Bab 332: Boss Ternyata Seorang Junzi yang Begitu Lurus
Meski beberapa teman gay Boss berulang kali menekankan pada Lan Xin bahwa hubungan Ming Mei dengan Boss tidak ada sama sekali.
Tapi perempuan, apalagi yang sedang hamil, niat jahatnya sangat halus. Sulit untuk tidak menyimpan hal-hal ini di hati.
Malam itu, semakin Lan Xin menganalisis, semakin situasinya terasa melayang.
Melihat sikap Boss yang tetap tutup mulut rapat-rapat, dia mulai menggerakkan otak liciknya.
Wahai lingkaran pertemanan WeChat yang mahakuasa, mari ajukan pertanyaan untuk brainstorming bersama!
Diskusi: Bagaimana cara membuat pria mengungkapkan isi hatinya?
Tentu saja, jenis pertanyaan seperti ini harus menggunakan akun kedua. Jangan sampai pakai akun utama, nanti ketahuan oleh Lei yang licik!
Boss yang seharian mengikuti pesta sebenarnya agak mabuk dan ingin cepat beristirahat.
Tapi melihat Lan Xin diam-diam bersembunyi di toilet tidak keluar-keluar, sesekali masih terdengar suara tawa licik dari dalam.
Sangat tidak wajar!
Boss mendekat dan mengetuk pintu dua kali.
"Sedang BAB, jangan ganggu!" Lan Xin sudah mengunci pintu untuk mencegah inspeksi saat sedang berbuat jahat.
Ding! Suara notifikasi WeChat?
Boss mengerutkan kening.
Sejak dia hamil, semua perangkat elektronik menjadi barang terlarang di rumah.
Waktu bermain ponsel per hari tidak boleh lebih dari setengah jam. Di luar itu harus diserahkan semua.
Dari mana datangnya suara WeChat itu?
Boss sebenarnya ingin mengambil kunci cadangan dan langsung masuk untuk menangkap basah kucing hamil ini.
Tapi setelah berpikir lagi, ditarik kembali, diam-diam membuka ponselnya sendiri.
Akun utama tidak ada, um, ganti akun kedua——Tepat seperti dugaanku!
Melihat pertanyaannya itu, boss geleng-geleng kepala.
Hal membosankan begini, bisa membuatnya terus memikirkan selama ini?
Karena di ponselnya telah ditanamkan program khusus, semua pesan di lingkaran pertemanan akun kedua Lan Xin bisa dia lihat.
Ini orang-orang macam apa, memberi ide yang berantakan...
Ada yang bilang mabukkan dia, kalau tidak menurut disuruh berlutut di papan cuci, paling absurd jawaban istri Mo Lao Er——Mereka para perempuan ini sudah saling menambahkan akun kedua?
Jawaban Fei Fei: Menurut laporan otoritas, saat setengah tidur, apa pun yang ditanya pasti dijawab.
Memikirkan Lan Xin menambahkan banyak orang tak jelas, tapi tidak mau menambahkan suami resminya sendiri.
Boss merasa, sesekali menyamar untuk mengelabui Kucing Liar bukanlah hal yang terlalu berlebihan.
Lan Xin sedang asyik scroll, duduk di kloset, tangan memegang tablet yang disembunyikan boss, jari terus menggeser layar.
Hah, lex berani juga meninggalkan pesan untuknya?
"Menurut laporan otoritas, setelah tubuh pria terpuaskan, apa pun yang ditanya pasti dijawab——Ah, sangat vulgar!" Wajah Lan Xin memerah setelah membacanya.
lex sudah lama tidak online, Lan Xin sekalian mengobrol dengannya.
Nyonya Lei sang Penjaga Janin: Sudah lama tidak datang, akhir-akhir ini sibuk apa?
lex: Istriku sedang hamil.
Nyonya Lei yang Menyimpan Telur dan Menjaga Kandungan：Aduh, ucapan selamat, bersorak~
lex：Um, selamat juga.
Lan Xin merasa ragu sejenak, kenapa dia harus mengucapkan selamat juga? Oh, Mengerti, namanya sudah terekspos, hal tentang dirinya yang sedang mengandung bayi.
lex：Aku saja melarangnya main ponsel, suamimu, tidak peduli?
Nyonya Lei yang Menyimpan Telur dan Menjaga Kandungan：Mana mungkin tidak peduli, dia sudah terlalu berhati-hati.
lex：Oh? Lalu kenapa kamu sekarang masih bisa mengobrol via WeChat?
Nyonya Lei yang Menyimpan Telur dan Menjaga Kandungan：Haha, ada kebijakan di atas ada strategi di bawah! Diam-diam menyembunyikan beberapa tablet di sudut-sudut rumah, mana mungkin dia menemukan!
Di seberang dinding, boss yang bersandar di kepala ranjang, menampakkan senyuman sinis.
Bagus, sudah belajar perang gerilya dengannya? Menyembunyikan tablet yang tidak tahu malu ini juga berani dilakukan?
Beberapa menit kemudian, Lan Xin dengan hati puas menyembunyikan tabletnya dan keluar.
Hmph, dengan banyak metode, pasti ada satu yang efektif untuk Lei yang licik ini?
Lan Xin merasa dirinya sudah menguasai kecerdasan puluhan orang, mengalahkan si licik ini hanyalah masalah hitungan menit.
"Sayang, capek tidak? Ayo kita beristirahat bersama!"
"Beris...tihat?" Ingin Mati?
"Beristirahat dengan tenang maksudnya!"
boss berdiri, "Kamu tidur dulu, aku ke toilet."
Masuk ke kamar mandi, boss mengitari sekeliling, sebenarnya di mana dia menyimpan barang itu?
Kamar mandi utama sangat besar, tapi tempat untuk menyembunyikan barang juga tidak banyak.
Di lemari tidak ada, juga tidak mungkin disembunyikan di wastafel.
Tiba-tiba, mata boss menyipit, tangannya meraba ke sisi dinding wastafel. Benar saja, dia merasakan tekstur yang berbeda!
Anak kecil yang licik ini!
Berani-beraninya membuat kantong tersembunyi dan menempelkan tablet di dinding. Apa ini aksi mata-mata ala Infernal Affairs?
Boss melepas tablet yang disembunyikannya, lalu menempelkannya di bawah tangki kloset.
Lan Xin di luar masih membayangkan betapa menyenangkanya bisa mengakali boss.
Tak disangka, boss menggunakan strategi "menggunakan senjata lawan untuk melawan lawan", berhasil membalas. Sejak saat itu, semua tablet dan peralatan listrik yang disembunyikan Lan Xin menghilang...
"Kenapa lama sekali?!" Mata Lan Xin bersinar melihatnya keluar. Boss baru saja naik ranjang, dia langsung menempel.
"Sayang, ayo kita tidur!"
Ini taktik Mi Feifei: mengorek informasi saat setengah sadar!
"Tapi aku belum ngantuk," pura-pura ragu boss, bertumpu pada lengan sambil berpura-pura akan mengambil buku.
Lan Xin menerjang seperti kucing, memeluk lengannya.
"Suamiku! Aku sangat ngantuk!"
Kalau kamu tidak tertidur, mana bisa suamiku mendapat kesempatan?
Melihat semangat boss yang tak kunjung padam, kilasan inspirasi muncul di benak Lan Xin.
Tampaknya saatnya menggunakan jurus yang diajarkan Lex.
"Sayang, bagaimana kalau... kita lakukan olahraga sebelum tidur?" Dasar memalukan!
Ini mungkin 'kadar' terbesar yang bisa dilakukan Lan Xin.
Hasilnya, boss malah berakting.
"Janganlah, kamu masih terlihat lelah." Ekspresi dan nada bicaranya benar-benar seperti orang baik-baik!
"Lei Fuhei ini... Lan Xin merasa, sudah saatnya mengeluarkan jurus pamungkas!"
"Tak rela kecantikan, tak dapat Fuhei, BERTARUNG!"
Dua tangan menyambar cepat, menarik handuk mandi, nekat sepenuhnya.
Tapi, sorot mata Lei Fuhei sungguh melukai harga diri, berani-berainya hanya melirik sekilas dari atas ke bawah, menunjukkan ekspresi tak tertarik dan nyaris ogah-ogahan.
Lan Xin terpukul hebat, perut ini belum membesar, si barang ini sudah begini?
Langsung terjungkal mendekat, dua tangan mulai menarik-liat pakaian suaminya dengan kasar.
"Kau yakin, benar-benar mau seperti ini?"
"Yakin, pasti, serta tak diragukan lagi."
Pria tak tahu malu yang sudah menikmati segala keuntungan namun berpura-pura menjadi korban, masih menambahkan:
"Tapi, tapi, but, jika tak bisa berhenti, jangan mengeluh lelah..."
"Ayo, siapa yang teriak jadi anjing!"
Kemudian...
"Suami, aku anjing, kau berhenti dong..."
"Anak baik, jangan setengah-setengah jadi manusia!"
Saat Lan Xin sudah lemas mengantuk, melihat boss masih berbinar-binar, menahan kantuk menanyakan hal yang sejak lama ingin ditanyakan:
"Suami, siapa sebenarnya Mingmei itu?"
"Bukan siapa-siapa, belum capek lanjutkan?"
Di hati Lan Xin, puluhan ribu alpaca berlarian.
Lex, barang penipu drama! Perkiraanmu sama sekali tak akurat!
Setelah berguling di ranjang katanya waktunya tepat, lihat, boss masih bicara bukan-bukan!
Revolusi belum berhasil, Lan Xin harus terus berusaha!
Pagi hari, Lan Xin akhirnya bangun lebih dulu daripada boss. Dengan senyum licik, dia menatap wajah pria yang masih tertidur lelap, lalu diam-diam merangkak mendekati telinganya.
"Lei Tingyu, kamu sudah bangun belum?"
"Um." Alis boss berkerut, mendengus dengan santai.
Hahaha, kesempatan datang! Lihatlah dia akan menggunakan jurus andalan yang diajarkan Fei Fei!
