Bab 328 Diam-diam Dihitung Lagi
Melihat Lan Xin dan bos masuk bergantian, Nenek tua Keluarga Jin buru-buru bangkit dari sofa.
Kesombongan di wajahnya telah lenyap seketika sejak mengetahui status sebenarnya bos.
Yang muncul menggantikan adalah senyum manis yang berseri.
“Aduh, Menantu laki-laki, lihatlah kau sudah menikahi Nona Besar keluarga kami, tapi dunia luar belum tahu hal ini, bagaimana bisa dibiarkan?”
Sikap semangat seperti ini membuat Lan Xin langsung merinding sekujur tubuh.
“Nenek tua ini apa bunglon yang jadi siluman?” Lan Xin berkata keras-keras dalam bahasa Mandarin.
“Xin Xin...” Jin Tian merasa tak berdaya.
Tidakkah kamu bisa mengatakannya di belakang nenek tua ini?
Lan Xin dengan santai melambaikan tangan, "Apa hubungannya toh, lagipula dia tidak mengerti bahasa Mandarin!"
Menoleh sambil tersenyum nakal ke boss,
"Lihatlah nenekku ini, saat mengira Anda miskin, wajah aslinya begitu, sekarang tahu Anda adalah kura-kura emas raksasa——"
Kepalanya dipukul tegas oleh boss, "Kamu baru kura-kura!"
"Calon menantu ideal! 'Tanpa alasan menikahi calon menantu ideal, sejak itu raja tak menghadiri sidang pagi' itu lho! Bukan bilang kamu kura-kura!"
"Masih berani ngomong!" Boss memukulinya, sungguh terlalu puas.
Sedangkan wajah Nenek Jin sudah semakin suram.
"Jangan selalu bermain kata-kata, maksudku, setelah tahu Anda sultan kaya tingkat dunia, langsung berganti sikap, kalau pakai peribahasa, bagaimana menyebutnya?"
"Melihat uang mata terbuka."
Lan Xin mengangguk gugup, boss memandangnya sinis.
"Benarkah kamu lulusan humaniora?"
Perbendaharaan kata begini, bahkan dia yang lulusan sains pun lebih baik!
Keduanya asyik mengobrol, Shishi masuk dari luar, berkata pada Nenek Jin.
"Nenek, bunga di halaman mekar indah, tidakkah Anda ingin jalan-jalan?"
Hah, Shishi bicara bahasa Mandarin padanya?
Lan Xin langsung paham setelah satu detik, celaka, nenek Jin ini paham bahasa Mandarin!
IQ wanita hamil tidak rendah, seketika menutupi kepalanya, merebah ke pelukan boss.
"Ah! Kepalaku pusing! Ini karena hamil, jadi mudah otak tumpul, rasanya bayi dalam kandungan menyedot DHA-ku, membuatku sesekali bicara aneh."
“Aku menopangnya naik.”boss bekerja sama menopang Lan Xin, mereka berdua melewati Nenek tua Jin yang wajahnya masam.
“Aku juga akan menjenguk Xin Xin.” Feng Ting dan Shishi buru-buru menyusul.
Hanya tersisa Jin Tian dan ibunya saling bertatapan.
“Jin Tian! Kau harus mengatur gadis liar ini! Lihat sikapnya sekarang, kurang ajar! Cepat atau lambat pasti akan dikembalikan oleh keluarga Lei!”
Kemarahan Nenek tua Jin ini hanya berani ditujukan pada Jin Tian.
“Anda juga lihat, Tingyu justru menyukai sikapnya ini. Mungkin jika Xin Xin mengganti sifatnya, suaminya malah tak akan menyukainya lagi. Ibu, masihkah Anda ingin Xin Xin berubah?”
“Hmm...” Nenek tua Jin tercekat.
Saat Lan Xin keluar tadi, Jin Tian telah menjelaskan secara detail tentang keluarga Lei dan Lei Tingyu yang sekarang mengendalikan Lei Group dengan strategi matang.
Baru sekarang Nenek tua Jin mengerti mengapa pemuda sombong ini memiliki argumen yang begitu kuat.
Melihat nenek ini berhasil dikelabui boss, Jin Tian ingin tertawa tapi harus tetap berpura-pura serius.
“Jadi, apakah Anda masih akan berprasangka pada Feng Ting dan menolaknya?”
“Dia tidak melihat statusnya yang rendah!” Terhadap menantu perempuan ini, keterikatan terakhir nenek ini selama 20 tahun tetap tak puas.
“Tapi, dia telah melahirkan putri yang luar biasa untukku. Anda lihat sendiri, betapa harmonisnya hubungan putriku dengan CEO Lei Group.”
Nenek oportunis seumur hidup ini langsung bimbang ketika dihadapkan pada tekanan uang hari ini.
“Dan, anak Xin Xin ini, semua bagus, hanya agak terlalu mementingkan ikatan keluarga. Jika kamu tidak menerima ibunya, jika dia bicara sesuatu dengan Ting Yu...”
“Sudah, sudah, di usiamu ini, urusan pernikahan terserah kamu saja.” Nenek Jin akhirnya berkompromi.
Sangat jengkel, dia datang jelas-jelas mencari masalah, tapi kenapa tiba-tiba bisa direkrut?
“Aku ingat, Ibu sepertinya masih punya sepasang gelang pusaka, harusnya...” Jin Tian memanfaatkan situasi.
“Jangan mimpi! Itu untuk menantu perempuan yang aku akui!”
“Oh, kalau begitu aku akan beri tahu Xin Xin, katakan bahwa——”
“Baiklah, aku menyerah pada kalian. Datanglah ke tempatku untuk mengambil, jangan senyum-senyum diam. Tidak gratis, harus mengadakan pesta sambutan besar-besaran. Aku ingin semua orang tahu CEO Lei Group sekarang adalah menantu laki-laki keluarga Jin!”
Urusan heboh seperti ini, mana mungkin tidak disiarkan sebesar-besarnya untuk membalikkan keadaan!
Karena interlude ini, Lan Xin dan boss terpaksa ditunda sehari. Keluarga Jin mengadakan pesta megah dengan perkenalan resmi boss.
Ditarik-tarik seperti hewan langka untuk dipamerkan, boss sendiri sangat menolak. Tapi Lan Xin memohon dengan "ketulusan" untuk memperjuangkan status ibunya.
Konsekuensi ketulusan adalah di pesta hari berikutnya, Lan Xin berjalan susah payah dengan langkah delapan, ditahan boss sepanjang jalan.
Lei Tingyu pria tak tahu malu ini, pada ibu hamil pun tidak bisa mengontrol diri. Goblog!
“Dengan perasaan berat berpisah dari keluarga, perjalanan Lan Xin mencari keluarga di Negara E pun berakhir.”
Di dalam pesawat pulang, Lan Xin mengelus gelang tambahan di pergelangan tangannya sambil bicara sendiri.
“Meski emas punya harga tapi giok tak ternilai, gelang giok warisan keluarga seperti ini hanya bisa dinilai oleh orang yang paham.”
Dua gelang yang Jin Tian paksa dari nenek Jin, Feng Ting tidak mau ambil. Satu diberikan ke Lan Xin, satu ke Shishi.
Barang seperti ini kalau dijual satu saja bisa ditukar beberapa vila. Tapi status gabungan Lan Xin sebagai putri pedagang perhiasan + istri sultan dunia, membuatnya tak terlalu terkesan.
“Simpan saja di brankas untuk warisan anak nanti.” Boss melirik sekilas tanpa ekspresi khusus.
“Waktu itu aku diculik, Shishi dan Fei Fei mengeluarkan perhiasan mereka. Perampas langsung bersorak, tapi saat aku keluarkan gelang pemberianmu yang jelas lebih mahal, malah diremehkan!”
Giok hanya berharga bagi yang paham. Bagi awam, berlian yang berkilau tetap lebih menarik.
“Hal seperti ini tidak perlu dibanding-bandingkan.”
“Ini cuma perumpamaan! Kalau nanti ada perampasan lagi, aku harus pakai aksesori berkilau biar terlihat meyakinkan!”
Candaan Lan Xin justru membuat boss mengerutkan kening tak senang.
“Jangan asal bicara!” Hanya sekali saja sudah membuat dadanya berdebar, berani dia ingin mengulanginya lagi?
Tampaknya nanti harus memasang perangkat pelacakan di tubuh Kucing liar ini, di mana ya lokasi yang tepat?
Mata tajam boss mengamati Lan Xin dari atas ke bawah, akhirnya tertahan di bibir merahnya yang menggoda, sudut mulutnya terangkat sinis.
Jadi...
“Aku ingat, minggu depan kamu ada janji dengan dokter gigi?”
“Um, ada apa?” Lan Xin punya gigi berlubang yang sesekali nyut-nyutan saat hamil, sangat menyiksa.
“Tidak apa, periksa ke dokter gigi itu pilihan bagus, periksa sampai tuntas.”
Boss menepuk bahunya sambil berkata dengan nada penuh makna.
Jika perangkat pelacakan di ponsel mudah dibuang, bagaimana kalau dipasang di tempat yang tidak mungkin diganti?
Lan Xin yang malang kembali jadi korban perhitungan terselubung boss!
