Bab 329 Menjaga Kata-kata dan Tindakan Hati-hati Pembalasan Boss
Mendengar boss membawa Lan Xin kembali, beberapa sahabatnya mengadakan pesta kecil untuk menyambut kepulangannya.
Lokasi pesta dipilih di kediaman keluarga boss.
Di lapangan rumput, pemanggang barbekyu telah menyala. Para pria diusir para wanita untuk memanggang, sementara mereka duduk mengobrol santai.
“...Jadi selama di Negara E kemarin, kamu tinggal beberapa hari dan berhasil menemukan ibu kandungmu?”
Fei Fei terkesima mendengar perjalanan Lan Xin, mulutnya terbuka lebar tak percaya.
Betapa ajaibnya.
“Lan Xin mengangguk, “Ya, hidup itu seperti bermimpi, siapa yang tahu apa yang akan terjadi di detik berikutnya.”
“Artinya, Shishi memang adik kandungmu! Pantas saja, kalian berdua selalu begitu akur.”
Fei Fei merasa dirinya mulai mempercayai cinta sejati lagi.
“Benar, terlalu banyak hal baik terjadi belakangan ini, sampai-sampai aku sulit mempercayainya.” Sekarang Lan Xin bahkan terkadang terbangun sambil tertawa dalam tidurnya.
“Menurutku, penampilan San Di sekarang justru lebih mengejutkan,” kata Tian Xin menatap ke depan dengan ekspresi terkejut.
“Hei, istri Si Keempat, bukankah reuni Lan Xin dengan ibu kandungnya lebih sensasional?” tanya Fei Fei.
Tian Xin menggeleng, “Apa yang aneh dari ini? Lan Xin orang baik, orang baik pantas mendapatkan akhir bahagia. Bukankah di sinetron selalu begitu?”
Sebagai wanita di balik raja perfilman, Tian Xin terkadang memiliki pemikiran yang... cukup unik.
Fei Fei tertawa getir sambil menggeleng, “Benar juga. Lan Xin kita begitu sempurna, semestinya langit memberinya akhir bahagia—tapi sebenarnya apa yang membuatmu terkejut?”
Tangan Tian Xin menunjuk ke depan.
Lao Er dan Si Keempat sedang kerepotan memanggang daging.
Boss yang awalnya berdiri di samping dengan satu tangan di saku memberikan panduan teknis, tampaknya tidak tahan melihat kekikukan mereka, langsung mengusir dan mengambil alih!
“Melihat gunung es seperti San Di bisa begitu domestik, ini lebih fantastis daripada reuni Lan Xin dengan ibu kandungnya!”
“Apa yang aneh dari ini? Suamiku, mana semenyeramkan yang kalian katakan itu.”
Lan Xin tidak paham, mengapa orang-orang ini selalu berpikir bahwa boss harus menjadi gunung es raksasa sepuluh ribu tahun?
“Aku sudah kenal Xin Ran sejak kuliah, jadi secara tidak langsung kenal San Di lebih awal. Kamu tidak lihat gaya keren suamimu dulu, zieeett.”
Lan Xin paling suka mendengar sejarah rahasia tentang boss, langsung semangat.
“Ayo, ceritakan!”
“Hmm, ada masa ketika San Di sedingin es seharian tidak bicara dua patah kata, setiap hari menghadap komputer mengutak-atik program. Firasatku waktu itu, San Di seperti ilmuwan gila yang sangat ingin menciptakan program penghancuran hingga membuat kita semua mati bersama.”
Lan Xin bisa memperkirakan, masa itu mungkin ketika ibu boss mengkhianati ayahnya. Boss jelas-jelas tahu tapi menahan diri, akhirnya menyebabkan ayahnya mati kesal, sejak itu sifatnya berubah total.
“Kesan San Di sekarang padaku juga selalu seperti menaklukkan langit, bumi, dan udara.” Fei Fei mengunyah sayap ayam sambil berkata.
Lan Xin kesal, merebut sayap ayam Fei Fei lalu menggigitnya dengan garang sebagai balas dendam, “Kalian si jahat, kenapa mengatai priaku seperti ini?”
Boss-nya mana sesial itu. Meski kadang agak dingin dan sedikit sombong, tapi padanya benar-benar baik.
“Perempuan besar tak bisa dipertahankan. Lihatlah dirimu, belum lama menikah sudah satu lubang hidung dengan suaminya.” Fei Fei bercanda.
“Mau tidak, aku ceritakan beberapa kisah masa pacaran Mo Lao Er di keluargamu?” Lan Xin meliriknya.
Fei Fei buru-buru membuat ekspresi memohon ampun, “Aku menyerah padamu, bisakah kita tidak membicarakan hal-hal menjijikkan ini saat makan?!”
Terlalu banyak cerita masa lalu Mo Lao Er, sampai-sampai dia sudah tidak tertarik mendengarnya lagi.
“Tapi kalau bicara soal San Di di keluargamu, kejadian paling legenda mungkin setelah peristiwa Xiao Mingmei...” Tian Xin berbicara sambil lalu.
Xiao Mingmei!
Dua karakter ini seketika menarik perhatian Lan Xin.
“Xiao Mingmei, sebenarnya apa yang terjadi?”
Saat di Negara E, percakapan aneh antara bos dan Xiao Mingge sudah cukup membuat Lan Xin membayangkan berbagai hal buruk.
Sudah berjanji tidak cemburu, tapi masih ada sedikit ganjalan di hati, memikirkan prianya punya kisah dengan wanita lain sebelum kehadirannya, firasat ini sama sekali tidak menyenangkan.
“Masalah Mingmei ini, uh, ceritanya cukup kompleks, lebih baik kamu minta San Di-mu sendiri yang menceritakan padamu.” Memikirkan kejadian itu, Tian Xin benar-benar tidak tahu harus mulai dari mana.
Lan Xin yang jelas-jelas sangat cemburu, masih berpura-pura tenang.
“Sebenarnya, pria mana yang tidak punya masa lalu? Pria tanpa masa lalu bisa disebut pria sejati? Percayalah, aku bisa bertahan!”
Fei Fei yang melihatnya, menepuk dada Lan Xin, “Hai, di sini rasanya seperti ribuan panah menusuk ya? Saat mengucapkan kalimat tadi, apakah hatimu terasa tercabik-cabik?”
"Lan Xin dengan penuh kebencian mencubit leher Fei Fei, membuat gerakan ingin membunuhnya, 'Hai, gadis, kau tahu terlalu banyak! Aku harus memusnahkanmu!'"
Membuat Fei Fei tak bisa bicara karena dicubit, Lan Xin berpura-pura lembut lalu menoleh ke Tian Xin.
"Tian Xin, kau bicara, aku bisa bertahan!"
"Eh... Kalau kau bersumpah, setelah aku bicara, jangan perlakukan aku seperti Fei Fei yang kau cubit sampai dimusnahkan!"
Lan Xin mengangkat tiga jari, "Aku bersumpah!"
"Baiklah, dengar. Ming Mei ini muncul saat San Di dan kawan-kawan hampir lulus kuliah. Berdandan sangat menggoda! Kami selalu mengira makhluk ini mengejar San Di, tapi suatu hari kami benar-benar tahu——"
Lan Xin sudah mendengar awal yang dramatis, menunggu akhir cerita dengan tangan berkeringat, sangat tegang!
"Sedang asyik mengobrol?" boss tiba-tiba muncul membawa nampan panggang.
Beberapa perempuan itu langsung merasa seperti tertangkap basah membicarakan keburukan orang, canggung memegang gelas jus.
Boss menyipitkan mata. Jangan pikir dia tidak mendengar!
Lan Xin menghindari tatapannya, pura-pura mengambil makanan. Tangannya hampir menyentuh sayap ayam saat boss menyentak nampan, memaksakan potongan lain padanya.
"Hehe, aku sama sekali tidak bicara apa-apa!" Tian Xin mengambil paha ayam yang gagal diraih Lan Xin, menggigitnya dengan girang.
Tiba-tiba membeku, "Goblog! Masih mentah! Daging hidup! San Di, salah apa aku padamu?!"
Ini tegas sekali, paha ayam yang belum matang, dia enggan memberikannya ke istrinya, malah mengambilnya untuk diberikan padanya, sungguh dendam apa ini!
boss mengangkat sudut bibir dengan ringan, "Sebagai manusia, harus menjaga kata-kata dan tindakan, bicara terlalu banyak berisiko."
Tian Xin menangis terisak, hidup seperti ini tak tertahankan lagi, berteriak ke Si Keempat yang masih sibuk memanggang.
"Suamiku, istrimu sedang diancam, entah kamu mau mengatasi ini atau tidak?"
Xin Ran melambaikan kipas pengipas api di tangannya.
"Istriku, tunggu sampai aku bisa mengalahkan San Di yang brutal ini, pasti kubalaskan dendammu!"
Maksudnya, sekarang belum saatnya...
boss mengetuk kepala Lan Xin, "Makan yang banyak, bicara yang sedikit, masih ingin ke dokter gigi?"
Lan Xin teringat siksaan saat perawatan gigi, segera membuat gerakan menyumpal mulut.
boss berhasil menakut-nakuti dua perempuan itu, lalu pergi dengan anggun.
Setelah dia pergi, Tian Xin menepuk-nepuk dadanya, "Aku hampir mati ketakutan."
Lan Xin memanfaatkan posisi boss yang membelakangi mereka, berbisik, "Lanjutkan ceritamu, jangan berhenti di tengah jalan!"
Dia masih penasaran ingin mendengar kisah masa lalu boss.
