Jin Tian menghela napas, bingung harus berkomentar apa tentang sikap ibunya.
Nenek tua ini seumur hidup berlagak semena-mena, tak menyangka suatu hari akan menendang besi panas!
Laki-laki seperti Lei Tingyu, mana bisa ditaklukkan dengan uang?
“Somong apa dia? Cuma pemilik perusahaan kecil bernilai pas-pasan kan?” tanya nenek Jin.
“Nilai pas-pasan? Cuma sekitar... ribuan miliar dolar.” Xiao Mingge yang puas menonton drama akhirnya buka suara.
“Di daftar Forbes paling cuma nyaris masuk tiga besar dunia.”
“Ahem!” Nenek Jin terbatuk-batuk, tersedak kenyataan.
